BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakanng Masalah Pendidikan
dan pengajaran merupakan
faktor yang sangat
penting bagi kehidupan
manusia, dan bahkan
pendidikan itu sendiri
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik dalam
keluarga, diri sendiri maupun kehidupan
dalam masyarakat dan Negara.
Dalam pendidikan
agama Islam berbasis
kompetensi disebutkan bahwasannya pendidikan agama Islam merupkan
usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam
rangka mempersiapkan peserta
didik untuk meyakini, memahami
dan mengamalkan ajaran
Islam melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran, atau
pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Salah
satu tujuan pendidikan
adalah upaya untuk
mengembangkan bakat dan
kemampuan individual, sehingga
potensi kejiwaan anak
dapat diaktualisasikan secara
sempurna.
Tujuan pendidikan
agama lebih merupakan
suatu upaya untuk membangkitkan
intuisi agama dan
kesiapan nurani dalam
mencapai pengalaman transcendental, artinya
pendidikan agama bukan sekedar mengalihkan
pengetahuan dan ketrampilan
(sebagai isi pendidikan), melainkan lebih merupakan suatu ikhtiyar untuk
menggugah fitrah insaniyah Abdul
Majid dan Dian
Anadayani. Pendidikan Agama
Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm.
132.
sehingga peserta didik bisa
menjadi penganut atau pemeluk agama yang taat dan baik.
Mata pelajaran
agama Islam merupakan
salah satu mata
pelajaran yang di
dalamnya mencakup pelajaran
memahami, menghayati, dan mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi dalam kenyataan yang ada
di lapangan mata
pelajaran pendidikan agama
Islam mutunya masih rentan
karena belum mencapai target yang diinginkansecara memadai, hal ini disebabkan oleh kesulitan siswa dalam memahami
materi. Selain itu metode yang digunakan
dalam proses belajar
mengajar masih terpaku
pada bukubuku pelajaran dan
kurang adanya variasi guru dalammetode pengajaran.
Tujuan pengajaran disekolah
hendaknya bersifat komprehensif artinya bukan hanya
mengutamakan penambahan pengetahuan,
melainkan juga pembentukan strategi belajar mengajar yang
memungkinkan siswa menguasai suatu
konsep, memecahkan suatu masalah melalui satuproses yang memberi kesempatan
kepada siswa untuk
berfikir, percaya kepada
diri sendiri dan berani
mengemukakan pendapatnya, berlatih bersifat
kritis dan positif, serta mampu
berinteraksi sosial.
Dalam pengajaran dan penyampaian
Pendidikan Agama Islam seorang pendidik
harus terampil dalam menyusun sebuah rencana, selain itu seorang pendidik juga
harus mempunyai ketrampilan
dalam menyampaikan rencananya tersebut agar dalam pengajaran
Pendidikan Agama dapat tercapai secara maksimal,
sehingga siswa dapat
tumbuh dan berkembang
sesuai dengan yang diharapkan.
Siswa menjadi orang yang beriman dan bertaqwa.
Dengan demikian
dalam sebuah pembelajaran
sangatlah dibutuhkan suatu perencanaan
pembelajaran yang matang.
Karena perencanaan dalam sebuah pembelajaran
merupakan salah satu
prosedur yang sangant
penting untuk tercapainya
tujuan pendidikan. Perencanaan
dalam pendidikan merupakan
salah satu unit
yang tidak bisa
dipisahkan dari unit-unit pendidikan yang lain. Karena tanpa adanya
suatu perencanaan secara matang proses
pembelajaran tidak akan berjalan secara sistematis dan mendapat hasil yang maksimal.
Dalam perencanaan
pendidikan agama Islam
agar mencapai suatu tujuan, tentunya
seorang guru harus
mempersiapkan perangkat yang
harus dilaksanakan dalam
merencanakan program pembelajaran. Adapun perangkat yang
harus dipersiapkan dalam
perencanaan pembelajaran diantaranya adalah: 1.
Memahami kurikulum 2. Menguasai bahan pengajaran 3.
Menyusun program pengajaran 4. Melaksanakan program pengajaran 5.
Menilai program pengajaran dan hasil proses belajarmengajar yang telah dilakukan.
Selain
adanya sebuah perencanaan
yang cukup, dalam
sebuah pembelajaran suasana
interaksi antara guru
dan peserta didik
sangatlah dibutuhkan, interaksi
disini yang sifatnya
lebih mendalam, lahir
dan batin.
Ibid. hlm. 92.
Karena guru
agama tidak hanya
sebagai penyampai materi
pelajaran, melainkan sebagai
sumber spiritual dan
sekaligus pembimbing sehingga terjalin
hubungan yang mampu
melahirkan keterpaduan bimbingan nurani dan akhlak dengan materi pengajaran.
Dalam proses
belajar mengajar seorang
guru harus mempunyai kemampuan mengajar secara professional dan
terampildalam menggunakan metode pembelajaran.
Disamping harus menguasai
materi pelajaran yang akan disampaikan,
seorang guru juga
harus pandai menciptakan
situasi dan kondisi
belajar mengajar yang
menarik selain itu
peserta didik juga
harus mempunyai kemauan
dan kemampuan serta
berperan aktif dalam pembelajaran.
Masa sekarang
ini sering kita
jumpai para siswa
yang tidak punya kesiapan dalam
menghadapi kegiatan belajar,
terutama dalam hal
materi pelajaran yang akan
disampaikan, sehingga ketika didalam kelas siswa tidak tahu materi yang akan dibahas, selain itu
masalah alokasi waktu yang tidak mencukupi,
sehingga menyebabkan interaksi belajar mengajar menjadi tidak efektif
dan efisien serta
tidak sesuai dengan
tuntutan yang diharapkan
oleh kurikulum.
Selain itu
ada beberapa masalah
yang mendasar dalam menghadapi problem
dalam pembelajaran pendidikan
agama Islam, diantaranya
adanya siswa yang
belum mengenal tentang
agama Islam, rendahnya
pemahaman tentang pendidikan
agama Islam, kurangnya
perhatian siswa terhadap pendidikan agama Islam.
Oleh karena
itu untuk mengatasi
hal tersebut diperlukan
suatu cara agar pelaksanaan belajar mengajar dapat
terlaksana secara efektif dan efisien yaitu
dengan menerapkan atau
menggunakan variasi metode
pembelajaran, adapun metode
yang akan digunakan adalah
metode jigsaw yang dilakukan pada saat jam pelajaaran dan resitasisebagai variasi dalam penyajian dalam
pembelajaran mata pelajaran pendidikan
agama Islam,baik itu berupa tugas individu
atau kelompok, rumah ataupun sekolah, yangmana metode-metode tersebut merupakan salah satu metode dari
beberapa metode yang ada sebagai langkah
alternatif dalam rangka mengefektifkan dan
mengefisiensikan proses pembelajaran.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi