Rabu, 22 Oktober 2014

Skripsi EKonomi: Pengaruh Laba, Akrual, Dan Komponen Akrual Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan

  BAB I.
PENDAHULUAN.
1.1  LATAR BELAKANG MASALAH.
Skripsi EKonomi: Pengaruh Laba, Akrual, Dan Komponen Akrual Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan
Para  pemakai  laporan  keuangan  memerlukan  laporan  keuangan  dalam  pengambilan  keputusan -keputusan  ekonomi.  Laporan  keuangan  berisi  kinerja,  perubahan  posisi  keuangan  dan  laporan  aliran  kas.   Oleh  karena  itu,  perusahaan  diwajibkan  membuat  laporan  keuangan  serta  mempublikasikannya  secara  teratur ..

Keputusan-keputusan  ekonomi  juga  memerlukan  evaluasi  atas  kemampuan perusahaan dalam  menghasilkan kas (dan setara  kas),  dan waktu serta kepastian  dari  hasil  tersebut.  Kemampuan  ini  akhirnya  akan  menyangkut  dengan  kepentingan  para  pemakai  laporan  keuangan  tersebut.  Salah  satu  cara  untuk  mengevaluasi  keputusan-keputusan  ekonomi  adalah  dengan  cara  membuat  prediksi arus kas perusahaan untuk masa yang akan datang.
Menurut  SFAC  No.1  dalam  Dahler  et  al.  (2011),  ada  dua  tujuan  dari  pelaporan keuangan, yaitu sebagai berikut. Pertama, memberikan informasi yang  bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditur, dan pemakai lainnya dalam  membuat  keputusan  investasi,  kredit,  dan  keputusan  serupa  lainnya.  Kedua,  memberikan  informasi  tentang  prospek  arus  kas  untuk  membantu  investor  dan  kreditor dalam menilai peluang arus kas bersih perusahaan.
Prediksi  arus  kas  perusahaan  dimasa  depan  adalah  isu  mendasar  dalam  akuntansi  dan  keuangan  mengingat  bahwa  nilai  sekuritas  perusahaan  bergantung  pada  kemampuannya  untuk  menghasilkan  arus  kas.  Statement  of  Financial    Accounting  Concepts  (SFAC)  No.  1,  menyatakan  bahwa  tujuan  utama  dari  pelaporan  keuangan  adalah  untuk  memberikan  informasi  yang  membantu  investor,  kreditur,  dan  pengguna  lain  dalam  menilai  jumlah  dan  arus  kas  masa depan  (Cahyadi,  2006).  Jumlah  arus  kas  dari  aktivitas  operasi  merupakan  indikator untuk menentukan apakah arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi  cukup  untuk  melunasi  pinjaman,  memelihara  kemampuan  operasi  perusahaan,  membayar  dividen  dan  melakukan  investasi  baru  tanpa  mengandalkan  pada  sumber pendanaan dari luar (Raharjo, 2012). Menurut Sugiri dan Supriyadi (2005)  dalam Sumiyati dan Ardiani (2008), salah satu informasi yang disajikan di laporan  arus  kas  adalah  arus  kas  operasi,  yaitu  arus  kas  yang  diperoleh  dari  dan  untuk  kegiatan operasi.
FASB  lebih  lanjut  menegaskan  bahwa  informasi  mengenai  laba  perusahaan  dan  komponen-komponennya  diukur  dengan  akuntansi  akrual  yang  secara  umum  memberikan  indikasi  yang  lebih  baik  bagi  arus  kas  perusahaan  di  masa depan dari pada informasi tentang arus kas pada saat ini (El -Sayed, 2011).
Sejak  pendapat  FASB  mengenai  keunggulan  laba  dengan  metode  accrual  basic dalam  memprediksi  laba  dan  arus  kas  dimasa  depan,  satu  pertanyaan  yang  mendasar  serta  telah  ada  dibenak  dan  menjadi  perhatian  dari  banyak  peneliti  adalah apakah laba saat ini memiliki kemampuan lebih unggul dibanding arus kas  saat ini ketika memprediksi arus kas perusahaan dimasa depan.
Keterkaitan  antara  laba  akuntansi  dan  harga  saham   dalam  memprediksi  arus kas  masa depan telah menurun dari waktu ke waktu (El -Sayed, 2011). Salah  satu penjelasan pada kemunduran  hubungan antara laba dan (retuns) harga saham    adalah  berkurangnya kemampuan  laba dalam  memprediksi arus kas  masa depan  karena  harga  saham  adalah  nilai  sekarang  dari  arus  kas  masa  depan  (Prayoga,  2012)  Beberapa  hasil  penelitian  sebelumnya  menyatakan  bahwa  informasi  laba  memiliki keunggulan  dalam memprediksi arus kas dimasa depan lebih baik dari pada  dengan   menggunakan  arus  kas  saat  ini  yang  dibandingkan  dengan  kemampuan  memprediksi  laba dan arus kas dimasa  depan (Barth  et al.,  2001; Kim dan Kross,  2005).
Penelitian Dwi (2010) menguji pengaruh laba kotor, laba operasi, dan laba  bersih terhadap peramalan arus kas di  masa depan. Data  yang digunakan adalah  perusahaan  manufaktur  pada  tahun  2006-2008.  Hasil  penelitian  tersebut  menyatakan  bahwa  laba  kotor  memiliki  kemampuan  yang  lebih  baik  dibandingkan  laba  bersih dan  laba operasi dalam  memprediksi  arus kas di  masa  depan.  Murdoch dan  Krause (1990) dalam EL-Sayed (2011)  menemukan bahwa  Earnings  adalah  prediktor  yang  lebih  baik  dibandingkan  arus  kas  dalam  memprediksi arus kas operasi. Mereka juga menemukan bahwa kandungan utama  laba  dalam  memprediksi  arus  kas  masa  depan  memiliki  hubungan  dengan  komponen  akrual  saat  ini  dan  dapat  digunakan  kembali  untuk  tahun  berikutnya  untuk memprediksi arus kas masa depan.
Peneletiaan  As’ad  (2010)  menguji  secara  emperis  kemampuan  laba,  arus  kas  kegiatan  operasi,  arus  kas  kegiatan  pendanaan,  arus  kas  kegiaatan  investasi  dan  laba  terhadap  prediksi  arus  kas  di  masa  depan.  Penelitian  tersebut  menggunakan  metode  regresi  berganda  yang  datanya  diambil  dari  laporan  keuangan  perusahaan  manufaktur  yang  dari  tahun  2003-2009  Hasil  penelitian    tersebut  menyebutkan  bahwa  arus  kas  kegiatan  operasi,  arus  kas  kegiatan  pendanaan, arus kas kegiaatan  investasi, dan  laba  mempunyai  kemampuan  yang  signifikan dalam memprediksi arus kas masa depan.
Arus  kas  saat  ini  mempunyai  pengaruh  secara  signifikan  dalam  memprediksi arus kas dimasa depan. Bahkan penelitian terdahulu menyimpulkan  bahwa arus kas saat ini memiliki pengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas  dimasa  depan  dibandingkan  dengan  informasi  laba  (Lorek  dan  Willinger,  2009;  Finger, 1994).
Penelitian Cahyadi (2006) menyatakan bahwa arus kas memiliki pengaruh  yang signifikan terhadap prediksi arus kas masa depan dibandingkan dengan laba.
Akan tetapi,  laba  memiliki pengaruh  yang signiifikan terhadap  laba  masa depan  dibandingkan  dengan  arus  kas.  Karsa  et  al.  (2007)  menguji  laba,  arus  kas  operasi agregat dan komponen arus kas operasi dalam memprediksi arus kas  masa  depan.  Hasil  analisis  bahwa  laba,  arus  kas  operasi  agregat  dan  komponen arus kas operasi mampu memprediksi arus kas masa depan.
PSAK  No  2  Tahun  2009  dalam  Prayoga  (2012)  menyatakan  bahwa  informasi  arus  kas  berguna  untuk  menilai  kemampuan  perusahaan  dalam menghasilkan  kas  dan  setara  kas  dan  memungkinkan  para  pemakai mengembangkan  model  untuk  menilai  dan  membandingkan  nilai  sekarang  dari  arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan.
Barth et al. (2001) memperluas penelitian Dechow  et al.  (1998)  dalam ElSayed  (2011)  dengan  menyelidiki  peran  akrual  dalam  memprediksi  arus  kas  dimasa  depan  dan  menemukan  bahwa  akrual  disaggregating  menjadi  komponen    utama  dalam  perubahan  piutang  dan  hutang,  persediaan,  depresiasi,  amortisasi,  dan akrual  lainnya  yang secara signifikan  meningkatkan kemampuan  laba untuk  memprediksi arus kas dimasa depan daripada dengan arus kas saat ini.
Penelitian  El-Sayed  (2011)  yang  berdasarkan  sampel  perusahaan  yang terdaftar Mesir serta  didasarkan pada model prediksi arus kas yang dikembangkan  oleh  Barth  et  al.  (2001).  Hasil  penelitian  tersebut  mengungkapkan  bahwa  laba  agregat  memiliki  kemampuan  prediktif  unggul  daripada  arus  kas  dalam  memprediksi  arus  kas  dari  operasi  satu  tahun  kedepan  dan  hasil  menunjukkan  disaggregating  akrual  yang  menjadi  komponen  utama  adalah  perubahan  dalam  piutang,  hutang,  persediaan,  amortisasi,  dan  akrual  lainnya  secara  signifikan  meningkatkan kemampuan laba dalam memprediksi arus kas dimasa depan.
Komponen-komponen  akrual  seperti  penyusutan,  amortisasi,  perubahan  hutang, perubahan piutang, perubahan persediaan, dan akural lainnya mempunyai  kemampuan signifikan terhadap prediksi arus kas dimasa yang akan datang (Barth  et  al.,  2001).   Menurut  Prayoga  (2012),  laba  bersih,  perubahan  persediaan  dan  beban depresiasi dan amortisasi berpengaruh signifikan terhadap arus kas aktivitas  operasi dimasa  mendatang. Sedangkan perubahan piutang dan perubahan  hutang  tidak  menunjukkan pengaruh  yang  signifikan  terhadap arus kas  aktivitas operasi  dimasa mendatang.
Sumiyati dan Ardiani (2008) menguji secara empiris  komponen akuntansi  akrual  yang  terdiri  dari  perubahan  piutang  dagang,  perubahan  persediaan,  perubahan  hutang  dagang  dan  perubahan  beban  depresiasi  dalam  memprediksi  arus kas operasi  masa depan  pada perusahaan  industri farmasi  yang  terdaftar di    Bursa  Efek  Jakarta  (BEJ)  tahun  2005-2008.  Hasil  penelitian  ini  menunjukkan  bahwa  secara  parsial  variabel,  perubahan  hutang  dagang  dan  perubahan  beban  depresiasi  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap  arus  kas  operasi ,  sedangkan  variable  perubahan piutang dagang dan perubahan persediaan  tidak  berpengaruh  secara signifikan terhadap arus kas operasi .
Hasil  penelitian  sebelumnya  yang  menunjukkan  hasil  yang  bervariasi,  maka dalam penelitian ini akan membuktikan secara empiris bagaimana pengaruh  laba,  akrual,  dan  komponen  akrual   dalam  memprediksi  arus  kas  dimasa  depan.
Serta  menggunakan  ukuran  perusahaan  sebagai  variable  kontrol.  Variabel  independen dalam penelitian  ini   adalah arus kas  pada tahun  ini,  laba pada tahun  ini, dan jumlah akrual pada tahun ini. Variabel  kontrol  berupa ukuran perusahaan  dimasukkan  dalam  model  penelitian  karena  variabel  ini  mempengaruhi  kualitas  prediksi  arus  kas  masa  depan.  Secara  teoritis  perusahaan  yang  lebih  besar  mempunyai  kepastian  (certainty)  yang  lebih  besar  daripada  perusahaan  kecil  sehingga  akan  mengurangi  tingkat  ketidakpastian  mengenai  prospek  perusahaan  ke  depan.  Data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  data  sekunder  dari  Indonesian Capital Market Directory  (ICMD) serta laporan keuangan perusahaan  manufaktur  dari  tahun  2008-2011.  Dalam  kaitan  ini  maka  penulis  tertarik  untuk  menulis  skripsi  dengan  judul  “PENGARUH  LABA,  AKRUAL,  DAN  KOMPONEN  AKRUAL  DALAM  MEMPREDIKSI  ARUS  KAS  MASA  DEPAN  (Studi  pada  Perusahaan  Manufaktur  yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia)”.
  1.2   RUMUSAN MASALAH.
Laba  mempunyai  pengaruh  yang  signifikan  dalam  memprediksi  arus  kas  di  masa  depan  (El-Sayed,  2011;  Cahyadi,  2006;  Dwi,  2010).  Dalam  penelitian  Syafriadi  (2000)  dalam  Raharjo  (2012)  menunjukkan  bahwa  laba  mempunyai  pengaruh yang tidak signifikan dalam memprediksi arus kas di masa depan.
Akrual mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memprediksi arus kas di  masa  depan  (El-Sayed,  2011;  Barth  et  al.,  2001;  Khansalar,  2012).  Dalam  penelitian  Brochet  et  al.  (2008)  dan  Dwiati  (2008)  menunjukan  bahwa  akrual  mempunyai pengaruh yang tidak signifikan dalam memprediksi di masa depan.
Penelitian  terdahulu  menunjukan  hasil  yang  bervariasi  mengenai  pengaruh  komponen akrual dalam memprediksi arus kas di masa depan. Penelitian Prayoga  (2012)  menunjukkan  bahwa  persediaan  dan  biaya  depresiasi  dan  amortisasi  memiliki  pengaruh  signifikan  dalam  memprediksi  arus  kas  di  masa  depan.
Sedangkan  perubahan  piutang,  perubahan  hutang  mempunyai  pengaruh  tidak  signifikan dalam memprediksi arus kas di masa depan. Penelitian El -Sayed (2011)  menunjukan bahwa perubahan piutang, perubahan persediaan, dan akrual lainnya  memiliki pengaruh  yang signifikan dalam  memprediksi arus kas di  masa depan.
Sedangkan  perubahan  hutang  dan  beban  depresiasi  dan  amortisasi  memiliki  pengaruh yang tidak signifikan dalam memprediksi arus kas di masa depan.
Penelitian  Barth  et  al.  (2001)  menunjukan  bahwa  perubahan  hutang  dan  beban  depresiasi  dan  amortisasi  memiliki  pengaruh  yang  signifikan  dalam  memprediksi  arus  kas  di  masa  depan.  Sedangkan  perubahan  piutang,  perubahan    persediaan,  dan  akrual  lainnya  memiliki  pengaruh  yang  tidak  signifikan  dalam  memprediksi arus kas di masa depan.
Untuk menjawab masalah penelitian, maka pertanyaan untuk  penelitian ini sebagai berikut: .
1.  Apakah laba dapat memprediksi arus kas di  masa datang?.
2.  Apakah akrual dapat memprediksi arus kas di   masa datang?.
3.  Apakah komponen akrual dapat memprediksi arus kas di masa datang?.
1.3   TUJUAN PENELITIAN.
Secara umum tujuan penilitian ini adalah untuk menguji pengaruh laba, akrual,  dan  komponen  akrual  dalam  memprediksi  arus  kas  di  masa  depan.  Sesuai  permasalahan  dan  pertanyaan  penelitian,  tujuan  penelitian  dapat  dijabarkan  sebagai berikut: .
1.  Memberikan bukti empiris mengenai laba dalam memprediksi arus kas di masa  mendatang.
2.  Memberikan  bukti  empiris  mengenai  akrual  dalam  memprediksi  arus  kas  di  masa mendatang.
3.  Memberikan  bukti  empiris  mengenai  komponen  akrual  dalam  memprediksi  arus kas di masa mendatang.
1.4  MANFAAT PENELITIAN.
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: .
1.  Bagi Akademisi.
Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  menambah  referensi  diharapkan  dapat  memberikan  sumbangan  bagi  ilmu  pengetahuan  dengan  memberikan  bukti  empiris mengenai kemampuan  arus  kas, laba, dan akrual untuk memprediksi  arus kas masa depan.
2.  Bagi investor .
Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  menjadi  salah  satu  alat  untuk  memprediksi  arus  kas,  sehingga  dapat  menjadi  bahan  pertimbangan  dalam  analisis  fundamental.
3.  Bagi pembaca lain.
Hasil penelitian ini dapat menjadikan bahan pengetahuan dan wawasan, serta  memberikan  sumbangan  praktis  pada  pengembangan  teori,  terutama  teoriteori yang berkaitan dengan earnings dan arus kas.

 Skripsi EKonomi: Pengaruh Laba, Akrual, Dan Komponen Akrual Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi