BAB I.
PENDAHULUAN.
A.LATAR BELAKANG MASALAH.
Skripsi Ekonomi: Profil Pola Pengeluaran Wisatawan Domestik Di Kabupaten Sragen Tahun 2013
Bergesarnya pola industri dan
perdagangan menjadi sektor informasi dan
jasa menjadikan kepariwisataan sebagai salah satu sektor yang penting dalam perekonomian suatu negara.Indonesia sebagai negara tropis mempunyai banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi, seperti
pariwisata alam, pariwisata budaya, dan pariwisata
sejarah. Potensi-potensi yang
dimiliki Indonesia tersebut dapat menarik
minat wisatawan untuk melakukan
perjalanan pariwisata ke
Indonesia.
Tahun 2009kontribusi industri
pariwisata terhadap Pendapatan
Nasional Bruto mencapai lebih
dari 3%dan jumlah wisatawan yang datang pun terus bertambah, sekitar
7 juta wisatawan mancanegarapada tahun 2010 dan
lebih dari 122
juta wisatawan dalam negeri pada
tahun 2010 (http://www.ilo.org). Disamping sektor pariwisata
menjadi penyumbang PDB juga dapat
dijadikan sebagai sumber pendapatan
devisa, melalui pengeluaran wisatawan mancanegarakita bisa mendapatkan devisa
tersebut. Selain itu
sektor pariwisata yang
bersifat multi faceted bisa menyerap
tenaga kerja di
berbagai sektor pendukung
pariwisata seperti di
bidang perhotelan, restoran
dan akomodasi. Dengan
berkembangnya sektor pariwisata
juga bisa membangun
daerah tertinggal dan
pemerataan pendapatan.
Kawasan ASEAN
pada tahun 2012
mampu meyerap wisatawan sebesar 74,8 juta wisatawan yaitu tumbuh sebesar 10,14% dibanding
pada tahun 2011. Pariwisata
Indonesia dalam lingkup
ASEAN masih kurang
unggul dibandingkan dengan negara
seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura. Menurut WorldEconomicForum
ASEANTravel&TourismCompetitivenessReport Indonesia menempati urutan
ke-5.Singapura menempati posisi pertama di ASEAN dalam sektor pariwisata dengan menarik
jumlah wisatawan 20 kali lebih banyak
dibandingkan negara-negara yang berada di ASEAN dan juga yang paling menarik investor
untuk berinvestasi di
bidang pariwisatanya. Singapura juga menjadi tempat
favorit untuk transit
dan wisata belanja,sedangkan Malaysia menempati urutan kedua dengan menarik 25 juta
wisatawan setiap tahunnya, dan posisi ke
tiga ditempati oleh Thailand (bisnis.news.viva.co.id).
Padaera yang modern ini melakukan perjalanan wisata sudah bukan barang
yang mewah lagi. Banyak
orang melakukan perjalanan
wisata dengan berbagai
alasan dan motivasi. Ada sedikitnya
empat motivasi orang
melakukan perjalanan
pariwisata yaitu physical motivation,
cultural motivation, inpersonal motivations,
status and prestige
motivation(McIntochdalam Oka,
2010: 4).
Tujuan dan lama perjalanan wisata
mereka tergantung pada kesediaan waktu dan biaya
yang mereka punya.
Denganadanya perkembangan di
bidang transportasi sudah banyak
pesawat yang melayani
rute penerbangan internasional
maupun domestik sehingga untuk
menempuh jarakdari suatu ke negara ke negara lain atau dari
satu daerah ke
daerah laindapat dilakukan
lebih singkat. Dengan adanya perkembangan teknologi, wisatawan juga
dapat mengakses berbagai
informasi tentang pariwisata yang
ingin mereka kunjungi dengan melalui media internet.
Kegiatan
di sektor pariwisata juga mempunyai
efek pengganda (multiplier
effect) yang besar
bagi sektor lainnya
seperti perhotelan, restoran, akomodasi
dan juga kegiatan
di sektor pariwisata
dapat meningkatkan produktifitas yang dilakukan
oleh usaha kecil dan
menengahjadi pengeluaran wisatawan itu dijadikan sebagai dasar
pengganda. Contohnya para penjual produk kerajinan
di sekitar destinasi
wisata, mereka mendapatkan
keutungan dari wisatawan domestikdan wisatawan mancanegara
yang membeliproduk kerajinan mereka.
Selain itu pariwisata di Indonesia juga
dapat menciptakan kesan baikdi mata
dunia sehingga bisa mendorong kerjasama antar negara seperti penanaman modal asing.
Perkembangan di sektor
pariwisata menunjukan kenaikan
dari tahun ke
tahun. Peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan nusantara yang tertinggi terjadi pada tahun 2009, yakni meningkat
sebesar 4.690 ribu dari sebesar 225.041 ribu pada
tahun 2008 menjadi
229.731 pada tahun
2009. Total pengeluaran wisatawan
nusantara yang tertinggi
juga terjadi pada
tahun 2009, mengalami peningkatan sebesar 14,74 triliun rupiah dari sebesar 123.,17 triliun
rupiah pada tahun 2008 menjadi sebesar 137,91 triliun
rupiah pada tahun 2009.
Tabel1.1Perkembangan Wisatawan
Nusantara Tahun 2007-2012 Tahun
Perjalanan (ribuan) Rata-rata Perjalanan
(kali) Pengeluaran Per Perjalanan (ribu
Rp) Total Pengeluaran (triliun Rp) 2007 222.389 1,93 489,95 108,96 2008 225.041
1,92 547,33 123,17 2009 229.731 1,92 600,30 137,91 2010 234.377 1,92 641,76
150,41 2011 236.752 1,94 662,68 156,89 Sumber : Pusdatin Kemenparekraf &
BPS Kunjungan wisatawan
mancanegara ke Indonesia
juga menunjukan kenaikan dari
tahun ke tahun.
Kunjungan tertinggi terjadi
pada tahun 2008
yaitu meningkat sebesar 728.738 dari sebesar 5.505.759 pada
tahun 2007 menjadi 6.234.497 pada tahun 2008.
Penerimaan devisa juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun kecuali pada tahun
2009 mengalami penurunan sebesar 1.049,61 juta USD
dari penerimaan devisa sebesar
7.347,60 pada tahun 2008 turun menjadi 6.297,99 juta USD.
Tabel1.2Perkembangan Wisatawan
MancanegaraTahun 2007-2011 Tahun Wisatawan Mancanegara Rata-rata Lama Tinggal
(hari) Rata-rata Pengeluaran Per Orang (USD)
Penerimaan Devisa Jumlah Pertumbuh an (%) Per Hari Per Kunjungan Jumlah (juta USD) Pertumb uhan (%) 2007 5.505.759 13,02
9,02 107,70 970,98 5.345,98 20,19 2008 6.234.497 13,24 8,58 137,38 1.178,54
7.347,60 37,44 2009 6.323.730 1,43 7,69 129,57 995,93 6.297,99 -14,29 2010
7.002.944 10,74 8,04 135,01 1.085,75 7.603,45 20,73 2011 7.649.731 9,24 7,84
142,69 1.118,26 8.554,39 12,51 Sumber : Pusdatin Kemenparekraf & BPS Jawa Tengah
sebagai salah satu
provinsi di Indonesia
juga mempunyai banyak
destinasi wisata yang
bisa dikunjungi oleh
wisatawan domestik maupun
wisatawan mancanegara. Jawa Tengah
mempunyai program Visit
Jateng 2013 sebagai
program untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan.
Jawa Tengah
mempunyai 50 destinasi
wisata andalan dari
total 266 destinasi wisata yang ada di Jawa Tengah, antara lain
destinasi wisata itu Candi Borobudur di
Kota Magelang dan
Situs Manusia Purba
Sangiran di Kabupaten
Sangiran.
Pemerintah daerah menargetkan program Visit Jateng 2013 dapat
mendatangkan 25 juta
wisatawan domestik dan
500.000 wisatawan mancanegara (travel.kompas.com).
Sragen sebagai salah satu kabupaten yang
berada di Provinsi Jateng mempunyai salah
satu destinasi wisata
unggulan dalam Visit
Jateng 2013.
Menurut jumlah kunjungan yang
datang ke kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Tengah, Sragen berada pada urutan25 pada tahun
2010dari total 35 kabupaten atau kota
yang berada di
Provinsi Jawa Tengah.
Pada tahun 2011
Sragen turun peringkat walaupun jumlah pengunjungnya
meningkat menjadi urutan ke-26 dari totak
kabupaten atau kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Sragen
selain memiliki Situs
Manusia Purba Sangiran juga
memiliki destinasi wisata
lain yang tersebar
di berbagai kecamatan Kabupaten
Sragen. Terdapat pemandian
air hangat yang
berada di Kawasan Obyek Wisata
Pemandian Air Hangat
Bayanan yang terletak
di kaki Gunung Lawu sebelah utara, selain terdapat pemandian
air hangat juga ada area outbond dan
taman bermain. Kecamatan
Sumberlawang ada Waduk
Kedung Ombo dan tempat ziarah
Makam Pangeran Samudro
yang ramai dikunjungi
para peziarah terutama pada malam Jumat kliwon. Di samping
itu di Kabupaten Sragen juga ada wisata
tirta yaitu Kolam Renang Kartika, yang dilengkapi dengan taman bermain.
Tempat lain yang tak kalah
menarik adalah Taman Dayu Alam Sari yang terletak di Desa Dayu, disana pengunjungbisa melihat
kebun binatang mini, ada fasilitas untukoutbond,
taman bermain, restoran dan homestay.
Tabel1.3BanyaknyaWisatawan Mancanegara
dan Wisatawan Nusantara
yang Datang Ke Obyek Wisata atau
Taman Rekreasi Menurut Kabupaten atau Kota Tahun 2010-2011 No Tahun 2010 Tahun 2011 1
Kab. Magelang 3.196.616 Kab. Magelang
2.649.677 2 Kota Semarang 1.710.324 Kota Surakarta 1.763.987 3 Kab. Wonogiri
1.641.942 Kab. Purbalingga 1.503.162 4 Kab. Purbalingga 1.460.842 Kab. Demak 1.260.881 5 Kab.
Karanganyar 1.226.467 Kab. Jepara 1.229.223 6 Kab. Demak 1.217.240 Kota
Semarang 1.162.605 7 Kab. Kudus 1.153.519 Kab. Karanganyar 1.086.183 8 Kota
Magelang 889.207 Kab. Kudus 1.008.033 9 Kab. Semarang 875.477 Kab. Semarang
887.017 10 Kota Surakarta 816.546 Kab. Cilacap 854.193 11 Kab. Jepara 699.877
Kab. Banyumas 802.809 12 Kab. Pemalang 675.443 Kab. Kebumen 715.708 13 Kab.
Banyumas 564.460 Kota Magelang 613.368 14 Kab. Boyolali 562.423 Kab. Tegal
526.580 15 Kab. Kebumen 560.511 Kab. Pemalang 503.711 16 Kab. Cilacap 540.088
Kab. Wonogiri 471.752 17 Kab. Tegal 532.172 Kab. Banjarnegara 461.291 18 Kota
Tegal 443.496 Kab. Rembang 419.923 19 Kab. Batang 436.605 Kab. Pati 418.405 20
Kab. Pati 422.053 Kab. Batang 417.730 21 Kab. Banjarnegara 359.622 Kota Tegal
389.088 22 Kab. Klaten 309.287 Kab. Boyolali 366.485 23 Kab. Rembang 283.745
Kab Temanggung 352.259 24 Kab. Wonosobo 272.614 Kab. Klaten 322.296 25 Kab.
Sragen 253.582 Kab. Wonosobo 290.199 26 Kota Pekalongan 226.531 Kab. Sragen
284.451 27 Kab. Temanggung 223.666 Kab. Pekalongan 231.984 28 Kab. Brebes
211.096 Kota Pekalongan 228.721 29 Kab. Blora 203.121 Kota Salatiga 198.317 30
Kab. Purworejo 190.760 Kab. Purworejo 173.920 31 Kab. Kendal 127.166 Kab.
Brebes 159.358 32 Kab. Sukoharjo 107.176 Kab. Kendal 146.666 33 Kab. Pekalongan
82.723 Kab. Blora 132.219 34 Kab. Grobogan 80.453 Kab. Sukoharjo 108.729 35 Kota
Salatiga 35.801 Kab. Grobogan 78.935 Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Sragen
juga dikenal sebagai
penghasil batik tulis
dan printing yang
berada di Desa
Batik Kliwonan yang
terletak di Kecamatan Masaran,
disana selain pengunjung bisa berbelanja berbagai baju batik juga bisa belajar caranya membuat batik. Saat pulang
wisatawan juga bisa membeli produk kerajinan
khas Sragen seperti batik tulis halus di Kliwonan, tiruan fosil di sekitar museum sangiran dan wayang beber.Untuk
mengembangkansektor pariwisata di daerah Sragen,
pemerintah daerah membuat
kegiatan dan program
untuk memajukan kepariwisataan di
Sragen, disamping itu
mereka juga mengoptimalkandestinasi wisata yang sudah ada
serta menggali potensi destinasi wisata yang
baru untuk menambah
keanekaragaman pariwisata yang
ada di Sragen. Diadakan juga pembinaan kepada
masyarakat di sekitar destinasi wisata agar mereka
dapat melestarikan dan menjaga
destinasi wisata tersebut. Sehingga pariwisata di
Sragen bisa diperhitungkan baik
dalam skala nasional
maupun internasional.
Sektor pariwisata
memang bukan sektor
utama dalam penyumbang PDRB Kabupaten Sragen, akan tetapi
sektor-sektor lainnya yang dipengaruhi oleh sektor
pariwisata seperti sektor
perdagangan, perhotelan ,dan
restoran juga berpotensi
dalam menyumbang PDRB
Kota Sragen. Kontribusi berbagai
sektor yang ada di Sragen dalam
menyumbang PDRB Sragen dari tahun ke tahun dapat dilihat pada diagram berikut : Gambar1.1Produk Domestik Bruto Kabupaten
Sragen Atas Dasar Harga Konstan Tahun
2000 Tahun 2001-2011 ( juta rupiah) Tabel 1.4Produk Domestik Bruto
Kabupaten Sragen Atas
Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2001-2011 ( juta rupiah ) No
Sektor Ekonomi 2007 2008 2009 2010 2011 1. Pertanian 897.211,12 928.234,66
976.995,36 1.020.233,74 1.061.077,60 2. Pertambangan dan penggalian 7.708,15 8.129,57 8.602,71
8.881,24 9.366,17 3. Industri Pengolahan 568.751,31 607.878,47 638.637,09
683.321,52 738.328,22 4. Listrik,Gas
dan Air Bersih 30.604,21
32.771,10 35.078,02 37.024,00 39.640,94 5. Bangunan 114.952,29 122.801,11 129.479,54 136.152,06
144.562,85 6. Perdagangan,Hotel dan Restoran 469.628,61 499.984,78 534.359,19
576.737,67 624.966,87 7. Pengangkutan
dan Komunikasi 84.395,85
89.570,45 94.985,51 102.254,30 110.010,66 8. Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan 102.729,88 109.230,85
117.244,07 125.530,79 134.365,55 9. Jasa-jasa 306.511,06 330.894,33 358.045,70
379.651,83 407.732,68 Produk
Domestik Regional Bruto 2.582.492,48 2.729.450,32 2.893.427,19
3.069.751,14 3.270.052,52 Penduduk
Pertengahan Tahun ( jiwa ) 865.743 869.762 875.072 880.433
855.589,50 PDRB Per Kapita ( ribu rupiah ) 2.982,98 3.138,16 3.306,50 3.486,64
3.692.515,01 Sumber : BPS Kabupaten Sragen
Pada tabel PDRB diatas dapat
dilihat bahwa sektor perdagangan,
hotel dan restoran
sebagai sektor yang menunjang sektor
pariwisata menjadi penyumbang ke-3terbesar
dalam PDRB Kabupaten
Sragen. Kontribusi tersebut
di dapat
dari pengeluaran konsumsi wisatawan selama mereka
berkunjung di daerah destinasi wisata. Pengeluaran
konsumsi wisatawan yang
dimaksud disini adalah
semua pengeluaran yang
dikeluarkan oleh wisatawan asing selama kunjungan mereka ke negara
tujuan mereka, atau
beban yang dikeluarkan
karena kunjungan mereka ( WTO dalam Oka 2008:202 ). Pada umumnya
pengeluaran wisatawan sebagian besar dihabiskan
untuk penginapan dan
keperluan makan dan
minum, presentasenya lebih
dari 50% sedangkan
sisanya untuk keperluan
lain, seperti belanja,
cideramata, transportasi lokal.
Contohnya seperti gambaran
umum pengeluaran wisatawan di
Bali yaitu akomodasi (7%), penerbangan lokal (13%), transportasi
lokal (5%), makan
dan minum (12%),
hiburan (7%), sight
seeing (5%), cindera mata (11%), paket
(6%), kecantikan dan kesehatan (4%), pemandu (4%), dan
lain-lain (6%) (
Nuryanti,Fandeli dalam Nurhidayati
2011 ). Dari pengeluaran wisatawan
selama di destinasi
wisata diperoleh dampak ekonomi bagi
masyarakat di sekitar
destinasi wisata. Tanpa
pengeluaran wisatawan masyarakat
di sekitar destinasi
wisata tidak mendapatkan manfaat ekonomi
dari destinasi wisata
tersebut, oleh karena
itu penawaran pariwisata
penting agar wisatawan
tertarik mengeluarkan biaya
untuk menikmati berbagai
fasilitas yang disediakan.
Tabel 1.5Jumlah Pengunjung dan Pendapatan
Obyek Pariwisata di SragenTahun 2011 Obyek
Pariwisata Jumlah Pengunjung Pendapatan Wisnus Wisman Gunung Kemukus 38.687 -
155.282.000 Kolam Renang Kartika 82.424 - 200.807.500 Museum Sangiran 134.024
1.532 236.951.500 Pemandian Air Hangat Bayanan 31.777 67.753.500 Ndayu Park
122.086 -Sumber : Kantor Pariwisata & IP Kab. Sragen Tabel diatas
menggambarkan bahwa dari
total pengunjung pariwisata yang
berjumlah 288.444 proporsi
terbesar diambil oleh
wisatawan domestik dengan
prosentase 99,47% sedangkan
untuk wisatawan mancanegara
hanya 0,53%. Jika dilihat dari proporsi tersebut wisatawan domestikyang memberikan dampaklangsung terhadap perekonomian di Sragen.
Mengukur seberapa
besar dampak ekonomi
yang dirasakan masyarakat
perlu diketahui seberapa
besar pengeluaran wisatawan. Perhitungan pengeluaran wisata penting untuk menunjukkan
secara nyata nilaipariwisata bagi suatu daerah, untuk
menggambarkan dampak spesifik
pariwisata bagi ekonomilokal
seperti rumah tangga,
usaha masyarakat lokal,
perekonomian daerah dan
sebagainya, serta sebagai dasar
merencanakan fasilias atau atraksi wisata
baru, menggambarkan dampak pariwisataterhadap penerimaan
ekonomi seperti gaji/upah,
pekerjaan dan yang
lebih (Goldman dalam Nurhidayati
: 2011), oleh karena itu agar bisa diketahui seberapa besar dampak
ekonomi yang dirasakan
masyarakat Sragen perlu
diketahui bagaimana pola pengeluaran
wisatawan di Kabupaten Sragen, selain itu dari pola pengeluaran wisatawan yang ada di Sragen juga dapat diteliti sektor
mana yang paling berpengaruh menyerap pengeluaran wisatawan
bisa lebih dioptimalkan
lagi dan bisa
memperbaiki lagi sektor mana yang kurang berkontribusi dalam
menyerap pengeluaran wisatawan.
Berdasarkanfenomena yang telah
dipaparkan diatas dan belum ada penelitian sebelumnya
tentang masalah tersebut di
Sragen maka dari itu
peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian yang
berjudul Domestik .
B.RUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar belakang yang
telah diuraikan diatas, maka peneliti membatasi
pokok permasalahan sebagai berikut :.
1. Bagaimanakah pola pengeluaran
wisatawan domestik yang berkunjung ke Kabupaten
Sragen ?.
2. Bagaimana gambaran umum
karakteristik sosial dan demografi wisatawan domestik yang ada di Sragen ?.
3. Bagaimana penilaian wisatawan
terhadap komponen penawaran di destinasi
wisata Sragen ?.
C.TUJUAN PENELITIAN.
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah
penulis uraikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu :.
1. Untuk mengetahui bagaimana
pola pengeluaran wisatawan domestik yang berkunjung ke KabupatenSragen.
2. Untuk mengetahui karakteristik sosioal dan
demografik wisatawan domestik yang ada di Kabupaten Sragen.
3. Untuk mengetahui penilaian komponen
penawaran di destinasi
wisata Sragen.
D.MANFAAT PENELITIAN.
Manfaat dari penulisan penelitian
ini adalah sebagai berikut :.
1. Memberikan gambaran umum
bagaimana kondisi dan
minat wisatawan terhadap pariwisata yang ada di Sragen.
2. Sebagai bahan masukan bagi
Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga dalam membuat rencana dan kebijakan
pariwisata kedepannya 3. Sebagai
referensi bagi peneliti
lain dalam mengembangkan
penelitian tentang pola
pengeluaran wisatawan domestik yang ada di Sragen.
Skripsi Ekonomi: Profil Pola Pengeluaran Wisatawan Domestik Di Kabupaten Sragen Tahun 2013
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi