Selasa, 28 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Pma, Pmdn Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Enam Provinsi Di Pulau Jawa Tahun 2003-2012

 BAB I.
PENDAHULUAN.
 Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Pma, Pmdn Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Enam Provinsi Di Pulau Jawa Tahun 2003-2012
Pembangunan  nasional  merupakan  tujuan  untuk  meningkatkan  kemakmuran  dan  kesejahteraan  masyarakat. Menurut  Todaro  yang  dikutip oleh  Sayekti  (2009:  477)  kemakmuran  dan  kesejahteraan  masyarakat  dapat  dicapai  dengan meningkatkan  produktivitas  sumber  daya  potensial  yang  dimiliki  oleh  suatu  negara,  baik  sumber  daya  alam,  sumber  daya  manusia,  capital atau  modal  maupun  sumber  daya  berupa  teknologi,  dengan  tujuan  akhirnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Ada tiga komponen konsepsual dan pedoman praktis untuk memahami  pembangunan  yang  paling  hakiki,  yaitu  :  1)Makanan  (sustenance),  artinya  segala sesuatunya yang tidak hanya digunakan untuk mengganjal perut, tetapi  juga mewakili  semua  hal  yang  merupakankebutuhan  dasarmanusia  secara  fisik,  2)  jati  diri  (self-esteem),  artinya  adanya  dari  diri  sendiri  untuk  maju,  untuk  menghargai  diri  sendiri,  untuk  merasa  pantas  dan  layak  untuk  melakukan  atau  mengejar  sesuatu  dan  lain-lain,  3)  kebebasan  (freedom),  artinya  kemampuan  untuk  berdiri  tegak  sehingga  tidak  diperbudak  oleh  pengejaran aspek-aspek materiil dalam kehidupan ini.
 Berbagai  upaya  dilakukan  oleh  pemerintah  untuk  kesejahteraan  dan  kemakmuran masyarakat, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, berbagai kegiatan pembangunan nasional  diarahkan  secara  merata  oleh  pemerintah  ke  setiap  daerah.  Kegiatan  pembangunan  nasional  tidak  akan  lepas  dari  peran  pemerintah  dalam  memanfaatkan dari segala aspek sumber daya yang tersedia. Jika pemerintah  daerah  dapat  memanfaatkan  sumber  daya  yang  dimiliki  daerah  itu  dengan  baik, maka dapat meningkatkan kemampuan daerah itu sendiri.
Pemberlakuan  Undang-Undang  Nomor  32  Tahun  2004  tentang  pemerintah daerah dan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004  tentang  perimbangan  keuangan  antara  pemerintah  pusat  dan  pemerintah  daerah.  Diharapkan dengan  pemberlakuan  undang-undang  tersebut bisa memotivasi  peningkatan  kreatifitas  dan  inisiatif  untuk  menggali  dan  mengembangkan  potensi-potensi  yang dimiliki  oleh  tiap-tiap  daerah.  Hal  tersebut  dapat  dilaksanakan secara  terpadu,  serasi  dan  terarah  agar  pembangunan  disetiap daerah  dapat benar-benar  sesuai  dengan  prioritas  dan  potensi daerah.
Pembangunan  nasional  yang  diharapkan  pemerintah  dapat  tercapai  ketika  pemerintah  dapat  menekankan  ke  pembangunan  ekonomi.  Menurut  Arsyad  (2004:  298) tujuan  utama  dari  pembangunan  ekonomi  untuk  meningkatkan  jenis  dan  jumlah  peluang  kerja  untuk  masyarakat.  Dalam   mencapai tujuan tersebut, pemerintah dan masyarakat harus berupaya bersama  mengambil  inisiatif  pembangunan  daerah.  Dengan  demikian,  pemerintah  daerah  bersama  dengan  masyarakat  dapat  memanfaatkan  sumber  daya  yang  ada untuk membangun perekonomian daerah.
Pemerintah  daerah  dituntut  untuk  lebih  mengoptimalkan  potensi  daerah  agar  dapat  meningkatkan  kemandirian  daerah.  Hal  ini  disebabkan  karena  untuk  mendorong  suatu  perubahan-perubahan  di  segala  aspek  kehidupan  masyarakat  baik  kesejahteraan  atau  kemakmuran  masyarakat  pembangunan  di  bidang  ekonomi  yang  dapat  mendukung  untuk  mencapai  tujuan  utama  pembangunan  nasional. Indikator  untuk  melihat  pembangunan  ekonomi  dapat  diamati  melalui  pertumbuhan  ekonomi.  Menurut  Sukirno  (2004:  9)  pertumbuhan  ekonomi  merupakan  perkembangan  perekonomian  yang  menyebabkan  produksi  barang  dan  jasa  di  masyarakat  bertambah  dan  meningkatkan  kemakmuran  masyarakat.  Akan  tetapi  jika  pembangunan  nasional hanya mengutamakan dalam segi  pembangunan ekonomi  saja tidak  akan  memberikan  jaminan  untuk  pembangunan  nasional  yang  stabil  dan  berkelanjutan,  akan  tetapi  juga  harus  memperhatikan  segala  segi  di  bidang  sosial, politik dan budaya.
Pembangunan ekonomi setiap provinsidiIndonesia mempunyai tujuan  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  dan  kemakmuran  masyarakat  dengan  melalui  peningkatan produk  domestik  regional  bruto. Peningkatan  produk   domestik  regional  bruto  dapat  di  awali  dengan  peningkatkan  kesempatan  kerja.
Pulau Jawa memiliki beberapa faktor penting sehingga dapat memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan pulau lain di Indonesia.
Ibu  kota  negara  DKI  Jakarta  terletak  di  Pulau  Jawa  sehingga  pemerintah  memiliki  perhatian  lebih  terhadap  pertumbuhan  maupun  pembangunan  ekonominya.  Sehingga  perkembangan  ekonomi di  Pulau  Jawa  baik  karena  didukung  oleh  baiknya  infrastruktur  dibanding  pulau  lain,  sehingga  banyak  menarik  penanaman  modal  sehingga  banyaknya  kesempatan  kerja.  Hal  tersebut  yang  menjadi  alasan  penduduk  Pulau  Jawa  mencapai  136.610.590  orang  pada  tahun  2010  dengan  penduduk  Indonesia  237.641.326  orang.
Dengan  tingginya  jumlah  penduduk  maka  Pulau  Jawa  memiliki  penawaran  tenaga  kerja  yang  tinggi,  dimana  tenaga  kerja  adalah  faktor  penting  bagi  kegiatan perekonomian daerah.
Peningkatan pertumbuhan  ekonomi di Indonesia  khususnya  provinsiprovinsi  yang  ada  di Pulau Jawadiharapkan  terjadi  secara  merata dan dapat  meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat.  Untuk  membuktikan  pernyataan  tersebut, maka dapat dilihat dari perbandingan jumlah PDRB antar provinsi di  Pulau Jawasebagai berikut:  Tabel 1.1 Perbandingan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 200Enam Provinsi Di Pulau Jawa Tahun 2003  2012 (Miliar Rupiah) Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia Tabel  1.1  menunjukkan  perbandingan  Produk  Domestik  Regional  Bruto atas harga konstan 2000 di  enam provinsi di Pulau Jawa. Berdasarkan  tabel tersebut diketahui bahwa sebagai ibukota negara DKI Jakarta memiliki  pertumbuhan  ekonomi  yang  tertinggi  di  banding  lima  provinsi  lain  dapat  diketahui provinsi tersebut memiliki rata-rata PDRB atas harga konstan 2000  sebesar  Rp.  347.609  miliar  sedangkan  DI  Yogyakarta  memiliki  rata-rata  PDRB atas harga konstan 2000 terendah dibanding lima provinsi lain sebesar  Rp. 18.026 miliar.
Pertumbuhan  ekonomi  akan  bernilai  positif  jika  pada  suatu  periode  perekonomian mengalami pertumbuhan positif, berarti kegiatan ekonomi pada  periode  tersebut  mengalami  peningkatan.  Sedangkan  pertumbuhan  ekonomi  Provinsi Banten DKI Jakarta Jawa  Barat Jawa  Tengah Jawa  Timur DI Yogyakarta 2003 51.957 263.624 220.965 45.605 228.884 5.612004 54.880 278.525 230.003 135.790 242.229 16.142005 58.107 295.271 242.884 143.051 256.443 16.912006 61.342 312.827 257.499 150.683 271.249 17.532007 75.350 332.971 274.180 159.110 288.404 18.292008 79.701 353.723 291.206 168.034 305.539 19.212009 83.454 371.469 303.405 176.673 320.861 20.062010 88.552 395.622 322.224 186.993 342.281 21.042011 94.207 422.237 343.111 198.270 366.983 22.132012 100.000 449.821 364.405 210.848 393.666 23.30Rata-rata 63.034 347.609 260.312 113.120 301.653 18.02 bernilai  negatif  jika  pada  suatu  periode  perekonomian  mengalami  pertumbuhan  negatif,  berarti  kegiatan  ekonomi  pada  periode  tersebut  mengalami penurunan.
Dalam  teori  ekonomi  makro,  dilihat  dari  sisi  pengeluaran,  produk  domestikregional bruto  adalah penjumlahan dari berberapa variabel yang di  dalamnya  terdapat  investasi.  Investasi  terbentuk  atau  dipengaruhi  investasi  asing  (penanaman  modal  asing)  dan  domestik  (penanaman  modal  dalam  negeri). Investasi juga sangat mempengaruhi keberhasilan suatu pertumbuhan  PDRB karena disamping akan mendorong kenaikan outputsecara signifikan,  juga  akan  meningkatkan  permintaan  input,  sehingga  jika  output serta  permintaan  input mengalami  kenaikan  maka  kesempatan  kerja dan  kesejahteraan  masyarakat  juga  akan meningkat  dikarenakan  pendapatan  dari  masyarakat tersebut meningkat.
Selain  variabel  investasi,  tenaga  kerja  juga  merupakan  faktor  dalam  mempengaruhi outputdaerah. Jumlah angkatan kerja yang banyak disebabkan  oleh jumlah penduduk yang banyak. Akan tetapi pertumbuhan penduduk yang  tinggi dikhawatirkan akan berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan ekonomi.
Teori pembangunan ekonomi menyatakan pertumbuhan penduduk yang tinggi  akan  menimbulkan  keterbelakangan  dan  membuat  prospek  pembangunan  terhambat.  Selanjutnya  masalah  pertumbuhan  penduduk  yang  tinggi  bukan  dikarenakan  jumlah  anggota  keluarga  yang  banyak  akan  tetapi  penduduk   tersebut  terkonsentrasi  di  daerah  perkotaan.  Akan  tetapi  jika  pertumbuhan  penduduk  diimbangi  dengan  tingkat  pendidikan  yang  tinggi  maka  dapat  mendorong laju pertumbuhan ekonomi.
Sesuai  paparan  diatas  penulis  merasa  tertarik  untuk  menganalisis  pengaruh  PMA,  PMDN  dan  tenaga  kerja  yang  mempengaruhi  pertumbuhan  ekonomi, berdasarkan latar  berlakang diatas,  penelitian  ini  mengambil judul  Analisis  Pengaruh  PMA,  PMDN  dan  Tenaga  Kerja  Terhadap  Pertumbuhan EkonomiDi Enam Provinsi Pulau JawaTahun 2003 -2013.
B.Rumusan Masalah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:.
1. Bagaimana  pengaruh  penanaman  modal  asing  (PMA)  terhadap  pertumbuhan ekonomi di enam provinsi Pulau Jawa?.
2. Bagaimana pengaruh penanaman  modal dalam  negeri  (PMDN)  terhadap  pertumbuhan ekonomi di enam provinsi Pulau Jawa?.
3. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi  di enam provinsi Pulau Jawa?.
C.Tujuan Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: .
1. Menganalisis  pengaruh  penanaman  modal  asing  (PMA)  terhadap  pertumbuhan ekonomi di enam provinsi Pulau Jawa.
2. Menganalisis  pengaruh  penanaman  modal  dalam  negeri  (PMDN)  terhadap pertumbuhan ekonomi di enam provinsi Pulau Jawa.
3. Menganalisis  pengaruh  jumlah  tenaga  kerja  terhadap  pertumbuhan  ekonomi di enam provinsi Pulau Jawa.
D.Manfaat Penelitian .
Adapun manfaaat dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :.
1. PengambilKebijakan.
Bagi pengambil kebijakan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan  informasi yang berguna di dalam memahami pengaruh PMA, PMDN dan  jumlah  tenaga  kerja  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  sehingga  dapat  digunakan  sebagai  pilihan  pengambilan  kebijakan dalam  perencanaan  pembangunan.
2. Ilmu Pengetahuan.      Hasil  dari  penelitian  ini diharapakan akan  menambah pengetahuan  ilmu  ekonomi. Manfaat khusus bagi ilmu pengetahuan untuk menambah kajian  tentang  pertumbuhan  ekonomi  di  provinsi-provinsi  pulau  Jawa  dengan  mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhinya.

 Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Pma, Pmdn Dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Enam Provinsi Di Pulau Jawa Tahun 2003-2012

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi