Rabu, 29 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Profil Pola Pengeluaran Wisatawan Domestik Di Kabupaten Sragen Tahun 2013

 BAB I.
PENDAHULUAN.
A.LATAR BELAKANG MASALAH.
Skripsi Ekonomi: Profil Pola Pengeluaran Wisatawan Domestik Di Kabupaten Sragen Tahun 2013
Bergesarnya pola industri dan perdagangan menjadi sektor informasi  dan jasa menjadikan kepariwisataan sebagai salah satu sektor yang penting dalam  perekonomian suatu negara.Indonesia  sebagai negara tropis mempunyai banyak  destinasi wisata yang bisa dikunjungi, seperti pariwisata alam, pariwisata budaya,  dan  pariwisata  sejarah.  Potensi-potensi  yang  dimiliki  Indonesia  tersebut dapat  menarik  minat  wisatawan untuk  melakukan  perjalanan  pariwisata  ke  Indonesia.

Tahun 2009kontribusi  industri  pariwisata  terhadap  Pendapatan  Nasional Bruto  mencapai lebih dari 3%dan jumlah wisatawan yang datang pun terus bertambah,  sekitar  7  juta  wisatawan mancanegarapada tahun 2010  dan  lebih  dari  122  juta  wisatawan dalam negeri pada tahun 2010 (http://www.ilo.org). Disamping sektor  pariwisata  menjadi  penyumbang PDB  juga dapat  dijadikan  sebagai  sumber  pendapatan  devisa, melalui  pengeluaran  wisatawan mancanegarakita  bisa  mendapatkan  devisa  tersebut.  Selain  itu  sektor  pariwisata  yang  bersifat multi  faceted bisa  menyerap  tenaga  kerja  di  berbagai  sektor  pendukung  pariwisata  seperti  di  bidang  perhotelan,  restoran  dan  akomodasi.  Dengan  berkembangnya  sektor  pariwisata  juga  bisa  membangun   daerah  tertinggal  dan  pemerataan  pendapatan.
Kawasan  ASEAN  pada  tahun  2012  mampu  meyerap  wisatawan  sebesar 74,8 juta  wisatawan yaitu tumbuh sebesar 10,14%  dibanding  pada tahun   2011. Pariwisata Indonesia  dalam  lingkup  ASEAN  masih  kurang  unggul  dibandingkan dengan negara seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Menurut  WorldEconomicForum ASEANTravel&TourismCompetitivenessReport Indonesia menempati urutan ke-5.Singapura menempati posisi pertama di  ASEAN dalam sektor pariwisata dengan menarik jumlah wisatawan 20 kali lebih  banyak dibandingkan negara-negara yang berada di ASEAN dan juga yang paling menarik  investor  untuk  berinvestasi  di  bidang  pariwisatanya. Singapura  juga  menjadi  tempat  favorit  untuk  transit  dan  wisata  belanja,sedangkan  Malaysia  menempati urutan kedua dengan menarik 25 juta wisatawan setiap tahunnya, dan  posisi ke tiga ditempati oleh Thailand (bisnis.news.viva.co.id).
Padaera  yang modern ini melakukan  perjalanan wisata sudah bukan  barang  yang  mewah lagi.  Banyak  orang  melakukan  perjalanan  wisata  dengan  berbagai  alasan dan  motivasi. Ada  sedikitnya  empat  motivasi  orang  melakukan  perjalanan pariwisata  yaitu physical  motivation,  cultural  motivation,  inpersonal  motivations,  status  and  prestige  motivation(McIntochdalam  Oka, 2010:  4).
Tujuan dan lama perjalanan wisata mereka tergantung pada kesediaan waktu dan  biaya  yang  mereka punya. Denganadanya  perkembangan  di  bidang  transportasi sudah  banyak  pesawat  yang  melayani  rute  penerbangan  internasional  maupun  domestik sehingga untuk menempuh jarakdari suatu ke negara ke negara lain atau  dari  satu  daerah  ke  daerah  laindapat  dilakukan  lebih singkat.  Dengan  adanya perkembangan  teknologi, wisatawan  juga  dapat  mengakses  berbagai  informasi  tentang pariwisata yang ingin mereka kunjungi dengan melalui media internet.
 Kegiatan  di  sektor  pariwisata juga  mempunyai  efek  pengganda  (multiplier  effect)  yang  besar  bagi  sektor  lainnya  seperti  perhotelan,  restoran,  akomodasi  dan  juga  kegiatan  di  sektor  pariwisata  dapat  meningkatkan  produktifitas yang  dilakukan  oleh  usaha kecil  dan  menengahjadi  pengeluaran  wisatawan itu dijadikan sebagai dasar pengganda. Contohnya para penjual produk  kerajinan  di  sekitar  destinasi  wisata,  mereka  mendapatkan  keutungan  dari  wisatawan domestikdan wisatawan mancanegara yang membeliproduk kerajinan  mereka. Selain itu pariwisata di  Indonesia juga dapat menciptakan kesan baikdi  mata dunia  sehingga bisa  mendorong kerjasama  antar negara seperti penanaman  modal asing.
Perkembangan di  sektor  pariwisata  menunjukan  kenaikan  dari  tahun  ke  tahun.  Peningkatan jumlah  kunjungan  wisatawan  nusantara  yang tertinggi  terjadi pada tahun 2009, yakni meningkat sebesar 4.690 ribu dari sebesar 225.041  ribu  pada  tahun  2008  menjadi  229.731  pada  tahun  2009.  Total  pengeluaran  wisatawan  nusantara  yang  tertinggi  juga  terjadi  pada  tahun  2009,  mengalami  peningkatan sebesar 14,74 triliun  rupiah dari sebesar 123.,17 triliun rupiah  pada  tahun 2008 menjadi sebesar 137,91 triliun rupiah pada tahun 2009.
Tabel1.1Perkembangan Wisatawan Nusantara Tahun 2007-2012 Tahun  Perjalanan (ribuan) Rata-rata  Perjalanan (kali) Pengeluaran Per  Perjalanan (ribu Rp) Total Pengeluaran (triliun Rp) 2007 222.389 1,93 489,95 108,96 2008 225.041 1,92 547,33 123,17 2009 229.731 1,92 600,30 137,91 2010 234.377 1,92 641,76 150,41 2011 236.752 1,94 662,68 156,89 Sumber : Pusdatin Kemenparekraf & BPS  Kunjungan  wisatawan  mancanegara  ke  Indonesia  juga  menunjukan  kenaikan  dari  tahun  ke  tahun.  Kunjungan  tertinggi  terjadi  pada  tahun   2008  yaitu  meningkat  sebesar 728.738 dari sebesar 5.505.759 pada tahun 2007 menjadi 6.234.497 pada tahun  2008. Penerimaan devisa juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun kecuali pada  tahun  2009 mengalami penurunan sebesar 1.049,61 juta  USD  dari penerimaan devisa  sebesar 7.347,60 pada tahun 2008 turun menjadi 6.297,99 juta USD.
Tabel1.2Perkembangan Wisatawan MancanegaraTahun 2007-2011 Tahun Wisatawan Mancanegara Rata-rata  Lama  Tinggal (hari) Rata-rata Pengeluaran  Per Orang (USD) Penerimaan Devisa Jumlah Pertumbuh an (%) Per Hari Per  Kunjungan Jumlah (juta  USD) Pertumb uhan (%) 2007 5.505.759 13,02 9,02 107,70 970,98 5.345,98 20,19 2008 6.234.497 13,24 8,58 137,38 1.178,54 7.347,60 37,44 2009 6.323.730 1,43 7,69 129,57 995,93 6.297,99 -14,29 2010 7.002.944 10,74 8,04 135,01 1.085,75 7.603,45 20,73 2011 7.649.731 9,24 7,84 142,69 1.118,26 8.554,39 12,51 Sumber : Pusdatin Kemenparekraf & BPS Jawa  Tengah  sebagai  salah  satu  provinsi  di  Indonesia  juga  mempunyai  banyak  destinasi  wisata  yang  bisa  dikunjungi  oleh  wisatawan  domestik  maupun  wisatawan  mancanegara. Jawa  Tengah  mempunyai  program  Visit  Jateng  2013   sebagai  program  untuk  meningkatkan  kunjungan  wisatawan.
Jawa  Tengah  mempunyai  50  destinasi  wisata  andalan  dari  total  266  destinasi  wisata yang ada di Jawa Tengah, antara lain destinasi wisata itu Candi Borobudur di  Kota  Magelang  dan  Situs  Manusia  Purba  Sangiran  di  Kabupaten  Sangiran.
Pemerintah daerah  menargetkan program Visit Jateng 2013 dapat mendatangkan  25  juta  wisatawan  domestik  dan  500.000  wisatawan  mancanegara  (travel.kompas.com).
 Sragen sebagai salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jateng  mempunyai  salah  satu  destinasi  wisata  unggulan  dalam  Visit  Jateng  2013.
Menurut jumlah kunjungan yang datang ke kabupaten atau kota di Provinsi Jawa  Tengah, Sragen berada pada urutan25 pada tahun 2010dari total 35 kabupaten  atau  kota  yang  berada  di  Provinsi  Jawa  Tengah.  Pada  tahun  2011  Sragen  turun  peringkat walaupun jumlah pengunjungnya meningkat menjadi urutan ke-26 dari  totak kabupaten atau kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah Kabupaten  Sragen  selain  memiliki  Situs  Manusia  Purba  Sangiran  juga  memiliki  destinasi  wisata  lain  yang  tersebar  di  berbagai  kecamatan  Kabupaten  Sragen.  Terdapat  pemandian  air  hangat  yang  berada  di  Kawasan  Obyek  Wisata  Pemandian  Air  Hangat  Bayanan  yang  terletak  di  kaki  Gunung  Lawu sebelah utara, selain terdapat pemandian air hangat  juga ada area outbond  dan  taman  bermain.  Kecamatan  Sumberlawang  ada  Waduk  Kedung  Ombo  dan  tempat  ziarah  Makam  Pangeran  Samudro  yang  ramai  dikunjungi  para  peziarah  terutama pada malam Jumat kliwon. Di samping itu di Kabupaten Sragen juga ada  wisata tirta yaitu Kolam Renang Kartika, yang dilengkapi dengan taman bermain.
Tempat lain yang tak kalah menarik adalah Taman Dayu Alam Sari yang terletak  di Desa Dayu, disana pengunjungbisa melihat kebun binatang mini, ada fasilitas  untukoutbond, taman bermain, restoran dan homestay.
 Tabel1.3BanyaknyaWisatawan  Mancanegara  dan  Wisatawan  Nusantara  yang  Datang Ke Obyek Wisata atau Taman Rekreasi Menurut Kabupaten atau Kota  Tahun 2010-2011 No Tahun 2010 Tahun 2011 1 Kab. Magelang  3.196.616 Kab. Magelang 2.649.677 2 Kota Semarang 1.710.324 Kota Surakarta 1.763.987 3 Kab. Wonogiri 1.641.942 Kab. Purbalingga 1.503.162 4 Kab. Purbalingga  1.460.842 Kab. Demak 1.260.881 5 Kab. Karanganyar 1.226.467 Kab. Jepara 1.229.223 6 Kab. Demak 1.217.240 Kota Semarang 1.162.605 7 Kab. Kudus 1.153.519 Kab. Karanganyar 1.086.183 8 Kota Magelang 889.207 Kab. Kudus 1.008.033 9 Kab. Semarang 875.477 Kab. Semarang 887.017 10 Kota Surakarta 816.546 Kab. Cilacap 854.193 11 Kab. Jepara 699.877 Kab. Banyumas 802.809 12 Kab. Pemalang 675.443 Kab. Kebumen 715.708 13 Kab. Banyumas 564.460 Kota Magelang 613.368 14 Kab. Boyolali 562.423 Kab. Tegal 526.580 15 Kab. Kebumen 560.511 Kab. Pemalang 503.711 16 Kab. Cilacap 540.088 Kab. Wonogiri 471.752 17 Kab. Tegal 532.172 Kab. Banjarnegara 461.291 18 Kota Tegal 443.496 Kab. Rembang 419.923 19 Kab. Batang 436.605 Kab. Pati 418.405 20 Kab. Pati 422.053 Kab. Batang 417.730 21 Kab. Banjarnegara 359.622 Kota Tegal 389.088 22 Kab. Klaten 309.287 Kab. Boyolali 366.485 23 Kab. Rembang 283.745 Kab Temanggung 352.259 24 Kab. Wonosobo 272.614 Kab. Klaten 322.296 25 Kab. Sragen 253.582 Kab. Wonosobo 290.199 26 Kota Pekalongan 226.531 Kab. Sragen 284.451 27 Kab. Temanggung 223.666 Kab. Pekalongan 231.984 28 Kab. Brebes 211.096 Kota Pekalongan 228.721 29 Kab. Blora 203.121 Kota Salatiga 198.317 30 Kab. Purworejo 190.760 Kab. Purworejo 173.920 31 Kab. Kendal 127.166 Kab. Brebes 159.358 32 Kab. Sukoharjo 107.176 Kab. Kendal 146.666 33 Kab. Pekalongan 82.723 Kab. Blora 132.219 34 Kab. Grobogan 80.453 Kab. Sukoharjo 108.729 35 Kota Salatiga 35.801 Kab. Grobogan 78.935 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah  Kabupaten  Sragen  juga  dikenal  sebagai  penghasil  batik  tulis  dan  printing  yang  berada  di  Desa  Batik  Kliwonan  yang  terletak  di  Kecamatan  Masaran,  disana selain pengunjung bisa berbelanja berbagai baju  batik juga bisa  belajar caranya membuat batik. Saat pulang wisatawan juga bisa membeli produk  kerajinan khas Sragen seperti batik tulis halus di Kliwonan, tiruan fosil di sekitar  museum sangiran dan wayang beber.Untuk mengembangkansektor pariwisata di  daerah  Sragen,  pemerintah  daerah  membuat  kegiatan  dan  program  untuk  memajukan  kepariwisataan  di  Sragen,  disamping  itu  mereka  juga  mengoptimalkandestinasi wisata yang sudah ada serta menggali potensi destinasi  wisata  yang  baru  untuk  menambah  keanekaragaman  pariwisata  yang  ada  di  Sragen. Diadakan juga pembinaan kepada masyarakat di sekitar destinasi  wisata  agar mereka  dapat melestarikan dan  menjaga destinasi wisata tersebut. Sehingga  pariwisata  di  Sragen  bisa  diperhitungkan  baik  dalam  skala  nasional  maupun  internasional.
Sektor  pariwisata  memang  bukan  sektor  utama  dalam penyumbang  PDRB Kabupaten Sragen, akan tetapi sektor-sektor lainnya yang dipengaruhi oleh  sektor  pariwisata  seperti  sektor  perdagangan,  perhotelan  ,dan  restoran  juga  berpotensi  dalam  menyumbang  PDRB  Kota Sragen.  Kontribusi  berbagai  sektor  yang ada di Sragen dalam menyumbang PDRB Sragen dari tahun ke tahun dapat  dilihat pada diagram berikut :  Gambar1.1Produk Domestik Bruto Kabupaten Sragen Atas Dasar Harga Konstan  Tahun 2000 Tahun 2001-2011 ( juta rupiah) Tabel 1.4Produk Domestik Bruto Kabupaten  Sragen  Atas  Dasar  Harga Konstan  Tahun 2000 Tahun 2001-2011 ( juta rupiah ) No Sektor Ekonomi 2007 2008 2009 2010 2011 1. Pertanian 897.211,12 928.234,66 976.995,36 1.020.233,74 1.061.077,60 2. Pertambangan  dan penggalian 7.708,15 8.129,57 8.602,71 8.881,24 9.366,17 3. Industri Pengolahan 568.751,31 607.878,47 638.637,09 683.321,52 738.328,22 4. Listrik,Gas  dan  Air  Bersih  30.604,21 32.771,10 35.078,02 37.024,00 39.640,94 5. Bangunan  114.952,29 122.801,11 129.479,54 136.152,06 144.562,85 6. Perdagangan,Hotel  dan  Restoran 469.628,61 499.984,78 534.359,19 576.737,67 624.966,87 7. Pengangkutan  dan  Komunikasi 84.395,85 89.570,45 94.985,51 102.254,30 110.010,66 8. Keuangan,Persewaan dan  Jasa Perusahaan 102.729,88 109.230,85 117.244,07 125.530,79 134.365,55 9. Jasa-jasa 306.511,06 330.894,33 358.045,70 379.651,83 407.732,68 Produk  Domestik  Regional  Bruto 2.582.492,48 2.729.450,32 2.893.427,19 3.069.751,14 3.270.052,52 Penduduk  Pertengahan  Tahun  ( jiwa ) 865.743 869.762 875.072 880.433 855.589,50 PDRB Per Kapita ( ribu rupiah  ) 2.982,98 3.138,16 3.306,50 3.486,64 3.692.515,01 Sumber : BPS Kabupaten Sragen  Pada  tabel PDRB diatas  dapat  dilihat  bahwa  sektor  perdagangan,  hotel  dan  restoran  sebagai  sektor  yang menunjang  sektor  pariwisata  menjadi  penyumbang  ke-3terbesar  dalam  PDRB  Kabupaten  Sragen. Kontribusi  tersebut di  dapat  dari  pengeluaran konsumsi  wisatawan selama  mereka  berkunjung di daerah destinasi  wisata.  Pengeluaran  konsumsi  wisatawan  yang  dimaksud  disini  adalah  semua  pengeluaran yang dikeluarkan oleh wisatawan asing selama kunjungan mereka ke  negara  tujuan  mereka,  atau  beban  yang  dikeluarkan  karena  kunjungan  mereka  ( WTO dalam Oka 2008:202 ). Pada umumnya pengeluaran wisatawan sebagian  besar  dihabiskan  untuk  penginapan  dan  keperluan  makan  dan  minum,  presentasenya  lebih  dari  50%  sedangkan  sisanya  untuk  keperluan  lain,  seperti  belanja,  cideramata,  transportasi  lokal.  Contohnya  seperti  gambaran  umum  pengeluaran wisatawan di Bali yaitu akomodasi (7%), penerbangan lokal (13%),  transportasi  lokal  (5%),  makan  dan  minum  (12%),  hiburan  (7%),  sight  seeing  (5%), cindera mata (11%), paket (6%), kecantikan dan kesehatan (4%), pemandu (4%),  dan  lain-lain  (6%)  (  Nuryanti,Fandeli  dalam  Nurhidayati  2011  ).  Dari  pengeluaran  wisatawan  selama  di  destinasi  wisata diperoleh  dampak  ekonomi  bagi  masyarakat  di  sekitar  destinasi  wisata.  Tanpa  pengeluaran  wisatawan  masyarakat  di  sekitar  destinasi  wisata  tidak  mendapatkan manfaat  ekonomi  dari  destinasi  wisata  tersebut,  oleh  karena  itu  penawaran  pariwisata  penting  agar  wisatawan  tertarik  mengeluarkan  biaya  untuk  menikmati  berbagai  fasilitas  yang  disediakan.
 Tabel 1.5Jumlah Pengunjung dan Pendapatan Obyek Pariwisata di SragenTahun  2011 Obyek Pariwisata Jumlah Pengunjung Pendapatan Wisnus Wisman Gunung Kemukus 38.687 - 155.282.000 Kolam Renang Kartika 82.424 - 200.807.500 Museum Sangiran 134.024 1.532 236.951.500 Pemandian Air Hangat Bayanan 31.777 67.753.500 Ndayu Park 122.086 -Sumber : Kantor Pariwisata & IP Kab. Sragen Tabel  diatas  menggambarkan  bahwa  dari  total  pengunjung  pariwisata  yang  berjumlah  288.444  proporsi  terbesar  diambil  oleh  wisatawan domestik dengan  prosentase  99,47%  sedangkan  untuk  wisatawan  mancanegara  hanya  0,53%.  Jika dilihat dari proporsi  tersebut wisatawan domestikyang memberikan  dampaklangsung terhadap perekonomian di Sragen.
Mengukur  seberapa  besar  dampak  ekonomi  yang  dirasakan  masyarakat  perlu  diketahui  seberapa  besar  pengeluaran  wisatawan. Perhitungan  pengeluaran wisata penting untuk menunjukkan secara nyata nilaipariwisata bagi suatu  daerah,  untuk  menggambarkan  dampak  spesifik  pariwisata  bagi  ekonomilokal  seperti  rumah  tangga,  usaha  masyarakat  lokal,  perekonomian  daerah  dan  sebagainya,  serta sebagai dasar merencanakan fasilias  atau atraksi  wisata  baru, menggambarkan  dampak  pariwisataterhadap  penerimaan  ekonomi  seperti  gaji/upah,  pekerjaan  dan  yang  lebih  (Goldman dalam Nurhidayati : 2011), oleh karena itu agar bisa diketahui seberapa besar  dampak  ekonomi  yang  dirasakan  masyarakat  Sragen  perlu  diketahui  bagaimana  pola  pengeluaran wisatawan di Kabupaten Sragen, selain itu dari pola pengeluaran wisatawan  yang ada di Sragen juga dapat diteliti sektor mana yang paling berpengaruh menyerap  pengeluaran  wisatawan  bisa  lebih  dioptimalkan  lagi  dan  bisa  memperbaiki  lagi   sektor mana yang kurang berkontribusi dalam menyerap pengeluaran wisatawan.
Berdasarkanfenomena yang  telah  dipaparkan  diatas dan  belum  ada  penelitian  sebelumnya  tentang  masalah  tersebut di  Sragen maka  dari  itu  peneliti  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  yang  berjudul  Domestik .
B.RUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti  membatasi pokok permasalahan sebagai berikut :.
1. Bagaimanakah pola pengeluaran wisatawan domestik yang berkunjung ke  Kabupaten Sragen ?.
2. Bagaimana gambaran umum karakteristik sosial dan demografi wisatawan  domestik yang ada di Sragen ?.
3. Bagaimana penilaian wisatawan terhadap komponen penawaran di  destinasi wisata Sragen ?.
C.TUJUAN PENELITIAN.
Berdasarkan  identifikasi masalah  yang telah  penulis  uraikan diatas,  maka tujuan dari penelitian ini yaitu :.
1. Untuk mengetahui bagaimana pola pengeluaran wisatawan domestik yang  berkunjung ke KabupatenSragen.
2. Untuk  mengetahui karakteristik  sosioal dan  demografik  wisatawan  domestik yang ada di Kabupaten Sragen.
3. Untuk  mengetahui penilaian  komponen  penawaran  di  destinasi  wisata  Sragen.
D.MANFAAT PENELITIAN.
Manfaat dari penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :.
1. Memberikan  gambaran umum  bagaimana  kondisi  dan  minat  wisatawan  terhadap pariwisata yang ada di Sragen.
2. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan  Olahraga dalam membuat rencana dan kebijakan pariwisata kedepannya 3. Sebagai  referensi  bagi  peneliti  lain  dalam  mengembangkan  penelitian  tentang pola pengeluaran wisatawan domestik yang ada di Sragen.

 Skripsi Ekonomi: Profil Pola Pengeluaran Wisatawan Domestik Di Kabupaten Sragen Tahun 2013

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi