Kamis, 28 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PENGARUH ETIKA KERJA DAN KEPEMIMPINAN ISLAM TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada KJKS/UJKS Koperasi Kab. Pati)


 BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah Manusia  dalam  pandangan  Islam  adalah  makhluk  Allah  yang  paling  mulia./  Untuk  membedakan  dengan  makhluk  lainnya,  manusia  dikaruniai  akal  dan  hati  nurani  yang  mempunyai  kemampuan  untuk  membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Di samping itu, Allah  juga  mengaruniakan  kepada  manusia  suatu  pedoman  etika  moral  yang  lengkap dalam bentuk Al -Qur’an. Salah satu fungsinya adalah sebagai AlFurqon,  yang di  dalamnya  kebaikan  dan  keburukan  bisa  dilihat  dengan  jelas dan transparan./Manusia  diperintahkan  untuk  berperilaku  sesuai  dengan  etika  moral,  guideline (petunjuk)  yang  ada  di  dalam  Al -Qur’an./  Termasuk  di  dalam  bisnis pun  juga  harus  memperhatikan  etika sesuai denganSyari’at  Islam./Tidak seperti pandangan kaum Liberalis,yang beranggapan bahwa  setiap  urusan  bisnis  tidak  dikenal  adanya  etika  sebagai  kerangka  acuan,  sehingga dalam pandangan mereka bahwa kegiatan bisnis adalah amoral./ Mereka menganggap bisnis adalah  bisnis, tidak ada hubungannya dengan    Abdullah  Abdul  Husain  At-Tariqi,  Ekonomi  Islam,  Prinsip,  Dasar  dan  Tujuan,  Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004, h. 318./ Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Pustak Al-Kautsar, h. 27./  Kuat  Ismanto,  Manajemen  Syari’ah  Implementasi  TQM  dalam  Lembaga  Keuangan  Syari’ah, Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2009, h. 41./ etika./ Interpretasi hukum di dalamnya didasarkan pada nilai -nilai standar  kontemporer  yang  seringkali  berbeda-beda,  sementara  dalam  masyarakat  Islam,  nilai-nilai  dan  standar  tersebut  dituntun  oleh  ajaran  Syari’at  dan  kumpulan fatwa fiqih./ Dalam  konsep  Ekonomi  Islam  ,  meskipun  manusia  memiliki  peranan  yang  penting  sebagai  pelaku  ekonomi,  mereka  tetap  menjadikan  prinsip  moral  dalam  sumber  hukum  sebagai  etika  bisnis,  sebagai  basis  yang  harus  dipegang  dan  dijalankan  seseorang  atau  kelompok  dalam  melakukan aktivitasnya./ Etika  dibutuhkan  dalam  bekerja ketika  manusia  mulai  menyadari  bahwa  kemajuan  di  bidang  bisnis  telah  menyebabkan  manusia  semakin  tersisih  dari  nilai -nilai  kemanusiaannya  (humanistik)./  Dalam  persaingan  bisnisyang ketat, perusahaan yang unggul bukan hanya perusahaan yang  memiliki kriteria bisnis manajerial yang baik, melainkan juga perusahaan  yang mempunyai etika bisnis yang baik./Etika  berasal  dari  bahasa  Yunani,  ethos  yang  mempunyai  arti  kebiasaan  (custom)  atau  karakter  (character).  Dalam  pemaknaannya   A. Sonny Keraf, Etika Bisnis Tuntutan Dan Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998,  h. 55./ Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004, h./ Ekonomi Islam merupakan ilmu tentang hukum-hukumSyari’at aplikatif yang diambil  dari dalil-dalil yang terperinci terkait dengan mencari, membelanjakan, dan cara membelanjakan  harta./ A. Sonny Keraf, op.cit, h. 41./  Redi  Panuju,  Etika  Bisnis  Tinjauan  Empiris  dan  Kiat  Mengembangkan  Bisnis  Sehat,  Jakarta: PT Grasindo, 1995, h. 7.    berarti  karakter  istimewa,  sentimen,  tabiat  moral,  atau  keyakinan  yang  membimbing seseorang, kelompok, atau institusi./ Etika merupakan seperangkat nilai tentang baik, benar, buruk, dan  salah  yang  berdasarkan  prinsip-prinsip  moralitas,  khususnya  dalam  perilaku dan tindakan. Sehingga etika merupakan salah satu faktor penting  bagi terciptanya kondisi kehidupan manusia yang lebih baik./ Etika  kerja  adalah  acuan  yang  dipakai  oleh  suatu  individu  atau  perusahaan  sebagai  pedoman  dalam  melaksanakan  aktivitas  bisnisnya,  agar kegiatan yang mereka lakukan tidak merugikan individu atau lembaga  yang  lain./ Di  dalam  Lembaga  Keuangan  yang  berbasis Syari’ah,acuan  yang  digunakan  dalam  menerapkan  etika  kerja  adalah  berdasarkan  Al Qur’an dan Hadits./Sistem  etika  kerja  Islam  berbeda  dengan  paham  kaum  mikro  ekonomi yang  menekankan  pada  efisiensi  penggunanaan  sumber  daya  untuk  memuaskan  kebutuhan  dan  berupaya  memaksimalkan  keuntungan  dengan mengesampingkan kebutuhan untuk mempertimbangkan persoalan  etis.  Sedangkan  dalam  etika  bisnis  Islam,  maksimalisasi  keuntungan  bukanlah tujuan tertinggi ataupun satu-satunya prinsip etis  bekerja dalam  Islam  sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an: FaisalBadroen, et. al, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Kencana, 2006, h. 4-5./ Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang : Rasail, 2007, h. 63-64./  Bambang  Rudito  dan  Melia  Famiola,  Etika  Bisnis  &  Tanggung  Jawab  Sosial  Perusahaan di Indonesia, Bandung: Rekayasa Sains, 2007, h. 6./ Rafik Issa Beekum, op. cit, h. 19   “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi  amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi  Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”  (Q.S. Al-Kahfi: 46) Kepemimpinan adalah proses menggerakkan grup dalam arah yang  sama tanpa paksaan./ Soehardi Sigit dalam bukunya Teori Kepemimpinan  dalam  Manajemen,  mengatakan  bahwa  kepemimpinan  adalah  suatu  hubungan  yang di  dalamnya  antara  orang  dan  pemimpin  saling  mempengaruhi  agar  mau  bekerjasama  berbagi  tugas  untuk  mencapai  keinginan sang pemimpin./ Kepemimpinan  juga  dapat  diartikan  sebagai  usaha  mengarahkan,  membimbing, dan mempengaruhi orang lain, agar pikiran dan kegiatannya  tidak menyimpang dari tugas pokok bidangnya masing-masing./ Kepemimpinan  Islam  adalah  kegiatan  menuntun,  membimbing,  memandu dan menunjukkan jalan yang diridhoi Allah SWT. Jadi orientasi  utama  dalam  kepemimpinan  islam  adalah  keridhaan  Allah./  Penerapan  kepemimpinan  Islam  diperlukan  dalam  suatu  organisasi,  agar  para  pemimpin  organisasi  dapat  menjalankan  tugas  yang  diembannya  dengan  baik, selalu memberikan motivasi spiritualitas pada bawahannya sehingga   Al-Jumanatul Ali, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-Art, 2005, h./ Ari Retno Habsari,Terobosan Kepemimpinan, Yogyakarta: Media Pressindo, 2008, h./   Ainur  Rahim  Fakih  dan  Iip  Wijayanto,  Kepemimpinan  Islam, Yogyakarta:  UI  Press,  2001, h. 3./  Hadari  Nawawi  dan  M.  Martini  Hadari, Kepemimpinan  yang  Efektif,  Yogyakarta:  Gajahmada University Press, 2006, h. 11-  Ibid, h. 7./ tujuan  keberhasilan  tidak  hanya  didasarkan  pada  materi,  tetapi  juga  memperhatikanaspek religialitas./Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa yang diperlukan oleh  dunia  bisnis  adalah  mengembangkan  makin  banyak  pemimpin.  Ada  pendapat  yang  mengatakan  bahwa  organisasi  bisnis  dewasa  ini  tidak  memiliki  cukup  banyak  pemimpin  yang  tangguh  (underled)  tetapi  sebaliknya, terlalu banyak manager (over managed)./ Pada  penelitian  ini,  penulis  menerapkan  pengaruh  etika  kerja  dan  kepemimpianan Islam terhadap kinerja karyawanpada Lembaga-Lembaga  Keuangan  Syari’ah  yang  ada  di  wilayah  kabupaten  Pati,  yang  umumnya  masih  berbentuk  Koperasi  yang  memakai  sistem  Syari’ah.  Berdasarkan  data yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati, ada  beberapa kinerja koperasi yang diantaranya mengalami peningkatan yang  berarti,ada pula yang tidak mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya  dapatdilihat pada tabel 1.1 berikut:  Sondang P. Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Jakarta: PT Rineka Cipta,  2002, h. 65.    Tabel 1./Data KJKS/UJKS Koperasi Kabupaten Pati  Sumber : Data sekunder, Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Pati,  No Nama  KJKS/UJKS Jumlah  Anggota Piutang (Rp  Juta) SHU (Rp  Juta) Asset (Rp  Juta) Volume  Usaha  (Rp Juta) 1  KJKS FASTABIQ  10.222  31,337,567.00  335,587.00  43,296,068.00  43,648,287./2  KJKS AL FATH  3.218  1,749,850.00  99,581.00  2,359,120.00  2,298,250./ KJKS TAYU  ABADI  1269  789,098.00  58,900.00  890,765.00  1,098,976./4  KJKS MADANI  457  476,200.00  356,908.00  543,098.00  789,120./ KJKS KARUNIA  LESTARI  78  58,098.00  5,098.00  78,567.00  109,789./ KJKS MINA  MADANI  30  -  -  22,800.00  - KJKS BMT AL  FATTAH  29  -  - 19,789.00   - KSU AR  ROHMAH  2489 534,900.00   46,978.00  787,340.00  956,890.00   KSU  RORMATUL  UMMAH  1434 456,786.00   35,980.00  678,956.00  895,890.00   KSU AMANAH  UMAH  2451 765,450.00   78,690.00  890,760.00  1,098,897.00   KSU HARAPAN  UMMAT  3489 1,456,795.00   100,998.00  1,678,906.00  2,567,098.00   KSU BINA  UMMAT  1345 675,908.00   87,968.00  876,989.00  1,232,673.00   KSU SINOM  PERDOPO  2432 2,456,897.00   76,898.00  2,546,908.00  3,454,789.00   KSU MEKAR  SARI  1654 987,678.00   45,768.00  1,123,450.00  1,432,564.00   KOPONTREN  YAUMI FATIMAH  23322 18,715,018.00   472,021.00  34,499,809.00  26,280,234.00  16  KUD BAHAGIA  6570 4,657,906.00   123,465.00  5,435,786.00  6,786,098.00   KSU BAWON  SYARIAH  1342 567,907.00   45,890.00  678,903.00  786,908.00  18  KSU AL HIKMAH  2315 1,567,980.00   90,878.00  1,678,980.00  2,456,784.00   KOPONTREN  MUWAHIDUN  2156 1,768,567.00   134,289.00  1,976,980.00  2,567,890.00   KOPONTREN  BINA  SEJAHTERA  578 112,365.00   4,567.00  129,325.00  198,787.00   KSU SYARIF  HIDAYATULLAH   2359 1,432,789.00   250,670.00  1,657,896.00  2,907,645.00    Pada  tabel  1.1 menunjukkan  tingkat  kesehatan kinerja  keuangan  KJKS/UJKS  di  wilayah  kabupaten  Pati  dengan  perbandingan  penilaian  dari  jumlah  piutang,  SHU,  asset,  dan  volum e  usaha  memiliki  rata-rata  yang baik (cukup sehat). 

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi