Senin, 10 November 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan industri rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang .
 Skripsi Ekonomi: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan industri rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013
Pembangunan  ekonomi  suatu  bangsa  merupakan  pilar  penting  bagi  terselenggaranya pembangunan di segala bidang,  yang dilakukan oleh negara  berkembang  adalah  untuk  memperkuat  perekonomian  nasional,  memperluas  lapangan kerja, meningkatkan  kesempatan kerja, dan pemerataan pendapatan.

Salah  satu  usaha  untuk  meningkatkan  pembangunan  ekonomi  adalah  pembangunan di sektor industri  karena memiliki beberapa keunggulan dalam  hal  akselerasi  pembangunan  (Lincolin,  2004).  Macam-macam  industri  dapat  dibedakan  atas  industri  besar,  menengah,  kecil  dan  rumah  tangga  yang  merupakan usaha jangka panjang yang dapat mensejahterakan masyarakatnya.
Ketika  krisis  ekonomi  pada  tahun  1997  melanda  Indonesia,  mengakibatkan  pengusaha-pengusaha  penggerak  roda  perekonomian  mengalami kebangkrutan. Turunnya nilai tukar rupiah dan harga saham yang  jatuh  mengakibatkan  kondisi  perekonomian  Indonesia  terpuruk.  Tetapi,  di  tengah-tengah  keterpurukan  tersebut  industi  rumah  tangga  yang  tercakup  dalam  sektor  riil  menjadi  pahlawan  untuk  membangkitkan  perekonomian  Indonesia (http://www.anneahira.com, 2013).
Industri  rumah  tangga  ini,  cukup  stabil  dan  dapat  menjaga  keseimbangan  kondisi  ketika  masa  krisis  dikarenakan  industri  rumah  tangga  tidak  memerlukan  modal  yang  banyak,  padat  karya ,  dan  memiliki  pangsa  pasar yang cenderung stabil. Industri rumah tangga merupakan bentuk industri    yang  diklarifikasikan  dalam  jumlah  tenaga  kerja  yang  sedikit  digunakan.
Dalam industri rumah tangga dalam bentuk ini mempunyai modal yang sangat  terbatas.  Rudi  (2012)  meneliti  mengenai  Industri  kecil  konveksi  Desa  Padurenan  Kecamatan  Gebog  Kabupaten  Kudus  yang  menyimpulkan  bahwa  keempat  variabel  modal,  tenaga  kerja,  bahan  baku  dan  mesin  berpengaruh  positif dan signifikan terhadap produksi pada industri kecil konveksi.
Dalam  upaya  menumbuh  kembangkan  industri  tersebut,  maka  pemerintah  melalui  berbagai  instansi  terkait  melakukan  berbagai  upaya  pembinaan,  baik  yang  bersifat  teknis  produk,  penjualan  maupun  melalui  peraturan  yang  ada  agar  menjamin  tersedianya  informasi  bagi  masyarakat.
Faktor  yang  mendorong  tumbuh  kembangnya  industri  rumah  tangga  adalah  industri tersebut kebanyakan menggunakan bahan baku alami yang tersedia di  dalam  negeri,  didasarkan  di  daerah  sekitar  maupun  dalam  negeri  dan  di  konsumsi  oleh  masyarakat  secara  luas  dan  memberikan  konstribusi  bagi  pengembangan  ekonomi  masyarakat  kecil  dan  menengah.  Penelitian  yang  menunjukkan  pengaruh  penggunaan  bahan  baku  alami  terhadap  produksi  adalah  Devia  (2013)  meneliti  industri  tempe  terbesar  di  Kabupaten  Kendal  terletak  di  Kecamatan  Sukorejo  yang  menyimpulkan  bahwa  hasil  penelitian  menunjukkan bahwa produksi tempe pada sentra industri tempe di Kecamatan  Sukorejo Kabupaten Kendal cenderung tetap disebabkan karena harga kedelai  yang fluktuatif.
Para  pengusaha  tempe  tidak  dapat  meningkatkan  kapasitas  produksinya.  Secara  bersama-sama  variabel  modal,  tenaga  kerja,  dan  bahan  baku  signifikan  terhadap  variabel  dependen  hasil  produksi,  bahan  baku    berpengaruh  signifikan  terhadap  hasil  produksi  tempe  pada  sentra  industri  tempe.
Setiap  industri,  baik  yang  bergerak  dalam  bidang  produk  atau  jasa  mempunyai  tujuan  untuk tetap  hidup  dan  berkembang,  tujuan  tersebut  dapat  dicapai  melalui  upaya  untuk  dapat  mempertahankan  dan  meningkatkan  keuntungan. Hal ini, dapat dilakukan jika industri dapat mempertahankan dan  meningkatkan  penjualan  produk  atau  jasa  yang  mereka  produksi.  Dengan  meningkatkan penjualan sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar  dapat ditingkatkan atau dipertahankan.
Kota  Yogyakarta  sering  disebut  kota  gudeg,  yang  merupakan  kota  yang sangat menarik untuk dikunjungi. Berbagai program  yang dicanangkan  oleh Pemerintah kota Yogyakarta mulai dari tata kota, pendidikan, pariwisata,  kesenian  hingga  kerajinan  tangan  mendapatkan  respon  yang  baik  dari  wisatawan  lokal  maupun  wisatawan  mancanegara,  terutama  masyarakat  Yogyakarta itu sendiri.
Dengan  banyaknya  industri  yang  ada  di  kota  Yogyakarta  terdapat  kumpulan  data  yang  didapatkan  oleh  karena  itu  dapat  disimpulkan  dengan  tabel dibawah ini adalah : Tabel 1.Banyaknya Usaha Industri Kecil, Tenaga Kerja, dan Nilai Investasi di Kota Yogyakarta Tahun   Usaha (unit)  Tenaga kerja  (orang)  Nilai investasi  (000 Rp)  2008  5.950  31.600  155.231.052009  6.224  33.150  160.292.662010  6.535  34.470  169.910.22Sumber : Dinas Perindagkoptan kota Yogyakarta, 2011    Industri dibedakan atas industri besar, sedang, kecil dan rumah tangga.
Pada tahun 2008 jumlah industri kecil di Kota Yogyakarta tercatat 5.950 unit  dengan  jumlah  tenaga  kerja  31.600  orang  dan  nilai  investasi  sebesar  Rp  155.231 juta. Dibandingkan dengan tahun 2008, pada tahun 2009 mengalami  peningkatan  jumlah  industri  kecil  tercatat  6.224  unit  dengan  jumlah  tenaga  kerja  33.150  orang  dan  nilai  investasi  160.292  juta.  Terlihat  bahwa  setiap  tahun  mengalami  kenaikan  5  persen  pada  jumlah  usahanya,  jumlah  tenaga  kerja yang terserap naik 3,98 persen dan nilai investasinya naik 6 persen pada  tahun 2010.
Berdasarkan cabang industri kecil yang ada di kota Yogyakarta salah satunya  terdapat  aneka  industri  kerajinan  yang  bermacam-macam  jenisnya  seperti  batik,  anyaman,  gerabah  dan  keramik,  kerajinan  kayu,  souvenir,  kerajinan  kertas  daur  ulang,  hiasan  dinding  dari  bambu,  dan  kerajinan  tas.
Industri kecil tersebut setiap tahun mengalami peningkatan yang cukup st abil  itu  membuktikan  bahwa  usaha  industri  kecil  menunjukkan  hal  yang  menggembirakan agar semakin dikembangkan dan mencapai target yang lebih  tinggi.
Industri rumah tangga kerajinan tangan merupakan salah satu industri  yang  sangat  potensial  dan  memiliki  prospek  yang  baik  untuk  tumbuh  dan  berkembang.  Hal  ini,  dibuktikan  dengan  banyaknya  industri  rumah  tangga  yang  tersebar  di  seluruh  pelosok  tanah  air  walaupun  dalam  jenis  dan  skala  usaha  yang  berbeda-beda  (Buku  kota  Yogyakarta).  Dengan  berbagai  inovasi  yang  diciptakan  membuat  berbagai  kreasi  hasil  industri  rumah  tangga  salah  satunya yang paling terkenal adalah kerajinan tangan.
  Perkembangan  industri  saat  ini,  tercermin  bahwa  perkembangan  industri  kerajinan  tangan  yang  ada  di  kota  Yogyakarta  semakin  berkembang dan  memberikan  dampak  yang  sangat  besar  bagi  masyarakat.  Salah  satu  dampak  adanya  industri   tersebut  dengan  tersedianya  lapangan  pekerjaan  semakin banyak dan dapat mengurangi pengangguran. Kerajinan tangan yang  ada di Yogyakarta mempunyai daya tarik bagi  wisatawan untuk membelinya  yang dapat dijadikan sebagai buah tangan atau hiasan interior ruangan untuk  keluarga  dan  kerabat  seperti  gerabah  kasongan  yang  terbuat  dari  tanah  liat  dalam pembuatannya menggunakan alat tradisional yang terletak di kasongan.
Produk-produk  kerajinan  tangan  yang  ada  di  Yogyakarta  bermacammacam jenisnya selain gerabah terdapat kerajinan bunga kering, lampu hias,  vas bunga, guci, patung dan batik khususnya kerajinan tangan tas merupakan  salah satu ciri khas yang sangat digemari ole h kaum wanita atau pengunjung  yang pergi ke kota gudeg ini. Tas khas Yogyakarta ini bermacam -macam tipe  yang cocok untuk dipakai dalam berbagai acara dengan harga yang terjangkau  namun terlihat elegant, klasik dan mewah dengan seni yang tinggi Industri  rumah  tangga  kerajinan  tangan  tas  yang  ada  di  kota  Yogyakarta beraneka ragam jenis, bahan, dan bentuk. Bahan yang digunakan  terbuat  dari  pandan,  kulit,  eceng  gondok,  rotan,  vinil,  maupun  lidi  yang  dimanfaatkan  para  pengrajin  dengan  proses  yang  sederhana,  namun  membutuhkan   ketelitian  dan  kerapian  agar  menghasilkan  sebuah  tas  yang  memiliki nilai eksklusifitas dari sebuah mahakarya seni yang tinggi.
Penduduk  Yogyakarta  memiliki  ciri  khas,  salah  satunya  sikap  keramahtamahan yang membuat kota Yogyakarta sangat nya man dan menarik  untuk  dikunjungi,  terutama  oleh  wisatawan  asing  yang  pada  dasarnya    merupakan  pangsa  pasar  yang  sangat  menjanjikan  bagi  perkembangan  kota  Yogyakarta.
Berdasarkan  uraian  di  atas,  maka  dalam  penelitian  akan  di  lihat  seberapa  besar  pengaruh  modal,  harga,  bahan  baku  dan  tenaga  kerja  dapat  mempengaruhi  penjualan  kerajinan  tangan  tas  di  kota  Yogyakarta.  Oleh  karena  itu  penelitian  ini  berjudul  “Analisis  Faktor-Faktor  Yang  Mempengaruhi  Penjualan  Industri  Rumah  Tangga  Handmade  Tas  di  Kota Yogyakarta Tahun 2013”.
B.  Perumusan Masalah.
Dari  latar  belakang  di  atas  dapat  dikemukakan  beberapa  perumusan  masalah adalah .
1.   Bagaimanakah pengaruh variabel harga  terhadap penjualan industri rumah  tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013?.
2.   Bagaimanakah pengaruh variabel modal terhadap penjualan industri rumah  tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013?.
3.   Bagaimanakah pengaruh variabel tenaga kerja terhadap penjualan industri  rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013?.
4.   Bagaimanakah pengaruh variabel bahan baku  terhadap penjualan industri  rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013?.
C.  Tujuan Penelitian.
1.   Untuk  mengetahui  pengaruh  variabel  modal  terhadap  penjualan  industri  rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013.
2.   Untuk  mengetahui  pengaruh  variabel  bahan  baku  terhadap  penjualan  industri rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013.   3.   Untuk  mengetahui  pengaruh  variabel  tenaga  kerja  terhadap  penjualan  inddustri rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013.
4.   Untuk  mengetahui  pengaruh  variabel  harga  terhadap  penjualan  industri  rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013.
D.  Manfaat Penelitian.
1.   Bagi Pemerintah atau instansi yang terkait  Dapat  mengembangkan  sektor  industri  rumah  tangga  agar  membina  dan  memberikan  informasi  yang  bermanfaat  bagi  para  wirausaha  industri  rumah tangga kerajinan tangan guna meningkatkan penjualan.
2.   Bagi Produsen tas Diharapkan  dapat  mengembangkan  industri  kerajinan  tangan  dan  meningkatkan penjualan dalam jangka waktu yang panjang.
3.   Bagi peneliti  Mendapatkan pengetahuan  yang lebih luas tentang industri rumah tangga  kerajinan tangan tas.

 Skripsi Ekonomi: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan industri rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi