Senin, 25 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF ZAKIAH DARADJAT


 BAB I  PENDAHULUAN  
A.  Latar Belakang Masalah  Pembahasan tentang ilmu pendidikan tidak mungkin bebas dari obyek  yang  menjadi  sasaranya,  yaitu  manusia.  Karena  yang  menjadi  topik  pembahasaannya  sekarang  adalah  pendidikan  Islam,  maka  secara  filosofis  harus mengikut sertakan obyek utamannya yaitu manusia dalam pandangan  Islam  .  Manusia  adalah  makhluk  Allah.  Ia  dan  alam  semesta bukan  terjadi  sendiri, Firman Allah “Allah-lah yang menciptakan kamu,  Kemudian  memberimu  rezki,  Kemudian  mematikanmu,  Kemudian  menghidupkanmu  (kembali).”
Adakah  di  antara  yang  kamu  sekutukan  dengan  Allah  itu  yang  dapat  berbuat  sesuatu  dari yang demikian  itu? Maha  sucilah  dia  dan  Maha  Tinggi  dari  apa  yang  mereka  persekutukan.  (Q.S.  ArRum : 40)  Manusia  sebagai  makhluk   yang  mulia,  manusia  diciptakan  oleh  Allah  sebagai penerima dan pelaksana ajaran. Oleh karenaitu ia ditempatkan pada  kedudukan yang mulia, ini ditegaskan dalam al-Qur’an “Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami  angkut mereka di daratan dan di lautan  kami beri mereka rezki  dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengankelebihan     Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta, Bumi Aksara; 2008)., hlm. 1   Di  daratan  (dengan  menaiki  kendaraan),  dan  di  lautan  dengan  menaiki  perahu.  Imam  jalaluddin al-mahally dan imam jalaluddin as-suyuti.  Tafsir jalalain I. ( Bandung: Sinar Baru  Al- Gesindo)., hlm  1  yang  Sempurna  atas  kebanyakan  makhluk  yang  Telah  kami  ciptakan.(Q.S. al-Isra’ : 70)
 Manusia sebagai khalifah di bumi, bersumber pada firman Allah,  “  Ingatlah  ketika  Tuhanmu  berfirman  kepada  para  malaikat:  "Sesungguhnya  Aku  hendak  menjadikan  seorang  khalifah  di  muka  bumi."  mereka  berkata:  "Mengapa  Engkau  hendak  menjadikan  (khalifah)  di  bumi  itu  orang  yang  akan  membuat  kerusakan  padanya  dan  menumpahkan  darah,  padahal  kami  senantiasa  bertasbih  dengan  memuji  Engkau  dan  mensucikan  Engkau?"  Tuhan  berfirman:  "Sesungguhnya  Aku  mengetahui  apa yang tidak kamu ketahui."(Q.S. Al-Baqarah : 30).
Manusia  sebagai  makhluk  paedagogik  Makhluk  paedagogik  ialah  makhluk  Allah  yang  dilahirkan  bahwa  potensi  dapat  dididik  dan  dapat  mendidik. Makhluk ini adalah manusia, dialah yang memeliki potensi dapat  dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi kholifah di bumi, pendukung  dan  pengembang  kebudayaan.  ia  melengkapi  dengan  fitrah  Allah,  berupa  bentuk  atau  wadah  yang  dapat  diisi  dengan  berbagai  kecekatan  dan  keterampilan  yang  dapat  berkembang  sesuai  dengan  kedudukannya  sebagai  makhluk  yang  mulia  pikiran,  perasaan  dan  kemampuannya  merupakan  komponen dari fitrah itu.
Pendidikan  Islam  pada  hakikatnya  mengandung Arti  dan  Peranan  yang  sagat  luas.  Dalam  GBHN   (ketetapan  MPR  No.  IV/MPR/1978),  berkenaan   dengan  pendidikan  dikemukakan  sebagai  berikut  :  pendidikan  berlangsung  seumur  hidup  dan  dilaksanakan  di  dalam  lingkungan  rumah  tangga,  sekolah  dan  masyarakat  .  Karena  itu  pendidikan  adalah  tanggung  jawab  bersama  antara  keluarga,  masyarakat  dan  pemerintah.  Pemberian  bimbingan ini di lakukan oleh orang tua di dalam lingkungan rumah tangga  dan   para  guru  di  sekolah  dan  masyarakat.  Pendidikan  Islam  menurut  konsep  paedagogie  akan  memperhatikan  interaksi-ineraksi  yang  terjadi  antara orang dewasa dengan anak-anak yang belum dewasa untuk mencapai  kedewasaan,  dengan  menempatkan  masalah  perkembangan kesadaran  dan  nilai dan tata nilai sebagai pusat akhir dari segenap tindakan pendidikan  .
 Agama  Islam  ini  memuat  ajaran  tentang  tata  hidup  yang  meliputi  seluruh  aspek  kehidupan  manusia,  maka  pengajaran  agama  Islam  sebenarnya harus berarti pengajaran tentang tata hidup yang berisi pedoman  pokok yang akan digunakan oleh manusia dalam menjalani kehidupannya di  dunia  ini  untuk  menyiapkan  kehidupan  yang  sejahtera di  akhirat  nanti  .
Agama sendiri diturunkan untuk membimbing akal dan  ilmu pengetahuan.
Dan dengan bimbingannya akan sampai kepada tujuan yang hakiki  .
Pendidikan  Islam  mempunyai  pengertian  bahwa  pendidikan  Islam  mencakup aspek-aspek,  yaitu pendidikan Keagamaan; Pendidikan akhlak dan  Ilmiah;  Pendidikan  Akhlak;  Budi  pekerti;  Pendidikan Jasmani;  Kesehatan.
Aspek-aspek  ini  berperan  dalam  membimbing  dan  pengembangan  potensi- Zakiah daradjat, op.cit., hlm.34   Abudin Nata,  Ilmu Pendidikan Islam dengan pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: PT Raja  Grafindo Persada, 2009), hlm.
 Zakiah Daradjat,  Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1980),  hlm.
 Ika  Rochdjatun  Sastra  Hidayat,  llmu  Pengetahuan  Modern  &  Agama  Islam,  (Malang:  Avecenna1981), Hlm. 15  potensi  yang  dimiliki  manusia  ,  yakni  meliputi   :  Pegembangan  Kognitif,  yaitu  kemampuan  intelektual  yang  terus  dikembangkan melalui  pendidikan  Islam;  Pengembangan  Afektif,  adalah  kekhususan  mengambangkan  akal  melalui  pemahaman  dan  pengetahuan  terhadap  kenyataan  dan  kebenaran,  manusia harus  mengalami  proses pengembangan  perasaan dan penghayatan  agar  menjadi  luas;  Pengembangan  Psikomotorik,  adalah  ilmu  pengetahuan  termanisfestasi dalam akhlak dan amal shaleh.
Syari’at Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya di  ajarkan  saja,  tetapi  harus  dididik  melalui  proses  pendidikan.  Dari  satu  segi  kita  melihat,  bahwa  pendidikan  Islam  itu  lebih  banyak  ditujukan  kepada  perbaikan  sikap  mental yang  akan  terwujud  dalam  segi  lainnya, pendidikan  Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak  memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena  itu, pendidikan Islam  berisi  ajaran   tentang  sikap  dan  tingkah  laku  pribadi  masyarakat  menuju  kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah  pendidikan individu dan pendidikan masyarakat.
Pada dasarnya kenyataan yang dikemukakan  di atas itu berlaku dalam  kehidupan keluarga atau  rumah tangga.  Hal  ini  menunjukan  ciri  dari  watak  rasa tanggung jawab setiap orang tua terhadap anak  mereka untuk masa kini  dan  masa  mendatang  .  Di  samping  itu  pangkal  ketentraman  dan  kedamaian  terletak  dalam  keluarga.  Karena  keselamatan  masyarakat  pada  hakikatnya   Yatimin Abdullah,  Studi Islam Kontemporer, (Jakarta:AMZAH,2006), hlm. 336-  Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta, Bumi Aksara; 2008)., hlm 36  bertumpu pada keluarga, Firman Allah dalam surat At-tahrim ayat 6   “ Hai  orang-orang  yang  beriman,  peliharalah  dirimu  dan  keluargamu  dari  api  neraka  yang  bahan  bakarnya  adalah  manusia  dan  batu;  penjaganya  malaikat-malaikat  yang kasar,  keras,  dan  tidak  mendurhakai  Allah  terhadap  apa  yang  diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa  yang diperintahkan.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi