BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembahasan tentang ilmu pendidikan tidak
mungkin bebas dari obyek yang menjadi
sasaranya, yaitu manusia.
Karena yang menjadi
topik pembahasaannya sekarang
adalah pendidikan Islam,
maka secara filosofis harus mengikut sertakan obyek utamannya yaitu
manusia dalam pandangan Islam .
Manusia adalah makhluk
Allah. Ia dan
alam semesta bukan terjadi sendiri, Firman Allah “Allah-lah yang
menciptakan kamu, Kemudian memberimu
rezki, Kemudian mematikanmu,
Kemudian menghidupkanmu (kembali).”
Adakah di
antara yang kamu
sekutukan dengan Allah
itu yang dapat
berbuat sesuatu dari yang demikian itu? Maha
sucilah dia dan
Maha Tinggi dari
apa yang mereka
persekutukan. (Q.S. ArRum : 40) Manusia
sebagai makhluk yang
mulia, manusia diciptakan
oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran. Oleh
karenaitu ia ditempatkan pada kedudukan
yang mulia, ini ditegaskan dalam al-Qur’an “Dan Sesungguhnya Telah kami
muliakan anak-anak Adam, kami angkut
mereka di daratan dan di lautan kami
beri mereka rezki dari yang baik-baik dan
kami lebihkan mereka dengankelebihan Zakiah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam.
(Jakarta, Bumi Aksara; 2008)., hlm. 1 Di daratan
(dengan menaiki kendaraan),
dan di lautan
dengan menaiki perahu.
Imam jalaluddin al-mahally dan
imam jalaluddin as-suyuti. Tafsir
jalalain I. ( Bandung: Sinar Baru Al-
Gesindo)., hlm 1 yang
Sempurna atas kebanyakan
makhluk yang Telah
kami ciptakan.(Q.S. al-Isra’ :
70)
Manusia sebagai khalifah di bumi,
bersumber pada firman Allah, “ Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang
khalifah di muka
bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi
itu orang yang
akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan
darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau
dan mensucikan Engkau?"
Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui."(Q.S. Al-Baqarah : 30).
Manusia sebagai
makhluk paedagogik Makhluk
paedagogik ialah makhluk
Allah yang dilahirkan
bahwa potensi dapat
dididik dan dapat mendidik.
Makhluk ini adalah manusia, dialah yang memeliki potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi
kholifah di bumi, pendukung dan pengembang
kebudayaan. ia melengkapi
dengan fitrah Allah,
berupa bentuk atau
wadah yang dapat
diisi dengan berbagai
kecekatan dan keterampilan
yang dapat berkembang
sesuai dengan kedudukannya
sebagai makhluk yang
mulia pikiran, perasaan
dan kemampuannya merupakan komponen dari fitrah itu.
Pendidikan Islam
pada hakikatnya mengandung Arti dan
Peranan yang sagat
luas. Dalam GBHN
(ketetapan MPR No.
IV/MPR/1978), berkenaan dengan
pendidikan dikemukakan sebagai
berikut : pendidikan berlangsung
seumur hidup dan
dilaksanakan di dalam
lingkungan rumah tangga,
sekolah dan masyarakat
. Karena itu
pendidikan adalah tanggung jawab
bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah.
Pemberian bimbingan ini di
lakukan oleh orang tua di dalam lingkungan rumah tangga dan
para guru di
sekolah dan masyarakat.
Pendidikan Islam menurut konsep
paedagogie akan memperhatikan
interaksi-ineraksi yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak yang
belum dewasa untuk mencapai kedewasaan, dengan
menempatkan masalah perkembangan kesadaran dan nilai
dan tata nilai sebagai pusat akhir dari segenap tindakan pendidikan .
Agama
Islam ini memuat
ajaran tentang tata
hidup yang meliputi seluruh
aspek kehidupan manusia,
maka pengajaran agama
Islam sebenarnya harus berarti
pengajaran tentang tata hidup yang berisi pedoman pokok yang akan digunakan oleh manusia dalam
menjalani kehidupannya di dunia ini
untuk menyiapkan kehidupan
yang sejahtera di akhirat
nanti .
Agama sendiri diturunkan untuk
membimbing akal dan ilmu pengetahuan.
Dan dengan bimbingannya akan
sampai kepada tujuan yang hakiki .
Pendidikan Islam
mempunyai pengertian bahwa
pendidikan Islam mencakup aspek-aspek, yaitu pendidikan Keagamaan; Pendidikan akhlak
dan Ilmiah; Pendidikan
Akhlak; Budi pekerti;
Pendidikan Jasmani; Kesehatan.
Aspek-aspek ini
berperan dalam membimbing
dan pengembangan potensi- Zakiah daradjat, op.cit., hlm.34 Abudin Nata,
Ilmu Pendidikan Islam dengan pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2009), hlm.
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1980), hlm.
Ika
Rochdjatun Sastra Hidayat,
llmu Pengetahuan Modern
& Agama Islam,
(Malang: Avecenna1981), Hlm. 15 potensi
yang dimiliki manusia
, yakni meliputi
:
Pegembangan Kognitif, yaitu
kemampuan intelektual yang
terus dikembangkan melalui pendidikan Islam;
Pengembangan Afektif, adalah
kekhususan mengambangkan akal melalui pemahaman
dan pengetahuan terhadap
kenyataan dan kebenaran, manusia harus
mengalami proses
pengembangan perasaan dan penghayatan agar
menjadi luas; Pengembangan
Psikomotorik, adalah ilmu
pengetahuan termanisfestasi dalam
akhlak dan amal shaleh.
Syari’at Islam tidak akan
dihayati dan diamalkan orang kalau hanya di ajarkan
saja, tetapi harus
dididik melalui proses
pendidikan. Dari satu
segi kita melihat,
bahwa pendidikan Islam
itu lebih banyak
ditujukan kepada perbaikan
sikap mental yang akan
terwujud dalam segi
lainnya, pendidikan Islam tidak
hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh
karena itu, pendidikan Islam berisi
ajaran tentang sikap
dan tingkah laku
pribadi masyarakat menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama,
maka pendidikan Islam adalah pendidikan
individu dan pendidikan masyarakat.
Pada dasarnya kenyataan yang
dikemukakan di atas itu berlaku dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga.
Hal ini menunjukan
ciri dari watak rasa
tanggung jawab setiap orang tua terhadap anak
mereka untuk masa kini dan masa
mendatang . Di
samping itu pangkal
ketentraman dan kedamaian terletak
dalam keluarga. Karena
keselamatan masyarakat pada
hakikatnya Yatimin
Abdullah, Studi Islam Kontemporer,
(Jakarta:AMZAH,2006), hlm. 336- Zakiah
Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta, Bumi Aksara; 2008)., hlm 36 bertumpu pada keluarga, Firman Allah dalam
surat At-tahrim ayat 6 “ Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu
dari api neraka
yang bahan bakarnya
adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras,
dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi