BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Kredit Modal Kerja Pada Nasabah Di Pd Bpr Bank Daerah Karanganyarkabupaten Karanganyartahun 2014
Kredit merupakan bagian yang
paling penting dalam mengembangkan usaha rakyat guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Maka dari itu, salah satu cara pemerintah untuk
lebih meningkatkan pertumbuhan
ekonomi adalah dengan mengembangkan
usaha kecil dan
menengah untuk masyarakat.
Studi yang menganalisa
tentang faktor yang
mempengaruhi kredit sudah
banyak dilakukan, antara lain
James Francis Devlin (2002), Anna Maria Lubis dan Dwi Rachmania (2011),
Sugeng Raharjo (2011),
Jandry R. Merung
(2013), Olyvia Darussalam (2013),
Henny Harlyani (2013),
Ni Wayan Ana
Purnamayanthi, I Wayan Suwendra, Ni
Nyoman Yulianthini (2014),
mereka menjelaskan bahwa
dalam pelaksanaan kredit,
faktor yang diperlukan
untuk menentukan kelancaran
kredit tersebut dan berpengaruh positif berupa
permodalan, pendapatan, jangka
waktu, tingkat pendidikan.
Sementara itu, hal
tersebut berbeda dengan
penelitian dari Arlina
Nurbaity Lubis, Ganjang
Aritha Ginting (2008),
Eriyati (2011), Ardito Bhinadi (2010), Luh Ika Widayanthi (2012) yang
menjelaskan bahwa faktor yang diperlukan
untuk menentukan kelancaran kredit tersebut berupa jumlah dan nilai agunan
dan lamanya usaha
yang telah dijalankan.
Oleh
sebab itu, penelitian
ini ingin membuktikan apakah
pendapatan, nilai agunan, pendidikan, lama usaha dan jangka waktu berpengaruh terhadap pemberian
kredit modal kerja.
Dalam penelitian Ni
Wayan Ana Purnamayanti,
I Wayan Suwendra,
Ni Nyoman Yulianthini (2014) menjelaskan bahwa industri kecil
merupakan salah satu tulang
punggung perekonmian Indonesia
dan sudah terbukti
bahwa dalam kondisi
yang sulit industri
kecil justru mampu
bertahan hidup. Maka
dari itu, industri kecil dan menengah mempunyai peluang
pasar yang besar karena selalu ada pasar
bagi produksi barang dan jasa mereka.
Permasalahan yang umum
dari hampir semua
industri kecil adalah
karena kurangnya modal yang
mereka miliki. Dewasa ini modal kerja sangat dibutuhkan guna
kelancaran usaha atau
industri kecil dan
untuk meningkatkan pemerataan pembangunan
di bidang ekonomi.
Maka dari itu,
pemerintah pemerintah membantu
masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan modal dalam
menjalankan usaha dengan
memberikan suntikan dana melalui perbankan dalam bentuk kredit modal
kerja. Dalam sektor
perbankan, bank-bank mulai
berlomba-lomba untuk memberikan
layanan yang terbaik
kepada nasabahnya melalui
berbagai macam produk
perbankan, terutama melalui
kredit modal kerja. Perbankan memprioritaskan kredit modal kerja karena
dalam kredit modal kerja mempunyai prospek
yang bagus dari misalnya kredit konsumsi dan kredit investasi.
Penelitian Anna Maria Lubis , Dwi
Rachmania (2011), Olyvia Darussalam (2013) dan
Henny Nurlyani (2013)
menunjukkan bahwa untuk
meningkatkan perekonomian
masyarakat maka pemerintah menetapkan beberapa prioritas, yaitu dengan memberikan akses yang luas terhadap
kredit terutama kredit modal kerja.
Kredit modal kerja mampu
memberikan kontribusi bagi pembangunan Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari
usaha-usaha masyarakat dalam mendirikan usaha mikro yang mencapai 99,99 persen pada tahun 2008.
Usaha mikro tersebut juga berperan penting
dalam penyerapan tenaga kerja
mengingat sebagian besar usaha bersifat padat
karya. Kredit tersebut
menjadi pilihan masyarakat
karena merupkan jalan keluar
untuk memenuhi kebutuhan dan modal dalam sector usaha.
Sejalan dengan
penelitian tersebut, penelitian
Jandry R. Merung
(2013) menjelaskan bahwa
naiknya kebutuhan akan
dana memacu semua
orang untuk membuka
usaha sendiri dengan
tujuan mendapatkan keuntungan.
Tetapi jika kebutuhan dana besar, sementara dana yang
dibutuhkan tidak tersedia, maka jalan keluar untuk
pemenuhan tersebut yaitu
melalui dana pinjaman
atau kredit dari lembaga
keuangan seperti bank.
Menurut Kasmir (2004 : 109), pada
dasarnya kredit hanya satu macam saja bila dilihat
dari pengertian yang
terkandung didalamnya. Akan
tetapi dalam praktiknya kredit yang diberikan bank umum dan
bank perkreditan rakyat untuk masyarakat
terdiri dari berbagai jenis. Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain: kegunaan
kredit, tujuan kredit, jangka waktu kredit, jaminan dan sektor usaha. Pemberian kredit
tersebut disamping merupakan fungsi utama bank,
juga merupakan sumber
utama pendapatan pada
umumnya. Maka dari
itu, kredit mempunyai suatu
kedudukan yang sangat istimewa
pada negaranegara yang sedang berkembang karena volume permintaan dana
jauh lebih besar dari penawaran yang ada
dimasyarakat.
Sugeng Raharjo
(2011) dalam penelitiannya
juga menjelaskan bahwa sumber utama
pendapatan bank berasal
dari kegiatan penyaluran
kredit. Hal ini disebabkan
karena beberapa alasan
yaitu sifat bank
yang berfungsi sebagai intermediasi antara unit surplus dan unit defisit, penyaluran kredit
memberikan selisih antara biaya
dana dan tingkat bunga kredit yang pasti.
Merupakan sektor usaha yang
kegiatannya paling di
atur dalam pelaksanaan
kebijakan moneter, sumber
utama bank berasal
dari masayarakat, sehingga
harus menyalurkan kembali kepada masayarakat dalam bentuk kredit
Ketentuan pemberian kredit
tersebut harus mengacu
pada tiga asas,
yaitu likuiditas, solvabilitas
dan rentabilitas serta
prinsip 6 C
antara lain Character (watak),
Capacity (kemampuan),
Capital(modal),
Collateral(jaminan), dan Condition
of Economy (kondisi ekonomi) dan Constrain(hambatan). Tujuannya agar
pihak bank mempunyai
kenyakinan atas kesanggupan
debitur untuk membayar (ability to pay) dan keyakinan atas
kemauan debitur untuk membayar (willingness
to pay).
Hal tersebut
diperkuat dengan penelitian
dari Devlin (2002)
yang menjelaskan bahwa
faktor-faktor penting yang berpengaruh dalam pengembalian kredit
adalah pendapatan dan
tingkat pendidikan. Dengan
tingginya pendidikan dan pendapatan maka semakin tinggi pula
tingkat pengembaliannya.
Untuk memperlancar operasinya,
bank mendirikan cabang di daerah dengan tujuan memberikan
pelayanan jasa bank
kepada masyarakat terutama
golongan ekonomi lemah. Sehingga
untuk menjangkau tiap-tiap daerah tersebut didirikanlah BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Tabel
1.1 : Kegiatan
Usaha BPR Konvensional
di Provinsi Jawa
Tengah periode 2009-201Sumber: Data Bank Indonesia (Statistik
Perbankan Indonesia) Pada tabel di
atas menjelaskan bahwa
kegiatan usaha BPR
mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Hal tersebut
dapat ditunjukkan dari
peningkatan total asset
setiap tahunnya. Pada
tahun 2009 total
asset BPR Konvensional
di Provinsi Jawa
Tengah mencapai Rp 8.123.347.526,- hingga pada
tahun 201mencapai Rp
13.315.638.441,-. Karena menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, maka
dapat diindikasikan bahwa
kegiatan usaha BPR
memang dibutuhkan oleh masyarakat luas
dan para pelaku
usaha untuk membantu
dalam meningkatkan usahanya.
INDIKATOR TAHUN 2009 2010 2011
201Jumlah BPR 264 263 263 26Sumber Dana (Rp.
Ribu) 6,741,554,719 7,896,075,358
9,433,534,269 10,947,715,80- Tabungan 2,391,066,640 2,782,323,014 3,258,393,594
3,960,189,21- Deposito 3,373,787,544 4,020,246,929 4,787,087,109 5,460,110,08-
Antarbank Pasiva 874,323,340
1,016,983,584 1,248,999,801 1,442,388,04- Pinj. Diterima 102,377,195 76,521,831
139,053,765 85,028,46Penanaman Dana (Rp.
Ribu) 7,980,925,179 9,405,931,771 11,126,686,283 12,894,433,78- Kredit yg diberikan 6,930,137,016 7,959,191,484
9,131,426,999 10,734,621,65- Antarbank Aktiva
1,050,788,163 1,446,740,287 1,995,259,284 2,159,812,13- SBI - - - -Jumlah
Nasabah (Rekening) 3,215,541 3,339,824
3,473,103 3,471,81- Tabungan 2,235,880 2,348,929 2,408,196 2,506,94- Deposito
139,711 140,178 145,338 141,96- Debitur 839,950 850,717 919,569 822,90Total
Asset (Rp.
Ribu) 8,123,347,526 9,584,858,740
11,483,221,851 13,315,638,44 PD. BPR Bank
Daerah Karanganyar yang terletak
di Kabupaten Karanganyar adalah salah satu lembaga keuangan
yang memanfaatkan dana dari masyarakat berupa
tabungan dan deposito, kemudian
menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
pinjaman. Adanya pemberian kredit pinjaman tersebut
diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan
kegunaan kredit guna meningkatkan pendapatannya.
PD. BPR Bank
Daerah Karanganyar sebagai
salah satu bank pemerintah daerah
yang memberikan fasilitas
pinjaman dana bagi
para pengusaha untuk memperlancar dan
mengembangkan usahanya dalam
bentuk kredit. Salah
satu fasilitas kredit yang
diberikan oleh PD. BPR Bank Daerah
Karanganyar adalah kredit modal
kerja yang memberikan
kemudahan dalam persyaratan
pemberian kredit.
Sehubungan dengan
dasar pemikiran di
atas, maka penulis
tertarik untuk memilih judul
: Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemberian Kredit
Modal Kerja Oleh PD
BPR Bank Daerah
Karanganyar Kabupaten Karanganyar
Tahun 2014.
B. RUMUSAN MASALAH.
1. Bagaimana pengaruh
pendapatan terhadap besarnya
jumlah kredit yang diberikan
pada PD BPR Bank Daerah Karanganyar?.
2. Bagaimana pengaruh
nilai barang jaminan
terhadap besarnya jumlah
kredit yang diberikan oleh PD BPR
Bank Daerah Karanganyar?.
3. Bagaimana pengaruh
lama usaha terhadap
besarnya jumlah kredit
yang diberikan oleh PD BPR Bank
Daerah Karanganyar?.
4. Bagaimana pengaruh tingkat
pendidikan terhadap besarnya jumlah kredit yang diberikan oleh PD BPR Bank Daerah Karanganyar?.
5. Bagaimana pengaruh
jangka waktu terhadap
besarnya jumlah kredit
yang diberikan oleh PD BPR Bank
Daerah Karanganyar?.
C. TUJUAN PENELITIAN.
1. Mengetahui pengaruh
pendapatan terhadap besarnya
jumlah kredit yang diberikan
pada PD BPR Bank Daerah Karanganyar.
2. Mengetahui pengaruh nilai
barang jaminan terhadap besarnya jumlah kredit yang diberikan oleh PD BPR Bank Daerah
Karanganyar.
3. Mengetahui pengaruh
lama usaha terhadap
besarnya jumlah kredit
yang diberikan oleh PD BPR Bank
Daerah Karanganyar.
4. Mengetahui pengaruh
tingkat pendidikan terhadap
besarnya jumlah kredit yang diberikan oleh PD BPR Bank Daerah
Karanganyar.
5. Mengetahui pengaruh
jangka waktu terhadap
besarnya jumlah kredit
yang diberikan oleh PD BPR Bank
Daerah Karanganyar.
D. MANFAAT PENELITIAN.
1. Bagi Bank.
Dapat digunakan
sebagai saran dan
menambah referensi sehingga
bisa memberikan dan menambah pengetahuan tentang teori yang ada
dalam ilmu pengetahuan dengan
kenyataan yang ada di lapangan.
2. Bagi Peneliti.
Penelitian ini
diharapkan dapat menambah
wawasan dan memperluas pengetahuan serta dapat digunakan sebagai
bahan perbandingan antara teoriteori yang telah diperoleh dari bangku kuliah dengan
kenyataan sebenarnya di PD. BPR Bank
Daerah Karanganyar.
3. Bagi Fakultas.
Hasil penelitian
ini dapat digunakan
sebagai bahan referensi
dan sebagai pembanding dengan penelitian sejenis lainnya.
Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Kredit Modal Kerja Pada Nasabah Di Pd Bpr Bank Daerah Karanganyarkabupaten Karanganyartahun 2014
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi