Sabtu, 23 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PENGGUNAAN BILINGUAL AGAMA ISLAM DI KELAS X RSBI SMAN 1 SOOKO MOJOKERTO MA’RUFATUL HASANAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG BILINGUAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS X RSBI SMAN 1 SOOKO MOJOKERTO


BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah Pendidikan  merupakan  salah  satu  aspek  yang  sangat  penting  untuk  membentuk generasi yang siap mengganti tongkat estafet generasi tua dalam rangka  membangun  masa  depan.  Karena  itu,  pendidikan  berperan  mensosialisasikan  kemampuan  baru kepada mereka agar mampu mengantisipasi  tuntutan masyarakat  yang dinamik.
 Pembangunan  pendidikan  merupakan  bagian  integral  dalam  pembangunan  Nasional. Karena pada dasarnya Proses pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses  pembangunan Nasional itu sendiri. Pembangunan Nasional yang dilaksanakan oleh  pemerintah Indonesia diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya  manusia  yang  berkualitas  dan  pembangunan sektor  ekonomi,  serta  sektor-sektor  lainnya  yang  satu  dengan  lainnya  saling  berkaitan  dan  berlangsung  secara  bersamaan.
Pembangunan dibidang pendidikan merupakan salah satu upaya yang harus  dilakukan untuk mengembangkan sumber daya yang berkualitas, sedangkan kualitas  manusia yang diinginkan terkandung secara jelas dalam tujuan pendidikan Nasional.

Pada  era  globalisasi  dewasa  ini  pendidikan  menjadi  sangat  penting.  Bila  pendidikan suatu masyarakat berkembang dengan baik, maka tidak dapat dipungkiri  lagi masyarakat tersebut akan semakin “berkualitas” dan mampu bersaing terhadap  kompetisi yang semakin hari semakin ketat dan keras dalam berbagai sudut aktivitas  kehidupan. Dalam situasi dan kondisi yang semacam ini maka sumber daya manusia   Muhaimin, dkk,  Konsep Pendidikan Islam(Ramadhan, solo, 1991), hlm.
yang “berkualitas” mampu menghadapi persaingan dalam aktivitas kehidupan. Pada  dasarnya  kualitas  sumber  daya  manusia  menjadi  peran  utama  dalam  menentukan  aktivitas dalam berbagai sektor pembangunan baik pembangunan fisik maupun non  fisik.
 Untuk menciptakan sumber daya manusia yang “berkualitas”, maka sekolah  sebagai lembaga penyelenggara pendidikan formal merupakan lembaga kepercayaan  masyarakat  sebagai  komponen  penting  dalam  mempersiapkan  dan  mengantarkan  generasi anak bangsa untuk mampu menghadappi kompetisi secara global yang kian  hari  semakin  jelas  dan  terasa  dampaknya  terhadap  aktifitas  yang  sangat  panjang  penuh dengan perencanaan yang matang dengan tujuan yang jelas  seperti tertuang  dalam  Undang-Undang  republik  Indonesia  Nomor  20  tahun  2003  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional.  Yaitu:  “Pendidikan  Nasional  berfungsi  mengembangkan  kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam  rangka  mencerdaskan  kehidupan  bangsa,  bertujuan  untuk  berkembangnya  potensi  peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang  Maha  Esa,  berakhlak  mulia,  sehat  berilmu,  cakap,  kreatif,  mandiri  dan  menjadi  warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
 Tujuan  pendidikan  tersebut  haruslah  didukung  oleh  semua  pihak  dalam  menyelenggarakan  pendidikan,  tidak  hanya  tanggungjawab  pemerintah saja,  tetapi  juga tanggungjawab individu, keluarga, dan masyarakat.
Ketertinggalan  di  berbagai  bidang  di  era  globalisasi  dibandingkan  negaranegara  tetangga  rupanya  menyebabkan  pemerintah  Indonesia  terdorong  untuk   Darwyn Syah, dkk, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Gaung  Persada press, 2007), hlm.
 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004),  cet ke-4, hlm.
memacu diri untuk memiliki standar Internasional. Sektor pendidikan termasuk yang  didorong  untuk  berstandar  Internasional.  Dorongan  itu  bahkan  dicantumkan  di  dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 50 ayat (3) yang berbunyi,  “Pemerintah  dan/atau  pemerintah  daerah  menyelenggarakan  sekurang-kurangnya  satu  satuan  pendidikan  pada  semua  jenjang  pendidikan,  untuk  dikembangkan  menjadi satuan pendidikan yang bertaraf Internasional.“ Dengan  berbekal  keinginan  kuat  dan  ayat  itu  maka  Depdiknas  segera  mengeluarkan  program  Sekolah  Bertaraf  Internasional  (SBI)  yang  proyek  rintisannya  saja  telah  menyertakan  ratusan  SD,  SMP  dan  SMA  di  hampir  semua  Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Sesuai  dengan  amanat  perundang-undangan,  Departemen  pendidikan  Nasional,  Direktorat  Jendral  Manajemen  pendidikan  dasar  dan  menengah  melalui  direktorat  pembinaan  Sekolah  Menengah  Atas,  akan  mengembangkan  SMA  yang  berpotensi  untuk  melaksanakan  proses  layanan  pendidikan  yang berkualitas  untuk  menghasilkan  lulusan  yang  memiliki  potensi  dan  prestasi  berdaya  saing  secara  nasional  maupun  Internasional.  Pelayanan  pendidikan  yang  berkualitas  tersebut  diawali dengan program Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasioanl (RSMA-BI)  yang  dikembangkan  dengan  memberikan  jaminan  kualitas  kepada  stakeholders.
Ada beberapa mata pelajaran pada Rintisan SMA bertaraf Internasional yang  mewajibkan guru maupun siswa menggunakan bahasa asing (Inggris). Diantaranya,  Matematika, biologi, fisika, kimia, Sains, Bahasa Inggris, TIK.
Di  Rintisan  Sekolah  Bertaraf  Internasional  SMAN  1  Sooko  Mojokerto,  terdapat  fenomena  penggunaan bilingual dalam  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam.  Pembelajaran ini  dilakukan  dengan  tujuan,  agar  siswa  belajar  Pendidikan  Agama Islam langsung dari sumber aslinya. Yaitu Al-Qur’an dan Hadist serta dapat membiasakan diri untuk menggunakan atau memahami bahasa asing (bukan bahasa  asli mereka).
Sehubungan  dengan  hal  tersebut  di  atas,  maka  penulis  mengadakan  penelitian dengan tujuan ingin mengetahui tentang “PENGGUNAAN BILINGUAL DALAM   PEMBELAJARAN  PENDIDIKAN  AGAMA  ISLAM  DI  KELAS  X  SMAN 1 SOOKO MOJOKERTO.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan  uraian  di atas  penulis  formulasikan  dalam  rumusan  masalah  sebagai berikut: 1. Bagaimana  Upaya  Guru  Pendidikan  Agama  Islam  dalam  meningkatkan  kemampuan bilingual untuk  pembelajaran  di kelas  X RSBI  SMAN  1  Sooko  Mojokerto? 2. Apa  saja  Kendala-kendala  dalam  penggunaan bilingual pada pembelajaran  Pendidikan Agama Islam di kelas X RSBI SMAN 1 Sooko Mojokerto? 3. Bagaimana  Solusi  untuk  mengatasi  kendala-kendala  dalam  penggunaan  bilingual pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X RSBI SMAN 1  Sooko Mojokerto? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada  permasalaan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan   upaya  Guru Pendidikan  Agama  Islam  dalam meningkatkan  kemampuan bilingual untuk  pembelajaran  di  kelas  X  RSBI  SMAN  1  Sooko  Mojokerto.
2. Mendeskripsikan   Kendala-kendala  dalam  penggunaan  bilingual  pada  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam   di  kelas  X  RSBI  SMAN  1  Sooko  Mojokerto.
3. Mendeskripsikan   Solusi  untuk  mengatasi  kendala-kendala  dalam  penggunaan  bilingual pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X RSBI SMAN  1 Sooko Mojokerto.
D. Manfaat Penelitian Hasil  penelitian  ini  diharapkan  bisa  memberikan  informasi  terhadap  penggunaan bilingual dalam  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  di  kelas  X  RSBI  SMAN  1  Sooko  Mojokerto.  Adapun  secara  detail  kegunaan  tersebut  diantaranya untuk: 1. Lembaga pendidikan (sekolah).
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  menjadi  kontribusi  positif  mengenai  implementasi  pengembangan  kurikulum  disekolah  khususnya  sekolah  yang  ingin  mengembangkan  diri  menjadi  Sekolah  Bertaraf  Internasional  (SBI).  Sehingga  penelitian  ini  dapat  menjadi  salah  satu  media  untuk  mensosialisasikan  tentang  penggunaan  bilingual  dalam  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam yang  diterapkan di kelas X RSBI SMAN 1 Sooko Mojokerto.
2. Bagi pemerintah/ Diknas.
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  menjadi  informasi  bagi  Diknas,  terkait  dengan upaya penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) sesuai dengan  amanat  UU  Tahun  2003,  No.  20  tentang  penyelenggaraan  Sekolah  Bertaraf  Internasional (SBI) baik jangka menengah maupun jangka panjang. Sehingga dapat  mengetahui  dimana  kekuatan  dan  kelemahan  yang  dihadapi  sekolah  dalam  mengimplementasikan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Rintisan Sekolah Bertaraf  Internasional  (RSBI)  dan  dapat  menjadi  bahan  evaluasi,  serta  pertimbangan  kebijakan selanjutnya.
3. Bagi Guru Pendidikan Agama Islam.
Dapat  digunakan  sebagai  bantuan  untuk  memaksimalkan  penggunaan  bilingual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya di RSBI.
4. Pengembangan Khazanah Keilmuan.
Dapat  memberikan kontribusi  terhadap  pengelola  pendidikan,  disekolah/  madrasah  sebagai  komponen  penting  dalam  dunia  pendidikan.  Dapat  memberikan  informasi  tentang  penggunaan bilingual dalam pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam   di  kelas  X RSBI  SMAN  1  Sooko  Mojokerto yang telah  dilaksanakan  Dan  dapat dijadikan acuan bagi peneliti selanjutnya.
5. Bagi peneliti.
Memberikan  tambahan  khazanah  pemikiran  baru  berkaitan  dengan  penggunaan bilingual dalam pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam   di  kelas  X  RSBI SMAN 1 Sooko Mojokerto.
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup dan sekaligus obyek penelitian adalah RSBI SMAN 1 Sooko  Mojokerto, agar pembahasan dalam penulisan ini bisa jelas dan terarah maka penulis  memberi batas terhadap permasalahan yang akan penulis teliti, Yaitu: Bagaimana  upaya  Guru  Pendidikan  Agama  Islam   dalam  meningkatkan  kemampuan bilingual untuk  pembelajaran  di  kelas  X  RSBI  SMAN  1  Sooko  Mojokerto yang meliputi tentang persiapan Guru Pendidikan Agama Islam sebelum  melaksanakan  pembelajaran,  pelaksanaan  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam,  Serta  evaluasi  pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam  dengan  menggunakan  bilingual.  Kemudian  tentang  Kendala-kendala  dalam  penggunaan bilingual pada  pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X RSBI SMAN 1 Sooko Mojokerto,  serta solusi dalam permasalahan tersebut.
Adapun dalam pembahasan apabila ada permasalahan diluar tersebut diatas  maka sifatnya hanyalah sebagai penyempurna sehingga pembahasan ini sampai pada  sasaran yang dituju.
F. Definisi Operasional Dalam pembahasan skripsi ini agar lebih terfokus pada  permasalahan yang  akan dibahas, sekaligus menghindari terjadinya presepsi lain mengenai istilah-istilah  yang  ada,  maka  perlu  adanya  penjelasan  mengenai  definisi  istilah  dan  batasanbatasannya.
Adapun  definisi  dan  batasan  istilah  yang  berkaitan  dengan  judul  dalam  penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran Pendidikan  Agama  Islam: upaya  guru  agama  dalam  membelajarkan  dan  mendidik  siswa  Melalui  pengajaran,  pembiasaan,  bimbingan,  pengasuhan,  pengawasan,  dan  pengembangan  potensinya  Guna  mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat.
 2. Bilingual:penggunaan lebih dari satu bahasa.
G. Sistematika Pembahasan Sistematika  laporan  ini  memuat  suatu  kerangka  pemikiran  yang  akan  dituangkan  dalam  enam  bab  yang disusun  secara  sistematis.  Adapun  pendahuluan    Abdul Mujib dan Yusuf Mudzakkir,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), Hlm.
 penulis  letakkan  pada  bab  pertama  yang  terdiri  dari:  latar  belakang  masalah,  rumusan  masalah,  tujuan  penelitian,  manfaat  penelitian,  ruang  lingkup  penelitian,  definisi operasional, dan sistematika pembahasan.
Kajian  pustaka  penulis  letakkan  pada  bab  dua  yang  membahas  tentang  landasan  teori  yang  berfungsi  untuk  membantu  mempermudah  dalam  pemecahan  masalah yang berhubungan dengan obyek penelitian yaitu mengenai studi deskriptif  tentang  penggunaan bilingual dalam pembelajaran  Pendidikan  Agama  Islam   di  kelas X RSBI SMAN 1 Sooko Mojokerto.
Metode  penelitian  penulis  paparkan  pada  bab  tiga  yang  terdiri  dari:  pendekatan dan jenis  penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data,  metode  pengumpulan  data  yang  meliputi:  metode  wawancara,  metode  observasi,  dan  metode  studi  dokumentasi,  teknik  analisis data,  pengecekan  keabsahan  data,  serta tahap-tahap penelitian.
Pada  bab  empat  dipaparkan  hasil  sebuah  penelitian  yang  telah  peneliti  lakukan  di  lapangan  yang  terdiri  dari  2  sub  pokok  bahasan  yaitu  latar  belakang  obyek dan paparan data. Sub pokok bahasan yang pertama membahas tentang latar  belakang obyek penelitian yang meliputi: sejarah dan letak geografis SMA Negeri 1  Sooko Mojokerto, visi dan misi SMA Negeri 1 Sooko Mojokerto, tujuan sekolah.
Sedangkan  sub  pokok  bahasan  yang  kedua  adalah  paparan  data  yang  terdiri  dari:  Upaya Guru Pendidikan Agama Islam  dalam meningkatkan kemampuan bilingual  untuk pembelajaran di kelas X RSBI SMAN 1 Sooko Mojokerto, Kendala-kendala  dalam penggunaan bilingual pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas  X RSBI SMAN 1 Sooko Mojokerto, Solusi untuk mengatasi kendala-kendala dalam penggunaan bilingual pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas X RSBI  SMAN 1 Sooko Mojokerto.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi