Rabu, 29 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Sektor Unggulan Dan Pengembangan Sektor Ekonomi

 BAB I.
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Analisis Sektor Unggulan Dan Pengembangan Sektor Ekonomi 
Pembangunan  daerah  dilihat  sebagai  suatu  proses  dimana  pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya  yang  tersedia  kemudian  memberikan  suatu  pola  kemitraan  antara  pemerintah  daerah  dengan  sektor  swasta  untuk  menciptakan  suatu  lapangan  kerja  baru  dan  merangsang  perkembangan  kegiatan  ekonomi  (pertumbuhan ekonomi) di wilayah tersebut (Arsyad, 1999:108).
Produk  Domestik  Bruto  (PDRB)  merupakan  salah  satu  indikator  makro  yang paling  penting  digunakan  untuk menilai  keberhasilan  pembangunan suatu daerahdan sebagai dasar pengambilan kebijakanuntuk  menentukan  arah  pembangunan  di  masa  yang  akan  datang. Produk  Domestik  Bruto  (PDRB) meliputi  sektor  pertanian,sektor  pertambangan  dan  penggalian, sektor  industri  pengolahan, sektor  listrik,  gas  dan  air  minum, sektor  bangunan  dan  konstruksi, sektor  perdagangan,  hotel,  dan  restoran,  sektor  pengangkutan  dan  komunikasi,  sektor  keuangan,  persewaan dan jasa perusahaandan sektor jasa-jasa(BPS, 2011:3).
Kabupaten  Boyolali  sebagai  salah  satu  daerah  yang  berada  di  provinsi  Jawa  Tengah. Sumbangan  PDRB  Kabupaten  Boyolali  terhadap  PDRB  Provinsi Jawa  Tengah tahun  2011  adalah  sebesar  2,72%dan Kabupaten  Boyolali termasuk  peringkat  ke 12dari  total  kabupaten  atau  kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah.
 Gambar1.1    Distribusi Sumbangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan  2000=100 Kabupaten/Kota di  JawaTengah tahun  2011  (dalam persen) Sumber: BPS Jawa Tengah. PDRB Jawa tengah, data diolah Pada Tahun 2007-2011 berdasarkan data BPS Kabupaten Boyolali,  PDRB  harga  konstan  persentase  terbesar  adalah  dari  sektor  pertanian,  diikuti perdagangan/hotel/rumah makan dan industri pengolahan. Ekonomi  di  Kabupaten  Boyolali  sebesar  33% disumbang dari  sektor  pertanian, dimana sektor pertanian masih sangat bergantung dari sub sektor pertanian  tanaman  pangan  yaitu padi,  jagung  dan  ubi  kayu  yang  tersebar  di  tiap  kecamatan,dimana penghasil  tanaman padi  terbesar berada di Kecamatan  Nogosari. Pada sub sektor peternakan yaitu sapi potongyang di produksi  dagingnya termasuk peringkat ke 4 di Jawa Tengah. Selain itu, Kabupaten  Boyolali terkenal dengan produksi susu yang unggul. Sentraproduksi susu  tersebut terletak di dataran tinggi atau di pegunungan seperti di Kecamatan  Ampel.
Letak geografis Kabupaten Boyolali  yang berada di jalur  regional  Semarang-Solo membuat Kabupaten Boyolali cukup berkembang disektor  perdagangan. Sektor  perdagangan/hotel/rumah  makan menyumbang  sebesar  24%  dari  total  PDRB. Sektor  industri  juga  cukup  berkembang  dengan  sumbangan  PDRB  sebesar  16%  yaitu  oleh industri  tekstil  yang  terkenal yaitu PT Safaritex dan PT Sariwarna.
Tabel  1.1 Distribusi  Sumbangan  PDRB Atas  Dasar  Harga  Konstan  2000=100 Kabupaten  Boyolali Tahun  2007-2011 (dalam  persen) No. Sektor 2007 2008 2009 2010 2011 Pertanian 34,84 34,07 33,50 32,31 31,22 Pertambangan 0,92 0,90 0,96 1,09 0,93 Industri Pengolahan 16,26 16,37 16,25 16,27 16,44 Listrik, Gas dan Air  Bersih 1,24 1,30 1,30 1,37 1,35 Bangunan/Konstruksi 2,80 2,76 2,80 3,00 3,06 Perdagangan 25,09 24,92 24,60 24,30 24,97 Angkutan dan  Komunikasi 2,70 2,71 2,76 2,76 2,88 Keuangan,  Persewaan dan Jasa  Perusahaan 6,35 6,43 6,45 6,38 6,49 Jasa-Jasa 9,80 10,51 11,36 12,52 12,7Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,0Sumber:  BPS  Kabupaten  Boyolali. PDRB  Kabupaten  Boyolali,  data  diolah.
Dari  data diatas distribusi  sumbangan PDRBKabupaten  Boyolali  hanya diketahui yang sektor-sektornya saja. Sebaran  kontribusi sektorsektornya belum terlihat di kecamatan mana saja di Kabupaten Boyolali.
Dilihat dari definisi Growth Poles (kutub-kutub pertumbuhan) yang  menyebutkan  bahwawilayah-wilayah  yang  secara  ekonomis  maupun   sosial lebih maju daripada daerah-daerah lain di sekitarnya, dalam wilayah  yang sama(Todaro, 2008:415). Oleh karena itu, penting untuk melihat dan  mendalami  sebaran  kontribusi  berbagai  sektor  dalam  PDRB  baik  yang  dominan maupun yang tidak  dominan ditiap  kecamatan. Hal  ini penting  didasarkan beberapa alasan, antara lain: 1)Untuk  melihat  peta  pola  pertumbuhan  di  tiap  kecamatan  yang  pertumbuhannya tinggi maupunyang rendah.
2)Untuk melihat  sektor-sektorunggulan  di tiap  kecamatan di Kabupaten  Boyolali.
3)Pemerintah  Daerah  Kabupaten  Boyolali  dapat  lebih memfokuskan  pembangunan  hingga  di  tiap  kecamatan  di  Kabupaten  Boyolali  yang  memiliki sektor unggulan.
4)Pemerintah Daerah dalam mengalokasikan dana yang digunakan untuk  memfasilitasi  pengembangan  sektor  unggulan  tersebut  nantinya  akan  tepat  sasaran  diberikan kepada  tiap  kecamatan  di  Kabupaten  Boyolali  yang memiliki sektor unggulan.
Apabila dilihat dari sektor-sektor yang dominan di tiap kecamatan,  dapat  diungkapkan  bahwa sektor  yang  dominan ditingkat  kecamatan di  Kabupaten  Boyolaliadalah sektor  pertanian,  sektor  perdagangan  dan  sektor  industri.  Kontribusi  sektor  pertanian  yang  paling  besar  berada  di  Kecamatan Selo  yaitu sebesar 48,32%disusul Kecamatan Musuk sebesar  44,48%  kemudian  Kecamatan  Wonosegoro  sebesar  45,26%. Kontribusi sektor  perdagangan yang  paling  besar  beradadi  Kecamatan  Karanggede  sebesar  32,96%disusul Kecamatan  Simo  sebesar  30,23%  kemudian   Kecamatan  Juwangi  sebesar  30,30%. Kontribusisektor industry  yang  paling  besar  berada di  Kecamatan  Teras  sebesar  54,42% disusul Kecamatan  Banyudono  sebesar  46,38%  kemudian  Kecamatan  Sawit  sebesar  23,33%. Ketiga  sektor  tersebut apabila  dilihat  dari  rata-rata  distribusi  sumbangan  PDRB  merupakan  sektor  yang  dominan di Kabupaten  Boyolali maupun di tingkat kecamatan di Kabupaten Boyolali dan sudah diketahui sebaran ketiga sektor dominan itu di kecamatan mana  saja di Kabupaten Boyolali.
Tabel  1.2 Distribusi  Sumbangan  PDRB  Atas  Dasar  Harga  Konstan  2000=100 19 Kecamatan di Kabupaten Boyolali Tahun 2011  (dalam persen) No. Kecamatan Sektor 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Ampel 30,41 2,22 21,26 1,40 2,32 24,41 3,78 5,47 8,62 Andong 41,19 0,40 4,88 1,20 3,81 27,07 2,59 7,38 11,43 Banyudono 15,26 0,21 46,38 1,34 2,50 17,63 1,77 3,70 11,14 Boyolali 12,84 0,34 8,72 2,06 5,36 29,82 5,45 7,67 27,75 Cepogo 39,39 3,42 8,34 0,97 2,16 27,97 2,95 6,79 7,96 Juwangi 35,34 0,88 5,11 1,66 2,77 30,30 3,14 8,41 12,37 Karanggede 32,51 0,62 7,22 1,10 2,05 32,96 4,49 3,39 11,98 Kemusu 42,09 0,66 4,64 1,33 14,41 29,80 1,26 7,66 9,49 Klego 43,04 0,69 5,15 1,32 2,63 25,98 1,59 7,43 12,110 Mojosongo 34,76 1,05 10,25 1,83 4,56 24,58 4,40 7,54 10,911 Musuk 44,48 3,48 7,86 1,19 1,49 22,92 2,37 6,70 9,412 Ngemplak 30,02 0,71 9,02 1,63 3,73 28,36 3,87 7,91 14,713 Nogosari 38,82 0,36 8,16 0,99 5,18 23,80 2,36 7,29 12,914 Sambi 38,88 0,70 5,91 1,37 3,22 22,94 3,00 6,66 17,215 Sawit 25,46 0,48 23,33 1,07 2,54 23,63 2,04 5,76 15,616 Selo 48,32 1,48 6,26 0,99 2,47 26,28 2,05 6,29 5,817 Simo 32,25 0,66 4,08 1,35 3,02 30,23 2,78 5,76 19,818 Teras 15,74 0,45 54,42 1,35 1,54 13,70 1,62 3,53 7,619 Wonosegoro 45,26 0,48 3,36 0,96 2,19 21,58 0,91 5,54 6,8Rata-rata 34,00 1,01 12,86 1,32 3,58 25,47 2,76 6,18 12,3Keterangan:  1 Pertanian 5 Bangunan 9 Jasa-jasa 2 Pertambangan    6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 3 Industri   7 Angkutan Komunikasi 4 Listrik, Gas, Air  8 Keuangan dan Persewaan Sumber: BPS Kabupaten Boyolali.PDRB Kabupaten Boyolali, datadiolah.
 Mengetahui  sektor yang  dominan  di  tiap  kecamatan  dan  sebaran  sektor  tersebut  di  kecamatan  mana  saja  belum  cukup. Perlu juga  mengetahui sektor unggulan di tiap kecamatan karena dengan mengetahui  sektor  unggulan maka dapat terlihat sektor-sektor yang memiliki  potensi  untuktumbuh lebih cepat dibandingkan dengan sektor yang lainnya di tiap  kecamatan.
Sektor  unggulan  salah  satunya  dapat  diukur  dan  dilihat  dengansektor  basis.  Sektor  basis  tersebut  merupakan  sektor  yang  menghasilkan  barang  dan  jasa  untuk  pasar di daerahnya  sendiri dan  mampu  mengekspor ke luar daerah,  maka  penjualan ke  luar daerah  akan  menghasilkan pendapatan bagi daerah tersebut (Arsyad, 2010: 391).
Berdasarkan  uraian  di  atas maka  penting  untuk  melakukan  penelitian  tentang  sektor  unggulan  di  tiap  kecamatan  di  Kabupaten  Boyolali.Disamping itu belum ada penelitian sebelumnyatentang masalah  tersebut yang dilakukan di tingkat kecamatan di Kabupaten Boyolali. Studi  ini mengambil judul Analisis Sektor Unggulan dan Pengembangan Sektor  Ekonomi Tiap Kecamatan di Kabupaten Boyolali.
B.Perumusan Masalah.
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan  yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :.
1. Sektor  manakah  yang  menjadi  sektor basis  setiap  kecamatan  di  Kabupaten Boyolali?.
2. Apafaktor  penentu  perubahan  dan  perkembangan  struktur  ekonomi  setiap kecamatan di Kabupaten Boyolali?.
 3. Bagaimanakah deskripsi  kegiatan  ekonomi  setiap  kecamatan  di  Kabupaten Boyolali?.
4. Bagaimanakah  pola  dan struktur  pertumbuhan  ekonomi  setiap  kecamatan di Kabupaten Boyolali?.
C.Tujuan Penelitian.
Sesuai  dengan rumusan  masalah  yang telah  dikemukakan  di  atas,  maka tujuan dari penelitian ini adalah:.
1. Untuk mengetahui sektor yang menjadi sektor basis setiap kecamatan  diKabupaten Boyolali.
2. Untuk  mengetahui faktor  penentu  perubahan  dan  perkembangan  struktur ekonomi setiap kecamatan di Kabupaten Boyolali.
3. Untuk mengetahui deskripsi kegiatan ekonomi di setiap kecamatan di  Kabupaten Boyolali.
4. Untuk  mengetahui pola  dan struktur  pertumbuhan  ekonomi  setiap  kecamatan di Kabupaten Boyolali.
D.Manfaat penelitian.
Manfaat  dari  penelitian yang  dilakukan,  diharapkan  dapat  memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung. Beberapa manfaat  yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:.
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sarana  untuk  menerapkan  teori  yang telah diperoleh  dari  berbagai  literatur  selama mengikuti perkuliahan.
2. Sebagai  sumber  informasi  dan  dapat  dijadikan  sebagai  bahan  pertimbangan  dan  pemikiran  oleh  lembaga  Pemerintah  Daerah  Kabupaten Boyolali dalam rangka memaksimalkan sektor unggulan di  tiap kecamatan.
3. Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  bahan  pertimbangan  dan pemikiran  kepada Pemerintah  Daerah  Kabupaten  Boyolali dapat lebih memfokuskan pengembangan di tiap kecamatan  di Kabupaten Boyolali yang memiliki sektor unggulan.
4. Penelitian  ini dapat  digunakan  sebagai  bahan  acuan  bagi  penelitian  serupa di masa yang akandatang.

Skripsi Ekonomi: Analisis Sektor Unggulan Dan Pengembangan Sektor Ekonomi 

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi