Selasa, 28 Oktober 2014

Skripsi Ekonomi: Pergantian chief executive officer (ceo) dan kinerja akuntansi

  BAB I .
PENDAHULUAN .
A.  Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Pergantian chief executive officer (ceo) dan kinerja akuntansi
Dalam  setiap  perusahaan  memiliki  tujuan  yang  ingin  dicapai,  misalnya  meningkatkan  kinerja  perusahaan.  Suatu  kinerja  dalam  perusahaan  merupakan  hasil dari baik atau tidaknya tata kelola perusahaan, yang terdiri dari susunan tim  manajemen. Tata kelola perusahaan dianggap baik jika menghasilkan peningkatan  kinerja  perusahaan  di  masa  datang.  Peningkatan  ini  tidak  lepas  dari  peran  tim  manajemen  dalam  mengelola  perusahaan  tersebut.  Tim  manajemen  mempunyai  tingkatan yang dibagi menjadi tiga golongan, yaitu manajer lini pertama, manajer  menengah, dan manajer puncak (Handoko, 2003).

Di  Indonesia,  manajer  puncak  disebut  dengan  Dewan  Direksi,  yang  memiliki pimpinan dengan sebutan  Chief Executive Officer(CEO) atau Direktur  Utama  (Setiawan,  2007).  Menurut  Warner,  Watts  dan  Wruck  (1988),  Chief  Executive  Officer (CEO)  merupakan  salah  satu  orang  yang  duduk  dalam  kepemimpinan  perusahaan  yang  termasuk  dalam  kelompok  manajemen  puncak  (top management) sebuah perusahaan. Fungsi CEO lebih mengarah kepada fungsi  strategik,  misalnya  menentukan  tujuan  perusahaan,  perencanaan,  pengorganisasian,  dan  pengawasan  (Neumann  dan  Voetmann,  1999;  Handoko,  2003).  Oleh  karena  itu,  CEO  memiliki  peran  penting  dalam  kinerja  perusahaan,  terutama pada kinerja akuntansi.
  Penelitian  terdahulu  menjelaskan  bahwa  kinerja  akuntansi  berhubungan  negatif  dengan  pergantian  CEO  (Brunello,  Graziano  dan  Parigi,  2003;  Goergen  dan  Reneboog,  2000).  Kinerja  akuntansi  yang  semakin  buruk,  probabilitas  pergantian  CEO  pada  perusahaan  akan  semakin  besar.  Kinerja  akuntansi  dapat  terlihat  pada  laporan  keuangan  perusahaan  (Lindrianasari  dan  Jogiyanto,  2009).
Menurut Novi (2010), laporan keuangan memiliki manfaat bagi pengguna, seperti  investor  dan  kreditor.  Investor  menggunakan  laporan  keuangan  untuk  melihat  keadaan  perusahaan  apakah  baik  atau  tidak,  yang  berguna  untuk  mengambil  keputusan dalam berinvestasi. Begitu juga dengan kreditor, yang melihat laporan  keuangan  untuk  mengambil  keputusan  apakah  perusahaan  dapat  diberikan  pinjaman atau tidak (Novi, 2010).
Kegunaan  laporan  keuangan  yang  penting  dan  menjadi  sarana  untuk  mengukur  kinerja  akuntansi  perusahaan,  maka  diperlukan  evaluasi  kinerja  perusahaan.  Jika  kinerja  perusahaan  mengalami  penurunan,  perlu  adanya  pertimbangan  untuk  melakukan  pergantian  CEO  (Lindrianasari  dan  Jogiyanto,  2009),  dimana  CEO  memegang  peranan  penting  dalam  mengelola  perusahaan  (Wandeca, 2012). Selain itu, laporan keuangan menjadi tanggungjawab dan hasil  dari  kinerja  CEO  dalam  mengelola  perusahaan  (Novi,  2010).  Apabila  terjadi  pergantian CEO, maka diharapkan dapat memberikan dampak kinerja untuk masa  datang  perusahaan.  CEO  baru  akan  melakukan  perubahan  pada  struktur  dan  proses  jalannya  perusahaan  yang  menghasilkan  suatu  kinerja.  CEO  dinyatakan  sukses  apabila  kinerja  perusahaan  yang  dihasilkan  semakin  baik.  CEO  yang  dianggap  gagal  menghasilkan  suatu  kinerja  yang  kurang  baik,  bahkan  menurun    dari  kinerja  perusahaan  sebelumnya  (Setiawan,  2007).  Kegagalan  CEO  dalam  memanajemen dapat terlihat pada pengambilan keputusan-keputusan yang kurang  optimal  atau  ketidakmampuan  manajemen  menerapkan  kebijakan  yang  diperlukan (Huson, Malatesta dan Parrino, 2004).
Seperti contoh yang terjadi di perusahaan Indosat. Harry Sasongko berasal  dari  outside perusahaan  yang  menjabat  menjadi  CEO  Indosat,  sebelumnya  menjadi  CEO  di  GE  Finance  Indonesia.  Selama  kepemimpinannya,  Harry  baik  dalam kinerjanya. Tahun 2011 pendapatan mengalami pertumbuhan sebesar 3,5%  yaitu sebesar Rp 15,4 triliun per September 2011. Pendapatan berasal dari bagian  seluler dan nonseluler. Bagian seluler tumbuh 4,8% dari tahun lalu. Pertumbuhan  ini  terjadi  karena  peningkatan  pelanggan  Indosat  atas  produk  perusahaan.
Peningkatan  pelanggan  naik  29,9%  dari  tahun  lalu.  Maka,  dari  perningkatan  tersebut  dapat  menghasilkan  pertumbuhan  laba  perusahaan.  Hal  ini  berarti  pergantian CEO memberikan dampak yang baik untuk perusahaan (Kompas).
Pergantiam  CEO  yang  memberikan  dampak  positif  juga  terjadi  di  PT.
Garuda Indonesia Tbk. Emirsyah Satar dilantik menjadi presiden sekaligus CEO  di  Garuda.  Kondisi  Garuda  saat  itu  sedang  memburuk  dengan  adanya  kerugian  yang mencapai triliunan rupiah. Pada pengelolaan Emirsyah, perusahaan mampu  membalikkan  kondisi  keuangan  Garuda.  Perusahaan  dapat  meningkatkan  keuntungan  dari  tahun  ke  tahun.  Emirsyah  diangkat  pada  tahun  2005,  dan  kebangkitan  perusahaan  terlihat  mulai  tahun  2007  hingga  saat  ini.  Itu  sebabnya  Emirsyah dipertahankan untuk menjabat sebagai CEO Garuda (Okezone).
  Perusahaan  Telkom  melakukan  pergantian  CEO  untuk  meningkatkan  kinerja perusahaan. CEO baru Telkom bernama Arief Yahya. Kinerja perusahaan  sebelumnya  tidak  dianggap  kurang  baik,  namun  memiliki  kinerja  yang  kurang  maksimal. Kepemimpinan Arief, perusahaan dibawa hingga ke luar negeri, yaitu  Timor Leste. Di samping itu, pendapatan dan laba yang diperoleh perusahaan ikut  meningkat dari tahun sebelumnya (Merdeka).
Selain  itu,  perusahaan  Wika  juga  melakukan  pergantian  CEO  untuk  meningkatkan  kinerja  perusahaan.  Bintang  Perbowo  adalah  CEO  baru  yang  dilantik  pada  tahun  2008.  Dalam  pengelolaannya,  Wika  menjangkau  dibanyak  bidang,  seperti  jembatan,  jalan  tol,  pelabuhan,  dan  pengairan.  Pada  tahun  2013,  Wika berpeluang memperoleh sejumlah megaproyek.
Penelitian  mengenai  hubungan  kinerja  perusahaan  dan  pergantian  CEO  yang dilakukan oleh Kang dan Shivdasani (1995) menunjukkan hubungan negatif  antara  kinerja  perusahaan  dan  pergantian  CEO  di  Jepang.  Kaplan  (1994)  yang  membandingkan  peristiwa  pergantian  CEO  di  Jepang  dan  Amerika  Serikat  menemukan  kesamaan  hasil,  yaitu  probabilitas  pergantian  CEO  meningkat  jika  kinerja perusahaan menurun.
Pergantian CEO merupakan suatu sinyal  yang diberikan oleh perusahaan  bahwa  akan  ada  perubahan  dalam  pengelolaan  perusahaan  dengan  cara  menerapkan  peraturan  dan  prosedur  baru,  serta  perubahan  kebijakan  yang  ditetapkan  oleh  CEO  baru  yang  diharapkan  meningkatkan  kinerja  perusahaan  (Setiawan, 2007). Menurut Singh dan Barr (2001), pengumuman pergantian CEO  dianggap sebagai berita buruk (bad news)di Australia. Pada penelitian Setiawan    (2008), pengumuman pergantian CEO dianggap sebagai kabar baik (good news) karena  reaksi  pasar  bereaksi  positif.  Pergantian  CEO  yang  diumumkan  sangat  penting  bagi  investor,  maka  pengumuman  pergantian  CEO  dianggap  menjadi  salah satu sarana untuk menilai apakah terjadi perubahan positif atau negatif pada  kinerja perusahaan setelah masa pergantian.
Penelitian  ini  dilakukan  untuk  melihat  bagaimana  kinerja  perusahaan  di  Indonesia  yang  terjadi  sebelum  dan  setelah  pergantian  CEO.  Peneliti  tertarik  dengan  penelitian  ini  karena  penelitian  tentang  perubahan  kinerja  perusahaan  setelah  pergantian  CEO  di  Indonesia  masih  jarang  dilakukan.  Penelitian  yang  dilakukan  Denis  dan  Denis  (1995)  menghasilkan  kinerja  perusahaan  akan  meningkat secara signifikan setelah terjadi pengumuman pergantian CEO. Namun  berbeda  dengan  hasil  penelitian  Huson,  Malatesta,  dan  Parrino  (2004)  yang  menyebutkan  bahwa  peningkatan  kinerja  tidak  signifikan  meskipun  bernilai  positif setelah pengumuman pergantian CEO.
Penelitian  ini  membedakan  pergantian  yang  berasal  dari  dalam  (inside) dan dari luar  (outside).Selain membedakan pergantian secara  insidedan  outside,  penelitian ini juga bekaitan dengan restrukturisasi perusahaan yang dilakukan oleh  CEO  baru.  Restrukturisasi  perusahaan  oleh  CEO  baru  diharapkan  dapat  meningkatkan  kinerja  perusahaan.  Menurut  Denis  dan  Denis  (1995)  bahwa  pergantian  CEO  mengakibatkan  perusahaan  melakukan  downsizing.  Downsizing merupakan perubahan dalam total aset, jumlah karyawan, dan pengeluaran modal.
Downsizing menjadi  salah  satu  alternatif  yang  dilakukan  perusahaan  dalam  restrukturisasi perusahaan setelah terjadi pergantian CEO.
  Penelitian  yang  dilakukan  Denis  dan  Denis  (1995)  menggunakan  pengukuran  dasar  akuntansi  dengan  Operating  Income  before  Depreciation  to  Total  Asset  (OIBD/TA)  yang  hasilnya  disesuaikan  dengan  median  industri  pada  periode  1985-1988.  Penelitian  tersebut  menunjukkan  peningkatan  laba  operasi  setelah pergantian CEO. Huson, Malatesta, dan  Parrino (2004) mengembangkan  penelitian  yang  dilakukan  Denis  dan  Denis  (1995).  Mereka  menggunakan  Operating Return on Asset (OROA) dan memperluas periode pengamatan. Dalam  penelitiannya  juga  menjelaskan  asal  pergantian  CEO  baru.  CEO  baru  disebut  outside jika  CEO  baru  bekerja  di  perusahaan  dalam  1  tahun  atau  kurang.  CEO  baru yang lain disebut inside.
Dalam penelitian ini menggunakan dasar akuntansi, yaitu laba (ROA dan  ROE)  dan  leverage,  serta  dengan  restrukturisasi  perusahaaan,  yang  akan  disesuaikan dengan tren industri untuk mengatahui apakah perubahan kinerja pada  perusahaan  disebabkan  oleh  kinerja  CEO  atau  tren  industri.  Selain  itu,  akan  dibedakan berdasarkan asal CEO baru, yaitu dari inside atau outside perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas tersebut serta atas penelitian terdahulu, penulis  merasa  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  dengan  judul:  “PERGANTIAN  CHIEF  EXECUTIVE  OFFICER  (CEO)  DAN  KINERJA  AKUNTANSI  (Studi  Empiris pada Perusahaan Non-Keuangan yang Listing di BEI Tahun 2001-2012)”.
B.  Rumusan Masalah .
Peran  CEO  sangat  penting  untuk  jalannya  kinerja  perusahaan,  maka  pergantian  CEO  pada  perusahaan  berpengaruh  besar.  Pentingnya  peran  CEO    karena  CEO  lebih  mengarah  pada  fungsi  strategi,  misalnya  untuk  menentukan  tujuan  perusahaan,  perencanaan,  pengorganisasian,  dan  pengawasan  (Neumann  dan Voetmann, 1999; Handoko, 2003).
Penelitian  ini  menggunakan  pengukuran  dengan  dasar  akuntansi  yaitu  laba,seperti Return On Asset(ROA) dan Return On Equity(ROE), serta leverage.
Selain  itu,  pergantian  CEO  juga  diikuti  dengan  restrukturisasi  perusahaan.
Masalah penelitian yang lebih spesifik adalah: .
1.  Apakah ada perbedaan kinerja perusahaan setelah pergantian CEO? .
2.  Apakah  ada  perbedaan  kinerja  perusahaan  setelah  pergantian  CEO  yang  berasal dari inside (outside) perusahaan? .
3.  Apakah CEO baru melakukan restrukturisasi perusahaan?.
4.  Apakah  CEO  yang  diangkat  dari  inside  (outside) melakukan  restrukturisasi  perusahaan? .
C.  Tujuan Penelitian .
Penelitian ini dilakukan untuk tujuan:.
1.  Memberikan bukti ada perbedaan kinerja perusahaan setelah pergantian CEO.
2.  Memberikan bukti ada perbedaan kinerja perusahaan setelah pergantian CEO  yang berasal dari inside dan outside perusahaan.
3.  Memberikan bukti ada restrukturisasi perusahaan oleh CEO baru.
4.  Memberikan bukti ada restrukturisasi perusahaan oleh CEO baru yang berasal  dari inside dan outside perusahaan.
D.  Manfaat Penelitian .
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:.
1.  Manfaat Teoritis .
Penelitian  yang  dilakukan  dapat  memberikan  bukti  mengenai  ada  atau  tidaknya perubahan kinerja perusahaan terhadap pergantian CEO yang dilihat dari  dasar  akuntansi  yaitu  laba  (ROA  dan  ROE)  dan  leverage,  serta  dari  pengaruh  kinerja terhadap restrukturisasi perusahaan, terutama untuk kasus yang terjadi di  Indonesia  mengingat  penelitian  kinerja  perusahaan  dan  pengumuman  pergantian  CEO yang masih jarang dilakukan.
2.  Manfaat Praktis .
a.  Bagi  investor,  dapat  memperluas  pengetahuan  tentang  pergantian  CEO  sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan secara tepat dan  mengetahui  dampak  pergantian  CEO  terhadap  kinerja  perusahaan  untuk  pengambilan keputusan berinvestasi atau tidak di perusahaan tersebut.
b.  Bagi  akademisi,  hasil  penelitian  ini  dapat  menambah  wawasan  dan  pengatahun  tentang  pengaruh  pengumuman  pergantian  CEO  terhadap  kinerja perusahaan.

 Skripsi Ekonomi: Pergantian chief executive officer (ceo) dan kinerja akuntansi

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi