Senin, 25 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PENGARUH STRATEGI QUANTUM QUOTIENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA DI SMP NEGERI 2 TUREN MALANG


BAB I PENDAHULUAN A.  Latar Belakang Masalah.
Pendidikan merupakan cerita atau jalan untuk mengembangkan  dan  mengarahkan   dirinya   menjadi   sosok   manusia   yang   memiliki  kepribadian   yang  utama   dan   sempurna.    Dengan   pendidikan,   manusia  dapat mengembangkan kepribadian baik jasmani maupun rohani ke arah  yang   lebih   baik   dalam  kehidupannya,   sehingga   semakin   maju   suatu  masyarakat  maka  akan   semakin  penting   pula  adanya   pendidikan  bagi  pertumbuhan   dan   perkembangan  anak.
 Bersamaan   dengan   itu   Islam  memandang pendidikan sebagai dasar utama seseorang diutamakan dan  dimuliakan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam al -Qur'an Surat  al-Mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi “Niscaya  Allah  akan  meninggikan  orang-orang  yang  beriman  diantara kamu sekalian dan orang-orang yang diberi  ilmu pengetahuan  beberapa derajat”.
 (QS, al-Mujadalah : 11).
 Fuad Hasan, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), Hlm. 2.
 Departemen Agama RI, al-Qur'an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Toha Putra, 1989),  Hlm. 910-911.

1   Dalam   pelaksanaan  pendidikan   pemerintah   telah   mengupayakan  dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran Nasional yang diatur dalam  undang-undang. Untuk itu pemerintah  memberikan hak pada warganya  untuk  mendapatkan   pengajaran   dan   pendidikan   ini   dimulai   dari  lingkungan keluarga sebagai Lembaga pendidikan, kemudian pendidikan  di   lingkungan  sebagai  pendidikan  nonformal,  oleh  karena  itu  pendidikan  adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
 Dalam keseluruhan proses pendidikan (dalam hal itu di Sekolah  atau Madrasah), kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok,  ini  berarti berhasil atau tidaknya  pencapaian tujuan pendidikan banyak  tergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh murid sebagai  anak didik.
 Istilah  belajar  sebenarnya  telah  lama  dikenal  oleh  manusia,  sejak  manusia  ada  sebenarnya  mereka  telah  melakukan  aktivitas  belajar,  oleh  karena itu kiranya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kegiatan belajar  itu   ada   sejak   adanya  manusia.
 Belajar   merupakan   suatu   proses  perubahan  di  dalam  tingkah  laku  sebagai  hasil  interaksi  dengan  lingkungannya di dalam memenuhi kehidupannya.
Aktivitas  belajar  bagi  kegiatan  individu  tidak  selamanya  dapat  berlangsung secara wajar, terkadang lancar dan terkadang tidak, terkadang  dapat menangkap dengan cepat apa yang dipelajarinya, terkadang amat  sulit,  demikian   antara   lain  kenyataan  yang  kita   jumpai  pada  anak  didik   Abu Ahmadi, ct, al, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm.  59.
 Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 14.
 Ali Imron, Belajar Dan Pembelajaran, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1996), hlm.2.
 dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar. Setiap  individu memang tidak ada  yang sama, perbedaan individual ini pula  yang  menyebabkan   perbedaan   tingkah   laku   belajar   dikalangan   anak  didik.
Dalam keadaan di mana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana  mestinya, itulah yang disebut dengan kesulitan belajar.  Sehubungan dengan  ini, bahwa pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting bagi umat  manusia, sebagaimana perkembangan dan perwujudan diri bagi pembangunan  Bangsa  dan  Negara  serta  Agama.  Yang  mana  pendidikan  dapat  diperoleh  secara  formal  (Sekolah)  maupun  nonformal  (luar  Sekolah).  Di  dalam  lingkungan Sekolah terdapat bidang studi pendidikan Agama    Islam yang  bertujuan:  Untuk   meningkatkan   keimanan,   penghayatan,   pemahaman   dan  pengamalan siswa tentang Agama Islam menjadi manusia Muslim  yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berahklak  mulia   dalam  kehidupan   pribadi,   masyarakat   berbangsa   dan  bernegara, serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang  lebih baik.
 Di samping itu pendidikan Sekolah bertujuan untuk menghasilkan  perubahan-perubahan yang positif (tingkah laku dan sikap) dalam diri murid  yang  sudah  berkembang  menuju  kedewasaan.
 Sehingga  anak  didik  dapat  mewujudkan  dirinya  dan  dapat  berfungsi  sepenuhnya  sesuai  dengan  kebutuhan  pribadinya  dan  kebutuhan  masyarakat.
 Maka   profil   seorang   Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Petunjuk Tehnik Mata Kuliah PAI, (Jakarta: TP,  2005).
 WS. Winkel, S.J. M. Sc, Psikologi Pengajaran, (Jogiakarta: Media Abadi, 1991), hlm.
 S.C. Utami Munandar, Pengembangan Anak Kreatif Anak Berbakat, (Jakarta: Gramedia  Pustaka Utama, 2002), hlm.6.
 pendidik   sebagai   personil   yang   menduduki   posisi  stra tegis   dalam  mengembangkan   sumber  daya   manusia   dituntut   untuk   terus  mengikuti  perkembangan   konsep-konsep   baru   dalam   dunia   pengajaran.   Guna  mencapai   dunia   pendidikan   itu   sendiri,   dalam   hal   ini   tentunya  diperlukan suatu cara atau alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang  dimaksud yaitu strategi belajar.
Kecerdasan  merupakan  salah  satu  anugerah  besar  dari  Allah  SWT  kepada  manusia  dan  menjadikannya  sebagai  salah  satu  kelebihan  manusia  dibandingkan  dengan  makhluk  lainnya.  Dengan  kecerdasannya,  manusia  dapat  terus  menerus  mempertahankan  dan  meningkatkan  kualitas  hidupnya  yang  semakin  kompleks,  melalui  proses  berfikir  dan  belajar  secara  terus  menerus.
 Memang,  semula  kajian  tentang  kecerdasan  hanya  sebatas  kemampuan individu yang bertautan dengan aspek kognitif atau biasa disebut  Kecerdasan  Intelektual  yang  bersifat  tunggal,  sebagaimana  yang  dikembangkan oleh Charles Spearman (1904) dengan teori  Two Factor-nya,  atau Thurstone (1938) dengan teori Primary Mental Abilities-nya. Dari kajian  ini,  menghasilkan  pengelompokkan  kecerdasan  manusia  yang  dinyatakan  dalam  bentuk  Inteligent  Quotient  (IQ),  yang  dihitung  berdasarkan  perbandingan antara tingkat kemampuan mental (mental age) dengan tingkat   http://supersuga.wordpress.com/2009/04/27/multiple-intellegence/ Diakses tanggal 24 Januari  2009.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi