BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
adalah investasi jangka
panjang yang memerlukan usaha dan
dana yang cukup besar. Hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan masa depan yang harus
ditata, disiapkan dan diberi sarana maupun
prasarananya. Tetapi sampai saat ini pendidikan di Indonesia masih terpaku
pada permasalahan dalam
pendidikan terutama pada pembelajaran.
Indikator utama yang digunakan untuk menilai
kualitas pembelajaran adalah tingkat
kelulusan pada sebuah lembaga.
Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits sebagai salah
satu mata pelajaran yang merupakan unsur
mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI)
pada Madrasah Aliyah
yang memberikan pendidikan
kepada siswa supaya
dapat memahami isi
dari Al-Qur’an dan
Hadits dan penerapan
nilai-nilai dalam kehidupannya, oleh karenanya tujuan dari
pengajaranAl-Qur’an Hadits tidak hanya berhenti
pada membentuk sikap,
kepribadian dan mengamalkan
isi kandungan dari
Al-Qur’an dan Hadits
sebagai petunjuk hidup
dalam kehidupannya sehari-melainkan sekaligus
penguasaan ilmu secara
teoritis.
Sedangkan
masalah pendidikan dalam
pembelajaran itu sendiri banyak seginya seperti masalah yang terdapat dalam
guru baik dari mutu guru yang kurang
baik, metode mengajar yang kurang kurang sesuai, hasil pelaksanaan pendidikan
dan pengajaran yang
kurang optimal. Hal
tersebut tersebut memberi
dampak yang sangat
fatal salah satunya
yaitu besarnya tingkat ketidaklulusan
bagi siswa yang
menempuh ujian nasional
dan tertundanya pelaksanaan pembelajaran
program berikutnya bagi
siswa pada tahap pembelajaran selanjutnya.
Lebih lanjut disebutkan
dampak-dampak tersebut dapat
ditangani sedini mungkin
dengan beberapa upaya
antara lain dengan menggunakan metode yang sesuai dengan tingkat
kesulitan yang dialami oleh siswa
seperti: memberikan pembelajaran ulang denganmetode yang berbeda, pemberian
bimbingan secara khusus,
pemberian tugas-tugas latihan
secara khusus dan pemanfaatan
tutor sebaya .
Pentingnya
Al-Qur’an Hadits bagi
seorang siswa, Al-Ghozali menempatkan
Al-Qur’an Hadits sebagai
ilmu yang pertama
yang harus diajarkan kepada siswa.
“yang
menjadi titik perhatian
Al-Ghozali dalam mengajarkan
ilmu pengetahuan dari dalam
kandungan kitab suci Al-Qur’an sendiri karena ilmu yang diajarkan oleh Al-Qur’an dapat
bermanfaatuntuk kehidupan manusia di
dunia dan di akhirat, karena dapat memberikan ketenangan jiwa
dan memperindah akhlak
serta mendekatkan diri
kepada Allah SWT” .
Demikian juga dalam firman Allah dalam
Al-Qur’an Artinya, Allah
akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat .
Ilam-Maolani,
Pembelajaran Remedial(http: blogspot.com, diakses 11 April 2008) H.M.Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi
Aksara, Jakarta,2000,hlm.
Departemen
Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Mahkota, Surabaya,1974,hlm.911 Dari
firman Allah SWT
dalam Al-Qur’an dan
Al-Ghazali di atas, menunjukkan
bahwa mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an Hadits adalah sanagat
penting sekali dan
menjadi tanggung jawab
bagi semua umat
Islam karena Al-Qur’an Hadits
adalah inti dari ajaran Islam. Oleh karena itu peranan dan
efektivitas di lembaga
pendidikan, mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits di Madrasah Aliyah
mutlak harus ditingkatkan
karena asumsinya adalah
tanpa mempelajari Al-Qur’an
Hadits terlebih dahulu,
maka untuk mempelajari agama
Islam akan menemukan
kesulitan. Hal tersebut
secara tidak langsung memfungsikan
peran guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran AlQur’an Hadits, dimana guru harus mampu
menyampaikanpengetahuan agama (Al-Qur’an Hadits)
dan juga menanamkan
dan membina akhlak
siswa agar mempunyai kepribadian yang mulia.
Oleh karena itu peneliti mengadakan penelitian
di sebuah lembaga yang memiliki nilai
kriteria ketuntasan di
atas rata-rata dan
telah menerapkan remedial
teaching secara berkala
pada setiap UAS
(Ujian Akhir Sekolah) dalam
hal ini yang
menjadi obyek penelitian
tersebut adalah MAN
Kota Probolinggo 2. setelah
melalui berbagai tahap wawancara dengan guru bidang studi
Al-Qur’an Hadits ternyata
menggunakan remedial teaching pelaksanaannya sendiri dilakukan
setelah diketahui ada siswa yang mengalami ketidaktuntasan pada ujian
semester. Remedial teaching
adalah suatu bentuk pengajaran
khusus yang membuat
menjadi baik ,
Menurut sejarah masa lampau perkembangan
remedial teaching sekitar
tahun 1930-an diketahui Abu Ahmadi dan widodo supriyono,Psikologi
Belajar(Jakarta: PT. Rineka Cipta,1991)
hlm.144 bahwa kemampuan (ability) itu bisa diukur dan dalam pengelompokan siswa
dapat
dilakukan secara pengajaran
klasikal. Remedial teaching mulai terorganisasi
melalui kebijakan-kebijakan pemerintah
dan butir-butir aspirasinya
dapat dimasukkan ke dalam UU
Pendidikan. Remedial teaching itu
memberikan harapan baik kepada siswa yang mengalami ketidaktuntasan belajar.
Apabila ketidaktuntasan belajar
tidak ditangani secara
serius, maka kegagalan
akan dialami selama-lamanya .
Adapun fungsi dari
remedial teachingtersebut antara
lain: dapat memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru, meningkatkan pemahaman guru dan
siswa terhadap kelebihan dan kekurangan
dirinya, menyesuaikan pembelajaran
dengan karakteristik siswa,
mempercepat penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran, membantu mengatasi
kesulitan siswa dalam
aspek sosial-pribadi ,
siswa yang tidak memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM)
harus melalui beberapa tahapan
remedial teaching, sehingga
didapatlah nilai ketuntasan belajar yang diharapkan.
Lebih lanjut, ketuntasan
belajar siswa pada
setiap materi mempunyai
dampak positif dengan
rentang waktu yang
lebih panjang yaitu pada
setiap semester.
Oleh karenanya penulis
tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan
pelaksanaan remedial teaching di
Madrasah tersebut dengan mengambil
judul: Penggunaan remedial
teaching sebagai upaya ketuntasan Cece Wijaya, Pendidikan Remidial, Sarana
Pengembangan Mutu Sumber Daya Manusia,
PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 1995. hal Sofa, Memahami Kegiatan Remedial dan
Pengayaan Untuk Perbaikan Pembelajaran
(http: Id.wordpress.com, diakses 20 Januari 2008) belajar siswa kelas X-F pada mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits di MAN kota probolinggo
2.
Berdasarkan
latar belakang, maka
permasalahan yang ingin
diangkat dalam rumusan masalah sebagai berikut: B.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana
pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an
Hadits kelas X-F di MAN
kota probolinggo 2 ? 2. Bagaimana
pelaksanaan remedial teachingpada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas X-F di MAN kota probolinggo 2
sebagaiupaya ketuntasan belajar ? C. Tujuan Penelitian 1.
Untuk mendeskripsikan pelaksanaan
pembelajaran Al-Qur’an Hadits kelas X-F di MAN kota probolinggo 2 2.
Untuk mendeskripsikan pelaksanaan
remedial teaching pada mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits kelas X-F di MAN kota probolinggo 2 sebagai upaya ketuntasan belajar D. Manfaat Penelitian 1. Bagi
Lembaga Pendidikan Hasil penelitian
ini dapat dijadikan
masukan semua civitas akademik untuk mengetahui pelaksanaan
dalam remedial teaching pada mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits sebagai
upaya ketuntasan belajar khususnya di MAN Kota Probolinggo 2.
2. Bagi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik IbrahimMalang Hasil penelitian ini dapat memberikan
kontribusi untuk menambah konsep remedial
teaching sebagai penggunaan upaya
ketuntasan belajar guna
meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan yang lebih baik.
Serta memberikan masukan
kepada lembaga pendidikan
untuk dijadikan pertimbangan
dalam pelaksanaan proses
kegiatan belajar mengajar atau lebih
mudahnya untuk mendapatkan kualitas yang diharapkan.
3. Bagi
Penulis Dapat melaksanakan tugas secara profesional
dan dapat menambah pengetahuan serta
wawasan baru yang
nantinya akan diterapkan
apabila menemui masalah
dan kesulitan yang
sama baik di
sekolah maupun di masyarakat.
E.Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Penelitian Agar tidak terjadi kesalah fahaman dalam
memahami hasil penelitian ini, maka
penulis perlu menjelaskan batasan penelitian diantaranya: Penelitian pertama, yaitu tentang
penggunaan remedial teachingsebagai upaya
ketuntasan belajar siswa
kelas X-F pada
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MAN Kota Probolinggo 2, yang
meliputi: pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits
kelas X-F di
MAN Kota Probolinggo
2 dan pelaksanaan remedial
teaching sebagai upaya ketuntasan
belajar siswa kelas
X-F pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MAN Kota
Probolinggo 2.
F.Penegasan Istilah Untuk
mendapatkan kesamaan interpretasi
dan menghindarkan dari maksud
judul, peneliti memberikan penjelasan beberapa istilah yang terdapat dalam
skripsi “penggunaan remedial
teaching sebagai upaya ketuntasan belajar siswa kelas X-F pada mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits di MAN Kota Probolinggo
2”.
a.
Remedial Teaching: Remedial berarti
(perbaikan) . Sedangkan (Teaching)
berarti pengajaran .
Hal tersebut senada
dengan Abu Ahmadi
yang mendefinisikan bahwa
Remedial Teaching adalah suatu
bentuk perbaikan pengajaran John M. Echols dan Hassan Shadily, An
English-Indonesia Dictionary (Kamus Inggris
Indonesia) (Jakarta: PT Gramedia Jakarta,1976) hlm.
Ibid.,hlm
580 yang
membuat menjadi baik . Jadi
dapat disimpulkan remedial teaching
adalah suatu bentuk
khusus pengajaran, yang
ditujukan untuk memperbaiki
sebagian atau seluruh kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.
b.
Ketuntasan Belajar: Suatu sistem
belajar yang menginginkan sebagian
besar siswa dapat
menguasai tujuan pembelajaran secara tuntas .
c.
Al-Qur’an Hadits: Merupakan salah
satu unsur mata
pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) pada Madrasah yang
memberikan pendidikan kepada siswa untuk memahami dan mencintai Al-Qur’an
dan Hadits sebagai
sumber ajaran Islam
dan mengamalkan isi
kandungannya dalam kehidupan
sehari-hari 12. Dari
paparan definisi istilah
dapat ditegaskan bahwa
maksud judul skripsi
ini adalah remedial
teaching, bentuk khusus pengajaran
yang ditujukan untuk
memperbaiki sebagian atau
seluruh kesulitan belajar
yang dihadapi oleh
siswa agar sebagian
besar siswa dapat menguasai tujuan pembelajaran
secara tuntas pada
mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits yang Abu Ahmadi dan widodo supriyono,Op.Cit.,hlm.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi