BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang .
Skripsi Ekonomi: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan industri rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013
Pembangunan ekonomi
suatu bangsa merupakan
pilar penting bagi terselenggaranya
pembangunan di segala bidang, yang
dilakukan oleh negara berkembang adalah
untuk memperkuat perekonomian
nasional, memperluas lapangan kerja, meningkatkan kesempatan kerja, dan pemerataan pendapatan.
Salah satu
usaha untuk meningkatkan
pembangunan ekonomi adalah pembangunan di sektor industri karena memiliki beberapa keunggulan dalam hal
akselerasi pembangunan (Lincolin,
2004). Macam-macam industri
dapat dibedakan atas
industri besar, menengah,
kecil dan rumah
tangga yang merupakan usaha jangka panjang yang dapat
mensejahterakan masyarakatnya.
Ketika krisis
ekonomi pada tahun
1997 melanda Indonesia, mengakibatkan
pengusaha-pengusaha
penggerak roda perekonomian mengalami kebangkrutan. Turunnya nilai tukar
rupiah dan harga saham yang jatuh mengakibatkan
kondisi perekonomian Indonesia
terpuruk. Tetapi, di tengah-tengah keterpurukan
tersebut industi rumah
tangga yang tercakup dalam
sektor riil menjadi
pahlawan untuk membangkitkan
perekonomian Indonesia
(http://www.anneahira.com, 2013).
Industri rumah
tangga ini, cukup
stabil dan dapat
menjaga keseimbangan kondisi
ketika masa krisis
dikarenakan industri rumah
tangga tidak memerlukan
modal yang banyak,
padat karya , dan
memiliki pangsa pasar yang cenderung stabil. Industri rumah
tangga merupakan bentuk industri yang diklarifikasikan dalam
jumlah tenaga kerja
yang sedikit digunakan.
Dalam industri rumah tangga dalam
bentuk ini mempunyai modal yang sangat terbatas. Rudi
(2012) meneliti mengenai
Industri kecil konveksi
Desa Padurenan Kecamatan
Gebog Kabupaten Kudus
yang menyimpulkan bahwa keempat variabel
modal, tenaga kerja,
bahan baku dan
mesin berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi pada
industri kecil konveksi.
Dalam upaya
menumbuh kembangkan industri
tersebut, maka pemerintah
melalui berbagai instansi
terkait melakukan berbagai
upaya pembinaan, baik
yang bersifat teknis
produk, penjualan maupun
melalui peraturan yang
ada agar menjamin
tersedianya informasi bagi
masyarakat.
Faktor yang
mendorong tumbuh kembangnya
industri rumah tangga
adalah industri tersebut
kebanyakan menggunakan bahan baku alami yang tersedia di dalam
negeri, didasarkan di
daerah sekitar maupun
dalam negeri dan di
konsumsi
oleh masyarakat secara
luas dan memberikan
konstribusi bagi pengembangan
ekonomi masyarakat kecil
dan menengah. Penelitian
yang menunjukkan pengaruh
penggunaan bahan baku
alami terhadap produksi adalah
Devia (2013) meneliti
industri tempe terbesar
di Kabupaten Kendal terletak
di Kecamatan Sukorejo
yang menyimpulkan bahwa
hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi tempe pada sentra
industri tempe di Kecamatan Sukorejo
Kabupaten Kendal cenderung tetap disebabkan karena harga kedelai yang fluktuatif.
Para pengusaha
tempe tidak dapat
meningkatkan kapasitas produksinya.
Secara bersama-sama variabel
modal, tenaga kerja,
dan bahan baku
signifikan terhadap variabel
dependen hasil produksi,
bahan baku berpengaruh
signifikan terhadap hasil
produksi tempe pada
sentra industri tempe.
Setiap industri,
baik yang bergerak
dalam bidang produk
atau jasa mempunyai
tujuan untuk tetap hidup
dan berkembang, tujuan
tersebut dapat dicapai
melalui upaya untuk
dapat mempertahankan dan
meningkatkan keuntungan. Hal ini,
dapat dilakukan jika industri dapat mempertahankan dan meningkatkan
penjualan produk atau
jasa yang mereka
produksi. Dengan meningkatkan penjualan sehingga posisi atau
kedudukan perusahaan di pasar dapat
ditingkatkan atau dipertahankan.
Kota Yogyakarta
sering disebut kota
gudeg, yang merupakan
kota yang sangat menarik untuk
dikunjungi. Berbagai program yang
dicanangkan oleh Pemerintah kota
Yogyakarta mulai dari tata kota, pendidikan, pariwisata, kesenian
hingga kerajinan tangan
mendapatkan respon yang
baik dari wisatawan
lokal maupun wisatawan
mancanegara, terutama masyarakat Yogyakarta itu sendiri.
Dengan banyaknya
industri yang ada di kota
Yogyakarta terdapat kumpulan
data yang didapatkan
oleh karena itu
dapat disimpulkan dengan tabel dibawah ini adalah : Tabel 1.Banyaknya Usaha
Industri Kecil, Tenaga Kerja, dan Nilai Investasi di Kota Yogyakarta Tahun Usaha (unit)
Tenaga kerja (orang) Nilai investasi (000 Rp) 2008
5.950 31.600 155.231.052009 6.224
33.150 160.292.662010 6.535
34.470 169.910.22Sumber : Dinas
Perindagkoptan kota Yogyakarta, 2011 Industri
dibedakan atas industri besar, sedang, kecil dan rumah tangga.
Pada tahun 2008 jumlah industri
kecil di Kota Yogyakarta tercatat 5.950 unit dengan
jumlah tenaga kerja
31.600 orang dan
nilai investasi sebesar
Rp 155.231 juta. Dibandingkan
dengan tahun 2008, pada tahun 2009 mengalami peningkatan
jumlah industri kecil
tercatat 6.224 unit
dengan jumlah tenaga kerja
33.150 orang dan
nilai investasi 160.292
juta. Terlihat bahwa
setiap tahun mengalami
kenaikan 5 persen
pada jumlah usahanya,
jumlah tenaga kerja yang terserap naik 3,98 persen dan nilai
investasinya naik 6 persen pada tahun
2010.
Berdasarkan cabang industri kecil
yang ada di kota Yogyakarta salah satunya
terdapat aneka industri
kerajinan yang bermacam-macam jenisnya seperti
batik, anyaman, gerabah
dan keramik, kerajinan
kayu, souvenir, kerajinan
kertas daur ulang,
hiasan dinding dari
bambu, dan kerajinan
tas.
Industri kecil tersebut setiap
tahun mengalami peningkatan yang cukup st abil itu
membuktikan bahwa usaha
industri kecil menunjukkan
hal yang menggembirakan agar semakin dikembangkan dan
mencapai target yang lebih tinggi.
Industri rumah tangga kerajinan
tangan merupakan salah satu industri yang sangat
potensial dan memiliki
prospek yang baik
untuk tumbuh dan berkembang. Hal
ini, dibuktikan dengan
banyaknya industri rumah
tangga yang tersebar
di seluruh pelosok
tanah air walaupun
dalam jenis dan
skala usaha yang
berbeda-beda (Buku kota
Yogyakarta). Dengan berbagai
inovasi yang diciptakan
membuat berbagai kreasi
hasil industri rumah
tangga salah satunya yang paling terkenal adalah kerajinan
tangan.
Perkembangan industri saat
ini, tercermin bahwa
perkembangan industri kerajinan
tangan yang ada di kota
Yogyakarta semakin berkembang dan memberikan
dampak yang sangat
besar bagi masyarakat.
Salah satu dampak
adanya industri tersebut
dengan tersedianya lapangan
pekerjaan semakin banyak dan
dapat mengurangi pengangguran. Kerajinan tangan yang ada di Yogyakarta mempunyai daya tarik
bagi wisatawan untuk membelinya yang dapat dijadikan sebagai buah tangan atau
hiasan interior ruangan untuk keluarga dan
kerabat seperti gerabah
kasongan yang terbuat
dari tanah liat dalam
pembuatannya menggunakan alat tradisional yang terletak di kasongan.
Produk-produk kerajinan
tangan yang ada di Yogyakarta
bermacammacam jenisnya selain gerabah terdapat kerajinan bunga kering,
lampu hias, vas bunga, guci, patung dan
batik khususnya kerajinan tangan tas merupakan salah satu ciri khas yang sangat digemari ole
h kaum wanita atau pengunjung yang pergi
ke kota gudeg ini. Tas khas Yogyakarta ini bermacam -macam tipe yang cocok untuk dipakai dalam berbagai acara
dengan harga yang terjangkau namun
terlihat elegant, klasik dan mewah dengan seni yang tinggi Industri rumah
tangga kerajinan tangan
tas yang ada
di kota Yogyakarta beraneka ragam jenis, bahan, dan
bentuk. Bahan yang digunakan terbuat dari
pandan, kulit, eceng
gondok, rotan, vinil,
maupun lidi yang dimanfaatkan para
pengrajin dengan proses
yang sederhana, namun membutuhkan ketelitian
dan kerapian agar
menghasilkan sebuah tas
yang memiliki nilai eksklusifitas
dari sebuah mahakarya seni yang tinggi.
Penduduk Yogyakarta
memiliki ciri khas,
salah satunya sikap keramahtamahan
yang membuat kota Yogyakarta sangat nya man dan menarik untuk
dikunjungi, terutama oleh
wisatawan asing yang
pada dasarnya merupakan
pangsa pasar yang
sangat menjanjikan bagi
perkembangan kota Yogyakarta.
Berdasarkan uraian
di atas, maka
dalam penelitian akan
di lihat seberapa
besar pengaruh modal,
harga, bahan baku
dan tenaga kerja
dapat mempengaruhi penjualan
kerajinan tangan tas di kota
Yogyakarta. Oleh karena
itu penelitian ini
berjudul “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Penjualan
Industri Rumah Tangga
Handmade Tas di Kota
Yogyakarta Tahun 2013”.
B. Perumusan Masalah.
Dari latar
belakang di atas
dapat dikemukakan beberapa
perumusan masalah adalah .
1. Bagaimanakah pengaruh variabel harga terhadap penjualan industri rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun
2013?.
2. Bagaimanakah pengaruh variabel modal
terhadap penjualan industri rumah tangga
handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013?.
3. Bagaimanakah pengaruh variabel tenaga kerja
terhadap penjualan industri rumah tangga
handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013?.
4. Bagaimanakah pengaruh variabel bahan
baku terhadap penjualan industri rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta
tahun 2013?.
C. Tujuan Penelitian.
1. Untuk
mengetahui pengaruh variabel
modal terhadap penjualan
industri rumah tangga handmade
tas di Kota Yogyakarta tahun 2013.
2. Untuk
mengetahui pengaruh variabel
bahan baku terhadap
penjualan industri rumah tangga
handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013.
3. Untuk
mengetahui pengaruh variabel
tenaga kerja terhadap
penjualan inddustri rumah tangga
handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013.
4. Untuk
mengetahui pengaruh variabel
harga terhadap penjualan
industri rumah tangga handmade
tas di Kota Yogyakarta tahun 2013.
D. Manfaat Penelitian.
1. Bagi Pemerintah atau instansi yang terkait Dapat
mengembangkan sektor industri
rumah tangga agar
membina dan memberikan
informasi yang bermanfaat
bagi para wirausaha
industri rumah tangga kerajinan
tangan guna meningkatkan penjualan.
2. Bagi Produsen tas Diharapkan dapat
mengembangkan industri kerajinan
tangan dan meningkatkan penjualan dalam jangka waktu yang
panjang.
3. Bagi peneliti Mendapatkan pengetahuan yang lebih luas tentang industri rumah tangga
kerajinan tangan tas.
Skripsi Ekonomi: Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan industri rumah tangga handmade tas di Kota Yogyakarta tahun 2013
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi