Kamis, 28 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PENGARUH PEMBIAYAAN QARDHUL HASANPADA BNI SYARI’AH CABANG SEMARANG TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA KECIL


 BAB I  PENDAHULUAN  
1.1  Latar Belakang Masalah  Perbankan dalam kehidupan suatu negara merupakan salah satu agen  pembangunan  (agent  of  development).  Hal  ini  dikarenakan  adanya  fungsi  utama  dari  perbankan  sebagai  lembaga  intermediasi  keuangan,  yaitu  lembaga  yang  menghimpun  dana  dari  masyarakat  dalam  bentuk  simpanan  dan  menyalurkannya  kembali  kepada  masyarakat  dalam  bentuk  kredit  dan/atau  bentuk-bentuk  lainnya  dalam  rangka  meningkatkan  taraf  hidup  rakyat  banyak.
  Adanya  perbankan  ini   diharapkan  dapat  memenuhi  kebutuhan  dana  bagi  negara  dan  masyarakat  guna  menunjang  jalannya  proses pembangunan.
Sektor  hukum  perbankan  di  Indonesia  mengalami  perkembangan  signifikan dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998  tentang Perbankan. Hal ini terjadi karena di dalam  kebijakan perbankan di  Indonesia pasca diundangkannya undang-undang ini secara tegas mengakui  eksistensi  dari  bank  islam  (Islamic  Banking)  atau  yang  lebih  kita  kenal  dengan bank syariah.
Berdasarkan pada ketentuan Pasal 1 ayat (13) Undang-undang Nomor  10  Tahun  1998,  Prinsip  Syariah  diartikan  sebagai  aturan  perjanjian  berdasarkan  hukum  Islam  antara  bank  dan  pihak  lain  untuk  penyimpanan   Pengertian Bank menurutUndang-Undang  PerbankanNo.10 tahun 1998 Pasal 1 Ayat  2   dana  dan  atau  pembiayaan  kegiatan  usaha  atau  kegiatan  lainnya  yang  dinyatakan sesuai dengan syariah.

Dengan  melihat  pengertian  prinsip  syariah  tersebut, maka  dapat  ditarik sebuah kesimpulan bahwa produk perbankan syariah lebih variatif di  bandingkan  dengan  produk  pada  bank  konvensional.  Yang  mana  produk  pada  bank  syariah  dirasakan  dapat  memenuhi  kebutuhan  nasabah  deposan  maupun nasabah debitur sesuai dengan kebutuhan nyata mereka.
Sementara  itu  sektor  ekonomi  di  Indonesia  secara  faktual  sebagian  besar didukung oleh sektor usaha kecil dan menengahatau dikenal dengan  singkatan  UKM.  Pada  saat  krisis  ekonomi  pun  ternyata  sektor  ini  mampu  tetap  bertahan,  artinya  sektor  UKM  mempunyai  keunggulan  dan  sangat  potensial untuk lebih dikembangkan lagi melalui suatu kebijakan yang tepat  dan dukungan dari lembaga yang tepat. Adapun permasalahan utama yang  dihadapi  oleh  sektor  UKM  adalah  berupa  permodalan,  dimana  terkadang  dalam  memperoleh  modal  dari  bank  mengalami  kesulitan.  Salah  satu  hal  yang  menyebabkan  adanya  hal  ini  adalah  adanya  suku  bunga  kredit  yang  tinggi dan diperlukannya jaminan kebendaan (collateral minded) yang sukar  dipenuhinya.
Dengan  semaraknya  perkembangan  sektor  perbankan  syariah,  terutama  pasca  Undang-undang  Nomor  10  Tahun  1998  maka  diharapkan  dapat lebih membantu perkembangan UKM ini. Melalui  pembiayaan yang  diberikan  oleh  bank  syariah  dengan  karakteristik  yang  berbeda  dengan   kredit/pinjaman  (loan)  dari  bank  konvensional,  maka UKM  akan  dapat  memenuhi kebutuhan permodalan dimaksud.
 Salah  satu  bukti  semaraknya  perkembangan  perbankan  syariah  ditunjukkan dengan Pertumbuhan bank syariah yang berada di Jawa Tengah  yang  cukup  menggembirakan  di  tengah  persaingan  bisnis  perbankan  yang  makin  ketat.  Misalnya  Bank  BNI  Syariah  yang  tampil  dengan  konsep  perbankan  yang  lebih  adil  dan  transparan  disesuaikan  dengan  prinsip  syariah.
Saat  ini  Bank  BNI  Syariah  lebih  menfokuskan  pada  segmen  pasar  masyarakat  kalangan  menengah  ke  bawah.  Dari  segi  pembiayaan  lembaga  tersebut memiliki komitmen kepada pemberdayaan Usaha Kecil Menengah  (UKM). Hal itu dilakukan dengan pertimbangan risikoyang bakal dihadapi  kecil  sebagai  tahap  awal  penetrasi.  UKM  terbukti  dapat  bertahan  di  saat  krisis  ekonomi  sehingga  dapat  lebih  diandalkan  dalam  hal  pengembalian  pinjaman.
 Melihat  kondisi  seperti  itu,  Bank  BNI  Syari’ah  Semarang  sebagai  salah  satu  bank  yang  berada  di  wilayah  tersebut  merasa  perlu  untuk  membantu permasalahan yang mereka hadapi. Untuk menanggapi masalah  ini  pimpinan  BNI  Syariah  Cabang  Semarang  Adjat  Djatnika,  memberikan  tanggapan  bahwa  BNI  Syari’ah  akan  memperlebar  bidikan  nasabah  ke  kelompok pedagang kaki lima atau para pelaku usaha mikro kecil di wilayah  tersebut. Skema pinjamannya menggunakan Qardhul Hasan.
 http://sharialearn.wikidot.com/khotibulumam003dibrowsing tanggal 20 Pebruari 2010   http://www.suaramerdeka.com/harian/0307/28/eko2.htm dibrowsing  tanggal   17  Juni  2010   Selama ini skema seperti  Qardhul Hasanyang memberikan pinjaman  tanpa  bunga  dan  jaminan  memang  menjadi  ciri  khas  perbankan  yang  berlabel  Syari’ah.  Khususnya  di  BNI  Syari’ah,  skema ini  terutama  untuk  menyalurkan dana Zakat, Infaq, dan Sadaqah karyawannya. Selain itu dana  bagi  hasil  nasabah  dipercayakan  kepada  BNI  Syari’ah untuk  disalurkan.
Skema Qardhul Hasan sifatnya bisa bergulir jika diperuntukkan bagi sektor  usaha  produktif.  Pembiayaan  maksimal  adalah  5  juta  per  nasabah  dengan  masa pengembalian hingga 3 tahun.
Saat ini pihaknya memberikan pinjaman kepada kelompok pengusaha  kecil  di  wilayah  Semarang  dan  sekitarnya.  Hingga  kini  BNI  Syari’ah  Semarang telah memberikan pinjaman kepada 104 nasabah baik perorangan  maupun secara kelompok, dengan total pembiayaan Rp 295,6 juta.
 Melihat  masalah  di  atas  penulis  merasa  tertarik  untuk  menelitinya  lebih lanjut, dan hasil dari penelitian itu  akan penulis susun dalam  bentuk  skripsi  yang  diberi  judul:  “PENGARUH  PEMBIAYAAN  QARDHUL  HASAN PADA  BNI  SYARIAH  CABANG  SEMARANG  TERHADAP  PERKEMBANGAN USAHA KECIL“  http://www.tempointeraktif.comdi browsing tanggal 28 Pebruari 2010   1.2  Rumusan Masalah  Untuk  mencapai  tujuan  dari  pembahasan  judul  skripsi di  atas,  maka  penulis merumuskan dan membatasi permasalahan sebagai berikut:  1.  Bagaimana pengaruh pembiayaan  Qardhul Hasan  pada BNI Syari’ah  cabang Semarang terhadap perkembangan usaha kecil ? 2.  Bagaimana  peranan  pembiayaan  Qardhul  Hasan pada  BNI  Syari’ah  cabang Semarang terhadap perkembangan usaha kecil ? 1.3  Tujuan Penelitian  Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah : 1.  Untuk  mengetahui  pengaruh  pembiayaan  Qardhul  Hasan  pada  BNI  Syari’ah cabang Semarang terhadap perkembangan usaha kecil.
2.  Untuk  mengetahui  peranan  pembiayaan  Qardhul  Hasan pada  BNI  Syari’ah cabang Semarang terhadap perkembangan usaha kecil.
1.4  Manfaat Penelitian  1.  Untuk  memperkaya  wawasan  pengetahuan  ilmiah  sehingga  dapat  dijadikan  dasar  serta  sebagai  salah  satu  studi  banding  bagi  penulis  lainnya untuk melakukan penelitian selanjutnya.
2.  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  menunjukkan  bahwa  pembiayaan  Qardhul  Hasan  pada  BNI  Syari’ah  cabang  Semarang  memberikan  manfaat terhadap perkembangan usaha kecil nasabahnya.
 3.  Penelitian ini diharapkan bisa memainkan peranan perbankan syari’ah  dalam memberikan pembiayaan bisnis skala kecil dan menengah.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi