Kamis, 28 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PENGARUH ETOS KERJA DAN BUDAYA KERJA ISLAM TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Study pada KJKS/UJKS wilayah Kabupaten Pati)


 BAB I  PENDAHULUAN  
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH  Agama  Islam  merupakan  agama  yang  membawa  kesejahteraan,  kedamaian,  menciptakan  suasana  sejuk  dan  harmonis  bukan  hanya  di  antara  sesama umat  manusia tetapi  juga  bagi seluruh  makhluk  Allah  yang  hidup di  muka  bumi.  Karena  agama  Islam  bersifat  universal.  Implementasi  dari  kedatangan agama Islam sebagai rahmat bagi sekalian alam ditunjukkan oleh  ajaran-ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Rasulullah  SAW,  yang  mengajarkan  kebahagiaan  hidup  di  dunia  dan  akhirat  secara  seimbang.  Sebagai  seorang  muslim,  kita  dituntut  agar  tidak  hanya  mementingkan  akhirat  saja  atau  duniawi  saja,  tetapi  ditengah-tengah  keduanya.
 Hal  ini  seperti  firman  Allah  dalam  Al-Qur’an  (Q.S.  Al-Qashash:  77 ”Dan  carilah  pada  apa  yang  Telah  dianugerahkan  Allah  kepadamu  (kebahagiaan)  negeri  akhirat,  dan  janganlah  kamu  melupakan  bahagianmu  dari  (kenikmatan)  duniawi  dan  berbuat  baiklah  (kepada  orang  lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu   Prof. Dr. H. Buchari Alma, dan Donni Juni Priansa, S.Pd, manajemen bisnis syari’ah,  Bamdung: Alfabeta, 2009, h. 158    Dept.  Agama  proyek  pengadaan  kitab  suci  Al-Qur’an, Al-Qur’an  dan  Terjemahnya,  Jakarta: PT. Bumi Restu, 1974 h. 623.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
berbuat  kerusakan  di  (muka)  bumi.  Sesungguhnya  Allah  tidak  menyukai  orang-orang yang berbuat kerusakan.
Demi  memperoleh  kebahagiaan  dunia  dan  akhirat  secara  seimbang  agama  Islam  mengajarkan  agar  umatnya  melakukan  kerja  keras  baik  dalam  bentuk  ibadah  ataupun  amal  shaleh.  Ibadah  adalah  merupakan  perintahperintah  yang  harus  dilakukan  oleh  umat  Islam  yang  berkaitan  langsung  dengan  Allah  SWT  dan  telah  ditentukan  secara  terperinci  tentang  tata  cara  pelaksanaannya.  Sedangkan  amal  sholeh  adalah  perbuatan-perbuatan  baik  yang  dilakukan  oleh  umat  Islam,  dimana  perbuatan-perbuatan  tersebut  berdampak positif bagi diri yang bersangkutan, bagi masyarakat, bagi bangsa  dan negara serta bagi agama Islam itu sendiri.
 Kerja  keras  atau  dengan  kata  lain  yang  dinamakan  etos  kerja  merupakan  syarat  mutlak  untuk  dapat  mencapai  kebahagiaan  dunia  dan  akhirat, sebab dengan etos kerja yang tinggi akan menghasilkan produktivitas  yang tinggi pula. Maka dari itu agama Islam memberikan perhatian yang besar  terhadap kerja keras.  Karena dengan kerja keras atau etos kerja kebahagiaan  dunia dan akhirat dapat kita raih.
 Dari  pemaparan  diatas  dapat  ditarik  benang  merah  bahwa  sesungguhnya  antara  penghayatan  agama  yang  diwujudkan  dalam  bentuk  iman  yang  sempurna,  mempunyai  hubungan  timbal  balik  dengan  etos  kerja  seseorang.  Seseorang  yang  memiliki  iman  yang  sempurna  dapat  dipastikan  bahwa yang bersangkutan memiliki etos kerja yang tinggi yang pada akhirnya   Prof. Dr. H. Buchari Alma, dan Donni Juni Priansa, S.Pd, manajemen bisnis syari’ah,  Bamdung: Alfabeta, 2009, h. 157   Kh toto tasmara, membudayakan etos kerja Islami, Jakarta: gema insani press, 2002 h. 24  Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
meningkatkan produktivitas yang tinggi. Hubungan timbal balik tersebut dapat  dilihat dari tiga teori sebagai berikut  :  1.  Kedalaman  penghayatan  agama  mendorong  tumbuh  suburnya  etos  kerja  sehingga  kehidupan  perekonomian  ummat  berkembang  maju,  sebab  agama Islam  mengajarkan  menolong  yang  lemah dengan cara  membayar  zakat,  infaq  dan  shodaqoh  (ZIS).  ZIS  hanya  dapat  dibayarkan  oleh  yang  memiliki kecukupan  harta. Kecukupan  harta hanya diperoleh orang  yang  memiliki etos kerja yang tinggi dan mau bekerja keras.
2.  Kehidupan  ekonomi  yang  berkembang  maju  akan  menimbulkan  hasrat  untuk  mendalami  ajaran  agamanya,  sebab  dengan  ekonomi  yang  lebih  maju  memberikan  kesempatan  beribadah  yang  lebih  lapang,  seperti  menunaikan ibadah haji, membangun sarana dan prasarana yang lebih baik  buat menempatkan diri melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.
3.  Penghayatan  ajaran  agama  dengan  etos  kerja  memiliki  hubungan  timbal  balik dan saling mempengaruhi yang tidak perlu dipersoalkan mana yang  paling  dominan  di  antara  keduanya.  Kenyataan  menunjukkan  bahwa  masyarakat yang berkecukupan, umumnya memiliki kehidupan beragama  yang  lebih  baik,  sebaliknya  masyarakat  yang  tidak  berkecukupan  dan  apalagi  terbelakang  akan  sulit  mengembangkan  kehidupan  beragamnya  secara baik.
Etos berasal dari  bahasa Yunani (ethos)  yang  memberikan arti sikap,  kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja   http://riau.depag.go.id/index.php?a=artikel&id=338  Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Dalam  kamus besar Bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi  ciri khas dan keyakinan seseorang atau sesuatu kelompok.
 Dalam buku kamus teologi Inggris-Indonesia etos berasal dari bahasa  Yunani (ethos) yaitu suatu sifat khusus dari perasaan moral dan kaidah-kaidah  etis  dalam  sekelompok  orang.
  Maka  secara  lengkapnya  ”etos’’  ialah  karakteristik  dan  sikap,  kebiasaan,  serta  kepercayaan,  yang  bersifat  khusus  tentang  seseorang  individu  atau  sekelompok  manusia.  Perkataan  ”etos”  terambil pula perkataan ”etika” dan ”etis” yang merujuk kepada makna akhlak  atau  bersifat  akhlaqi  yaitu  kualitas  esensial  seseorang  atau  suatu  kelompok  termasuk suatu bangsa.
 Dalam  pengertian  lain  Akhlak  atau  etos  dalam  terminologi  Prof.  Dr.
Ahmad Amin, kesimpulannya etos adalah sikap yang tetap dan mendasar yang  melahirkan  perbuatan-perbuatan  dengan  mudah  dalam  pola  hubungan  antara  manusia  dengan  dirinya  dan  diluar  dirinya.  Permasalahan  lain  dalam  peningkatan produktivitas adalah tentang bagaimana cara menerapkan budaya  kerja  Islam.  Budaya  kerja  adalah  suatu  falsafah  dengan  didasari  pandangan  hidup  sebagai  nilai-nilai  yang  menjadi  sifat,  kebiasaan  dan  juga  pendorong  yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi  perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai   Kh toto tasmara, membudayakan etos kerja Islami, Jakarta: gema insani press, 2002 h. l5.
 Henk ten Napel, Kamus Teologi Inggris-Indonesia, Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 1994,  h. 129.
 Nurcholis Majid, Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta : Yayasan Paramadina, 2000, hlm.
410  Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
kerja.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi