Senin, 25 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PENERAPAN METODE JIGSAW DAN RESITASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII SMPN 2 SUMBERPUCUNG MALANG


BAB I  PENDAHULUAN  
A.  Latar Belakanng Masalah  Pendidikan  dan  pengajaran  merupakan  faktor  yang  sangat  penting  bagi  kehidupan  manusia,  dan  bahkan  pendidikan  itu  sendiri  tidak  dapat  dipisahkan dari kehidupan manusia baik dalam keluarga, diri sendiri maupun  kehidupan dalam masyarakat dan Negara.
Dalam  pendidikan  agama  Islam  berbasis  kompetensi  disebutkan  bahwasannya pendidikan agama Islam merupkan usaha sadar yang dilakukan  pendidik  dalam  rangka  mempersiapkan  peserta  didik  untuk  meyakini,  memahami  dan  mengamalkan  ajaran  Islam  melalui  kegiatan  bimbingan,  pengajaran, atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang  telah ditetapkan.
 Salah  satu   tujuan  pendidikan  adalah  upaya  untuk  mengembangkan  bakat  dan  kemampuan  individual,  sehingga  potensi  kejiwaan  anak  dapat  diaktualisasikan secara sempurna.
Tujuan  pendidikan  agama  lebih  merupakan  suatu  upaya untuk  membangkitkan  intuisi  agama  dan  kesiapan  nurani  dalam  mencapai  pengalaman  transcendental,  artinya  pendidikan  agama bukan  sekedar  mengalihkan  pengetahuan  dan  ketrampilan  (sebagai  isi  pendidikan),  melainkan lebih merupakan suatu ikhtiyar untuk menggugah fitrah insaniyah    Abdul  Majid  dan  Dian  Anadayani.   Pendidikan  Agama  Islam  Berbasis  Kompetensi,  (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 132.

sehingga peserta didik bisa menjadi penganut atau pemeluk agama yang taat  dan baik.
Mata  pelajaran  agama  Islam  merupakan  salah  satu  mata  pelajaran  yang  di  dalamnya  mencakup  pelajaran  memahami,  menghayati,  dan  mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi dalam kenyataan yang  ada  di  lapangan  mata  pelajaran  pendidikan  agama  Islam  mutunya  masih  rentan karena belum mencapai target yang diinginkansecara memadai, hal ini  disebabkan oleh kesulitan siswa dalam memahami materi. Selain itu metode  yang  digunakan  dalam  proses  belajar  mengajar  masih  terpaku  pada  bukubuku pelajaran dan kurang adanya variasi guru dalammetode pengajaran.
Tujuan pengajaran disekolah hendaknya bersifat komprehensif artinya  bukan  hanya  mengutamakan  penambahan  pengetahuan,  melainkan  juga  pembentukan strategi belajar mengajar yang memungkinkan siswa menguasai  suatu konsep, memecahkan suatu masalah melalui satuproses yang memberi  kesempatan  kepada  siswa  untuk  berfikir,  percaya  kepada  diri  sendiri  dan  berani mengemukakan pendapatnya, berlatih bersifat  kritis dan positif, serta  mampu berinteraksi sosial.
Dalam pengajaran dan penyampaian Pendidikan Agama Islam seorang  pendidik harus terampil dalam menyusun sebuah rencana, selain itu seorang  pendidik  juga  harus  mempunyai  ketrampilan  dalam  menyampaikan  rencananya tersebut agar dalam pengajaran Pendidikan Agama dapat tercapai  secara  maksimal,  sehingga  siswa  dapat  tumbuh  dan  berkembang  sesuai  dengan yang diharapkan. Siswa menjadi orang yang beriman dan bertaqwa.
Dengan  demikian  dalam  sebuah  pembelajaran  sangatlah dibutuhkan  suatu  perencanaan  pembelajaran  yang  matang.  Karena  perencanaan  dalam  sebuah  pembelajaran  merupakan  salah  satu   prosedur  yang  sangant  penting  untuk  tercapainya  tujuan  pendidikan.  Perencanaan  dalam  pendidikan  merupakan  salah  satu  unit  yang  tidak  bisa  dipisahkan  dari  unit-unit  pendidikan yang lain. Karena tanpa adanya suatu perencanaan secara matang  proses pembelajaran tidak akan berjalan secara sistematis dan mendapat hasil  yang maksimal.
Dalam  perencanaan  pendidikan  agama  Islam  agar  mencapai  suatu  tujuan,  tentunya  seorang  guru  harus  mempersiapkan  perangkat  yang  harus  dilaksanakan dalam merencanakan program pembelajaran. Adapun perangkat  yang  harus  dipersiapkan  dalam  perencanaan  pembelajaran  diantaranya  adalah:  1.  Memahami kurikulum  2.  Menguasai bahan pengajaran  3.  Menyusun program pengajaran  4.  Melaksanakan program pengajaran  5.  Menilai program pengajaran dan hasil proses belajarmengajar yang telah  dilakukan.
 Selain  adanya  sebuah  perencanaan  yang  cukup,  dalam  sebuah  pembelajaran  suasana  interaksi  antara  guru  dan  peserta  didik  sangatlah  dibutuhkan,  interaksi  disini  yang  sifatnya  lebih  mendalam,  lahir  dan  batin.
 Ibid. hlm. 92.
Karena  guru  agama  tidak  hanya  sebagai  penyampai  materi  pelajaran,  melainkan  sebagai  sumber  spiritual  dan  sekaligus  pembimbing  sehingga  terjalin  hubungan  yang  mampu  melahirkan  keterpaduan bimbingan  nurani  dan akhlak dengan materi pengajaran.
Dalam  proses  belajar  mengajar  seorang  guru  harus  mempunyai  kemampuan mengajar secara professional dan terampildalam menggunakan  metode  pembelajaran.  Disamping  harus  menguasai  materi  pelajaran  yang  akan  disampaikan,  seorang  guru  juga  harus  pandai  menciptakan  situasi  dan  kondisi  belajar  mengajar  yang  menarik  selain  itu  peserta  didik  juga  harus  mempunyai  kemauan  dan  kemampuan  serta  berperan  aktif  dalam  pembelajaran.
Masa  sekarang  ini  sering  kita  jumpai  para  siswa  yang  tidak  punya  kesiapan  dalam  menghadapi  kegiatan  belajar,  terutama  dalam  hal  materi  pelajaran yang akan disampaikan, sehingga ketika didalam kelas siswa tidak  tahu materi yang akan dibahas, selain itu masalah alokasi waktu yang tidak  mencukupi, sehingga menyebabkan interaksi belajar mengajar menjadi tidak  efektif  dan  efisien  serta  tidak  sesuai  dengan  tuntutan  yang  diharapkan  oleh  kurikulum.
Selain  itu  ada  beberapa  masalah  yang  mendasar  dalam menghadapi  problem  dalam  pembelajaran  pendidikan  agama  Islam,  diantaranya  adanya  siswa  yang  belum  mengenal  tentang  agama  Islam,  rendahnya  pemahaman  tentang  pendidikan  agama  Islam,  kurangnya  perhatian siswa  terhadap  pendidikan agama Islam.
Oleh  karena  itu  untuk  mengatasi  hal  tersebut  diperlukan  suatu  cara  agar pelaksanaan belajar mengajar dapat terlaksana  secara efektif dan efisien  yaitu  dengan  menerapkan  atau  menggunakan  variasi  metode  pembelajaran,  adapun  metode  yang akan  digunakan adalah metode  jigsaw yang  dilakukan  pada saat jam pelajaaran dan  resitasisebagai variasi dalam penyajian dalam  pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam,baik itu berupa tugas  individu atau kelompok, rumah ataupun sekolah, yangmana metode-metode  tersebut merupakan salah satu metode dari beberapa metode yang ada sebagai  langkah alternatif dalam rangka mengefektifkan dan  mengefisiensikan proses  pembelajaran.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi