BAB I.
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang.
Skripsi EKonomi: Analisis Sistem Pemberian Kredit Umum Pada Pd. Bpr. Bank Daerah Karanganyar
Indonesia merupakan salah satu
negara berkembang baik dari segi pertumbuhan
penduduk maupun pertumbuhan ekonominya. Dalam proses perkembangannya menuju negara maju, Indonesia
memerlukan setidaknya 2% jumlah
pengusaha dari total
penduduknya. Dalam memulai suatu usaha,
kemungkinkan bagi masyarakat
Indonesia untuk menyediakan modal
sendiri adalah kecil.
Selain itu, dewasa
ini kebutuhan masyarakat meningkat tetapi tidak disertai dengan
peningkatan pendapatan. Sehingga hal ini
mendorong tumbuhnya kebutuhan
masyarakat akan kredit.
Bank sebagai lembaga
keuangan mampu melihat peluang ini
sehingga muncul persaingan guna menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap jasa pelayanan kredit yang
mudah, murah, dan memberi nilai tambah.
Menurut Taswan
(2008:215) bank merupakan
lembaga perantara yang
menghimpun dana dan
menempatkannya dalam bentuk
aktiva produktif yang
salah satunya adalah
kredit. Penempatan dalam
bentuk kredit akan
memberikan kontribusi pendapatan
bunga bagi bank
yang mana kontribusi pendapatan
bunga kredit di Indonesia masih mendominasi pendapatan
bank. Hal ini
dapat diartikan bahwa
aktivitas perkreditan sangat
besar di lembaga
perbankan. Meskipun kontribusi
pendapatan bunga tertinggi
bagi bank, risiko
yang ditimbulkan oleh
perkreditan juga sangat tinggi.
Bank merupakan lembaga yang
berusaha untuk menyalurkan kredit sebanyak-banyaknya,
begitu juga dengan BPR. BPR merupakan Lembaga Keuangan Bank yang berfungsi untuk
meningkatkan kebutuhan pelayanan akan jasa-jasa
perbankan bagi masyarakat
menengah. BPR memberikan jasa layanan simpanan dan kredit seperti
layaknya bank umum, tetapi BPR tidak
meberikan layanan giro ataupun kegiatan valuta asing dan asuransi.
Keuntungan yang
diperoleh bank dari
penyaluran kredit tersebut
berasal dari selisih
antara bunga kredit
dan bunga simpanan
yang merupakan sumber
pendapatan bank yang
utama, akan tetapi
BPR memiliki tingkat suku
bunga yang tidak
terlalu tinggi. Dalam
hal ini kredit
BPR wajib melaksanakan langkah-langkah yang tepat saat melaksanakan mekanisme penyaluran
dan pencairan kredit
yaitu : tahap-tahap
permohonan, investigasi, analisis,
keputusan persetujuan atau
penolakan permohonan, pencairan
kredit. Permasalahan dalam
pemberian perkreditan ini
adalah permasalahan multikriteria
dimana bank harus
tetap memperhatikan prinsip kehati-hatiannya dalam
melakukan penyaluran kredit
dan harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat
agar tidak menimbulkan suatu risiko.
Kredit yang
diberikan merupakan komponen
yang penting bagi bank karena
memberikan kontribusi pendapatan
yang mendominasi di bank selain
itu juga memunculkan
risiko yang tinggi
bagi bank. Kunci utama dari
kredit yang sehat
adalah pada tahap
pemberian kredit. Pada tahap
pemberian kredit inilah dimana risiko bagi bank dapat diminimalisir sekecil
mungkin. Oleh karena
itu, diperlukan sistem
yang baik dan
kuat dalam rangka
pemberian kredit. Sistem
pemberian kredit menjadi
sarana yang penting
untuk memperoleh informasi
pemberian kredit serta
juga dapat digunakan sebagai alat
bantu mendeteksi penyimpangan yang terjadi pada
proses pemberian kredit.
Salah satu tujuan
penerapan sistem dalam suatu
perusahaan adalah untuk membantu perusahan agar lebih efektif dan efisien
dalam mencapai tujuannya.
Semakin berkembangnya perusahaan maka tingkat
frekuensi terjadinya transaksi akan semakin tinggi. Dengan demikian
data yang harus
diolah akan semakin
besar, maka dengan pendekatan sistem dapat menjamin ketelitian
data dan perhitungannya.
Dalam kesempatan
ini penulis memilih
PD. BPR. Bank
Daerah Karanganyar sebagai
objek penelitian karena
keunggulan layanan kredit yang
dimiliki. PD. BPR.
Bank Daerah Karanganyar
terbukti mampu memberdayakan
pelaku usaha khususunya
skala menengah, kecil,
dan mikro di
Karanganyar. Salah satu
produk kredit PD. BPR.
Bank Daerah Karanganyar adalah Kredit Umum yang ditujukan
bagi para debitur yang memiliki
usaha yang sudah
berjalan untuk dikembangkan.
Mengingat adanya persaingan
dengan bank lain,
maka PD. BPR.
Bank Daerah Karanganyar
berupaya memberikan pelayanan
Kredit Umum semudah mungkin pada calon debitur yang mengajukan
permohonan Kredit Umum.
Tetapi
disamping itu PD.
BPR. Bank Daerah
Karanganyar juga harus memperhatikan sistem
pemberian kredit yang
diterapkannya sehingga risiko
yang mungkin muncul
di kemudian hari
dapat diminimalisir serta tujuan dari
penyaluran Kredit Umum
oleh PD. BPR.
Bank Daerah Karanganyar
dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
Maka dari itu Analisis
Sistem
Pemberian Kredit Umum
pada PD. BPR.
Bank Daerah Karanganyar.
B.Rumusan Masalah.
1. Bagaimana sistem
pemberian Kredit Umum
pada PD. BPR.
Bank Daerah Karanganyar?.
2. Apa saja
kelebihan dan kelemahan
dari sistem pemberian
Kredit Umum pada PD. BPR. Bank
Daerah Karanganyar?.
C.Tujuan.
1. Untuk mengetahui
sistem pemberian Kredit
Umumpada PD. BPR.
Bank Daerah Karanganyar.
2. Untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan
dari sistem pemberian Kredit Umum pada PD. BPR. Bank Daerah
Karanganyar.
D.Manfaat .
1. Bagi Perusahaan.
Tugas akhir
ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran tentang
sistem pemberian kredit
agar dihasilkan kualitas
informasi yang lebih
baik dan dapat
digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan manajemen
PD. BPR. Bank Daerah Karanganyar.
2. Bagi Pembaca.
Tugas akhir
ini diharapkan dapat
menambah referensi bagi
pembaca mengenai sistem
pemberian kredit serta
menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca.
3. Bagi penulis.
Sebagai tambahan
pengetahuan dan sebagai
bekal agar kelak
dapat menempatkan kombinasi
yang tepat antara
teori dan keadaan
praktis dalam lapangan pekerjaan
yang sesuai.
Skripsi EKonomi: Analisis Sistem Pemberian Kredit Umum Pada Pd. Bpr. Bank Daerah Karanganyar
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi