BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penjualan Kredit Pada Pt Wangsa Jatra Lestari
Menurut Jusup
(2005: 4) kemampuan
bersaing perusahaan dipengaruhi
oleh faktor internal
perusahaan yaitu sistem
pengendalian internal. Sistem
pengendalian internal yang
baik akan mendorong ditetapkannya
kebijakan manajemen. Sistem
pengendalian internal mendorong terciptanya
efisiensi operasi; melindungi
aktiva perusahaan dari pemborosan, kecurangan, dan pencurian;
serta menjamin terciptanya data
akuntansi yang tepat dan bisa dipercaya .
Sistem pengendalian internal
disusun oleh 4 (empat) unsur utama.
Unsur-unsur utama
sistem pengendalian internal
tersebut adalah (a) struktur
organisasi yang memisahkan
tanggung jawab fungsional
secara tegas, (b)
sistem wewenang dan
prosedur pencatatan yang
memberikan perlindungan yang
cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya, (c)
praktik yang sehat
dalam melaksanakan tugas
dan fungsi setiap
unit organisasi, dan
(d) karyawan yang
mutunya sesuai dengan
tanggung jawabnya.
Keberhasilan suatu
perusahaan dapat dinilai
berdasarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan
penjualan, semakin besar volume
penjualan semakin besar
pula keuntungan yang
akan diperoleh perusahaan.
Penjualan dapat dilakukan
secara kredit dan
tunai Penjualan kredit
merupakan penjualan yang
pembayarannya dilakukan beberapa
kali yaitu angsuran atau dibayar sekaligus pada waktu jatuh
tempo dan terkadang
didahului dengan pembayaran
uang muka.
Penjualan tunai
merupakan penjualan yang
pembayarannya segera dilakukan
setelah penyerahan barang
atau jasa. Penjualan
tunai dapat mempertahankan likuiditas perusahaan karena
hasil dari pembayaran dapat langsung
terealisasi dalam bentuk kas perusahaan.
Menurut Mulyadi
(2010: 210) sistem
penjualan yang biasanya diterapkan
oleh perusahaan manufaktur
adalah sistem penjualan
kredit.
Hal ini
dikarenakan customer lebih
tertarik dengan penjualan
kredit, sehingga total penjualan
perusahaan meningkat. Peningkatan
penjualan akan memberikan
peningkatan laba bagi perusahaan. Penjualan kredit akan menimbulkan
tagihan kepada pembeli
dalam jangka waktu
tertentu atau yang biasa disebut dengan piutang usaha.
Permasalahan yang sering terjadi dari penjualan kredit adalah risiko
tidak tertagihnya piutang
usaha. Untuk menghindari
tidak tertagihnya piutang
usaha, maka pada
prosedur order penjualan
selain menerima order penjualan,
perusahaan juga menganalisis kemampuan pembeli
dalam melunasi kredit
yang akan diberikan.
Perusahaan juga
dapat menganalisis manajemen
piutang usaha yang menyangkut masalah
pengendalian jumlah piutang
usaha, pengendalian penjualan,
pengumpulan piutang usaha,
dan evaluasi terhadap
kebijakan kredit yang diterapkan
perusahaan.
PT. Wangsa Jatra Lestari yang beralamat di Jalan Pajang–Kartasura Km.
8, Pabelan, Kartasura,
Sukoharjo merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa
percetakan, dengan jenis jasa yang dihasilkan seperti:
commercial printing, book
binding, packaging, uv
varnish, dan laminating.
Penjualan pada PT.
Wangsa Jatra Lestari
dilakukan secara tunai
dan kredit. Penjualan
tunai biasanya dilakukan
dalam partai kecil.
Penjualan kredit
biasanya dilakukan dalam
partai besar dan
diharuskan untuk membayar
uang muka 30%
dari total pesanan
sehingga menimbulkan piutang
usaha sebesar 70%
dari total pesanan.
Kebijakan pelunasan piutang usaha
pada PT. Wangsa Jatra Lestari dilakukan dengan 2
(dua) cara yaitu
penagihan langsung ke
pembeli dan transfer antarrekening.
Penagihan langsung ke pembeli
lebih rawan menimbulkan penyalahgunaan
dibandingkan dengan transfer
antarrekening karena melibatkan karyawan perusahaan dalam
penagihan, sehingga semua
unsur pengendalian internal harus
diterapkan untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak tertentu.
Munculnya permasalahan
yang berkaitan dengan
penjualan kredit menimbulkan
ketertarikan untuk menganalisis
sistem pengendalian internal
penjualan kredit yang
telah diterapkan pada
perusahaan. Oleh karena
itu, penulis tertarik
untuk menyusun tugas
akhir yang berjudul “EVALUASI
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
PENJUALAN KREDIT PADA PT. WANGSA
JATRA LESTARI”.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar
belakang yang diuraikan
di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:.
1. Bagaimana
sistem informasi akuntansi
penjualan kredit pada
PT.
Wangsa Jatra Lestari?.
2. Apakah sistem pengendalian internal penjualan kredit yang diterapkan oleh PT. Wangsa Jatra Lestari telah
dilaksanakan dengan baik?.
C. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan rumusan
masalah yang akan
di bahas maka
penulis mempunyai beberapa tujuan
sebagai berikut:.
1. Mengetahui
sistem informasi akuntansi
penjualan kredit yang diterapkan
pada PT. Wangsa Jatra Lestari.
2. Mengetahui
keefektifan dan keefisienan
penerapan sistem pengendalian
internal dalam mencapai
tujuan penjualan kredit
pada PT. Wangsa Jatra Lestari.
D. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian
ini diharapkan mempunyai
manfaat sebagai berikut:.
1. Bagi Perusahaan.
Sebagai pertimbangan
atau bahan rekomendasi
perbaikan sistem pengendalian
internal penjualan kredit
dalam perusahaan sehingga sistem yang diterapkan lebih efektif dan
efisien.
2. Bagi Penulis.
Sebagai sarana
dalam menerapkan pengetahuan
khususnya dalam menganalisis sistem pengendalian internal
penjualan kredit.
3. Bagi Pembaca.
Manfaat tugas akhir bagi pembaca,
yaitu:.
a. Sebagai
penambah wawasan mengenai
sistem pengendalian internal penjualan kredit yang diterapkan
perusahaan.
b. Sebagai referensi dalam menulis penelitian dengan tema sejenis di masa yang akan datang.
Skripsi Ekonomi: Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penjualan Kredit Pada Pt Wangsa Jatra Lestari
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi