Selasa, 14 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Peranan Sistem Informasi Debitur (Sid) Dalam Pemberian Kredit Pada Pt Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Analisis Peranan Sistem Informasi Debitur (Sid) Dalam Pemberian Kredit Pada Pt Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Salah  satu  tujuan  pembentukan  pemerintahan  negara  adalah  untuk  memajukan kesejahteraan umum. Amanat tersebut antara lain telah dijabarkan  dalam  Pasal  33  Undang-Undang  Dasar  Republik  Indonesia  Tahun  1945  dan  merupakan  amanat  konstitusi  yang  mendasari  pembentukan  peraturan  perundang-undangan dibidang perekonomian.

Berlandaskan  hal  tersebut  maka  sudah  sepantasnya,  Bank  sebagai  sebuah  lembaga  keuangan  wajib  ikut  andil  dalam  memajukan  perekonomian  nasional. Sebab posisinya yang amat strategis menjadikan lembaga perbankan  sebagai  lembaga  yang  memiliki  peranan  yang  sangat  penting  dalam  menggerakan roda perekonomian dalam suatu negara.
Peran perbankan nasional dalam membangun ekonomi merupakan salah  satu sektor yang di harapkan mampu berperan aktif dalam menunjang kegiatan  pembangunan  nasional  maupun  regional.  Peran  tersebut  diwujudkan  dalam  fungsi  utamanya  yakni  sebagai  lembaga  intermediasi  atau  institusi  perantara  antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Dengan  demikian,  pelaku  ekonomi  yang  membutuhkan  dana  untuk  menunjang  kegiatannya dapat terpenuhi dan kemudian roda perekonomian pun bergerak.
Bank  yang  dalam  usaha  pokok  bisnisnya  adalah  memberikan  pelayanan  kredit  kepada  para  nasabahnya.  Dewasa  ini  permintaan  kredit    melalui Bank sudah berkembang dengan sangat pesat. Kredit kini bukan hanya  di  gunakan  oleh  kaum  urban  saja,  namun  pula  bagi  masyarakat  golongan  menengah  ke  bawah  seperti  masyarakat  di  daerah,  yang  hampir  rata-rata  masyarakatnya  sebagai  pelaku  di  bidang  ekonomi  sektor  riil.  Tak  heran,  setidaknya  77%  total  pembiayaan  sektor  riil  berasal  dari  kredit  perbankan  (Ri’fat Pasha : 2009).
Di  sektor properti misalnya, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk  sebagai salah satu bank yang telah lama menekuni dan konsen dengan Kredit  Pemilikan  Rumah  (KPR).  Direktur  Utama  Bank  BTN,  Maryono  menuturkan  bahwa  pasar  kredit  kepemilikan  rumah  ini  masih  sangat  lebar,  “Suplai  pemenuhan kebutuhan perumahan belum ideal,” jelasnya. Rata-rata permintaan  rumah  baru  800.000  unit  setiap  tahun,  sedangkan  jumlah  pasokan  hanya  400.000 unit. Hingga tahun 2011 lalu,  backlog  rumah mencapai 13,5 juta unit  (http://lipsus.kontan.co.id/  v2/kpr/read/119/).  Pasar  perumahan  di  Indonesia  memang  tumbuh  sangat  kuat  dikarenakan  masih  banyak  orang  yang  sangat  membutuhkannya  untuk  tempat  tinggal,  bahkan  ada  sebagian  orang  yang  membeli rumah sebagai instrumen investasi yang menguntungkan. Para bankir  pun  tak  mau  menyia-nyiakan  pasar  yang  empuk  ini.  Tak  heran  jika  saat  ini  perbankan saling berebut di pasar kredit kepemilikan rumah (KPR) ini.
Dari  pemaparan  informasi  di  atas,  dengan  ini  membuktikan  bahwa  keberadaan  kredit  sangat  diharapkan  oleh  masyarakat  luas,  terutama  bagi  masyarakat  yang  memiliki  pendapatan  yang  sangat  terbatas.  Oleh  sebab  itu,  banyak bank yang berinisiatif untuk mengembangkan pemberian jasa kreditnya    kepada masyarakat. Setelah kredit yang merajalela di masyarakat, banyak bank  yang menyimpang dari aturan dalam pemberian kredit karena persaingan yang  ketat  dalam  penarikan  nasabah.  Selain  itu  banyak  kelalaian  yang  dilakukan  bank  dalam  menganalisis  pemberian  kredit,  dan  pemberian  jumlah  pinjaman  yang tidak sesuai dengan kemampuan nasabah bank.
Pemberian  kredit  memang  merupakan  kegiatan  berisiko  tinggi.  Bank  harus  mampu  menganalisis  dan  memprediksi  suatu  permohonan  kredit  untuk  dapat  meminimalkan  risiko  yang  terkandung  di  dalam  penyaluran  kredit  tersebut. Salah satu risiko yang sering terjadi yakni kredit macet. Kredit macet  merupakan  masalah  yang  serius  bagi  perbankan,  hal  ini  terjadi  juga  dikarenakan masih banyak perbankan yang belum menerapkan prinsip kehatihatian  bank  (prudential  principle)  secara  sempurna,  dan  kurangnya  perhatian  lebih terhadap manajemen risiko dan lain sebagainya.
Kurangnya  informasi  tentang  calon  debitur  serta  kurang  memahami  lebih mendalam tentang karakter calon debitur disebut-sebut sebagai beberapa  penyebab  utama  terjadinya  sebuah  kredit  macet.  Informasi  tentang  calon  nasabah  debitur  merupakan  faktor  penting  dalam  menentukan  tingkat  resiko  yang akan dihadapi oleh bank serta karakter calon debitur yang menunjukkan  kemauan  calon  debitur  untuk  memenuhi  kewajibannya.  Kemauan  tersebut  lebih berkaitan dengan sifat dan watak peminjam. Karakter merupakan faktor  penting karena karakter merupakan paling rentan menimbulkan risiko dan tidak  mudah untuk mengidentifikasinya.
  Melalui  peraturan  Bank  Indonesia  Nomor  9/14/PBI/2007  tentang  Sistem informasi debitur atau SID. Salah satu tujuan dari penyelengaraan SID  adalah  dalam  rangka  memperlancar  proses  Penyediaan  Dana,  penerapan  manajemen  risiko,  dan  identifikasi  kualitas  calon  debitur  untuk  pemenuhan  ketentuan  yang  berlaku,  serta  meningkatkan  disiplin  pasar.  Data  yang  di  hasilkan berupa informasi kredit mengenai bank atau lembaga pemberi kredit,  nilai  fasilitas  kredit  yang  telah  diperoleh,  kelancaran  pembayaran,  serta  informasi  lain  yang  terkait  dengan  fasilitas  kredit  tersebut  yang  dituangkan  dalam sebuah BI-checking.
BI-checking/IDI  historis  adalah  proses  pengecekan  oleh  lembaga  keuangan  baik  bank  maupun  non-bank,  kepada  suatu  sistem  yang  disebut  Sistem  Informasi  Debitur  (SID)  yang  dikelola  Bank Indonesia  Indonesia  melalui  Pusat  Informasi  Kredit  (Biro  Informasi  Kredit/credit  bureau).  SID  sendiri  berisi  data  debitur  dari  seluruh  anggotanya  yang  terdiri  dari  Bank  Umum, BPR, dan beberapa Perusahaan Pembiayaan.
Dari latar belakang masalah di atas maka penyusunan Tugas Akhir ini  mengambil  judul,  “ANALISIS  PERANAN  SISTEM  INFORMASI  DEBITUR  (SID)  DALAM  PEMBERIAN  KREDIT  PADA  PT  BANK  TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG SOLO”.
  B. Rumusan Masalah.
Beradasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka  masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:.
1.  Bagaimanakah  Peranan  Sistem  Informasi  Debitur  (SID)  dalam  Pemberian  Kredit  pada  PT.  Bank  Tabungan  Negara  (Persero)  Tbk.  Kantor  Cabang  Solo?.
2.  Apa saja Kelebihan dan Kelemahan dari Peranan Sistem Informasi Debitur  (SID) dalam Pemberian Kredit pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero)  Tbk. Kantor Cabang Solo?.
C.  Tujuan Penelitian.
Sesuai  dengan  rumusan  masalah  diatas,  maka  yang  jadi  tujuan  dari  penelitian ini adalah sebagai berikut:.
1.  Untuk mengetahui Bagaimanakah Peranan Sistem Informasi Debitur (SID)  dalam  Pemberian  Kredit  pada  PT.  Bank  Tabungan  Negara  (Persero)  Tbk.
Kantor Cabang Solo.
2.  Untuk  mengetahui  apa  saja  kelebihan  dan  kelemahan  dari  Peranan  Sistem  Informasi Debitur (SID) dalam Pemberian Kredit pada PT. Bank Tabungan  Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Solo..
D.  Manfaat Penelitian.
Dari pemaparan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini dapat  memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain: .
 1.  Bagi Perusahaan.
Diharapkan  dapat  menjadi  pertimbangan  serta  masukan  untuk  mengetahui  lebih  mendalam  mengenai  Peranan  Sistem  Informasi  Debitur  (SID)  dalam  Pemberian  Kredit  agar  dikemudian  hari  Sistem  Informasi  Debitur  dapat  lebih  bermanfaat  khususnya  untuk  menghindari  dan  mengurangi angka risiko kredit bermasalah.
2.  Bagi Pembaca.
Penelitian  ini  diharapkan  menjadi  referensi  bagi  pembaca  untuk  melakukan  penelitian  dengan  bahasan  yang  sama  dikemudian  hari,  serta  dapat  menambah  wawasan  lebih  terkait  Peranan  Sistem  Informasi  Debitur  (SID) dalam pemberian kredit.

 Skripsi Ekonomi: Analisis Peranan Sistem Informasi Debitur (Sid) Dalam Pemberian Kredit Pada Pt Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Download lengkap Versi PDF

1 komentar:

pesan skripsi