BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
adalah hal penting
dalam kehidupan manusia
guna mengembangkan sumber daya
manusia. Pendidikan merupakan persoalan yang pelik
dan merupakan tugas
Negara yang amat
penting. Pendidikan itu merupakan kunci dan tanpa kunci itu usaha akan
gagal.
Salah satu bagian dari pendidikan
adalah proses belajar
mengajar di sekolah.
Belajar mengajar akan lebih
baik jika proses belajar tertata dengan baik,pelajaran disampaikan dengan terstruktur guna mencapai tujuan pendidikan
yang lebih baik. Bahan ajar sangat diperlukan
dalam menyampaikan dan mendeskripsikan materi pelajaran guna membantu
guru dalam menyampaikan informasi penting dalam pendidikan.
Guru memiliki
peran penting dalam
pengembangan pengetahuan, seorang guru haruslah profesional dalam
melaksanakan tugasnya untuk menjadi profesional guru
harus menempuh pendidikan
guru untuk memberi
layanan profesional. Tujuan
pendidikan guru adalah
membentuk kemampuan anak.
Adapun tujuan pendidikan
prajabatan guru adalah; (1) penguasaan bahan ajar, (2)
penguasaan teori dan
keterampilan keguruan, (3) pemilikan
kemampuan memperagakan unjuk
kerja, (4) pemilikan sikap, nilai, dan kepribadian, dan (5) C. Asri Budiningsih, Belajar dan
Pembelajaran(Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm.1.
2 pemilikan
kemampuan melaksanakan tugas
profesional lain dan
tugas administrasi rutin.
Bahan
ajar memiliki posisi
yang sangat penting
dalam pembelajaran.
Posisinya adalah
sebagai representasi (wakil)
dari penjelasan guru
di depan kelas. Keterangan-keterangan guru,
uraian-uraian yang harus disampaikan guru, dan informasi yang harus disajikan guru
dihimpun didalam bahan ajar. Dengan demikian,
guru akan dapat mengurangi kegiatannya menjelaskan pelajaran. Di kelas,
guru akan memiliki
banyak waktu untuk
membimbing siswa dalam belajar
atau membelajarkan siswa.
Dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak hanya
disibukkan dalam penyampaian
materi pelajaran saja tetapi
juga harus memperhatikan
perkembangan siswa baik
pengetahuan maupun keterampilannya.
Dalam pengembangan
bahan ajar seorang
guru harus memiliki kemampuan
dan keterampilan dalam
menyampaikan materi pelajaran
melalui bahan ajar,
guru harus mampu
mengembangkan bahan ajar
semaksimal mungkin agar lebih
menarik supaya dapat dipahami siswa dengan mudah.
Tiap bahan
pelajaran dapat diajarkan
pada anak secara
efektif bila sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Ada
tiga masalah penting berkenaan dengan
penyesuain bahan ajar dengan perkembangan anak.
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 222.
Zulkarnaini, Pengembangan Bahan
Ajar(http://zulkarnainidiran.wordpress.com, diakses 21 Desember 2009). 3 1.
Perkembangan intelek Tiap tingkat
perkembangan mempunyai karakteristik tertentu tentang cara anak
melihat lingkungan dan
cara memberi arti
bagi dirinya sendiri.
Mengajar suatu
bahan ajar adalah
mempresentasikan struktur bahan pelajaran sesuai
dengan cara anak
memandang atau mengartikan
bahan pelajaran tersebut.
2. Kegiatan belajar Belajar
suatu bidang pelajaran,
minimal meliputi tiga
proses. Pertama proses mendapatkan
atau memperoleh informasi
baru untuk melengkapi atau
menggantikan informasi yang
telah dimiliki atau
menyempurnakan pengetahuan yang
telah ada. Kedua,
transformasi yaitu proses memanipulasi
pengetahuan agar sesuai
dengan tugas yang
baru.
Transformasi meliputi
cara-cara mengelola informasi untuk sampai
pada kesimpulan yang
lebih tinggi. Ketiga, proses evaluasi
untuk mengecek apakah
manipulasi sudah memadai
untuk dapat menjalankan
tugas mencapai sasaran
dan apakah kesimpulan
yang sudah dilakukan
dengan seksama, dapat
dioperasikan dengan baik.
3. Spiral kurikulum Kurikulum
bukan sesuatu yang
statis tertutup, tetapi
merupakan spiral tebuka.
Kurikulum memiliki struktur
bahan ajar, yang
disusun atau dibentuk di sekitar prinsip-prinsip,
masalah-masalah dan nilai-nilai dalam 4 masyarakat.
Kurikulum selalu membutuhkan
baik anak didik
maupun masyarakat sekitarnya.
Pada pelaksanaan proses belajar pembelajaran
banyak guru-guru yang kurang
memperhatikan pentingnya bahan
ajar, guru menyampaikan
materi pelajaran tanpa
terstruktur dan kurang maksimal serta kurang memperhatikan perkembangan peserta didik dalam
penyusunannya, begitu pula dengan peserta didik
kurang memaksimalkan penggunaan
bahan ajar. Sehingga
penggunaan bahan ajar belum dapat
meningkatkan kualitas belajar siswa dengan baik. Pada akhirnya siswa kurang memperhatikan pelajaran
Al-Qur’an Hadits yang sangat penting
sebagai sumber keagamaan mereka.
Salah satu
pendekatan deskriptif yang
peneliti gunakan yaitu Profesionalitas
Guru PAI dalam Pengembangan Bahan Ajar
Al-Qur’an Hadits yang dirasa sangat
membantu siswa untuk meningkatkan kualitas dan motivasi belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits.
Al-Qur’an adalah kalamullah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui
malaikat Jibril bagi yang membacanya termasuk ibadah. Kalamullah ini adalah
termasuk sumber pendidikan
Islam dan sebagai sumber syari’at
Islam.
Hadits adalah
segala sesuatu yang
mengenai Nabi Muhammad
baik ucapan, perbuatan atau ketetapan beliau Hadits atau
Sunnah merupakan sumber agama yang
kedua setelah Al-Qur’an.
Dalam Penelitian ini
Al-Qur’an Hadits adalah Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan
Kurikulum Teori dan Praktek(Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset, 2008),
hlm. 142.
5 mata
pelajaran wajib yang
diajarkan di MAN
Kandangan Kediri untuk mempelajari
dasar-dasar ajaran Islam.
Alasan penting pengembangan bahan
ajar yaitu untuk lebih menyiapkan siswa mempelajari
materi pelajaran dan
meningkatkan kualitas
belajar siswa.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi