BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah Manusia dalam pandangan
Islam adalah makhluk
Allah yang paling
mulia./ Untuk membedakan
dengan makhluk lainnya,
manusia dikaruniai akal
dan hati nurani
yang mempunyai kemampuan
untuk membedakan mana yang baik
dan mana yang buruk. Di samping itu, Allah juga
mengaruniakan kepada manusia
suatu pedoman etika
moral yang lengkap dalam bentuk Al -Qur’an. Salah satu
fungsinya adalah sebagai AlFurqon, yang
di dalamnya kebaikan
dan keburukan bisa
dilihat dengan jelas dan transparan./Manusia diperintahkan
untuk berperilaku sesuai
dengan etika moral,
guideline (petunjuk) yang ada
di dalam Al -Qur’an./ Termasuk
di dalam bisnis pun juga
harus memperhatikan etika sesuai denganSyari’at Islam./Tidak seperti pandangan kaum
Liberalis,yang beranggapan bahwa setiap urusan
bisnis tidak dikenal
adanya etika sebagai
kerangka acuan, sehingga dalam pandangan mereka bahwa kegiatan
bisnis adalah amoral./ Mereka menganggap bisnis adalah bisnis, tidak ada hubungannya dengan Abdullah
Abdul Husain At-Tariqi,
Ekonomi Islam, Prinsip,
Dasar dan Tujuan, Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004, h.
318./ Mustaq Ahmad, Etika Bisnis dalam Islam, Jakarta: Pustak Al-Kautsar, h. 27./
Kuat
Ismanto, Manajemen Syari’ah
Implementasi TQM dalam
Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2009, h.
41./ etika./ Interpretasi hukum di dalamnya didasarkan pada nilai -nilai
standar kontemporer yang
seringkali berbeda-beda, sementara
dalam masyarakat Islam,
nilai-nilai dan standar
tersebut dituntun oleh
ajaran Syari’at dan kumpulan
fatwa fiqih./ Dalam konsep Ekonomi
Islam , meskipun
manusia memiliki peranan
yang penting sebagai
pelaku ekonomi, mereka
tetap menjadikan prinsip
moral dalam sumber
hukum sebagai etika
bisnis, sebagai basis yang harus
dipegang dan dijalankan
seseorang atau kelompok
dalam melakukan aktivitasnya./ Etika dibutuhkan
dalam bekerja ketika manusia
mulai menyadari bahwa
kemajuan di bidang
bisnis telah menyebabkan
manusia semakin tersisih
dari nilai -nilai kemanusiaannya (humanistik)./ Dalam
persaingan bisnisyang ketat,
perusahaan yang unggul bukan hanya perusahaan yang memiliki kriteria bisnis manajerial yang baik,
melainkan juga perusahaan yang mempunyai
etika bisnis yang baik./Etika
berasal dari bahasa
Yunani, ethos yang
mempunyai arti kebiasaan
(custom) atau karakter
(character). Dalam pemaknaannya A. Sonny Keraf, Etika Bisnis Tuntutan Dan
Relevansinya, Yogyakarta: Kanisius, 1998, h. 55./ Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis
Islami, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004, h./ Ekonomi Islam merupakan ilmu
tentang hukum-hukumSyari’at aplikatif yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci terkait
dengan mencari, membelanjakan, dan cara membelanjakan harta./ A. Sonny Keraf, op.cit, h. 41./ Redi
Panuju, Etika Bisnis
Tinjauan Empiris dan
Kiat Mengembangkan Bisnis
Sehat, Jakarta: PT Grasindo,
1995, h. 7. berarti
karakter istimewa, sentimen,
tabiat moral, atau
keyakinan yang membimbing seseorang, kelompok, atau institusi./
Etika merupakan seperangkat nilai tentang baik, benar, buruk, dan salah
yang berdasarkan prinsip-prinsip moralitas,
khususnya dalam perilaku dan tindakan. Sehingga etika
merupakan salah satu faktor penting bagi
terciptanya kondisi kehidupan manusia yang lebih baik./ Etika kerja
adalah acuan yang
dipakai oleh suatu
individu atau perusahaan
sebagai pedoman dalam
melaksanakan aktivitas bisnisnya, agar kegiatan yang mereka lakukan tidak merugikan
individu atau lembaga yang lain./ Di
dalam Lembaga Keuangan
yang berbasis Syari’ah,acuan yang
digunakan dalam menerapkan
etika kerja adalah
berdasarkan Al Qur’an dan Hadits./Sistem etika
kerja Islam berbeda
dengan paham kaum mikro
ekonomi yang menekankan
pada efisiensi penggunanaan
sumber daya untuk
memuaskan kebutuhan dan
berupaya memaksimalkan keuntungan dengan mengesampingkan kebutuhan untuk
mempertimbangkan persoalan etis. Sedangkan
dalam etika bisnis
Islam, maksimalisasi keuntungan bukanlah tujuan tertinggi ataupun satu-satunya
prinsip etis bekerja dalam Islam sebagaimana
firman Allah dalam Al-Qur’an: FaisalBadroen, et. al, Etika Bisnis dalam Islam,
Jakarta: Kencana, 2006, h. 4-5./ Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen,
Semarang : Rasail, 2007, h. 63-64./ Bambang
Rudito dan Melia
Famiola, Etika Bisnis
& Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan di Indonesia,
Bandung: Rekayasa Sains, 2007, h. 6./ Rafik Issa Beekum, op. cit, h. 19 “Harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia tetapi amalan-amalan
yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan” (Q.S. Al-Kahfi: 46) Kepemimpinan
adalah proses menggerakkan grup dalam arah yang sama tanpa paksaan./ Soehardi Sigit dalam
bukunya Teori Kepemimpinan dalam Manajemen,
mengatakan bahwa kepemimpinan
adalah suatu hubungan
yang di dalamnya antara
orang dan pemimpin
saling mempengaruhi agar
mau bekerjasama berbagi
tugas untuk mencapai keinginan sang pemimpin./ Kepemimpinan juga
dapat diartikan sebagai
usaha mengarahkan, membimbing, dan mempengaruhi orang lain, agar
pikiran dan kegiatannya tidak menyimpang
dari tugas pokok bidangnya masing-masing./ Kepemimpinan Islam
adalah kegiatan menuntun,
membimbing, memandu dan
menunjukkan jalan yang diridhoi Allah SWT. Jadi orientasi utama
dalam kepemimpinan islam
adalah keridhaan Allah./ Penerapan kepemimpinan
Islam diperlukan dalam
suatu organisasi, agar
para pemimpin organisasi
dapat menjalankan tugas
yang diembannya dengan baik, selalu memberikan motivasi spiritualitas
pada bawahannya sehingga Al-Jumanatul
Ali, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: CV. J-Art, 2005, h./ Ari Retno
Habsari,Terobosan Kepemimpinan, Yogyakarta: Media Pressindo, 2008, h./ Ainur
Rahim Fakih dan
Iip Wijayanto, Kepemimpinan
Islam, Yogyakarta: UI Press, 2001, h. 3./ Hadari
Nawawi dan M.
Martini Hadari, Kepemimpinan yang
Efektif, Yogyakarta: Gajahmada University Press, 2006, h. 11- Ibid, h. 7./ tujuan keberhasilan
tidak hanya didasarkan
pada materi, tetapi
juga memperhatikanaspek
religialitas./Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa yang diperlukan oleh dunia
bisnis adalah mengembangkan
makin banyak pemimpin.
Ada pendapat yang
mengatakan bahwa organisasi
bisnis dewasa ini
tidak memiliki cukup
banyak pemimpin yang
tangguh (underled) tetapi sebaliknya, terlalu banyak manager (over
managed)./ Pada penelitian ini,
penulis menerapkan pengaruh
etika kerja dan kepemimpianan
Islam terhadap kinerja karyawanpada Lembaga-Lembaga Keuangan
Syari’ah yang ada
di wilayah kabupaten
Pati, yang umumnya masih
berbentuk Koperasi yang
memakai sistem Syari’ah.
Berdasarkan data yang diperoleh
dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati, ada beberapa kinerja koperasi yang diantaranya
mengalami peningkatan yang berarti,ada
pula yang tidak mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapatdilihat pada tabel 1.1 berikut: Sondang P. Siagian, Kiat Meningkatkan
Produktivitas Kerja, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, h. 65.
Tabel 1./Data KJKS/UJKS Koperasi
Kabupaten Pati Sumber : Data sekunder,
Dinas Koperasi dan UMKM kabupaten Pati, No
Nama KJKS/UJKS Jumlah Anggota Piutang (Rp Juta) SHU (Rp Juta) Asset (Rp Juta) Volume Usaha (Rp
Juta) 1 KJKS FASTABIQ 10.222
31,337,567.00 335,587.00 43,296,068.00
43,648,287./2 KJKS AL FATH 3.218
1,749,850.00 99,581.00 2,359,120.00
2,298,250./ KJKS TAYU ABADI 1269
789,098.00 58,900.00 890,765.00
1,098,976./4 KJKS MADANI 457
476,200.00 356,908.00 543,098.00
789,120./ KJKS KARUNIA LESTARI 78
58,098.00 5,098.00 78,567.00
109,789./ KJKS MINA MADANI 30
- - 22,800.00
- KJKS BMT AL FATTAH 29
- - 19,789.00 - KSU AR ROHMAH
2489 534,900.00 46,978.00 787,340.00
956,890.00 KSU RORMATUL UMMAH
1434 456,786.00 35,980.00 678,956.00
895,890.00 KSU AMANAH UMAH
2451 765,450.00 78,690.00 890,760.00
1,098,897.00 KSU HARAPAN UMMAT
3489 1,456,795.00
100,998.00 1,678,906.00 2,567,098.00 KSU BINA UMMAT
1345 675,908.00 87,968.00
876,989.00 1,232,673.00 KSU SINOM PERDOPO
2432 2,456,897.00 76,898.00 2,546,908.00
3,454,789.00 KSU MEKAR SARI
1654 987,678.00 45,768.00 1,123,450.00
1,432,564.00 KOPONTREN YAUMI FATIMAH
23322 18,715,018.00
472,021.00 34,499,809.00 26,280,234.00 16 KUD
BAHAGIA 6570 4,657,906.00 123,465.00
5,435,786.00 6,786,098.00 KSU BAWON SYARIAH
1342 567,907.00 45,890.00 678,903.00
786,908.00 18 KSU AL HIKMAH
2315 1,567,980.00 90,878.00 1,678,980.00
2,456,784.00 KOPONTREN MUWAHIDUN
2156 1,768,567.00
134,289.00 1,976,980.00 2,567,890.00 KOPONTREN BINA SEJAHTERA 578 112,365.00 4,567.00
129,325.00 198,787.00 KSU SYARIF HIDAYATULLAH
2359 1,432,789.00
250,670.00 1,657,896.00 2,907,645.00
Pada tabel
1.1 menunjukkan tingkat kesehatan kinerja keuangan KJKS/UJKS
di wilayah kabupaten
Pati dengan perbandingan
penilaian dari jumlah
piutang, SHU, asset,
dan volum e usaha
memiliki rata-rata yang baik (cukup sehat). Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi