BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan dalam dunia
keuangan, lembaga- lembaga keuangan
mengalami kemajuan yang
semakin pesat. Lembaga keuangan
syariah merupakan sesuatu
hal yang penting yang
dianggap mampu mengatasi
persoalan ekonomi di era zaman ini.
Industri keuangan
dan perbankan syariah
terus berkembang di Indonesia. Hal
tersebut didorong semakin
banyaknya masyarakat yang menyadari pentingnya
bersyariah dalam berekonomi.
Kondisi tersebut akhirnya
mendorong berbagai lembaga
keuangan konvensional berlombalomba
membuka divisi atau
cabang syariah. Tujuannya agar dapat memberikan
layanan keuangan syariah bagi masyarakat.
Islam mempunyai pandangan yang
jelas mengenai hartadan kegiatan ekonomi.
Firman
Allah dalam Alqur’an surat Al-Mulk ayat 15: ”Dialah yang menjadikan bumi itu
mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya
dan makanlah sebagian
dari rezeki-Nya. Dan
hanya kepada-Nya kamu (kembali
setelah) dibangkitkan.” Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari
Teori ke Praktik, Jakarta: Gema Insani, 2002,
Cet. Ke 1, h. 8.
Departemen
Agama RI, Mushaf
Alqur’an Terjemah, Jakarta: Pena
Pundi Aksara, 2007, Edisi
2002, h. 563.
19 Pertumbuhan
sektor jasa yang begitu
cepat diantaranya dipicu
oleh perubahan demografis,
sosial, perekonomian, politik dan
lain sebagainya.
Hal tersebut
tentunya akan menjadikan
orang semakin berhati-hati dalam memilih
sektor jasa yang akan dijadikan sebagai mitranya. Untuk itu, sektor jasa
mengatur strategi pemasaran
untuk menarik konsumen
sehingga memutuskan untuk
memilih dan membelinya,
jika tidak, konsumen/pelanggan akan
beralih. Untuk menarik
konsumen atau pelanggan,
maka harus diciptakan
sistem strategi pemasaran
yang tepat sesuai
dengan kondisi yang
dihadapi, berdasarkan kebutuhan
dan lingkungan.
Strategi pemasaran
adalah seleksi atas
pasar sasaran, penentuan posisi bersaing dan pengembangan suatu Marketing Mixyang efektif untuk mencapai dan melayani nasabah-nasabah yang
telah dipilih.
Marketing
Mix (bauran pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya, kegiatan ini dilakukan
secara bersamaan diantara elemenelemen yang ada dalam Marketing Mix itu
sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan
sendiri-sendiri tanpa dukungan dari elemenyang lain.
Di dalam
strategi Marketing Mix,
strategi produk merupakan
unsur yang paling
penting, karena dapat
mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan
dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan
kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta
penentuan harga dan cara penyalurannya. Strategi
produk yang dapat
dilakukan mencakup Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran
Bank,Yogyakarta: Liberty, 2002, Edisi 5, h. 167.
Kasmir,
Manajemen Perbankan, Jakarta:
PT. Raja Grafindo
Persada, 2007, Edisi
1, h.
186.
20 keputusan
tentang acuan/bauran produk
(product mix), merek
dagang (brand),cara
pembungkusan/kemasan produk (product
packaging), tingkat mutu/kualitas dari
produk, dan pelayanan (services)yang diberikan.
Dalam strategi produk, misalnya bank harus dapat
memodifikasi produk yang sudah ada
menjadi lebih menarik. Atau bank pun dapat menciptakan produk baru.
Strategi produk
biasanya dimulai dari
penciptaan logo dan
motto yang dibuat semenarik mungkin. Kemudian menciptakan
merek terhadap produk yang ditawarkan.
Strategi harga
adalah bagaimana bank
menetapkan harga produknya.
Aktivitas
penetapan harga mempunyai
peran yang penting mengingat
bahwa penetapan harga
akan terkait langsung
dengan revenue yang
diterima bank. Keputusan
penetapan harga juga
berperan dalam menentukan
seberapa jauh sebuah
layanan jasa bank
dinilai oleh nasabah dan
juga dalam proses
membangun citra bank.
Penetapan harga juga memberikan
persepsi tertentu dalam hal kualitas.
Keputusan penting
setelah pengembangan produk
dan penetapan harga
yang harus diambil
oleh manajemen adalah
keputusan mengenai saluran distribusi untuk produk/jasa yang akan dipasarkan.
Ketepatan dalam memilih saluran
pemasaran ini sangat
mendukung suksesnya keputusan pemasaran lainnya.
1 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2007, Edisi 1, h. 200.
Kasmir,
op. cit.,h. 166.
Ibid.h.
167.
Murti
Sumarni, op. cit., h. 285.
1 Ibid. h. 309.
21 Kemudian strategi promosi terhadap produk yang
ditawarkan kepada nasabah baru
atau calon nasabah.
Promosi juga dilakukan
untuk mempertahankan nasabah
lama. Promosi dapat
dilakukan melalui iklan, promosi
penjualan, publisitas dan
penjualan pribadi.
1 Pemasaran
tidak hanya memerlukan pengembangan
produk/jasa yang baik, penetapan harga atau
tarif yang menarik serta lancarnya arus barang/jasa menuju pelanggan sasaran,
tetapi perusahaan harus
mengadakan komunikasi dengan pelanggannya.
Komunikasi pemasaran
merupakan ujung tombak
penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Meskipun jasabank telah
dikemas secara menarik
dan disertai layanan
yang profesional namun
apabila bank tidak
mengkomunikasikan dengan calon
nasabah maka mereka akan
raguragu untuk membelinya.
1 Kesuksesan
pemasaran jasa sangat
tergantung pada SDM
yang dimiliki. Apalagi untuk
mencapai hasil yang optimaldiperlukan keterlibatan langsung antara penyedia jasa dengan
konsumennya. Perusahaan juga harus mengantisipasi segala
kemungkinan terjadinya permasalahan
dalam pengelolaan SDM mulai dari
tahap seleksi hingga proses manajemen SDM yang lebih kompleks.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi