Selasa, 26 Agustus 2014

Skripsi Syariah:STUDI ANALISIS TERHADAP PENDAYAGUNAAN ZAKAT MELALUI PRORGAM SINERGITAS PEMBERDAYAAN EKONOMI KOMUNITAS (Studi Kasus pada Pos Keadilan Peduli Umat Cabang Semarang )

 BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah Dalam istilah ekonomi  Islam,  zakat merupakan tindakan pemindahan  kekayaan  dari  golongan  kaya  kepada  golongan  tidak  punya.  Transfer  kekayaan  berarti  transfer  hasil  dari  sumber-sumber  ekonomi.  Tindakan  ini  tentu  saja  akan  mengakibatkan  perubahan  tertentu  yang  bersifat  ekonomis,  umpamanya, seseorang yang menerima zakat bisa mempergunakannya untuk  berkonsumsi  atau  berproduksi.  Dengan  demikian,  zakat  walaupun  pada  dasarnya merupakan ibadah kepada Allah, bisa mempunyai arti ekonomi.
 Zakat  memiliki  berbagai  fungsi  strategis,  selain  sebagai  ibadah  dan  kewajiban moral,  berfungsi pula untuk mewujudkan pemerataan pendapatan.
 Zakat merupakan sarana untuk mewujudkan keadilan sosial. Mengingat bahwa  mayoritas  penduduk  Indonesia  adalah  muslim,  maka  ada  peluang  untuk  memanfaatkan  dana  Zakat,  Infaq,  Shadaqah  (ZIS)  melalui  Lembaga  Amil  Zakat (LAZ)  untuk mewujudkan keadilan sosial.  Indonesia memiliki potensi  zakat  yang  sangat  besar.  Akan  tetapi  karena  berbagai  faktor,  potensi  zakat  tersebut  belum  dapat  dimanfaatkan  secara  optimal  untuk  mengurangi kemiskinan dan mewujudkan keadilan sosial.
 Muhammad Ridwan Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil, Yogyakarta : UII Press, 2004,  hlm. 42-43.

 Dr. K.H. Didin Hafidhudin, M.Sc.,  Zakat Dalam Perekonomian Modern  cet.1 Jakarta :  Gema Insani, 2002, hlm. 67.
 Zakat  merupakan  implementasi  dari  sistem  ekonomi  Islam  yang  mendorong  dan  mengakui  hak  milik  individu  dan  masyarakat  secara  seimbang.  Zakat  berpengaruh  pula  pada  sektor  pertumbuhan  ekonomi.
Pengaruh  zakat  pada  pertumbuhan  ekonomi  terjadi  pada  penyaluran  dana  zakat  bersifat  produktif  ekonomik.  Zakat  tidak  diberikan  secara  konsumtif  kepada mereka yang kuat dan masih mampu bekerja.
 Sehubungan dengan hal tersebut, maka zakat dapat berfungsi sebagai  salah  satu  sumber  dana  sosial-ekonomi  bagi  umat  Islam.  Artinya  pendayagunaan  zakat  yang  dikelola  oleh  Lembaga  Amil  Zakat  tidak  hanya  terbatas  pada  kegiatan-kegiatan  konsumtif,  tetapi  dapat  pula  dimanfaatkan  untuk kegiatan-kegiatan ekonomi umat.
Dalam  rangka  mewujudkan  zakat  sebagai  instrument  ekonomi,  keberhasilan  zakat  tergantung  kepada  pendayagunaan  dan  pemanfaatannya.
Seorang  wajib zakat (muzakki)  yang  mengetahui dan mampu memperkirakan  jumlah zakat yang akan  ia keluarkan,  ia  wajib  menyerahkannya kepada yang  berhak  (mustahik)  yang  sudah  ditentukan  menurut  agama.  Salah  satu  cara  untuk memberdayaan zakat adalah melalui badan amil zakat.
Zakat  sebagai  institusi  ekonomi  umat  dapat  dikelola  dan  didistribusikan  secara  lebih  baik,  dengan  diundangkannya  LAZ/  BAZ  Undang-Undang  No.38  Tahun  1999  tentang  Pengelolaan  Zakat  yang  ditindaklanjuti  dengan  Keputusan  Menteri  Agama  RI  No.  581  Tahun  1999   Dr.  Abdurrachman  Qadir,  MA.  ZAKAT  (Dalam  dimensi  Mahdhah  dan  Sosial)  cet.2,  Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2001, hlm. 163.
 dimaksudkan  agar  pengelolaan  dan  pendistribusian  zakat  dapat  mencapai  tujuannya, maka sosialisasi dan realisasinya perlu terus menerus dilakukan.
 Prinsip  zakat  dalam  tatanan  ekonomi  mempunyai  tujuan  untuk  memberikan  pihak  tertentu  yang  membutuhkan  untuk  menghidupi  dirinya  selama  satu  tahun  ke  depan  bahkan  diharapkan  sepanjang  hidupnya.  Dalam  konteks ini zakat di distribusikan untuk dapat mengembangkan ekonomi baik  melalui ketrampilan yang menghasilkan, maupun dalam bidang perdagangan.
Oleh  karena  itu  prinsip  zakat  memberikan  solusi  untuk  dapat  mengurangi kemiskinan,  kemalasan,  pemborosan,  penumpukan  harta  sehingga  menghidupkan perekonomian.
 Zakat  yang  diberikan  kepada  mustahik  akan  berperan  sebagai  pendukung peningkatan ekonomi apabila di salurkan pada kegiatan produktif.
 Pendayagunaan zakat produktif sesungguhnya mempunyai konsep perencaan  dan  pelaksanaan  yang  cermat  seperti  mengkaji  penyebab  kemiskinan,  ketidakadaan  modal  kerja,  dan  kekurangan  lapangan  kerja,  dengan  adanya  masalah  tersebut  maka  perlu  adanya  kegiatan  untuk  mencapai  masalah  tersebut dengan menggunakan dana zakat.
Pos  Keadilan  Peduli  Ummat  (  PKPU  )  Cabang  Semarang,  dimana  Lembaga  Amil  Zakat  ini  terdapat  Progam  pendayagunaan  zakat  berupa  progam  ekonomi.  Progam  pemberdayaan  dana  zakat  ini  dalam  bentuk  pemberian  modal,  pelatihan  dan  pendampingan  usaha.  Menurut  hasil   Prof. Dr.  H. Ahmad Rofiq, MA, Fiqh Kontekstual dari Normatif Ke Pemknaan Sosial,  Semarang : Pustaka Pelajar, 2004, hlm. 271.
 Mursyidi  Akuntansi  dan  Zakat  Kontemporer,  Bandung  :  PT.  Remaja  Rosdyakarya,  2006, hlm. 171.
 Muhammad Ridwan, Op. cit, hlm. 216.
 wawancara dengan kepala bidang pendayagunaan PKPU data sampai sekarang  yang  masih  menggunakan  dana  zakat  untuk  pemberdayaan  sekitar  78  orang  untuk bantuan modal usaha.
 Progam  ekonomi  merupakan  program  yang  dilaksanakan  untuk  mengangkat tingkat pendapatan tertentu dari kaum miskin menjadi kelompok  dengan pendapatan cukup sehingga terlepas dari batas  kemiskinan. Untuk itu  Pos Keadilan Peduli Ummat mengadakan Program  Sinergitas  Pemberdayaan Ekonomi  Komunitas  (PROSPEK)  dimana  program  ini  merupakan  program  pemberdayaan  ekonomi  usaha  kecil  melalui  kelompok.  Masyarakat  yang  menjadi  sasaran  adalah  petani  kecil,  peternak,  pengrajin,  pedagang  kecil,  tukang  ojek,  nelayan  bahkan  dari  kalangan  yang  berprofesi  s ebagai  tukang  sapu  jalanan.  Masyarakat  dihimpun  dalam  Kelompok  Swadaya  Masyarakat  (KSM)  untuk  mendapatkan  pelatihan  dan  pendampingan  rutin.  Masyarakat  dikelompokkan  terdiri  sepuluh  sampai  lima  belas  orang  untuk  diberi  kesempatan  mendayagunakan  dana  zakat  secara  produktif  dan  diberi  pengawasan.  Kelompok  Swadaya  Masyarakat/KSM,  kemudian  dihimpun  dalam koperasi yang ditentukan oleh Pos Keadilan Peduli Umat yang dikelola  oleh, dari dan untuk anggota.
Melalui  program  ini  diharapkan  pendistibusian  dana  zakat  dapat  dimanfaatkan  sebagai  salah  satu  cara  mengurangi  kemiskinan  dan  mewujudkan kesejahteraan sosial dengan melakukan pemberdayaan ekonomi  bagi  kaum  miskin.  Maka  dari  itu  apakah  dengan  adanya  program   Data  bersumber  dari  hasil  wawancara  dengan   kepala  bidang  pendayagunaan  PKPU  tanggal 17 November 2011.
>  � 3 a > � � c� n style='mso-spacerun:yes'> mengalami kenaikan hingga 21,6 persen  Sedangkan,  di  Bursa  Efek  Jakarta  (BEJ)  bekerja  sama  dengan  PT.


Danareksa  Invesment  Management  (DIM)  menghasilkan  Jakarta  Islamic  Index  (JII)   pada  tanggal  3  Juli  2000  yang  terdiri  dari  30  emiten  yang  memenuhi  kriteria  yang  ditetepkan  Dewan  Syariah  Nasional  (DSN).

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi