Rabu, 27 Agustus 2014

Skripsi Syariah:TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF PASSIVE INCOMEPADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL


 BAB I  PENDAHULUAN  
A.  Latar Belakang Masalah  Salah  satu  pola  bisnis  yang  saat  ini  sangat  marak  dilakukan  adalah  bisnis  dengan  sistem  MLM  (Multi  Level  Marketing) yang  merupakan  salah  satu  cabang  dari  direct  selling   adalah  salah  satu  sistem  bisnis  yang  pemasaran  produknya  menggunakan  member  sebagai  pembeli,  konsumen,  pemasar,  promoter  dan  sebagai  distributor  .  Multi  level  marketing  adalah  pemasaran  yang  berjenjang  banyak.
  Disebut  multi  level  karena  merupakan  suatu  organisasi  distributor  yang  melaksanakan  penjualan  yang  berjenjang  banyak  atau  bertingkat-tingkat.  MLM  ini  disebut  juga  sebagai  networking  marketing.  Disebut  demikian  karena  anggota  kelompok  tersebut  semakin  banyak,  sehingga  membentuk  sebuah  jaringan  kerja  (network) yang  merupakan  suatu  sistem  pemasaran  dengan  menggunakan  jaringan  kerja  berupa sekumpulan banyak orang yang kerjanya melakukan pemasaran.
Dan kian hari kian berkembang, bahkan muncul MLM yang berbasis  Syariah.  Perusahaan  berbasis  syariah  diwajibkan  memenuhi  janji  atau  komitmennya. Ini sesuai dengan ajaran Islam, secara realitas, kini perusahaan   Direct  Selling  (penjualan  langsung)  adalah  metode  penjualan  barang dan  atau  jasa  tertentu  kepada  konsumen,  dengan  cara  tatap  muka  di luar  lokasi  eceran  tetap  oleh  jaringanpemasar  yang  dikembangkan  oleh  mitra  usaha. Bekerja  berdasarkan  komisis  penjualan,  bonus penjualan, dan iuran keanggotaan yang wajar.  Yang termasuk  direct selling  adalah  Single  Level  Marketing  dan  Multi  Level  Marketing.Kuswara,  Mengenal  MLM  Syari’ah  dari  Halal  Haram,  Kiat  Berwirausaha,  Sampai  Dengan  Pengelolaannya,  Depok:  QultumMedia,  Cet-Ke  1,  2005, h.16.

 Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam Indonesia,Jakarta : Kencana, Cet Ke-2, 2005,  h. 187.
2  MLM sudah banyak tumbuh di dalam dan diluar negeri. Bahkan di Indonesia  sudah  ada  yang  secara  terang-terangan  menyatakan  bahwa  MLM  tersebut  menyatakan  bahwa  MLM  tersebut  sesuai  syariat,seperti  Ahad  Net,MQ Net,dan  PT.  K-LINK  yang  menjalankan  Prinsip  Syariah  dan  memperoleh  Sertifikat  halal  dari  DSN  –  MUI.
  Ketentuan  yang  harus  dipenuhi  oleh  pemohon Penjualan Langsung Berjenjang Syariah yaitu :  1.  Adanya  obyek  transaksi  riil  yang  diperjualbelikan  berupa  barang  atau  produk jasa,  2.  Barang  atau  produk  jasa  yang  diperdagangkan  bukan  sesuatu  yang  diharamkan dan atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram,  3.  Transaksi  dalam  perdagangan  tersebut  tidak  mengandung  unsur  gharar,  maysir, riba, dharar, dzulm, maksiat,  4.  Tidak  ada  kenaikan  harga/biaya  yang  berlebihan  (excessive  mark-up),  sehingga  merugikan  konsumen  karena  tidak  sepadan  dengan  kualitas/manfaat yang diperoleh,  5.  Komisi  yang  diberikan  oleh  perusahaan  kepada  anggota  baik  besaran  maupun  bentuknya  harus  berdasarkan  pada  prestasi  kerja  nyata  yang  terkait  langsung  dengan  volume  atau  nilai  hasil  penjualan  barang  atau  produk  jasa,  dan  harus  menjadi  pendapatan  utama  mitra  usaha  dalam  PLBS,   Ibid,h. 188.
3  6.  Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) harus  jelas  jumlahnya  ketika  dilakukan  transaksi  (akad)  sesuai  dengan  target  penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan oleh perusahaan,  7.  Tidak  boleh  ada  komisi  atau  bonus  secara  pasif  yang  diperoleh  secara  reguler  tanpa  melakukan  pembinaan  dan  atau  penjualan  barang  dan  atau  jasa,  8.  Pemberian  komisi  atau  bonus  oleh  perusahaan  kepada  anggota  (mitra  usaha) tidak menimbulkan ighra,  9.  Tidak  ada  eksploitasi  dan  ketidakadilan  dalam  pembagian  bonus  antara  anggota pertama dengan anggota berikutnya,  10.  Sistem perekrutan keanggotaan, bentuk penghargaan dan acara seremonial  yang  dilakukan  tidak  mengandung  unsur  yang  bertentangan  dengan  aqidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat dan lainlain,  11.  Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan berkewajiban  melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggota yang direkrutnya  tersebut,  12.  Tidak melakukan kegiatan money game.
 Dalam  prakteknya  bisnis  MLM  dapat  berpotensi  merugikan  masyarakat  dan  mengandung  hal-hal  yang  diharamkan.
 Apabila  dalam  sistemnya  mengandung  unsur  gharar  atau  ketidakjelasan  dalam  transaksi  penjualan  barang  dan  jasa  yang  menuntut  membernya  untuk  melakukan   Fatwa DSN-MUI No. 75 Th. 2009, h. 5.
 Fatwa DSN-MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009. h. 1.
4  pembayaran  tanpa  disertai  adanya  produk  yang  jelas  sama  halnya  dengan  money  game  (melipat  gandakan  uang)  dan  dalam  marketing  plan-nya  mengandung skema piramida maka hukumnya haram.
 dalam marketing plan  di  PT.  K-Link  mempunyai  beberapa  standar  yang  bisa  didapatkan.  standar  tersebut adalah PBV(Poin Business Value)  dan PGBV(Poin Group Busines  Value). Jika semua dalam jaringan aktif memenuhi dua standar tersebut maka  akan memiliki bisnis yang besar. standar PBV(Poin Business Value) ada tiga  tingkatan  yaitu  100  BV(Busines  Value),  200  BV(Busines  Value) dan  400  BV(Busines  Value).  Ketiga  standar  tersebut  tergantung  dari  besar  kecilnya  keinginan terhadap penghasilan yang akan di raih dalam menjalankan usaha  bersama K-Link. Semakin besar standar yang dipenuhi maka semakin besar  penghasilan  yang  bisa  diraih  dan  jika  memenuhi  standar  maksimal  dan  menduplikasikan  kepada  seluruh  jaringan  yang  aktif  maka  mendapatkan  penghasilan maksimal dari setiap posisi pada jenjang karier.
 PT. K-Link juga memiliki K-System yang merupakan sebuah sistem  pendukung yang dikelola antara para leader K-LINK dan perusahaan K-Link.
K-System  berfungsi  untuk  membangun  jaringan  yang  besar  dan  solid,  kuncinya  memiliki  sistem  yang  sederhana  namun powerful dan  tujuan  dari  adanya  K-System  adalah  untuk  menduplikasikan  pengetahuan  sistem  yang  benar secara teori melalui Pertemuan, Kaset dan Buku.
 Jika usaha bersama  K-Link  ingin  berubah  menjadi  bisnis  yang  menghasilkan  passive  income,   Setiawan Budi Utomo,  Fiqh Aktual Jawaban Tentang Masalah Kontenporer,  Jakarta :  Gema Insani Press, 2003, h. 104.
 Opcit,Djoko Komara, h. 51.
 Djoko Komara, Foundation Pack ( Paket Membangun Pondasi Jaringan Usaha Yang  Kokoh), Jakarta ; PT. K-System Indonesia, Cet. Ke-5, 2010, h. 91.
5  fokus kerja 1-3 tahun menduplikasikan K-System 3 sampai 5 lapis kedalam tiga  kaki  utama.  itulah  sebabnya  jika  mahir  dan  fasih  dalam  menjalankan  SEGITIGA-S(  Sikap,  Servis,  Sponsoring)  maka  tidak  menjalankan  langkah  membimbing,  maka  tidak  terbebani  banyak  pekerjaan  lagi  dan  memiliki  tenaga dan waktu yang sangat terbatas.


Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi