BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang sengaja
diturunkan kepada manusia untuk
dijadikan sebagai petunjuk hukum dan juga sebagai pedoman hidup aturan-aturan dalam al-Qur’an bersifat
mengatur dan membimbing (al-Qur’an dapat
dijadikan sebagai sumber hukum untuk semua tingkah laku masyarakat).
Dalam berbagai ayat Allah tidak
hanya menyuruh kita untuk shalat, puasa tetapi Allah juga menyuruh kita untuk mencari nafkah
secara halal. Proses memenuhi kebutuhan
hidup inilah yang kemudian menghasilkan kegiatan ekonomi seperti jual beli, sewa menyewa dan lain-lain termasuk
bagaimana membantu sesama, Salah satu
wujud manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia saling membutuhkan antara satu orang dengan orang
yang lain maka dari itu Allah menyuruh
kita untuk saling tolong menolong seperti yang diperintahkan dalam alQur’an .dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebaikan, kebajikan dan taqwa dan jangan
tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran…” (Al-Ma<idah:2) Ar Rasikh, Al Qur’an Sebagai pedoman Hidup,
18/04/2008 Ar Rasikh.wordpress.com DEPAG
RI, Al Qur’an dan Terjemahan, h.156 Istilah
ekonomi dalam al-Qur’an bukan hanya kiasan ilustratif tetapi merupakan butir-butir yang paling mendasar
dalam kehidupan, al-Qur’an mempunyai
sikap yang tegas dalam mengatur masalah-masalah ekonomi di mana surat-suratnya mengandung ajaran dan pesan
yang jelas dalam masalah ekonomi diantaranya:
Al-Baqarah, Al-Jum’ah, Al-Ma<idah dan lain sebagainya. Al Qur’an mengajak kita untuk mengamalkan ayat-ayat
tersebut dengan cara yang baik dan benar
bahkan al-Qur’an membimbing manusia dalam melakukan setiap tindakannya yaitu mencontohkannya dalam
h}adis| Nabi Muhammad SAW, hal ini
sesuai dengan fungsi al-Qur’an sebagai al-Huda< (petunjuk) “Al Qur’an ini adalah pedoman bagi
manusiapetunjuk dan rahmat, bagi kaum yang
meyakini”(al Ja<s|iyah ayat 20) Wujud
dari pelaksanaan kegiatan ekonomi dalam Islam salah satunya adalah jual beli”Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba” (al-Baqarah: 275)
Jual beli merupakan salah satu wujud kebersamaan dan merupakan aplikasi dari sifat tolong menolong antar
masyarakat. Jual beli akan mengantarkan masyarakat
menuju kemaslahatan umum sehingga bisa tercipta kehidupan yang DEPAG RI, Al Qur’an dan Terjemahan, h.817 Ibid., h. 69 tentram, teratur dan mampu memperteguh
jalinan silaturahmi antara satu makluk dengan
makluk lain.
Ekonomi Islam memiliki sifat dasar sebagai
ekonomi Robbani dan insani karena sarat
dengan arahan dan nilai-nilai Illahi, ekonomi Islam dikatakan memiliki dasar sebagai ekonomi insani karena
sistem ekonomi ini pelaksanaannya
ditujukan untuk kemaslahatan manusia, keimanan seseorang memegang peranan penting dalam
terwujudnyakegiatan ekonomi Islam, karena secara langsung dapat mempengaruhi cara
pandang dalam membentuk kepribadian,
perilaku, gaya hidup, sikap-sikap dan tanggung jawab terhadap manusia dan lingkungannya.
Perilaku yang benar sangat berpengaruh pada
apa yang dikerjakan seseorang, adanya
kejujuran pada setiap pribadi dapat menciptakan rasa saling percaya dan damai, karena itu untuk melakukan
kegiatan ekonomi yang benar dan baik
maka harus menganut prinsip-prinsip ekonomi Islam yang ada, perbedaan esensi antara ekonomi Islam dengan
yang lain adalah pada sifat serta sistemnya
yaitu: kapitalismeadalah faham yang berasal dari inggris faham ini muncul pada abad 18, faham ini merupakan
sebuah sistem organisasi ekonomi yang
dicirikan oleh hak milik privat (individu) atas alat-alat produksi dan distribusi (tanah, pabrik-pabrik, jalan-jalan
kereta api, dan sebagainya) dan pemanfaatannya
untuk mencapai laba dalam kondisi-kondisi yang sangat H. Sulaiman Rosyd, Fiqih Islam, h. 278 Mustofa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif
Ekonomi Islam, h. 13 kompetitif, sistem
ekonomi kapitalis lebih mencerminkan pada gaya hidup yang mengedepankan kepentingan pribadi.
sistem kapitalis adalah paham yang mengagungkan kekuatan modal jadi siapa yang
memiliki dan mampu menggunakan modal
itulah penguasa, banyak orang miskin tertindas dengan berlakunya sistem ini maka kemudian muncul
Faham sosialismeyaitu bentuk perekonomian
di mana pemerintah bertindak sebagai pihak dipercayai oleh seluruh warga masyarakat, dan
menasionalisasikan industri-industri besar dan strategis seperti pertambangan, jalan-jalan,
dan jembatan, kereta api, serta cabang-cabang
produk lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Perwujudan rasa kebersamaan ini
dilakukan dengan cara alakosi produksi dan pendistribusi semua sumber-sumber ekonomi
diatur oleh negara. Kelemahan dari
sistem ini adalah banyak masyarakat yang selalutergantung pada pemerintah. Oleh karena itu muncul sistem
ekonomi yang lain yaitu faham Komunisme,istilah
ini digunakan untuk menggambarkan sistem-sistem sosial di mana barang-barang dimiliki secara
bersama-sama dan didistribusikan untuk kepentingan
bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing anggota masyarakat. Sistem kapitalis juga disebut
dengan sistem ekonomi totaliter, sumber-sumber
ekonomi dikuasai oleh segelintir elite yang disebut sebagai polit biro yang terdiri dari elite-elite penguasa
partai Komunis, dari semua sistem yang
pernah ada rakyat belum merasakan posisi yang diuntungkan atau belum Achyar Eldine, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam,
07/02/2007, WWW.SMABina Muda.net bisa
tecipta suatu kondisi ekonomi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka muncul Sistem ekonomi baruyaitu sistem
ekonomi islam.
Dalam ilmu ekonomi Islam, kita
tidaklah berada dalam kedudukan untuk mendistribusikan
sumber-sumber semau kita. Dalam hal ini ada pembatasan yang serius berdasarkan ketetapan kitab Suci
Al-Qur’an dan Sunnah atas tenaga individu.
Dalam Islam, kesejahteraan sosial dapat dimaksimalkan jika sumber daya ekonomi juga dialokasikan sedemikian
rupa, sehingga dengan pengaturan kembali
keadaannya, tidak seorang pun lebih baik dengan menjadikan orang lain lebih buruk di dalam kerangka al-Qur’an
atau Sunnah. Suka atau tidak, ilmu
ekonomi Islam tidak dapat berdiri netral di antara tujuan yang berbedabeda.
Kegiatan membuat dan menjual minuman alkohol mungkin merupakan aktivitas yang baik dalam sistem ekonomi
modern. Namun hal ini tidak dimungkinkan
dalam negara Islam.
Dalam sistem ekonomi Islam kita
tidak hanya mempelajari individu sosial
melainkan juga manusia dengan bakat religiusnya, hal ini disebabkan karena banyaknya kebutuhan dan kurangnya
sarana maka timbullah permasalahan-
permasalahan ekonomi, Masalah ini pada dasarnya sama, baik dalam ekonomi modern maupun ekonomi Islam.
Namun perbedaan timbul berkenaan dengan
pilihan. Ilmu ekonomi Islam dikendalikan oleh nilai-nilai dasar Islam dan ilmu ekonomi modern sangat
dikuasai oleh kepentingan diri si individu.
Yang membuat sistem ekonomiIslam benar-benar berbeda ialah sistem pertukaran dan transfer satu arah yang
terpadu mempengaruhi alokasi kekurangan
sumber-sumber daya, dengan demikian menjadikan proses pertukaran langsung relevan dengan
kesejahteraan menyeluruh yang berbeda hanya
dari kesejahteraan ekonomi.
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi