Selasa, 14 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Pengaruh Kompensasi Eksekutif Terhadap Perilaku Risk Taking

  BAB 1.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Kompensasi Eksekutif Terhadap Perilaku Risk Taking
Pemberian  kompensasi  pada  jajaran  direksi  dan  komisaris  yang  biasa  disebut  jajaran  eksekutif  tentu  menjadi  perhatian  tersendiri  bagi  perusahaan. Dimana  kinerja  dari  jajaran  eksekutif  sendiri  sangat  menentukan  kemana  arah  perusahaan dan bagaimana performa perusahaan untuk mencapai tujuan umum  perusahaan.  Tidak  terkecuali  perilaku  risk  taking  para  manajer  yang  tentunya  akan  menentukan  performa  perusahaan  yang  akan  dinilai  oleh  para  investor.

Kebijakan  risk  taking  jajaran  eksekutif  berpotensi  membahayakan  perusahaan,  tetapi  di  satu  sisi  perilaku  risk  taking  tersebut  bisa  membuahkan  hasil  yang  dianggap  positif  bagi  perusahaan.  Para  jajaran  eksekutif  harus  mempertimbangkan  berbagai  kebijakan  yang  akan  disusun  menjadi  sebuah  strategi guna meningkatkan performa perusahaan  agar keputusan dengan risiko  tinggi dan membahayakan perusahaan dapat menghasilkan sesuatu yang positif  bagi  perusahaan,  seperti  meningkatnya  laba  perusahaan.  Tidak  tertutup  kemungkinan  jika  strategi  tersebut  gagal,  maka  akan  berpengaruh  pada  kompensasi  yang  mereka  terima  apabila  perusahaan  menerapkan  sistem  pemberian kompensasi berdasarkan kinerja setiap individu.
Pada  penelitian  sebelumnya,  dikemukakan  bahwa  pemberian  kompensasi  pada  jajaran  eksekutif,  diberikan  untuk  mengatasi  perilaku  risk  averse  dan  untuk  mendorong  perilaku  risk  taking  di  kalangan  eksekutif  (e.g.,  Smith and Stulz, 1985; Guay, 1999).  Pembayaran lebih harus diberikan kepada    CEO  untuk  mengurangi  efek  risk  aversion  dan  menyediakan  kenaikan  insentif  bagi yang mengambil projek bernilai risiko tinggi (Bizjak et al. 1993).
Sektor  industri  di  Indonesia  masing-masing  mempunyai  tingkat  risiko  perusahaan  yang  berbeda.  Perbedaan  risiko  tersebut  dipicu  oleh  perbedaan  aktivitas operasional perusahaan,  aktivitas keuangan, dan  aktivitas  internal yang  berbeda  antar  perusahaan.  Sebagai  contoh  pada  perusahaan  sub  sektor  otomotif  dan  komponen  diketahui  mempunyai  tingkat  risiko  yang  cukup  tinggi  dikarenakan perusahaan harus mengikuti perkembangan teknologi otomotif yang  cenderung  berkembang  lebih  cepat  jika  dibandingkan  dengan  perusahaan  sub  sektor  manufaktur  yang  lain.  Oleh  karena  itu  dibutuhkan  kemampuan  menentukan  kebijakan  strategis  yang  tepat  untuk  memenuhi  kebutuhan  konsumen otomotif. Risiko berkembangnya dunia otomotif menuntut para jajaran  eksekutif  untuk  mengambil  keputusan  secara  cepat  dan  tepat  dengan  mempertimbangkan  berbagai  kepentingan  baik  kepentingan  perusahaan,  konsumen dan juga kepentingan pribadi yang kaitannya dengan kompensasi.
Jika  beberapa  perusahaan  pada  sub  sektor  otomotif  dan  komponen menerapkan sistem pemberian kompensasi eksekutif  berdasarkan kinerja, maka  peneliti  tertarik  untuk  mengetahui  sejauh  mana  perilaku  risk  taking  seorang  jajaran  eksekutif  perusahaan.  Apakah  jajaran  eksekutif  akan  mengambil  beberapa  keputusan  yang  berisiko  tinggi  bagi  perusahaan,  dan  juga  akan  langsung berdampak pada kompensasi yang diterimanya.
Selanjutnya, penelitian ini diberi judul “Pengaruh Kompensasi Eksekutif terhadap  perilaku Risk taking  (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Otomotif  dan Komponen yang Terdaftar di BEI tahun 2006-2010)”.
  B.  Rumusan Masalah.
Tingkat risiko sebuah  kebijakan  investasi yang akan diambil, bisa dilihat dari  tingkat  biaya  R&D,  Capital  expenditures  (CAPEX),  leverage  dan  tingkat  pengambilan  risiko  juga  bisa  diidentifikasi  dari  volatilitas  saham  (vega)  perusahaan tersebut.
Berdasarkan  uraian  tersebut  diatas,  maka  dirumuskan  masalah  sebagai  berikut:.
1.  Apakah  kompensasi  eksekutif  berpengaruh  pada  capital  expenditures (CAPEX)  pada  perusahaan  sub  sektor  otomotif  dan  komponen  yang  terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)?.
2.  Apakah  kompensasi eksekutif  berpengaruh pada tingkat  leverage  pada  perusahaan  sub sektor otomotif dan komponen  yang terdaftar di Bursa  Efek Indonesia (BEI)?.
3.  Apakah kompensasi eksekutif  berpengaruh pada volatilitas saham  pada  perusahaan  sub sektor otomotif dan komponen  yang terdaftar di Bursa  Efek Indonesia (BEI)?.
C.  Tujuan dan Manfaat Penelitian.
1.  Tujuan penelitian.
Sesuai  dengan  permasalahan  yang  diajukan  dalam  penelitian,  maka  tujuan dari penelitian ini adalah:.
a.  Mengetahui  pengaruh  kompensasi  eksekutif  terhadap  capital  expenditures  (CAPEX)  pada  perusahaan  sub  sektor  otomotif  dan  komponen sub sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa  Efek Indonesia (BEI).
b.  Mengetahui  pengaruh  kompensasi  eksekutif  terhadap  tingkat  leverage  pada perusahaan  sub sektor otomotif dan komponen  yang  terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
c.  Mengetahui  pengaruh  kompensasi  eksekutif  terhadap  volatilitas  saham  pada  perusahaan  sub  sektor  otomotif  dan  komponen  yang  terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2.  Manfaat Penelitian.
Manfaat dari penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : a.  Bagi Akademisi.
Sebagai  tambahan  referensi   untuk  dunia  pendidikan  dan  untuk  penelitian  selanjutnya  tentang  pengaruh  kompensasi  eksekutif terhadap tingkat risk taking jajaran eksekutif suatu perusahaan.
b.  Bagi perusahaan.
Diharapkan  dapat  menjadi  tambahan  informasi  dan  bahan  pertimbangan  bagi  perusahaan  yang  akan  mengambil  keputusan  terkait dengan kompensasi pada level eksekutif.

 Skripsi Ekonomi: Pengaruh Kompensasi Eksekutif Terhadap Perilaku Risk Taking

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi