Rabu, 22 Oktober 2014

Skripsi EKonomi: Analisis Kredit Menggunakan Analisis Common-Size Dan Analisis Komparatif Pada Pd. Bpr Bank Daerah

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Skripsi EKonomi: Analisis Kredit Menggunakan Analisis Common-Size Dan Analisis Komparatif Pada Pd. Bpr Bank Daerah
Beberapa  tahun  lalu  tepatnya  tahun  2008  krisis  ekonomi  global mencapai  puncaknya,  salah  satu  yang  terkenal  dampak  adalah  negara Indonesia.  Berpengaruh  besar  dalam  dunia  perbankan,  baik  lembaga keuangan bank ataupun lembaga keuangan lainnya terutama dibidang kredit yang  dahulu  sempat  mengalami  tekanan  berat  dalam  beberapa  tahun  ini berangsur-angsur mengalami perkembangan  yang sangat baik.  Bank tidak hanya lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas-fasilitas simpanan tapi dalam perkembanganya juga meminjamkan dananya kepada debitur, dan juga adanya  lembaga  atau  badan  yang  khusus  memberikan  kredit  atau meminjamkan  dana  kepada  debitur  baik  yang  bersumber  dari  dana  yang diterima masyarakat atau dana dari pemilik seperti pasar modal, pasar uang dan  valas,  koperasi  simpan  pinjam, 
pegadaian,  leasing,  asuransi,  dana pensiun, dan lain lain. BPR atau Badan Perkreditan Rakyat yang juga dapat melayani  masyarakat  dalam  bentuk  jasa  simpanan,  jasa  kredit,  dan  jasa deposito  berjangka.  Dengan  kata  lain  lembaga  keuangan  bank  ini menghimpun  dana  dari  masyarakat  untuk  disalurkan  kembali  kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Perbedaan antara bank umum dengan BPR adalah bahwa BPR tidak dapat melakukan aktifitas menerima simpanan giro dan  melakukan  usaha  yang  berkaitan  dengan  valuta  asing.  BPR  yang merupakan  lembaga  keuangan  bank  yang  diperuntukkan  khususnya  bagi 1    pedagang-pedagang kecil di kawasan pasar tetapi tidak dipungkiri selain dari pedagang  banyak  yang  membutuhkan  jasa  BPR.  Dimana  BPR  utamanya adalah lembaga sebagai perantara yang menghimpun dana milik masyarakat dan menempatkanya dalam bentuk aktiva produktif yaitu kredit.
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 (pasal 2ayat 11)  Perubahan Undang-Undang No. 7/1992 Tentang Perbankan, “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan  persetujuan  atau  kesepakatan  pinjam  meminjam  antara  bank dengan  pihak  lain  yang  mewajibkan  pihak  peminjam  melunasi  utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Kredit itu muncul karena  akibat  dari  sifat  manusia  yang  selalu  berusaha  untuk  memenuhi kebutuhannya namun tidak diimbangi oleh kemampuan yang dimilikinya atau penghasilan yang diperolehnya. Sebagai contohnya, apabila seseorang ingin menuntut ilmu, tetapi pendapatan yang dimilikinya tidak mencukupi untuk membayar biaya sekolah tersebut secara langsung karena jumlahnya yang sangat besar, maka orang tersebut dapat melakukan kredit talangan dengan jumlah yang sudah ditentukan untuk dapat membayar uang sekolah tersebut yang selanjutnya orang tersebut akan menggantinya dengan cara mengangsur dengan jumlah yang lebih sedikit.
Namun, dikarenakan karakterisktik kredit yang sangat rentan beresiko dengan  kerugian  sehingga  akan  menimbulkan  suatu  masalah  jika  tidak ditangani secara baik dan benar. Resiko yang sangat rentan terjadi adalah kredit macet atau kredit bermasalah yang umum dialami oleh bank. Kredit    bermasalah adalah dimana debitur meningkari perjanjian untuk membayar bunga dan juga kredit pokok yang sudah jatuh tempo dan sudah ditetapkan diawal perjanjian sehingga mengakibatkan keterlambatan pembayaran kepada bank atau bahkan yang terparah adalah tidak adanya pembayaran sama sekali kepada bank yang disebabkan adanya unsur kesengajaan atau kondisi diluar kemampuan debitur. Hal tersebut dapat mengakibatkan kerugian kepada bank karena bank tidak dapat memutarkan uangnya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit yang diberikan. Semua bank sangat menyadari adanya kerugian yang diakibatkan tidak dapat memutarkan dana, oleh karena itu bank pasti  akan  sangat  berhati-hati  dalam  mengatur  dana  kredit.  Dengan melakukan  pendekatan  kepada  nasabah  dan  melakukan  analisis  atas permohonan  kredit  lebih  terarah  dan  tersusun  secara  matang  dan  juga pengamanan  kredit  yang  dilakukan  secara  maksimal  demi  memberikan kenyamanan, ketepatan, kecepatan, dan kepuasan kepada nasabah.
Masyarakat  Karanganyar  khususnya  pedagang-pedagang  kecil  di dalam  pasar  dan  Usaha  Kecil  Menengah  (UKM)  memilih  melakukan peminjaman  dana  untuk  membantu  keberhasilan  usahanya.  Hal  ini menunjukan permintaan kredit pada masyarakat yang sangat besar PD. BPR Bank Daerah Karanganyar selaku perusahaan daerah yang sudah lama berdiri dan  memiliki  tugas  untuk  dapat  menghimpun  dana  dari  masyarakat  dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, tentu tidak terlepas  dari  segala  bentuk  risiko  kredit  bermasalah  yang  timbul  karena semakin  besarnya  kredit  yang  diberikan  semakin  besar  pula  resiko  yang    didapatkan. Pihak bank pasti akan melakukan upaya-upaya yang perlu untuk meminimalisir  adanya  risiko  kredit  bermasalah.  Berbagai  macam permasalahan timbul karena  adanya  suatu dasar sesuai dengan  jenis-jenis kredit itu sendiri seperti dilihat dari tujuannya atau kegunaanya apakah kredit tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi atau konsumtif atau digunakan untuk  kepentingan  pembukaan  usaha  atau  juga  dapat  digunakan  untuk investasi.  Sering  terjadinya  kredit  bermasalah  juga  berhubungan  dengan permintaan kredit yang sering kali berubah-ubah yang disebabkan beberapa faktor  diantaranya:  tingkat  suku  bunga,  dana  dari  pihak  ketiga,  kinerja portofolio kredit, resiko, dan pesaring. (Mulyadinata, 2003). Dapat diartikan bahwa tingkat suku bunga mencerminkan tingkat kelangkaan atau kecukupan dana masyarakat. Tingkat suku bunga yang berubah-ubah menjadi salah satu faktor dalam terjadinya perkembangan kredit. Debitur pasti lebih memilih pelayanan yang murah dan cepat, dan juga tingkat suku bungan yang ringan.
Sesuai dengan visi, misi yang selalu digalakan setiap hari yaitu profesional, integritas, pelayanan prima. PD. BPR Bank Daerah Karanganyar memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan Usaha Kecil Menengah atau (UKM) di wilayah Karanganyar dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya.
Dengan  memperhatikan  uraian  diatas,  terdapat  keinginan  penulis untuk mengetahui dan mempelajari dan menghitung analisis common-size dan analisis komparatif mengenai kredit terutama kredit yang diberikan dan kredit yang bermasalah dari PD. BPR Bank Daerah Karanganyar, maka penulis    tertarik  untuk  menyusun  tugas  akhir  dengan  judul  “Analisis  Kredit Menggunakan Analisis Common-Size Dan Analisis Komparatif Pada PD.
BPR Bank Daerah Karanganyar Periode Triwulan I-IV Tahun 2013”.
B.  Perumusan Masalah.
Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  diuraikan  diatas,  untuk memudahkan analisis dan pembahasan penulis mengidentifikasikan masalahmasalah yang terkait dengan hal tersebut adalah sebagai berikut:.
1. Bagaimana  trend  total  kredit  per  triwulan  menggunakan  analisis common-size pada PD. BPR Bank Daerah Karanganyar triwulan I-IV tahun 2013 ?.
2. Bagaimana  trend  total  kredit  per  triwulan  menggunakan  analisis komparatif pada PD.  BPR Bank Daerah Karanganyar triwulan  I-IV tahun 2013 ?.
3. Bagaimana menganalisis Non Performing Loan per triwulan pada PD.
BPR Bank Daerah Karanganyar triwulan I-IV tahun 2013 ?.
4. Apakah upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kredit bermasalah pada PD. BPR Bank Daerah Karanganyar ? .
  C.  Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan dari adanya penelitian ini adalah sebagai berikut:.
1.  Untuk  mengetahui  trend  kenaikan  total  kredit  per  triwulan menggunakan  analisis  common-size  pada  PD.  BPR  Bank  Daerah Karanganyar triwulan I-IV tahun 2013.
2.  Untuk  mengetahui  trend  kenaikan  total  kredit  per  triwulan menggunakan  analisis  komparatif  pada  PD.  BPR  Bank  Daerah Karanganyar triwulan I-IV tahun 2013.
3.  Untuk dapat menganalisis Non Performing Loan per triwulan pada PD.
BPR Bank Daerah Karanganyar triwulan I-IV tahun 2013.
4.  Untuk dapat mengetahui upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kredit bermasalah pada PD. BPR Bank Daerah Karanganyar.
D.  Manfaat Hasil Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis.
Penulis berharap adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu dan juga dapat mempraktekan apa yang sudah dipelajari selama proses  perkuliahan  sebelumnya,  umumnya  yang  berkaitan  dengan perbankan dan khususnya yang berkaitan dengan kredit bermasalah dan perbedaanya  berdasarkan  tujuan  utamanya  pada  Badan  Perkreditan Rakyat (BPR).
2.  Manfaat Praktis.
a.  Bagi Penulis.
Diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu dan wawasan serta mampu  mempraktekan  teori-teori  yang dipelajari  selama  proses perkuliahan sesuai dengan kondisi kerja yang sesungguhnya dan juga penulis mampu mengukur sejauh mana timgkat kemampuan penulis dalam menjelaskan atau mendeskripsikan suatu kasus.
b.  Bagi PD. BPR Bank Daerah Karanganyar.
Dapat  memberikan  gambaran  mengenai  keadaan  sekarang  yang berkaitan  dengan  perbedaan  kredit  bermasalah  khususnya berdasarkan  kegunaanya  atau  tujuannya  dan  juga  penelitian  ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan.
c.  Bagi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dapat  dijadikan  administrasi  bahan  referensi  di  perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya bagi perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan juga dapat menambah informasi dan  pengetahuan  bagi  mahasiswa  DIII  Akuntansi  Fakultas Ekonomi  dan  Bisnis  Universitas  Sebelas  Maret  Surakarta  yang akan meneliti pembahasan yang sama.   
Skripsi EKonomi: Analisis Kredit Menggunakan Analisis Common-Size Dan Analisis Komparatif Pada Pd. Bpr Bank Daerah
Download lengkap Versi PDF

1 komentar:

  1. kok ga bisa didownload ya,, saya butuh sebagai referensi :'

    BalasHapus

pesan skripsi