Selasa, 28 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Perilaku Masyarakat Terhadap Permintaan Kredit Dan Elastisitas Sepeda Motor Matic Di Surakarta

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Perilaku Masyarakat Terhadap Permintaan Kredit Dan Elastisitas Sepeda Motor Matic Di Surakarta
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat  di  dunia  sehingga  menjadikan  negara  dengan  potensi  sumber  daya  manusia  yang  besar.  Tingginya  jumlah  penduduk  dan  posisi  Indonesia  sebagai  negara  berkembang  memjadikan  Indonesia  sebagai  pasar  yang  potensial  bagi  produsen  khususnya  produsen  otomotif.  Industri  otomotif  yang  beroperasi  di  Indonesia  semakin  menjamur  dengan  jumlah  produksi  yang  hampir  selalu  mengalami  peningkatan  dikarenakan jumlah permintaan yang juga terus meningkat ditambah  budaya  masyarakat  yang  cenderung  konsumtif  terhadap  keberadaan  barang  dan  teknologi terbaru.

Tabel 1.1 Penjualan Sepeda Motor Tahun 2010 – 201Tahun  Jumlah penjualan 2010  7.369.252011  8.043.532012  7.141.58Sumber: Data Kemenperin Tabel  1.1 merupakan data penjualan sepeda motor dari  semua jenis  tahun  2010 hingga tahun 2012 secara nasional. Pada tahun 2011 penjualan  semua jenis sepeda  motor  mengalami  peningkatan  dari  tahun  2010  namun  mengalami  penurunan pada tahun 2012. Penurunan tersebut disebabkan oleh keluarnya surat  edaran BI  No. 14/ 10 /DPNP  yang mengatur kenaikan biaya  down payment  atau  uang muka yang naik menjadi 25% untuk kendaraan roda dua.
  Tabel 1.2 Distribusi Sepeda Motor Tahun 201Merk  Distribusi (Unit) Honda  4.700.87Yamaha  2.495.79Suzuki  400.67Kawasaki  153.80TVS  19.86Total  7.771.01Sumber: Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)  Tabel 1.2 menggambarkan distribusi sepeda motor tahun 2013 berdasarkan  merk. Honda menguasai pasar penjualan sepeda motor nasional sebesar 4.700.871  unit.  Sedangkan  TVS  merk  sepeda  motor  dari  India  hanya  mampu  menjual  sebesar  19.965  unit  saja.  Total  penjualan  nasional  APM  (Agen  Pemilik  Merk)  tahun 2013 seluruhnya berjumlah 7.771.014 unit di seluruh pelosok Indonesia  Fenomena  sepeda  motor  matic  (automatic)  sedang  melejit  di  Indonesia.
Sepeda  motor  matic  pertama  kali  diluncurkan  oleh  Vespa  dengan  produk  pertamanya  di  Indonesia  dengan  nama  Corsa  125  atau  di  dunia  dikenal  dengan  nama  Vespa  PK  125  lahir  pada  tahun  1984,  namun  keberadaannya  kurang  mencuri  perhatian  pasar  sepeda  motor  di  Indonesia.  Baru  pada  tahun  2004  Yamaha  merilis  motor  bertipe  skuter  matic,  sebuah  motor  dengan  mesin  matic yang diberi nama Yamaha Mio. Skuter matic dengan segmentasi pasar kaum hawa  ini langsung laris manis di Indonesia. Karena kemudahan dalam mengendarainya  yaitu  distater  langsung  jalan  tanpa  adanya  perpindahan  gigi  sungguh  sangat  memenuhi kebutuhan kaum hawa dalam bermobilitas. Namun tidak hanya wanita  saja yang menggemari kendaraan skuter  matic  ini, sekarang juga digunakan oleh  kaum pria.
Sekarang ini, tidak hanya Yamaha  yang terus menggalakkan bisnis motor  matic  ini.  Kompetitor  seperti  Honda  dan  Suzuki  pun  berlomba-lomba  membuat    inovasi baru dalam menciptakan motor  matic  dengan performa  yang tidak kalah  dengan sepeda motor bebek dengan konsumsi bensin yang irit.
Tabel 1.3 Persentase Penjualan Sepeda Motor berdasarkan Jenis Tahun 201Jenis Sepeda Motor  Persentase Penjualan Skuter matic  52% Manual (bebek)  24% Sport  24% Total  100% Sumber: Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Berdasarkan data dari tabel 1.3 tentang persentase penjualan sepeda motor  berdasarkan  jenis  kendaraan,  skuter  matic  mencuri  52%  dari  penjualan  sepeda  motor  tahun  2013.  Sisanya  masing-masing  sebesar  24%  diisi  oleh  jenis  sepeda motor  bebek  dan  sport.  Data  tabel  1.3  membuktikan  bahwa  kemudahan  yang  ditampilkan oleh sepeda motor  matic  sungguh diminati oleh masyarakat saat ini  yakni  separuh  lebih  hasil  penjualan  semua  jenis  sepeda  motor  dikuasai  oleh  penjualan sepeda motor matic.
Permintaan  sepeda  motor  yang  tinggi  menjadi  salah  satu  faktor  meningkatnya harga jual sepeda motor. Fenomena ini dimanfaatkan dengan cara  memberi  keringanan  bagi  konsumen  dengan  menyediakan  sistem  pembelian  secara  kredit.  Konsumen  sekarang  ini  merasaan  banyak  kemudahan  dalam  pembelian  sepeda  motor  dengan  sistem  kredit  yang  juga  disertai  DP  ringan,  angsuran  tiap  bulan  yang  rendah,  persyaratan  yang  mudah  dengan  proses  yang  cepat, dan dilengkapi adanya asuransi.
Berbagai  kemudahan  yang  disuguhkan  dalam  sistem  permbelian  kredit  sepeda  motor  tentu  menimbulkan  dampak  yang  nyata  dalam  meningkatnya  volume  kendaraan,  kemacetan  pun  merajalela.  Menurut  data  BPS,  peningkatan  jumlah kendaraan bermotor pada tahun 2011 sebesar 11,3% yang didominasi oleh    sepeda motor. Tidak sebanding dengan penambahan jalan di Indonesia pada tahun  yang sama hanya sebesar 2,1%.
Fasilitas  transportasi  publik  di  Indonesia  juga  sangat  jauh  dari  kata  memadai. Sarana transportasi publik di Indonesia  rata-rata memiliki kondisi yang  sudah  tidak  layak  guna  dan  jauh  dari  rasa  nyaman  dan  aman.  Mobilitas  menggunakan  transportasi  umum  pun  kadang  memakan  waktu  yang  lama  sedangkan ada tuntutan untuk tepat waktu dan mobilitas yang cepat. Saat pilihan  menggunakan sarana transportasi umum tidak lebih baik, hal ini sebagai salah satu  penyebab  masyarakat  lebih  menggunakan  kendaraan  pribadi  disertai  dengan  kemudahan  pengambilan  sistem  kredit  yang  berbanding  lurus  dengan  meningkatnya jumlah permintaan kredit sepeda motor.
Elastisitas  sebagai  tolak  ukur  sensitivitas  perubahan  variabel  terhadap  perubahan variabel lain.  Sepeda motor  matic  yang dari jenisnya termasuk dalam  golongan  barang  mewah,  kini  hampir  semua  kalangan  masyarakat  mampu  menggunakan  dan  memiliki  sepeda  motor  matic.  Adanya  fenomena  tersebut  dimungkinkan  merubah  status  sepeda  motor  matic  sebagai  barang  mewah  dan  tingkat elastisitasnya.
Berdasarkan uraian di  atas, maka penelitian ini berupaya untuk  mengetahui  lebih dalam mengenai  sejauh mana setiap karakteristik yang melekat pada  sepeda  motor matic  berpengaruh terhadap  permintaan  kredit dan elastisitas  sepeda motor  matic,  yang  diharapkan  adanya  pencegahan  untuk  mengendalikan  volume  kendaraan yang meningkat dari tahun ke tahun. Adapun judul yang diambil dalam  penelitian ini adalah  “Perilaku Masyarakat terhadap  Permintaan  Kredit  dan  Elastisitas Sepeda Motor Matic di Surakarta”.
  B.  Rumusan Masalah.
Berdasar uraian latar belakang, maka rumusan masalah penelitian sebagai  berikut:.
1.  Bagaimana  pengaruh  variabel  harga  sepeda  motor  matic,  pendapatan,  jangka  waktu  pengembalian  kredit,  uang  muka  (DP),  dan  tingkat  suku  bunga terhadap permintaan kredit sepeda motor matic di Surakarta?.
2.  Berapakah  nilai  elastisitas  dari  harga  sepeda  motor  matic,  pendapatan, jangka  waktu  pengembalian  kredit,  uang  muka  (DP),  dan  tingkat  suku  bunga terhadap permintaan kredit sepeda motor matic di Surakarta?.
C.  Tujuan Penelitian.
Berdasar  rumusan  masalah  tersebut  maka  tujuan  dari  penelitian  adalah  sebagai berikut:.
1.  Untuk  mengetahui  pengaruh  variabel  harga  sepeda  motor  matic,  pendapatan,  jangka  waktu  pengembalian  kredit,  uang  muka  (DP),  dan  tingkat  suku  bunga  terhadap  permintaan  kredit  sepeda  motor  matic  di  Surakarta.
2.  Untuk mengetahui nilai elastisitas harga sepeda motor  matic,  pendapatan, jangka  waktu  pengembalian  kredit,  uang  muka  (DP),  dan  tingkat  suku  bunga terhadap permintaan kredit sepeda motor matic di Surakarta.
D.  Manfaat Penelitian.
1.  Bagi  Akademisi,  penelitian  ini  diharapkan  dapat  digunakan  sebagai  dokumentasi  ilmiah  yang  memberikan  informasi  mengenai  faktor  yang  berpengaruh  terhadap  permintaan  sepeda  motor  matic  serta  sebagai  sumber referensi bagi akademisi untuk melakukan penelitian selanjutnya  2.  Bagi  Praktisi,  dengan  adanya  penelitian  ini  diharapkan  dapat  membantu  produsen  sebagai  acuan  untuk  lebih  menciptakan  inovasi  terbaru  agar  semakin  meramaikan  pasar  sepeda  motor  matic  dan  menciptakan  sistem  pembelian kredit yang sesuai di Indonesia.

 Skripsi Ekonomi: Perilaku Masyarakat Terhadap Permintaan Kredit Dan Elastisitas Sepeda Motor Matic Di Surakarta

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi