BAB I.
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Analisis Sektor Unggulan Dan Pengembangan Sektor Ekonomi
Pembangunan daerah
dilihat sebagai suatu
proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola
sumberdaya-sumberdaya yang tersedia
kemudian memberikan suatu
pola kemitraan antara pemerintah
daerah dengan sektor
swasta untuk menciptakan
suatu lapangan kerja
baru dan merangsang
perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) di wilayah tersebut
(Arsyad, 1999:108).
Produk Domestik
Bruto (PDRB) merupakan
salah satu indikator makro
yang paling penting digunakan
untuk menilai keberhasilan pembangunan suatu daerahdan sebagai dasar
pengambilan kebijakanuntuk menentukan arah
pembangunan di masa
yang akan datang. Produk Domestik
Bruto (PDRB) meliputi sektor
pertanian,sektor pertambangan dan
penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik,
gas dan air minum,
sektor bangunan dan
konstruksi, sektor
perdagangan, hotel, dan restoran, sektor
pengangkutan dan komunikasi,
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaandan sektor
jasa-jasa(BPS, 2011:3).
Kabupaten Boyolali
sebagai salah satu
daerah yang berada
di provinsi Jawa
Tengah. Sumbangan PDRB Kabupaten
Boyolali terhadap PDRB
Provinsi Jawa Tengah tahun 2011
adalah sebesar 2,72%dan Kabupaten Boyolali termasuk peringkat
ke 12dari total kabupaten
atau kota yang berada di Provinsi
Jawa Tengah.
Gambar1.1
Distribusi Sumbangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000=100 Kabupaten/Kota di JawaTengah tahun 2011 (dalam
persen) Sumber: BPS Jawa Tengah. PDRB Jawa tengah, data diolah Pada Tahun
2007-2011 berdasarkan data BPS Kabupaten Boyolali, PDRB
harga konstan persentase
terbesar adalah dari
sektor pertanian, diikuti perdagangan/hotel/rumah makan dan
industri pengolahan. Ekonomi di Kabupaten
Boyolali sebesar 33% disumbang dari sektor
pertanian, dimana sektor pertanian masih sangat bergantung dari sub
sektor pertanian tanaman pangan
yaitu padi, jagung dan
ubi kayu yang
tersebar di tiap kecamatan,dimana
penghasil tanaman padi terbesar berada di Kecamatan Nogosari. Pada sub sektor peternakan yaitu
sapi potongyang di produksi dagingnya
termasuk peringkat ke 4 di Jawa Tengah. Selain itu, Kabupaten Boyolali terkenal dengan produksi susu yang
unggul. Sentraproduksi susu tersebut
terletak di dataran tinggi atau di pegunungan seperti di Kecamatan Ampel.
Letak geografis Kabupaten
Boyolali yang berada di jalur regional Semarang-Solo membuat Kabupaten Boyolali cukup
berkembang disektor perdagangan.
Sektor perdagangan/hotel/rumah makan menyumbang sebesar
24% dari total
PDRB. Sektor industri juga
cukup berkembang dengan
sumbangan PDRB sebesar
16% yaitu oleh industri
tekstil yang terkenal yaitu PT Safaritex dan PT Sariwarna.
Tabel 1.1 Distribusi Sumbangan
PDRB Atas Dasar Harga
Konstan 2000=100 Kabupaten Boyolali Tahun 2007-2011 (dalam persen) No. Sektor 2007 2008 2009 2010 2011
Pertanian 34,84 34,07 33,50 32,31 31,22 Pertambangan 0,92 0,90 0,96 1,09 0,93
Industri Pengolahan 16,26 16,37 16,25 16,27 16,44 Listrik, Gas dan Air Bersih 1,24 1,30 1,30 1,37 1,35
Bangunan/Konstruksi 2,80 2,76 2,80 3,00 3,06 Perdagangan 25,09 24,92 24,60
24,30 24,97 Angkutan dan Komunikasi 2,70
2,71 2,76 2,76 2,88 Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan 6,35 6,43 6,45 6,38
6,49 Jasa-Jasa 9,80 10,51 11,36 12,52 12,7Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00
100,0Sumber: BPS Kabupaten
Boyolali. PDRB Kabupaten Boyolali,
data diolah.
Dari data diatas distribusi sumbangan PDRBKabupaten Boyolali hanya diketahui yang sektor-sektornya saja.
Sebaran kontribusi sektorsektornya belum
terlihat di kecamatan mana saja di Kabupaten Boyolali.
Dilihat dari definisi Growth
Poles (kutub-kutub pertumbuhan) yang menyebutkan bahwawilayah-wilayah yang
secara ekonomis maupun sosial
lebih maju daripada daerah-daerah lain di sekitarnya, dalam wilayah yang sama(Todaro, 2008:415). Oleh karena itu,
penting untuk melihat dan mendalami sebaran
kontribusi berbagai sektor
dalam PDRB baik
yang dominan maupun yang
tidak dominan ditiap kecamatan. Hal ini penting didasarkan beberapa alasan, antara lain: 1)Untuk melihat
peta pola pertumbuhan
di tiap kecamatan
yang pertumbuhannya tinggi
maupunyang rendah.
2)Untuk melihat sektor-sektorunggulan di tiap
kecamatan di Kabupaten Boyolali.
3)Pemerintah Daerah
Kabupaten Boyolali dapat
lebih memfokuskan pembangunan hingga
di tiap kecamatan
di Kabupaten Boyolali
yang memiliki sektor unggulan.
4)Pemerintah Daerah dalam
mengalokasikan dana yang digunakan untuk memfasilitasi
pengembangan sektor unggulan
tersebut nantinya akan tepat sasaran
diberikan kepada tiap kecamatan
di Kabupaten Boyolali yang memiliki sektor unggulan.
Apabila dilihat dari
sektor-sektor yang dominan di tiap kecamatan, dapat
diungkapkan bahwa sektor yang
dominan ditingkat kecamatan di Kabupaten
Boyolaliadalah sektor
pertanian, sektor perdagangan
dan sektor industri.
Kontribusi sektor pertanian
yang paling besar
berada di Kecamatan Selo
yaitu sebesar 48,32%disusul Kecamatan Musuk sebesar 44,48%
kemudian Kecamatan Wonosegoro
sebesar 45,26%. Kontribusi sektor perdagangan yang paling
besar beradadi Kecamatan
Karanggede sebesar 32,96%disusul Kecamatan Simo
sebesar 30,23% kemudian Kecamatan Juwangi
sebesar 30,30%. Kontribusisektor
industry yang paling
besar berada di Kecamatan
Teras sebesar 54,42% disusul Kecamatan Banyudono
sebesar 46,38% kemudian
Kecamatan Sawit sebesar
23,33%. Ketiga sektor tersebut apabila dilihat
dari rata-rata distribusi
sumbangan PDRB merupakan
sektor yang dominan di Kabupaten Boyolali maupun di tingkat kecamatan di
Kabupaten Boyolali dan sudah diketahui sebaran ketiga sektor dominan itu di
kecamatan mana saja di Kabupaten
Boyolali.
Tabel 1.2 Distribusi Sumbangan
PDRB Atas Dasar
Harga Konstan 2000=100 19 Kecamatan di Kabupaten Boyolali
Tahun 2011 (dalam persen) No. Kecamatan
Sektor 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Ampel 30,41 2,22 21,26 1,40 2,32 24,41 3,78 5,47 8,62
Andong 41,19 0,40 4,88 1,20 3,81 27,07 2,59 7,38 11,43 Banyudono 15,26 0,21
46,38 1,34 2,50 17,63 1,77 3,70 11,14 Boyolali 12,84 0,34 8,72 2,06 5,36 29,82
5,45 7,67 27,75 Cepogo 39,39 3,42 8,34 0,97 2,16 27,97 2,95 6,79 7,96 Juwangi
35,34 0,88 5,11 1,66 2,77 30,30 3,14 8,41 12,37 Karanggede 32,51 0,62 7,22 1,10
2,05 32,96 4,49 3,39 11,98 Kemusu 42,09 0,66 4,64 1,33 14,41 29,80 1,26 7,66
9,49 Klego 43,04 0,69 5,15 1,32 2,63 25,98 1,59 7,43 12,110 Mojosongo 34,76
1,05 10,25 1,83 4,56 24,58 4,40 7,54 10,911 Musuk 44,48 3,48 7,86 1,19 1,49
22,92 2,37 6,70 9,412 Ngemplak 30,02 0,71 9,02 1,63 3,73 28,36 3,87 7,91 14,713
Nogosari 38,82 0,36 8,16 0,99 5,18 23,80 2,36 7,29 12,914 Sambi 38,88 0,70 5,91
1,37 3,22 22,94 3,00 6,66 17,215 Sawit 25,46 0,48 23,33 1,07 2,54 23,63 2,04
5,76 15,616 Selo 48,32 1,48 6,26 0,99 2,47 26,28 2,05 6,29 5,817 Simo 32,25
0,66 4,08 1,35 3,02 30,23 2,78 5,76 19,818 Teras 15,74 0,45 54,42 1,35 1,54
13,70 1,62 3,53 7,619 Wonosegoro 45,26 0,48 3,36 0,96 2,19 21,58 0,91 5,54 6,8Rata-rata
34,00 1,01 12,86 1,32 3,58 25,47 2,76 6,18 12,3Keterangan: 1 Pertanian 5 Bangunan 9 Jasa-jasa 2
Pertambangan 6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 3 Industri 7 Angkutan
Komunikasi 4 Listrik, Gas, Air 8
Keuangan dan Persewaan Sumber: BPS Kabupaten Boyolali.PDRB Kabupaten Boyolali,
datadiolah.
Mengetahui
sektor yang dominan di
tiap kecamatan dan
sebaran sektor tersebut
di kecamatan mana
saja belum cukup. Perlu juga mengetahui sektor unggulan di tiap kecamatan
karena dengan mengetahui sektor unggulan maka dapat terlihat sektor-sektor
yang memiliki potensi untuktumbuh lebih cepat dibandingkan dengan
sektor yang lainnya di tiap kecamatan.
Sektor unggulan
salah satunya dapat
diukur dan dilihat dengansektor
basis. Sektor basis
tersebut merupakan sektor
yang menghasilkan barang
dan jasa untuk
pasar di daerahnya sendiri dan mampu
mengekspor ke luar daerah,
maka penjualan ke luar daerah
akan menghasilkan pendapatan bagi
daerah tersebut (Arsyad, 2010: 391).
Berdasarkan uraian
di atas maka penting
untuk melakukan penelitian
tentang sektor unggulan
di tiap kecamatan
di Kabupaten Boyolali.Disamping itu belum ada penelitian
sebelumnyatentang masalah tersebut yang
dilakukan di tingkat kecamatan di Kabupaten Boyolali. Studi ini mengambil judul Analisis Sektor Unggulan
dan Pengembangan Sektor Ekonomi Tiap
Kecamatan di Kabupaten Boyolali.
B.Perumusan Masalah.
Dari latar belakang yang telah diuraikan
diatas, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini adalah :.
1. Sektor manakah
yang menjadi sektor basis
setiap kecamatan di Kabupaten
Boyolali?.
2. Apafaktor penentu
perubahan dan perkembangan
struktur ekonomi setiap kecamatan di Kabupaten Boyolali?.
3. Bagaimanakah deskripsi kegiatan
ekonomi setiap kecamatan
di Kabupaten Boyolali?.
4. Bagaimanakah pola
dan struktur pertumbuhan ekonomi
setiap kecamatan di Kabupaten
Boyolali?.
C.Tujuan Penelitian.
Sesuai dengan rumusan masalah
yang telah dikemukakan di
atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:.
1. Untuk mengetahui sektor yang
menjadi sektor basis setiap kecamatan diKabupaten
Boyolali.
2. Untuk mengetahui faktor penentu
perubahan dan perkembangan struktur ekonomi setiap kecamatan di Kabupaten
Boyolali.
3. Untuk mengetahui deskripsi
kegiatan ekonomi di setiap kecamatan di Kabupaten
Boyolali.
4. Untuk mengetahui pola dan struktur
pertumbuhan ekonomi setiap kecamatan di Kabupaten Boyolali.
D.Manfaat penelitian.
Manfaat dari
penelitian yang dilakukan, diharapkan
dapat memberikan manfaat langsung
maupun tidak langsung. Beberapa manfaat yang
diharapkan dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:.
1. Bagi peneliti, penelitian ini
dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk
menerapkan teori yang telah diperoleh dari
berbagai literatur selama mengikuti perkuliahan.
2. Sebagai sumber
informasi dan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan
pemikiran oleh lembaga
Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dalam rangka memaksimalkan
sektor unggulan di tiap kecamatan.
3. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat
memberikan bahan pertimbangan
dan pemikiran kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali dapat lebih memfokuskan pengembangan
di tiap kecamatan di Kabupaten Boyolali
yang memiliki sektor unggulan.
4. Penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan
acuan bagi penelitian serupa di masa yang akandatang.
Skripsi Ekonomi: Analisis Sektor Unggulan Dan Pengembangan Sektor Ekonomi
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi