Senin, 25 Agustus 2014

Skripsi Syariah:PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MTsN PUCANGLABAN TULUNGAGUNG


 BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah Pendidikan  Nasional  berfungsi  mengembangkan  dan  membentuk  watak  serta  peradaban  bangsa,  bertujuan  untuk  mengembangkan  potensi  peserta  didik  agar  menjadi  manusia  yang  beriman  dan  bertaqwa  terhadap  tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan Pendidikan Nasional ditekankan kembali dalam rumusan arah  kebijakan  pendidikan  Nasional,  Yaitu  mengembangkan  kualitas  manusia  sedini  mungkin  secara  terarah,  terpadu  dan  menyeluruh  melalui  berbagai  upaya pro aktif dan kreatif oleh seluruh  komponen bangsa agar generasi muda  dapat  berkembang  secara  ooptimal.   Rumusan  tersebut  sesuai  dengan  UUD  1945  yang  menegaskan  bahwa  pemerintah  mengusahakan  dan  menyelenggarakan  suatu  system  pengajaran  nasional  yang  diatur  dengan  Undang-Undang.
 Semua  itu  merupakan  bagian  dari  program  pendidikan  Nasional  yang  perlu  diupayakan  keberhasilannya,  terutama  oleh  kualitas  sumber  daya  manusianya  baik  yang  menjadi  pengambil  keputusan,  penentu  kebijakan,  pemikir   dan  perencana  maupun  yang  menjadi  pelaksana  sector  kedepan dan pelaku fungsi control atau pengawas pembangunan.

Pendidikan  mempunyai  peran  yang  sangat  besar  dan  sekaligus  merupakan  sumber  daya  yang  sangat  penting.  Khususnya  bagi  Negara  yang  sedang berkembang. Dari uraian diatas maka sebagai salah satu jalan keluar   Undang-undang Dasar 1945 (Jakarta :Pustaka  Amani, 1993), hlm 27.
yang paling baik untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui jalan pendidikan  karena pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang Dengan pendidikan akan  membantu  membentuk  kepribadian  dimasa  yang  akan  datang  untuk  mengembangkan  kemampuan  serta  meningkatkan  mutu  kehidupan  dan  martabat manusia Indonesia dalam Rangka mewujudkan tujuan Nasional.
Hal  ini  sebagaimana  dikemukakan  dalam  pembukaan  undang-undang  Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang system Pendidikan Nasional,  Bab II pasal 2 dan 3, yang berbunyi sebagai berikut: 1.  Pasal 2 : Pendidikan Nasional berdasarkan pancasila dan Undang-undang  dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2.  Pasal 3 : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan  membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka  mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi  pesrta  didik  agar  menjadi  manusia  yang  beriman  dan  bertaqwa  kepada  tuhan  Yang  Maha  Esa  berakhlak  Mulia,  sehat,  Berilmu,  cakap,  Kreatif,  mandiri  dan  menjadi  warga  Negara  yang  demikratis  serta  Tanggung  Jawab.
 Sarana  yang  paling  strategis  untuk  mewujudkan  peningkatan  sumber  daya manusia adalah melalui pendidikan. Akan tetapi, bidang pendidikan yang  strategis  ini  akan  bermakana  dan  dapat  mencapai  tujuannya  apabila  pendidikan tersebut memiliki sistem  yang  releven dengan pembangunan dan  kualitas yang tinggi baik dari segi proses maupun hasilnya.
 Undang-undang Tentang SISDIKNAS (Jakarta: Sinar Grafika, 1991) hlm 4.
Mengelola dan mengembangkan madrasah menjadi maju dan bermutu  terletak  pada  mutu  warga  madrasah,  misalnya  kepala  madrasah,  guru,  staf  administrasi,  siswa,  masyarakat  serta  iklim  dan  kultur  disekitarnya.  Untuk  mengelola  madrasah,  diperlakukan  kepala  madrasah  yang  dapat  mengatur  seluruh  potensi  madrasah  agar  berfungsi  dengan  baik  untuk  mendukung  tercapainya  Tujuan  madrasah,  disamping  itu  madrasah  harus  memiliki  visi,  misi  dan  manajemen  yang  baik  untuk  diaktualisasikan  dalam  tugas  atau  perannya  sebagai  educator,  manajer,  administrator,  supervisor,  leader,  innovator dan motivator.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa kepala madrasah  disamping  memiliki kedudukan di madrasah juga dimasyarakat. Dalam kaitannya dengan  peran dimasyarakat kepala madrasah juga harus mengenal badan dan lembaga  masyarakat yang dapat menunjang pendidikan dan mengenal perubahan sosial  ekonomi dan politik masyarakat.
Sebagai  pemimipin  pendidikan  kepala  madrasah  bertanggung  jawab  untuk pertumbuhan guru secara continue. Dengan praktek demokratis ia harus  mampu  membantu  guru  untuk  mengenal  kebutuhan  masyarakat  sehingga  tujuan  pendidikan  bisa  memenuhi  syarat  tersebut  dan  ia  harus   mampu  membantu  guru  untuk  mengevaluasi  program  pendidikan  dan  hasil  belajar  murid.  Kepemimpinan  kepala  madrasah  merupakan  salah  satu  faktor  yang  dapat  mendorong  madrasah  untuk  dapat  mewujudkan  visi,  misi  dan  sarana  madrsah  melalui  program-program  yang  dilaksanakan  secara  terencana  dan  bertahap.
 Salah  satu  unsur  untuk  meningkatkan  mutu  pendidikan  dan  untuk  mewujudkan tujuan pendidikan Nasional lebih-lebih ditingkat madrasah maka  pertama  tidak  lepas  dari  usaha  yaitu  dengan  kemampuan  guru  dalam  kemampuan mengajar, kerjasama antara madrasah dan masyarakat.
Tetapi  kenyataannya  yang  terjadi  tidak  semua  kepala  madrasah  memainkan  perannya  dengan  baik  dan  benar,  tidak  sedikit  pula  kepala  madrasah  yang  kurang  optimal  atau  setengah  hati  dalam  mengelola  sebuah  lembaga  madrasah  terutama  dalam  penanamkan  moralitas  yang  ada  didalam  pendidikan agama islam terhadap peserta didik.
Berdasarkan  Hal  tersebut  diatas  berarti  kurikulum  madrasah  diharapkan  mampu  mengantarkan  peserta  didik  untuk  mencapai  tujuan  yang  diharapkan.  Sedangkan  untuk  mencapai  tujuan  Nasional,  tidak  akan  sampai  kearah itu tanpa didukung oleh kepemimpinan kepala madrasah dalam usaha  meningkatkan  mutu  pendidikan  Agama  Islam  yang  berkualitas  dan  efektif.
Kepemimpinan  yang  efektif  merupakan  realisasi  perpaduan  bakat  dan  pengalaman  kepemimpinan  dalam  situasi  yang  berubah-ubah  karena  berlangsung melalui interaksi antar sesama manusia, Maka begitu pentingnya  kepemimpinan dalam kehidupan Manusia, Rosulullah SAW bersabda:  Mulyasa, Kurikulum Berbasis kompetensi Konsep, Karakteristik Dan Implikasi (Bandung: PT  Remaja Rosdakarya, 2004), hlm 182   Artinya“Kethuilah  setiap  kamuu  adalah  pemimpin  dan  setiap  kamu  akan  ditanya tentang kepemimpinanmu, seorang amir (raja, penguasa, pembesar  atau  pemimpin)  yang  berkuasa  terhadap  rakyat  akan  ditanya  tentang  kepemimpinannya ”. (HR. Muslim)  Dalam Hadits tersebut memberikan interpretasi tentang kepemimpinan  bahwa manusia dituntut untuk mempertanggung jawabkan kepemimpinannya.
Dalam  memanfaatkan  kepemimpinan  ini  potensi  akan  bertumbuh  dan  berkembanng dengan baik apabila dikembangkan dengan niat baik dan I’tikad  yang baik pula.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi