Selasa, 14 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Pada Motivasi Internal Karyawan

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang.
 Skripsi Ekonomi: Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Pada Motivasi Internal Karyawan
Strategi  Corporate  Social  Responsibility  (CSR)  merupakan  ide  manajemen baru, yang beberapa dekade terakhir ini menerima perhatian besar  dari  akademisi  dan  praktisi  (Skudiene  &  Auruskeviciene,  2012).  Penelitian  tersebut  menjelaskan  bahwa  secara  teoretis  dan  empiris,  ide  ini  masih  sangat  sedikit  dieksplorasi.  Penelitian  sebelumnya,  disebutkan  oleh  Skudiene  dan  Auruskeviciene,  menjelaskan  hubungan  antara  CSR  dan  motivasi  internal  karyawan hanya memiliki sedikit perhatian, sehingga perlu penjelasan yang lebih  detail.

Menurut  Locke  dan  Latham  (2004),  CSR  memiliki  pengaruh  yang  kuat  pada  kepuasan,  loyalitas,  dan  retensi  karyawan,  namun  tipe  motivasi  yang  dipengaruhi belum secara jelas diteliti. Selain itu, penelitian tersebut mengatakan  bahwa  belum  ada  perbedaan  yang  cukup  jelas  antara  CSR  eksternal  dan  internal, yang menjelaskan tentang motivasi karyawan.
Corporate  Social  Responsibility  (CSR)  atau  dikenal  dengan  tanggung  jawab  sosial  menurut  World  Business  Council  for  Sustainable  Development,  didefinisikan  sebagai  komitmen  bisnis    untuk  memberikan  kontribusi  pada  pembangunan   ekonomi   berkelanjutan   dengan    memperhatikan    para     karyawan  dan  keluarganya,  masyarakat  sekitar,  serta  publik  pada  umumnya,  guna meningkatkan kualitas hidup mereka (Skudiene & Auruskeviciene, 2012).
Singkatnya,  CSR  adalah  tanggung  jawab  perusahaan  kepada  seluruh  stakeholder  (Brammer,  Millington,  &  Rayton  2007).  Seluruh  pemangku  kepentingan yang dimaksud antara lain konsumen, karyawan, komunitas, pemilik  atau investor, pemerintah, pemasok, bahkan kompetitor. Berdasarkan pengertian  tersebut, tampak bahwa CSR terdiri atas tanggung jawab  kepada  pihak internal  dan eksternal perusahaan.
CSR  internal  adalah  kewajiban-kewajiban  ekonomi  terhadap  pemangku  kepentingan  yang  berada  di  dalam  perusahaan,  yaitu  karyawan  (Maignan  &  Ferrel,  2001).   Karyawan  perlu  dianggap  bagian  penting  dalam  perusahaan,  dilibatkan dalam pengambilan keputusan, serta diberi kesempatan untuk berkarir  dan mengembangkan diri.  Sistem gaji yang adil, serta iklim psikologis yang baik  juga menjadi bagian dari CSR internal (Skudiene & Auruskeviciene, 2012).
Kewajiban-kewajiban  ekonomi  perusahaan  terhadap  stakeholder  di  luar  perusahaan, seperti konsumen, masyarakat, dan mitra bisnis dikatakan sebagai  CSR  eksternal.  Menurut  Skudiene  dan  Auruskeviciene  (2012),  sebuah  perusahaan  dikatakan  bertanggung  jawab  sosial  terhadap  konsumen,  apabila  perusahaan  mengutamakan  kepentingan  pelanggan.  Selain  memperhatikan  kualitas  produk,  perusahaan  juga  harus  dapat  mewadahi  saran,  kritik,  dan    keluhan,  yang kemudian  menjadi  bahan  pertimbangan  untuk  perbaikan produk  perusahaan.  Produk yang diciptakan oleh perusahaan juga diharapkan memiliki  nilai sosial dan ramah lingkungan.
Menurut  Marnelly  (2012),  karena  berada  di  tengah  masyarakat,  perusahaan  juga  perlu  memberi  perhatian  dan  kontribusi  pada  pembangunan  masyarakat lokal. Pembangunan tersebut bisa berupa pembangunan sarana dan  prasarana  ibadah,  fasilitas  umum,  dan  lain-lain.  Bantuan  lain  yang  berkaitan  dengan  masyarakat  lokal  bisa  berupa  bantuan  sponsorship  untuk  acara-acara  sosial. Selain itu perusahaan juga diharapkan peduli pendidikan dan kesehatan  masyarakat  setempat.  Dalam  penelitian  Skudiene  dan  Auruskeviciene  (2012)  disebutkan, perusahaan yang menggunakan CSR juga harus menjalin hubungan  kerja  sama  yang  baik  dengan  mitra  bisnis.  Bentuk  CSR  ini  seperti  memperhatikan standar pemasok dan mitra-mitra bisnis lainnya.
Di Indonesia, CSR diatur secara tegas dalam Undang-Undang Nomor 40  tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007  tentang Penanaman Modal, dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha  Milik  Negara  Nomor  Per-5/MBU/2007  tentang  Program  Kemitraan  BUMN  dengan  Usaha  Kecil  dan  Program  Bina  Lingkungan,  khusus  untuk  perusahaanperusahaan  BUMN.  Oleh  karena  itu,  strategi  ini  sudah  mulai  digunakan  oleh  banyak  perusahaan  di  Indonesia,  terutama  perusahaan  menengah  dan  besar  (Prayogo, 2012).
PT Freeport Indonesia sebagai salah satu contoh, menyediakan layanan  medis  bagi  masyarakat  Papua  melalui  klinik-klinik  kesehatan  dan  rumah  sakit    modern di Banti dan Timika, serta menyediakan bantuan dana pendidikan untuk  pelajar  Papua  (Marnelly,  2012).  Lebih  lanjut,  PT  HM  Sampoerna,  salah  satu  perusahaan  rokok besar di negeri ini, juga  menyediakan beasiswa bagi pelajar  SD,  SMP,  SMA  maupun  mahasiswa,  baik  kepada  anak-anak  pekerja  PT  HM  Sampoerna  maupun  masyarakat  umum.  Melalui  program  bimbingan  anak  Sampoerna,  perusahaan  ini  terlibat  sebagai  sponsor  kegiatan-kegiatan  konservasi  dan  pendidikan  lingkungan.  CSR  menjadi  topik  bahasan  yang  menarik,  ketika  perusahaan-perusahaan  besar  di  Indonesia  sudah  mulai  menyadari pentingnya tanggung jawab sosial (Marnelly, 2012).
Penelitian sebelumnya pada subyek motivasi menunjukkan bahwa salah  satu  insentif  yang  digunakan  untuk  memotivasi  internal  karyawan  adalah  aktivitas  CSR  (Heslin  &  Ochoa,  2008;  Aguilera,  Rupp,  Williams,  &  Ganapathi,  2007). Penelitian tersebut  menemukan bahwa CSR secara positif berpengaruh  pada rekruitmen, kepuasan, retensi, loyalitas, dan komitmen. Hal ini dikarenakan  CSR  akan  mempengaruhi  citra  perusahaan,  sehingga  secara  tidak  langsung  membuat  karyawan  memilih  perusahaan  sebagai  tempat  bekerja  mereka,  kemudian memutuskan untuk tetap bekerja di tempat tersebut, bahkan menjadi  loyal dan tekun (Heslin & Ochoa, 2008; Aguilera et al., 2007).
Teori  dua  faktor  (two-factor  theory)  atau  teori  motivasi  hygiene  (motivation  hygiene  theory)  dari  Frederick  Herzberg  mengatakan  bahwa  karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya cenderung menghubungkan  faktor-faktor  seperti  pengakuan,  tanggung  jawab,  dan  pencapaian  diri  (Sorrensen, 2011). Karyawan cenderung akan merasa puas karena faktor-faktor    tersebut,  dibandingkan  karena  kompensasi  yang  didapatkan.  Lebih  lanjut,  Herzberg menyatakan bahwa kompensasi yang sesuai bukanlah sebuah faktor  kepuasan,  melainkan  hanya  mengurangi  ketidakpuasan  (Robbins  dan  Judge,  2008).
Penelitian  sebelumnya  yaitu  penelitian  Skudiene  dan  Auruskiviciene  (2012)  menunjukkan  hasil  yang  positif  bahwa  CSR  internal,  CSR  eksternal  (pelanggan), CSR eksternal (masyarakat lokal), dan CSR eksternal (mitra bisnis)  memiliki  pengaruh  yang  signifikan  pada  motivasi  internal  karyawan.  Dukungan  lain  adalah  teori  Self-determination  menurut  Ryan  dan  Deci  (2000),  yang  mengatakan bahwa ada dua jenis insentif yang mempengaruhi motivasi internal  karyawan,  yaitu  eksternal  dan  internal.  Insentif  eksternal  berkaitan  dengan  sistem  kompensasi  yang  meliputi  gaji  yang  kompetitif,  tunjangan,  dan  bonus,  sedangkan  insentif  internal  berkaitan  dengan  kepuasan,  menikmati  tugas,  memenuhi  tantangan,  merasakan  prestasi,  menerima  penghargaan  dan  pengakuan  positif,  dipedulikan  dan  diberi  perhatian,  serta  terlibat  dalam  pengambilan  keputusan  (Mondy,  2008).  Oleh  karena  itu,  perusahaan  mungkin  bisa  menggunakan  profil  perusahaan  CSR  sebagai  alat  untuk  meningkatkan  motivasi internal karyawan (Skudiene & Auruskeviciene, 2012).
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan di Surakarta, yaitu  tiga bank nasional dengan alokasi dana CSR terbesar, yaitu Bank X, Bank Y,  dan Bank Z. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada tiga perusahaan  tersebut,  karena  menurut  csrindo.co  (2013),  bank  nasional  merupakan  salah  satu perusahaan penggerak CSR di Indonesia.
  Penelitian  ini  mereplikasi  penelitian  sebelumnya  yang  berjudul  “The  Contribution of Corporate Social Responsibility to Internal Employee Motivation”, model penelitian Skudiene dan Auruskeviciene tahun 2012, dengan mengambil  objek  penelitian  tiga  perusahaan  perbankan  dengan  CSR  terbesar  Cabang Surakarta.  Berdasarkan  hal  tersebut,  judul  penelitian  ini  adalah  “Pengaruh  Corporate  Social  Responsibility  pada  Motivasi  Internal  Karyawan:  Studi  pada Karyawan Perusahaan Perbankan di Surakarta.”.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  dijelaskan,  yang  terkait  dengan  pengaruh  Corporate  Social  Responsibility  pada  motivasi  internal  karyawan,  maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:.
1.  Apakah CSR internal berpengaruh pada motivasi internal karyawan?.
2.  Apakah  CSR  eksternal  (berkaitan  dengan  pelanggan)  berpengaruh  pada motivasi internal karyawan?.
3.  Apakah  CSR  eksternal  (berkaitan  dengan  masyarakat  lokal)  berpengaruh pada motivasi internal karyawan?.
4.  Apakah CSR eksternal (berkaitan dengan mitra  bisnis) berpengaruh  pada motivasi internal karyawan?.
C.  Tujuan Penelitian.
  Setiap kegiatan yang dilakukan pasti memiliki tujuan, begitupun dengan  penelitian. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini  sebagai berikut: .
1.  Untuk  menguji  dan  menganalisis  pengaruh  CSR  internal  pada  motivasi internal karyawan.
2.  Untuk menguji dan menganalisis pengaruh CSR eksternal (berkaitan  dengan pelanggan) pada motivasi internal karyawan.
3.  Untuk menguji dan menganalisis pengaruh CSR eksternal (berkaitan  dengan masyarakat lokal) pada motivasi internal karyawan.
4.  Untuk menguji dan menganalisis pengaruh CSR eksternal (berkaitan  dengan mitra bisnis) pada motivasi internal karyawan.
D.  Manfaat Penelitian.
Selain tujuan, peneliti juga berharap penelitian ini dapat memiliki manfaat bagi banyak pihak. Manfaat yang diharapkan dari adanya penelitian ini   antara  lain:.
1.  Bagi Akademisi.
Penelitian  ini  diharapkan  dapat  menjadi  bahan  masukan  dalam  pengembangan  ilmu  pengetahuan.  Penelitian  ini  juga  dapat  menambah  informasi  tentang  Corporate  Social  Responsibility,  yang  belum  banyak  diketahui,  serta  dapat  digunakan  sebagai  referensi  penelitian pada bidang yang sama.
2.  Bagi Perusahaan.
Dengan  adanya  penelitian  ini,  perusahaan  diharapkan  dapat  mengetahui pengaruh strategi CSR  pada motivasi internal karyawan.
Hal  ini  dapat  menjadi  bahan  masukan  perusahaan  untuk  dapat  mempertimbangkan  atau  mempertahankan  CSR  sebagai  strategi  perusahaan.
3.  Bagi Peneliti .
Hasil  dari  penelitian  ini  diharapkan  mampu  menjadi  sarana  bagi  peneliti untuk lebih mendalami teori-teori serta memberikan tambahan  pengetahuan  mengenai  hubungan  CSR  dengan  motivasi  internal  karyawan,  agar  peneliti  mampu  menerapkannya  dalam  dunia  sumberdaya manusia yang nyata.
4.  Penelitian Mendatang.
Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pihak  lain yang ingin melakukan penelitian pada bidang yang sama.

 Skripsi Ekonomi: Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr) Pada Motivasi Internal Karyawan

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi