Selasa, 11 November 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Di Kota Bogor Periode 1990-2011

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.   Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Di Kota Bogor Periode 1990-2011
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari perkembangan ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berbagai macam indikator ekonomi, salah satunya adalah  investasi. Investasi yang dilakukan di suatu daerah akan menunjang perbaikan dari pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Oleh karena itu,  semakin banyak investasi yang dilakukan di suatu daerah akan memberi  dampak positif terhadap pertum buhan ekonomi di daerah tersebut.

Investasi adalah suatu faktor penting bagi kelangsungan pembangunan ekonomi suatu daerah. Pembangunan ekonomi suatu daerah  meliputi kegiatan - kegiatan yang memproduksi barang dan jasa. Dengan  adanya kegiatan produksi barang   dan jasa akan mendorong terciptanya  lapangan pekerjaan dan akan meningkatkan pendapatan masyarakat (Vio  Achfuda Putra, 2010). Tingginya investasi di suatu daerah menunjukkan  pertumbuhan ekonomi yang baik di suatu daerah. Oleh karena itu, investasi merupak an salah satu indikator penting dalam pertumbuhan ekonomi.
Semakin banyaknya kegiatan investasi dilakukan akan memberi dampak positif bagi masyarakat di suatu daerah. Tenaga kerja akan banyak  dibutuhkan oleh investor yang memiliki usaha dan investor pun membutuhkan banyak tenaga kerja untuk melakukan proses produksi. Hal     ini akan memperbaiki taraf hidup masyarakat di daerah tersebut.
Pendapatan masyarakat akan meningkat dengan banyaknya investasi yang  dilakukan.
Pertumbuhan investasi   akan terus ditingkatkan   dalam upaya menciptakan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan .
Investasi akan menunjang pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan sarana dan prasarana seperti sektor properti/konstruksi, telekomunikasi,  industri, ene rgi, listrik dan lain - lain.
Investasi  merupakan  setiap kegiatan yang meningkatkan kemampuan ekonomi  untuk memproduksi output di   masa yang akan datang. Sukirno  (2000:366 )  menjelaskan bahwa  investasi  adalah  pengeluaran - pengeluaran untuk membeli barang - barang modal dan peralatan - perala tan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama  menambah barang- barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di masa depan.
Berdasarkan penelitian Suwarno (2008), variabel jumlah industri manufaktur, PDRB, kurs valuta asing dan inflasi secara simultan berpengaruh secara nyata terhadap Penanaman Modal Asing pada industri  manufaktur di Jawa Timur. Secara parsial, jumlah industri manufaktur dan  PDRB tidak berpengaruh secara nyata sementara kurs valuta asing  d an  inflasi berpengaruh secara nyata. Penelitian Messayu Eliza (2013), menunjukkan bahwa produk domestik bruto dan suku bunga SBI berpengaruh terhadap investasi asing langsung di Indonesia sementara variabel kurs dan inflasi tidak berpengaruh. Dan untuk investasi portofolio     asing, hanya variabel produk domestik bruto yang memiliki pengaruh positif  signifikan sementara variabel kurs, inflasi dan suku bunga SBI tidak memiliki pengaruh. Penelitian yang dilakukan oleh Bobby Kresna Dewata  dan I Wayan Yogi Swara  (2013) memperlihatkan bahwa total ekspor, LIBOR dan upah tenaga kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap investasi asing di Indonesia tahun 1990- 2012. Secara parsial, total  ekspor berpengaruh positif signifikan, sementara LIBOR dan upah tenaga  kerja berpengaruh negatif signifikan.
Setiap daerah pasti akan berusaha menciptakan iklim investasi yang  kondusif agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya di daerahnya  masing- masing. Kota Bogor termasuk salah satu kota yang memiliki nilai  investasi   yang cukup tinggi di provinsi Jawa Barat. Iklim investasi di kota  Bogor sendiri sudah cukup baik dan menarik minat para investor yang  ingin menanamkan modalnya di kota Bogor. Namun, hal yang menghambat para investor untuk menanamkan modalnya adalah sulitnya  perijinan dan masalah kepastian hukum yang mempersulit para investor.
Di tengah belum stabilnya perekonomian global, perekonomian di  kota Bogor diharapkan akan berjalan deng an baik .  Dari Tabel 1.1  dapat  dilihat perkembangan investasi di kota Bogor dari  tahun 1990 – 2011 .
   Tabel 1.1 . Realisasi Investasi Kota Bogor Tahun 1990 -20 Tahun  Investasi (dalam juta rupiah) 1990  560.401,27  1991  674.659,09  1992  727.468,03  1993  765.441,86  1994  836.665,06  1995  862.567,23  1996  969.826,16  1997  902.883,21  1998  564.039,88  1999  684.182,83  2000  748.050,03  2001  818.794,76  2002  925.919,58  2003  982.137,52  2004  1.075.660,46  2005  1.105.841,58  2006  1.134.682,11  2007  1.284.077,82  2008  1.445.959,41  2009  1.532.959,72  2010  1.674.902,03  2011  1.930.963,42  Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana realisasi perkembangan  investasi di  kot a Bogor sejak tahun 1990  –  2011. Pada tahun 1990  investasi k ota Bogor berjumlah sebesar 560.401,27  juta  rupiah dan terus  meningkat sampai pada tahun  1996 sebesar 969.826,16 juta  r upiah . Pada  tahun 1997 investasi kota Bogor mulai mengalami penurunan yang cukup  signifikan sampai denga n tahun 1999 diakibatkan  krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998. Setelah tahun 1999, investasi di kota  Bogor mulai membaik dengan meningkatnya jumlah investasi hingga pada  tahun 2011 dapat mencapai 1.930.963,42 juta rupiah .
Namun, pada saat ini  iklim  investasi di kota Bogor sedikit menurun  dikarenakan besarnya Upah Minimum  Kabupaten/Kota di  kota  Bogor     yang mencapai Rp 2.002.000. Padahal sebelumnya  kota  Bogor menempati  urutan kedua dalam hal sasaran investasi di Jawa Barat, namun kini  kota Bogor hanya menempati urutan kelima. Oleh karena itu, besarnya UMK di  kota  Bogor  membuat para pengusaha memindahkan tempat usahanya ke  wilayah   lain yang lebih rendah UMK nya .
Dengan menurunnya minat para investor untuk menanamkan modalnya di  kota  Bogor, hal   ini sangat disayangkan karena  kota  Bogor  mempunyai peluang investasi yang besar di berbagai sektor baik di sektor  pertanian, pertambangan dan energi industri beserta perdagang an,  sekaligus sektor pariwisata. Wilayah Bogor   merupakan wilayah yang potensial,  hanya saja kelemahan dari  kota  Bogor  dalam menarik minat  para investor dari luar adalah  perlunya perhatian khusus dalam penataan  kota Bogor, yaitu agar  tertata rapi dalam penataannya .  Begitu juga dengan  masalah perijinan dan kepastian hukumnya agar tidak  dibuat sulit bagi  para investor.
Penurunan investasi yang dialami kota Bogor pada tahun 1997  – 1999 dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : investor atau pengusaha mempunyai masalah dengan inflasi yang tinggi pada tahun 1997  –  1999 sehingga menyebabkan kenaikan harga bahan baku yang semakin tinggi. Pada situasi ekonomi yang tidak stabil pada tahun 1997  – 1999 menyebabkan terjadinya penurunan dalam kegiatan investasi.
Perkembangan investasi ini akan melihat perkembangan dari indikator ekonomi seperti PDRB ,  inflasi , suku bunga dan tingkat upah  dari  kota  Bogor.  Indikator - indikator ini akan mempengaruhi prospek     pendanaan dan penerimaan investasi di  kota  Bogor. Investasi ini akan dapat menunjang perekonomian di  kota  Bogor m enjadi semakin maju ke  depannya .
Pengaruh PDRB terhadap investasi adalah dengan tingginya PDRB  suatu daerah, hal itu akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya karena PDRB merupakan salah satu indikator dari membaiknya  pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Faktor kedua yan g berpengaruh terhadap investasi adalah inflasi.
Inflasi menjadi salah satu pertimbangan bagi investor untuk menanamkan  modalnya. Apabila inflasi tinggi maka harga- harga dari faktor produksi  dan bahan baku juga akan ikut naik sehingga dengan sendirinya hal   ini  akan mengakibatkan penurunan terhadap investasi.
Faktor selanjutnya yang berpengaruh terhadap investasi adalah suku bunga. Jika suku bunga tinggi, masyarakat lebih suka menyimpan  uangnya di bank daripada menggunakannya untuk pengeluaran konsumsi.
Begitu juga sebaliknya, apabila suku bunga turun masyarakat cenderung  menggunakan uangnya untuk pengeluaran konsumsi.
Tingkat upah juga berpengaruh terhadap investasi. Apabila tingkat  upah suatu daerah tinggi, hal itu akan memberatkan para investor/pengusaha.  Dengan kenaikan tingkat upah tersebut tidak menjamin akan diikuti dengan peningkatan dari kinerja para karyawan,  yang ada hal itu hanya akan menurunkan keuntungan dari perusahaan.
Secara keseluruhan dari apa yang telah dijelaskan di atas, krisis  ekonomi ya ng dialami oleh Indonesia pada tahun 1997  –  1999 berdampak     cukup serius terhadap perkembangan investasi di kota Bogor.
Perekonomian yang tidak stabil membuat para investor ragu untuk menanamkan modalnya di daerah - daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, untuk  memberi masukan terhadap perkembangan  investasi di  kota  Bogor menjadi lebih baik dan semakin banyak investor  yang menanamkan modalnya di  kota  Bogor maka dilakukan penelitian dengan faktor- faktor yang diduga mempengaruhi perkembangan investasi  di kota  Bogor   maka penulis mengambil judul penelitian  “Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi   Investasi Di  Kota  Bogor   Periode 1990-2011”.

 Skripsi Ekonomi: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Di Kota Bogor Periode 1990-2011

Download lengkap Versi PDF

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. maaf saya rasa skripsi ini atas nama saya. Maksud anda mempublikasikan dan maksud dari pemesanan disini apa ?? Saya merasa saya hanya mempublikasikan skripsi ini di perpustakaan pusat di kampus saya. Saya minta pertanggungjawaban anda. Tolong hapus postingan ini beserta yang lain dari blog anda.

    BalasHapus

pesan skripsi