BAB I.
PENDAHULUAN.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Pma, Pmdn Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Enam Provinsi Di Pulau Jawa Tahun 2003-2012
Pembangunan nasional
merupakan tujuan untuk
meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat.
Menurut Todaro yang
dikutip oleh Sayekti (2009:
477) kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas
sumber daya potensial
yang dimiliki oleh
suatu negara, baik
sumber daya alam,
sumber daya manusia, capital atau
modal maupun sumber
daya berupa teknologi,
dengan tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Ada tiga komponen konsepsual dan
pedoman praktis untuk memahami pembangunan yang
paling hakiki, yaitu
: 1)Makanan (sustenance),
artinya segala sesuatunya yang
tidak hanya digunakan untuk mengganjal perut, tetapi juga mewakili
semua hal yang
merupakankebutuhan dasarmanusia secara fisik,
2) jati diri
(self-esteem), artinya adanya
dari diri sendiri
untuk maju, untuk
menghargai diri sendiri,
untuk merasa pantas
dan layak untuk melakukan atau
mengejar sesuatu dan
lain-lain, 3) kebebasan
(freedom), artinya kemampuan
untuk berdiri tegak
sehingga tidak diperbudak
oleh pengejaran aspek-aspek
materiil dalam kehidupan ini.
Berbagai
upaya dilakukan oleh
pemerintah untuk kesejahteraan
dan kemakmuran masyarakat, baik
dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
berbagai kegiatan pembangunan nasional diarahkan secara
merata oleh pemerintah
ke setiap daerah.
Kegiatan pembangunan nasional
tidak akan lepas
dari peran pemerintah
dalam memanfaatkan dari segala
aspek sumber daya yang tersedia. Jika pemerintah daerah
dapat memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki
daerah itu dengan baik, maka dapat meningkatkan kemampuan daerah
itu sendiri.
Pemberlakuan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun
2004 tentang pemerintah daerah dan pemberlakuan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah.
Diharapkan dengan
pemberlakuan undang-undang tersebut bisa memotivasi peningkatan
kreatifitas dan inisiatif
untuk menggali dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki
oleh tiap-tiap daerah.
Hal tersebut dapat
dilaksanakan secara terpadu, serasi
dan terarah agar pembangunan disetiap daerah dapat benar-benar sesuai
dengan prioritas dan potensi
daerah.
Pembangunan nasional
yang diharapkan pemerintah
dapat tercapai ketika
pemerintah dapat menekankan
ke pembangunan ekonomi.
Menurut Arsyad (2004:
298) tujuan utama dari
pembangunan ekonomi untuk meningkatkan jenis
dan jumlah peluang
kerja untuk masyarakat.
Dalam mencapai tujuan tersebut,
pemerintah dan masyarakat harus berupaya bersama mengambil
inisiatif pembangunan daerah.
Dengan demikian, pemerintah daerah
bersama dengan masyarakat
dapat memanfaatkan sumber
daya yang ada untuk membangun perekonomian daerah.
Pemerintah daerah
dituntut untuk lebih
mengoptimalkan potensi daerah
agar dapat meningkatkan
kemandirian daerah. Hal
ini disebabkan karena
untuk mendorong suatu
perubahan-perubahan di segala
aspek kehidupan masyarakat
baik kesejahteraan atau
kemakmuran masyarakat pembangunan
di bidang ekonomi
yang dapat mendukung
untuk mencapai tujuan
utama pembangunan nasional. Indikator untuk
melihat pembangunan ekonomi
dapat diamati melalui
pertumbuhan ekonomi. Menurut
Sukirno (2004: 9)
pertumbuhan ekonomi merupakan
perkembangan perekonomian yang
menyebabkan produksi barang
dan jasa di
masyarakat bertambah dan meningkatkan kemakmuran
masyarakat. Akan tetapi
jika pembangunan nasional hanya mengutamakan dalam segi pembangunan ekonomi saja tidak akan
memberikan jaminan untuk
pembangunan nasional yang
stabil dan berkelanjutan,
akan tetapi juga
harus memperhatikan segala
segi di bidang sosial, politik dan budaya.
Pembangunan ekonomi setiap
provinsidiIndonesia mempunyai tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat dengan melalui
peningkatan produk domestik regional
bruto. Peningkatan produk domestik
regional bruto dapat
di awali dengan
peningkatkan kesempatan kerja.
Pulau Jawa memiliki beberapa
faktor penting sehingga dapat memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi
dibandingkan pulau lain di Indonesia.
Ibu kota
negara DKI Jakarta
terletak di Pulau
Jawa sehingga pemerintah memiliki
perhatian lebih terhadap
pertumbuhan maupun pembangunan ekonominya.
Sehingga perkembangan ekonomi di
Pulau Jawa baik
karena didukung oleh
baiknya infrastruktur dibanding
pulau lain, sehingga
banyak menarik penanaman
modal sehingga banyaknya
kesempatan kerja. Hal tersebut yang
menjadi alasan penduduk
Pulau Jawa mencapai
136.610.590 orang pada
tahun 2010 dengan
penduduk Indonesia 237.641.326
orang.
Dengan tingginya
jumlah penduduk maka
Pulau Jawa memiliki
penawaran tenaga kerja
yang tinggi, dimana
tenaga kerja adalah
faktor penting bagi kegiatan
perekonomian daerah.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya
provinsiprovinsi yang ada di
Pulau Jawadiharapkan terjadi secara
merata dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Untuk membuktikan
pernyataan tersebut, maka dapat
dilihat dari perbandingan jumlah PDRB antar provinsi di Pulau Jawasebagai berikut: Tabel 1.1 Perbandingan PDRB Atas Dasar Harga
Konstan 200Enam Provinsi Di Pulau Jawa Tahun 2003 2012 (Miliar Rupiah) Sumber : Badan Pusat
Statistik Indonesia Tabel 1.1 menunjukkan
perbandingan Produk Domestik
Regional Bruto atas harga konstan
2000 di enam provinsi di Pulau Jawa.
Berdasarkan tabel tersebut diketahui
bahwa sebagai ibukota negara DKI Jakarta memiliki pertumbuhan
ekonomi yang tertinggi
di banding lima
provinsi lain dapat diketahui
provinsi tersebut memiliki rata-rata PDRB atas harga konstan 2000 sebesar
Rp. 347.609 miliar
sedangkan DI Yogyakarta
memiliki rata-rata PDRB atas harga konstan 2000 terendah
dibanding lima provinsi lain sebesar Rp.
18.026 miliar.
Pertumbuhan ekonomi
akan bernilai positif
jika pada suatu
periode perekonomian mengalami
pertumbuhan positif, berarti kegiatan ekonomi pada periode
tersebut mengalami peningkatan.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DI Yogyakarta 2003 51.957 263.624
220.965 45.605 228.884 5.612004 54.880 278.525 230.003 135.790 242.229 16.142005
58.107 295.271 242.884 143.051 256.443 16.912006 61.342 312.827 257.499 150.683
271.249 17.532007 75.350 332.971 274.180 159.110 288.404 18.292008 79.701
353.723 291.206 168.034 305.539 19.212009 83.454 371.469 303.405 176.673
320.861 20.062010 88.552 395.622 322.224 186.993 342.281 21.042011 94.207
422.237 343.111 198.270 366.983 22.132012 100.000 449.821 364.405 210.848
393.666 23.30Rata-rata 63.034 347.609 260.312 113.120 301.653 18.02 bernilai negatif
jika pada suatu
periode perekonomian mengalami pertumbuhan
negatif, berarti kegiatan
ekonomi pada periode
tersebut mengalami penurunan.
Dalam teori
ekonomi makro, dilihat
dari sisi pengeluaran,
produk domestikregional
bruto adalah penjumlahan dari berberapa
variabel yang di dalamnya terdapat
investasi. Investasi terbentuk
atau dipengaruhi investasi asing
(penanaman modal asing)
dan domestik (penanaman modal
dalam negeri). Investasi juga
sangat mempengaruhi keberhasilan suatu pertumbuhan PDRB karena disamping akan mendorong kenaikan
outputsecara signifikan, juga akan
meningkatkan permintaan input,
sehingga jika output serta permintaan
input mengalami kenaikan maka
kesempatan kerja dan kesejahteraan
masyarakat juga akan meningkat dikarenakan
pendapatan dari masyarakat tersebut meningkat.
Selain variabel
investasi, tenaga kerja
juga merupakan faktor
dalam mempengaruhi outputdaerah.
Jumlah angkatan kerja yang banyak disebabkan oleh jumlah penduduk yang banyak. Akan tetapi
pertumbuhan penduduk yang tinggi
dikhawatirkan akan berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan ekonomi.
Teori pembangunan ekonomi
menyatakan pertumbuhan penduduk yang tinggi akan
menimbulkan keterbelakangan dan
membuat prospek pembangunan terhambat.
Selanjutnya masalah pertumbuhan
penduduk yang tinggi
bukan dikarenakan jumlah
anggota keluarga yang
banyak akan tetapi
penduduk tersebut terkonsentrasi di
daerah perkotaan. Akan
tetapi jika pertumbuhan penduduk
diimbangi dengan tingkat
pendidikan yang tinggi
maka dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
Sesuai paparan
diatas penulis merasa
tertarik untuk menganalisis pengaruh
PMA, PMDN dan
tenaga kerja yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, berdasarkan latar berlakang diatas, penelitian
ini mengambil judul Analisis
Pengaruh PMA, PMDN
dan Tenaga Kerja
Terhadap Pertumbuhan EkonomiDi
Enam Provinsi Pulau JawaTahun 2003 -2013.
B.Rumusan Masalah.
Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:.
1. Bagaimana pengaruh
penanaman modal asing
(PMA) terhadap pertumbuhan ekonomi di enam provinsi Pulau
Jawa?.
2. Bagaimana pengaruh
penanaman modal dalam negeri
(PMDN) terhadap pertumbuhan ekonomi di enam provinsi Pulau
Jawa?.
3. Bagaimana pengaruh jumlah
tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di enam provinsi Pulau Jawa?.
C.Tujuan Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut: .
1. Menganalisis pengaruh
penanaman modal asing
(PMA) terhadap pertumbuhan ekonomi di enam provinsi Pulau
Jawa.
2. Menganalisis pengaruh
penanaman modal dalam
negeri (PMDN) terhadap pertumbuhan ekonomi di enam provinsi
Pulau Jawa.
3. Menganalisis pengaruh
jumlah tenaga kerja
terhadap pertumbuhan ekonomi di enam provinsi Pulau Jawa.
D.Manfaat Penelitian .
Adapun manfaaat dari penelitian
ini diharapkan bermanfaat bagi :.
1. PengambilKebijakan.
Bagi pengambil kebijakan,
penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang berguna di dalam memahami
pengaruh PMA, PMDN dan jumlah tenaga
kerja terhadap pertumbuhan
ekonomi sehingga dapat digunakan sebagai
pilihan pengambilan kebijakan dalam perencanaan pembangunan.
2. Ilmu Pengetahuan. Hasil dari
penelitian ini diharapakan
akan menambah pengetahuan ilmu ekonomi.
Manfaat khusus bagi ilmu pengetahuan untuk menambah kajian tentang
pertumbuhan ekonomi di
provinsi-provinsi pulau Jawa
dengan mengungkap faktor-faktor
yang mempengaruhinya.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Pma, Pmdn Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Enam Provinsi Di Pulau Jawa Tahun 2003-2012
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi