BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Industri Mebel Di Kota Surakarta
Industri kecil
mempunyai peranan penting
dalam kegiatan ekonomi
nasional, misalnya dapat
menciptakan lapangan pekerjaan baru, ikut membantu pelayanan masyarakat
luas, mempercepat pemerataan
distribusi pendapatan, mendorong pertumbuhan
ekonomi dan ikut
menjaga stabilitas nasional.
Dengan demikian industri kecil dan rumah tangga merupakan
salah satu sasaran yang memerlukan perhatian
khusus. Sasaran tersebut sangat sesuai dengan permasalahan yang ada di Indonesia yaitu tingginya tingkat pengangguran yang tidak
dapat ditampung oleh lapangan pekerjaan
yang tersedia.
Menurut Rachman Effendi (2008)
kondisi industri mebel di Jawa Tengah sangat potensial
untuk dikembangkan mengingat
pasar produk mebel
yang semakin menarik.
Selain itu sumber
bahan bakunya dari
hutan rakyat juga
ban yak digunakan
walaupun memiliki tingkat
variasi yang tinggi
dalam hal bentuk
dan kualitasnya. Kajian
kondisi dan hambatan
pengembangan indusri mebel
ini dimaksudkan untuk
memberikan gambaran dalam
menyusun strategi untuk menjamin
kelangsungan industri mebel tersebut.
Industri mebel sebagai salah satu bisnis
yang bersifat global,
harus lebih terintegrasi
dalam suatu sistem.
Para pengusaha mebel harus memiliki kemampuan untuk merubah rantai nilai industri dan
perdagangan menjadi rantai
nilai yang lintas
batas, dan dapat
beradaptasi dengan lingkungan
yang terus berubah.
Pengembangan industri kecil
seperti industri mebel
merupakan salah satu alternatif
dalam upaya menciptakan lapangan kerja di perkotaan maupun pedesaan dan juga sektor industri kecil dapat menjadi
acuan dalam memimpin sektor-sektor lain
untuk menciptakan kemajuan ekonomi serta mempunyai peranan yang vital untuk
meningkatkan PDRB. PDRB
sendiri merupakan salah
satu ukuran untuk dapat mengetahui
tingkat keberhasilan pembangunan
ekonomi yang telah dilakukan oleh
pemerintah Kota Surakarta
beserta seluruh jajaran
pelaku usaha yang telah membantu.
Berikut ini adalah tabel PDRB
kota Surakarta menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2010-2011.
Tabel 1.1 PDRB Menurut Lapangan
Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Kota Surakarta Tahun 2010-2011 (Juta Rp) No Lapangan Usaha 2010
2011 1 Pertanian 5.532,79
5.927,58 2 Penggalian 2.942,37
3.010,49 3 Industri
Pengolahan 2.081.494,89 2.233.247,76 4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 259.004,48
287.576,62 5 Bangunan
Konstruksi 1.440.525,31 1.584.659,42 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 2.556.483,24
2.885.293,49 7 Pengangkutan dan
Komunikasi 1.106.229,42 1.206.106,83 8 Keuangan,
Persewaan, dan Jasa Perusahaan
1.123.362,50 1.282.678,53 9
Jasa-jasa/Service
1.365.561,57 1.504.470,47 Sumber
: BPS Kota Surakarta Dari table 1.1
diatas dapat diketahui bahwa sektor industri adalah salah satu sektor strategis
dalam pembanguna perekonomian
di Surakarta. Jumlah
PDRB sector tersebut
mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun.
Pada tahun 2010,
sector industry di
Surakarta memberikan sumbangan
terhadap PDRB sebesar
Rp 2.081.494,89 juta, kemudian meningkat menjadi Rp 2.233.247,76
juta pada tahun 2011. Hal
ini cukup dapat
menggambarkan bahwa sector
industry memiliki potensi yang dapat dikembangkan di masa
mendatang.
Menurut Elisabeth
Sandra (2008), industri
mebel merupakan sekumpulan perusahaan
yang dapat dipindahkan, yang dapat
menyokong kehidupan manusia sehari-hari,
baik itu di rumah maupun di tempat lain. Hasil produknya juga dapat dikategorikan
sebagai produk yang
memiliki nilai seni
yang dekoratif. Itulah sebabnya industri mebel dapat memanfaatkan
kekayaan budaya Indonesia sebagai sumber
ide bagi kreativitas desain produknya Akan
tetapi dalam perkembangannya saat
ini industri mebel
di Jawa Tengah memiliki
beberapa permasalahan. Permasalahan
tersebut adalah terjadinya kesenjangan
yang tinggi antara
ketersediaan (supply) dan
permintaan (demand) bahan baku, kelangkaan bahan baku dan harga bahan baku kayu yang fluktuatif dikalangan
para pemasok kayu,
tidak meratanya nilai
tambah, kualitas produk yang rendah, pasar yang semakin tinggi tingkat
kompetisinya.
Tabel 1.2 Banyaknya Kelompok
Usaha dan jumlah Unit Usaha di Kota Surakarta tahun 2011 Cabang industri/Bidang Usaha Jumlah Kelompok (Sentra) Jumlah Unit Usaha
A. Industri Hasil Pertanian Dan Kehutanan 1
Tahu 2 42 2
Tempe 5 107 3
Krupuk 1 28 4
Karak 1 11 5
Kue Basah 1 41 6
Kusen 2 15 7
Mebel + Bubut kayu 2 127 8
Sangkar Burung 1 25 B. Industri Logam Mesin Kimia/Aneka 1 Gitar
1 5 2 Batik
3 124 3 Pakaian Jadi
6 233 4 Kain Perca
1 80 5 Cindera mata
- 72 6 Sepatu
- 10 7 Dop
1 21 8 Shuttlecock
1 54 9 Letter
1 18 10 Ubin semen
- -11 Dandang/kompor 1 4 12 Timbangan
1 6 13 Las
1 8 Jumlah 32
1031 Sumber : BPS Kota Surakarta Dari
data table di
atas, salah satu
industri yang mempunyai
peran yang sangat besar di Surakarta adalah industri mebel, yaitu mempunyai 127
unit usaha di kota Solo.. Dengan
demikian volume penjualan
yang didapat cukup
tinggi dan akan mempengaruhi pajak
yang diterima oleh
Pemerintah Surakarta. Juga
karena kemampuan daya
serap tenaga kerja
di sektor ini
juga cukup memberikan kontribusi terhadap tenaga kerja yang tidak
memiliki pendidikan formal, sehingga membantu
mengurangi tingkat pengangguran didaerahnya, ini terbukti banyaknya jumlah
pengusaha mebel dibandingkan
dengan jumlah unit
usaha lainnya yang ada
di Surakarta.
Dalam penelitian
ini dipilih beberapa
variabel yang berpengaruh
terhadap keuntungan usaha
industri mebel di
Surakarta antara lain
modal, jumlah tenaga kerja, pengalaman usaha dan bahan baku.
Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis mendapat perkiraan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keuntungan industri mebel
di Surakarta. Oleh karena itu, penulis mengambil
judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN
INDUSTRI MEBEL DI
KOTA SURAKARTA”.
B. PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan dengan latar belakang
masalah yang telah dikemukakan diatas maka dirumuskan masalah sebagai berikut :.
1. Bagaimana pengaruh modal usaha terhadap tingkat keuntungan industri mebel di Surakarta? .
2. Bagaimana pengaruh
jumlah tenaga kerja
terhadap tingkat keuntungan industri mebel di Surakarta?.
3. Bagaimana
pengaruh bahan baku
terhadap tingkat keuntungan
industri mebel di Surakarta?.
4. Apakah
variabel modal, tenaga
kerja, dan bahan
baku berpengaruh secara bersama – sama terhadap keuntungan
industri mebel di Surakarta?.
C. TUJUAN PENELITIAN.
Berdasarkan perumusan masalah di
atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :.
1. Untuk
mengetahui besarnya pengaruh
modal usaha terhadap
tingkat keuntungan industri mebel
di Surakarta.
2. Untuk
mengetahui besarnya pengaruh
jumlah tenaga kerja
terhadap tingkat keuntungan
industri mebel di Surakarta.
3. Untuk
mengetahui besarnya pengaruh
bahan baku terhadap
tingkat keuntungan industri mebel
di Surakarta.
D. MANFAAT PENELITIAN.
1. Penelitian
ini diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan penulis dalam bidang penulisan karya ilmiah.
2. Sebagai
bahan pertimbangan bagi
Pemerintah Kota untuk
menentukan kebijakan dalam
pembangunan ekonomi, khususnya bidang industry.
3. Memberikan sumbangan
pengetahuan dalam melakukan
penelitian tentang sektor
industri.
Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan Industri Mebel Di Kota Surakarta
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi