BAB I.
PENDAHULUAN.
A.LATAR BELAKANG.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Working Capital Management Terhadap Corporate Performance Yang Dimoderasi Oleh Financial Constraints
Perkembangan tekhnologi
yang semakin meningkat,
diiringi dengan banyaknya
perusahaan sejenis yang
muncul membuat persainganusaha menjadi semakin pesat. Hal tersebut membuat persoalan
manajemen dalam sebuah perusahaan
menjadi semakin komplek. Apalagi kondisi perkenomian Indonesia saat ini yang belum stabil membuat
banyak perusahaan kesulitan dalam
mempertahankan perusahaanya.
Dalam hal ini faktor produksi
memiliki peran yang lebih menonjol. Pada dasarnya
setiap perusahaan selalu
membutuhkan modal agar
usahanya tersebut dapat
beroperasi, baik itu modal kerja maupun modal tetap. Modal tersebut
bisa diperoleh bisa
dari pemilik, kreditur
bahkan donasi. Selama perusahaan
tersebut dalam keadaan
usaha, modal kerja akan
selalu berputar dan
akan menjadi hal
yang sangat penting
untuk kelancaran operasi
dan untuk kepentingan-kepentingan lain
yang sifatnya jangka pendek. Modal
kerja merupakan salah
satu aspek penting
dalam pembelanjaan perusahaan.
Apabila perusahaan tidak
dapat mempertahankan tingkat
modal kerja yang memuaskan, maka kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar
kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo
dan bahkan mungkin dilikuidir (Syamsuddin, 2004 :201).
Setiap perusahaan
harus memastikan bahwa
perusahaanya memiliki modal kerja
yang cukup. Apabila
perusahaanmemiliki modal kerja
yang negatif menunjukkan bahwa
perusahaan tidak mempunyai
modal untuk membiayai
kegiatan operasional seharihari.
Semakin besar suatu perusahaan
maka tuntunan keberadaan modal juga semakin besar .
Dalam menjalankan
aktivitas operasionalnya,
perusahaan membutuhkan kas untuk
membiayai semua beban operasional. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan menagih piutang
usahanya secepat mungkin. Jika perusahaan berhasil
memotong waktu yang
dibutuhkan dalam menagih piutang
usahanya, maka hal
tersebut mampu meningkatkan
peluang perusahaan untuk
menggunakan kas tersebut
dalam aktivitas operasionalnya
atau menggunakan kas
tersebut untuk menghasilkan penjualan.
Namun peran modal kerja sebagian besar diabaikan oleh model
yang ada
kendalakeuangannya. Kendala
keuangan tersebar luas
di negaranegara berkembang,
di mana kredit jangka
pendekterbatas. Kondisi keterbatasan keuangan yang dialami perusahaan
mungkin juga diperparah oleh kondisi
perkreditan makro yang
tidak kondusif,resesi ekonomi,
dan kebijakan kredit
dari bank yang
tidak mendukung, sehingga mempersulit perusahaanuntuk mendapatkan
pembiayaan dari sumber
eksternal. Hal tersebut menjadikandana internal perusahaan
sebagai satu-satunya sumber pembiayaan investasi bagi perusahaan.
Keuangan yang diselenggarakan perusahaan sebagai
modal kerja adalah
sebagian besar dari
pendapatan penjualan. Model modal
kerja memprediksi bahwa
perusahaan-perusahaan dibawah hambatan-hambatan akan
menggantikan antara pekerja dan
modal dalam menanggapi permintaan
guncangan yang akan
menyebabkan investasi menjadisiklus balik.
Untuk perusahaan-perusahaan yang
marginya terbatas, peluang kendala produksi ketika positif muncul.Oleh
karena itu, pertumbuhan output dibatasi
dalam menanggapi guncangan positif tetapi tidak pada guncangan negatif.Simulasi menunjukkan
bahwa model tanpa
modal kerja diprediksi dapat mengecilkan efek dari kendala keuangan
pada efisiensi produksi, laba perusahaan
dan pertumbuhan dari waktu ke waktu.
Jika perusahaan memiliki modal
kerja yang optimal makamencerminkan kinerja perusahaan
yang baik (efektif
dan efisien). Antara modal kerja dengan laba memiliki hubungan
yang sangat kuat
dalam perihal kinerja perusahaan. Aktivitas yang
melibatkan modal kerja
maka akan menghasilkan laba
atau keuntungan perusahaan
(profitabilitas) yang mengindikasikan suatu
kinerja perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan
(goal conqruence). Oleh karena
itu, perusahaan harus
bisa mengukur dan
menganalisa kemampuanya dalam
menjalankan usahanya untuk
mendapatkan laba, sehingga
dapat diketahui seberapa
besar kontribusi pendapatan
dari hasil kegiatan usaha suatu
perusahaan, dalam hal ini kinerja perusahaan.
Manajemen modal
kerja sangat berpengaruh
terhadap tingkat profitabilitas
suatu perusahaan. Para
analis atau investor
dapat menilai kinerja
suatu perusahaan efektif
atau efisien dalam
melakukan aktivitas operasionalnya
berdasarkan manajemen modal
kerja perusahaan. Jika sebuah
perusahaan mempunyai kinerja yang tidak efisien, contohnya dalam penagihan piutang yang tertunda atau
banyaknya persediaan yang menumpuk di
gudang, maka hal
tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah modal kerja.
Salah
satu indikator dalam penilaian kinerja suatu perusahaan adalah menggunakan
rasio perputaran persediaan.
Rasio tersebut mengukur berapa
lama yang dibutuhkan
perusahaan untuk merubah
persediaan menjadi
penjualan. Jika tingkat
persediaanya tinggi, menunjukan bahwa perusahaantelah
melakukan investasi yang cukup berisiko, karena tingkat persediaan tergantung pada tingkat penjualan.
Jika waktu yang dibutuhkan dalam merubah
persediaan menjadi penjualan,
maka perusahaan harus mengeluarkan
biaya untuk perawatan persediaan tersebut dan menimbulkan opportunity
cost, dimana jumlah
biaya tersebut seharusnya
dapat diinvestasikan dalam bidang
yang lain.
Abdul Raheman et al(2010),
meneliti tentang dampak dari manajemen modal kerjaterhadap kinerja perusahaan
di Pakistan untuk
periode 1998 sampai
2007menggunakan data panel dari
204 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Karachi. Hasil penelitianyamenunjukkan bahwa siklus konversi kas, siklus perdagangan bersih
dan perputaran persediaan secara
signifikan mempengaruhi kinerja
perusahaan. Perusahaanperusahaan
manufakturyang menghadapi masalah
dengan pengumpulan dan
pembayaran kebijakan mereka.
Selain itu, leverage keuangan, pertumbuhan
penjualan dan ukuran
perusahaan juga memiliki
pengaruh yangsignifikan terhadap
profitabilitasperusahaan.
Mohd Adib
Ismail et al
(2010) menelititentang adanya
kendala keuangan antara
perusahaan-perusahaan di Malaysia
menggunakan analisis data
panel. Hasil empiris
dari data panel GMM tersebut menunjukkan bahwa
kendala keuangan yang hadir
di pasar menunjukkan bahwa
perusahaan tidak dapat mengakses ke bentuk-bentuk pembiayaan eksternal. Selain itu, kehadirankendala
keuanganjuga menandakan adanya masalah asimetri
informasi antara perusahaan dan
pembiayaan. Dengan demikian, teori investasi neoklasik yang
berdasarkan asumsi informasi yang lengkap
sehingga hanya faktor harga dan teknologi yangmenentukan modal yang
diinginkan perusahaan ditolak.
Sehingga, investasi mereka
banyak dipengaruhi oleh fluktuasi
arus kas atau laba ditahan.
Dr. Muhammad Azam et al(2011),
menganalisis dampak dari kendala keuangan internal
dan eksternal pada
pilihan investasi. Data
yang telah diambil dari 9 sektor utama ( 52 perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Karachi )
untuk jangka waktu tahun
2004-2010. Analisis regresi berganda yang
telah dilakukan untuk
menguji hubungan antara ukuran
perusahaan, rasio pembayaran
dividen, usia perusahaan, dan investasi. Temuan empiris menunjukkan
bahwa ada hubungan
positif antara ukuran
dan investasi sementara
ada hubungan negatif
antara perusahaan usia
dan investasi perusahaan.
Hal ini juga
melaporkan bahwa terdapat
hubungan negatif antara rasio pembayaran dividen dan investasi.
Hal ini menunjukkan bahwa jika perusahaan dengandividend payout
ratio tua atau
tinggi maka akan cenderung
menghabiskan lebih sedikit untuk ekspansi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan muda .
Sai Dinget
al(2010) menganalisishubunganantara
investasimodal dan kendala pembiayaan menggunakan panel lebih dari 120.000 perusahaan China yangjenis
kepemilikanya berbedaselamaperiode 2000-2007. Penelitian tersebut menemukan
bahwaperusahaan-perusahaanyang ditandai
dengantampilan modal kerjayang tinggi dengan tingkat sensitivitas investasi
yang tinggi dalammodal kerja untukarus kas(WKS) dan kepekaan dari investasi modal tetap
yang rendahterhadap arus
kas (FKS). Maka peneliti membangun
dan menganalisistingkat FKS
perusahaan dan langkah-langkah WKS dan
menemukan bahwa, meskipun kendala pembiayaan
eksternalparah, perusahaan-perusahaandenganFKSrendah dan WKStinggi menunjukkantingkat investasi tetap tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwamanajemen modalkerja
yang baikdapat membantu perusahaan untuk mengurangi efekdari kendala pembiayaan investasi tetap.
Berdasarkan uraian di atas,
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul ANALISIS PENGARUH
WORKING CAPITAL MANAGEMENT TERHADAP CORPORATE
PERFORMANCE YANG DIMODERASI OLEH
FINANCIAL CONSTRAINTS(Study Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012).
B.RUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar
belakang di atas
maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :.
1. Apakah working capitalmanagementberpengaruh positif
terhadap corporate performance?.
2. Apakah financial
constraintsmemperlemah hubungan antaraworking capital dengan corporate performance?.
C.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN.
Tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :.
Mengetahui pengaruh working capital management terhadap corporate performance.
Mengetahuipengaruh financial constraint terhadap ketersediaan working capitaldan pengaruhnya
terhadapcorporate performance.
Adapun manfaat
yang dapat diambil
dari penelitian ini bagi berbagai pihak sebagai berikut :.
Bagi akademis diharapkan dapat
menjadi referensi bagi penelitianpenelitian berikutnya
dan diharapkan penelitian
berikutnya dapat menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.
Bagi pihak
manajemen, diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil
kebijakan manajemen menentukan working capitalyang dibutuhkan perusahaan
dalam mencapai tujuan agar
dapatmempertahankan usahanya.
Bagi investor, diharapkan dapat
menjadi bahanpertimbangan dalam mengambil keputusan
berinvestasi dengan
mempertimbangkan financial
constraints yang terjadi dalam sebuah perusahaan.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Working Capital Management Terhadap Corporate Performance Yang Dimoderasi Oleh Financial Constraints
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi