BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Working Capital Turnover, Current Ratio, Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Profitabilitas (Roa)
Setiap perusahaan
bertujuan untuk mencari
profitabilitas. Profitabilitas adalah
kemampuan perusahan memperoleh
laba dalam hubungannya
dengan penjualan, total
aktiva maupun modal
sendiri (Sartono,1998). Profitabilitas mempunyai arti penting dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam
jangka panjang, karena
profitabilitas menunjukkan apakah sebuah
perusahaan mempunyai prospek
yang baik di
masa yang akan
datang.
Dengan demikian
setiap perusahaan akan
selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena
semakin tinggi tingkat
profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut
akan lebih terjamin. Profitabilitas menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan
laba dengan menggunakan
seluruh modal yang
dimiliki. Besarnya laba
digunakan untuk menilai
kinerja perusahaan. Perusahaan
dapat memaksimalkan labanya
apabila manajer keuangan
mengetahui faktor-faktor yang
memiliki pengaruh besar terhadap
profitabilitas perusahaan. Untuk memaksimalkan masing-masing faktor, diperlukan adanya manajemen asset, manajemen
biaya, dan manajemen hutang.
Penilaian profitabilitas adalah
proses penilaian untuk
menentukan aktivitas-aktivitas bisnis
dilaksanakan untuk mencapai
tujuan strategis, mengeliminasi
pemborosan-pemborosan dan menyajikan
informasi tepat waktu untuk
melaksanakan penyempurnaan secara berkesinambungan (Supriyono,1999).
Profitabilitas sangat cocok
untuk mengukur efektivitas
manajemen dan pengevaluasian
kinerja manajemen dalam
menjalankan bisnis dan produktivitasnya dalam
mengelola asset-aset perusahaan
secara keseluruhan seperti
yang nampak pada
pengembalian yang dihasilkan
oleh penjualan dan investasi, serta
untuk mengevaluasi kinerja
ekonomi dari bisnis.
Secara umum profitabilitas
merupakan pengukuran dari
keseluruhan produktivitas dan
kinerja perusahaan yang
pada akhirnya akan
menunjukkan efisiensi dan
produktivitas perusahaan tersebut
(Shapiro,1991). ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan
dan merupakan rasio
profitabilitas yang digunakan
untuk mengukur efektivitas
perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sesudah pajak terhadap total
asset.
Pada dasarnya setiap perusahan
akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Setiap aktivitas yang
dilaksanakan oleh perusahaan selalu memerlukan dana, baik untuk
membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun
untuk membiayai investasi
jangka panjangnya. Dana
yang digunakan untuk
melangsungkan kegiatan operasional
sehari-hari disebut modal kerja.
Modal kerja atau working capital
dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai kegiatannya sehari-hari,dimana modal
kerja yang telah dikeluarkan itu diharapkan
akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek
melalui hasil penjualan
produksinya. Modal kerja
yang berasal dari penjualan
produk tersebut akan segera dikeluarkan lagi untuk membiayai kegiatan operasional selanjutnya. Modal kerja ini
akan terus berputar setiap periodenya di dalam perusahaan (Riyanto,2001).
Manajemen modal kerja yang baik
sangat penting dalam bidang keuangan.
Kesalahan dan
kekeliruan dalam mengelola
modal kerja dapat
mengakibatkan kegiatan usaha
menjadi terhambat atau
terhenti sama sekali.
Sehingga, adanya analisis
atas modal kerja
perusahaan sangat penting
untuk dilakukan untuk mengetahui situasi
modal kerja pada
saat ini, kemudian
hal itu dihubungkan dengan
situasi keuangan yang
akan dihadapi pada
masa yang akan
datang.
Menetapkan modal
kerja yang terdiri
dari kas, piutang,
persediaan yang harus dimanfaatkan seefisien
mungkin. Besarnya modal
kerja harus sesuai
dengan kebutuhan perusahaan,
sebab baik kelebihan
atau kekurangan modal
kerja akan sama-sama membawa dampak negatif bagi
perusahaan.
Indikator adanya
manajemen modal kerja
yang baik adalah
adanya efisiensi modal
kerja (Tunggal, 1195:165).
Modal kerja dapat
dilihat dari perputaran modal kerja (working capital
turnover), perputaran piutang (receivable turnover),
perputaran persediaan (inventory
turnover). Perputaran modal
kerja (working capital turnover)
dimulai dari saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas.
Semakin pendek periode perputaran modal kerja,
semakin cepat perputarannya
sehingga perputaran modal
kerja semakin tinggi
dan perusahaan semakin
efisien yang pada
akhirnya rentabilitas semakin meningkat.
Dalam penentuan kebijakan
modal kerja yang
efisien, perusahaan dihadapkan
pada masalah adanya
pertukaran (trade off)
antara faktor likuiditas dan
profitabilitas (Van Horne,1998).
Jika perusahaan memutuskan
untuk menetapkan modal kerja
dalam jumlah yang besar, kemungkinan tingkat likuiditas akan
terjaga namun kesempatan
untuk memperoleh laba
yang besar akan menurun yang
pada akhirnya berdampak
pada menurunnya profitabilitas.
Sebaliknya jika perusahaan ingin
memaksimalkan
profitabilitas, kemungkinan dapat
mempengaruhi tingkat likuiditas
perusahaan. Semakin tinggi
likuiditas, maka semakin
baik posisi perusahaan
di mata kreditur,
karena terdapat kemungkinan
yang lebih besar
bahwa perusahaan akan
dapat membayar kewajibannya
tepat pada waktunya.
Di lain pihak
ditinjau dari segi
sudut pemegang saham,
likuiditas yang tinggi
tak selalu menguntungkan
karena berpeluang menimbulkan
dana-dana yang menganggur
yang sebenarnya dapat digunakan untuk
berinvestasi dalam proyek-proyek
yang menguntungkan perusahaan (Tunggal,1995). Current Ratio
merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan
memenuhi kewajiban jangka pendek, oleh karena
itu rasio tersebut
menunjukkan seberapa jauh
tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang
diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode
yang sama dengan jatuh tempo hutang (Brigham dan Houston,2010:134-135) Selain
masalah tersebut di atas perusahaan juga dihadapkan pada masalah penentuan
sumber dana. Pemenuhan
kebutuhan dana suatu
perusahaan dapat dipenuhi
dari sumber intern
perusahaan, yaitu dengan
mengusahakan penarikan modal melalui penjualan saham kepada
masyarakat atau laba ditahan yang tidak dibagi dan
digunakan kembali sebagai
modal. Pemenuhan kebutuhan
dana perusahaan dapat juga
dipenuhi dari sumber ekstern yaitu dengan meminjam dana kepada
pihak kreditur seperti
bank, lembaga keuangan
bukan bank, atau
dapat pula perusahaan menerbitkan
obligasi untuk ditawarkan kepada masyarakat.
Pembiayaan dengan hutang atau
leverage keuangan dapat digunakan untuk meningkatkan hasil
pengembalian pemegang saham,
tetapi dengan resiko
akan meningkatkan kerugian
pada masa-masa suram
(Sawir,2001). Jika perusahaan menggunakan
lebih banyak hutang
dibanding modal sendiri
maka tingkat solvabilitas
akan menurun karena
beban bunga yang
harus ditanggung juga meningkat.
Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya profitabilitas.
Perusahaan yang memiliki
kemampuan dana yang terbatas akan cenderung menggunakan dana pihak ketiga dalam bentuk
pinjaman untuk mengembangkan usahanya.
Keputusan perusahaan menggunakan dana pinjaman dari pihak ketiga menimbulkan
beban biaya bunga
sehingga pemanfaatan dana
pinjaman tersebut dituntut untuk menghasilkan return diatas
biaya bunga pinjaman. Hal ini berarti bahwa
tingkat pinjaman (dalam
hal ini debt
to equity ratio-DER)
akan mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan. Pengaruh DER terhadap ROA akan menunjukkan efektivitas perusahaan dalam
penggunaan pinjaman pihak ketiga.
Pada penelitaian
terdahulu Setyo Budi
Nugroho telah melakukan penelitian
terhadap efisiensi modal
kerja, likuiditas dan
solvabilitas terhadap profitabilitas. Penelitian
dilakuakn di PT
Telekomunikasi
Indonesia,Tbk. Rasio yang
digunakan rasio working
capital turnover (WCT),
current ratio, dan
total debt to
total asset, dimana
diperoleh hasil yaitu
secara parsial, efisiensi
modal kerja tidak
mempunyai pengaruh signifikan
terhadap profitabilitas (ROA), likuiditas
juga tidak berpengaruh
secara parsial terhadap
profitabilitas, dan solvabilitas juga tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas. Sedangkan dengan uji simultan
diperoleh hasil bahwa efisiensi modal kerja, likuiditas, dan solvabilitas secara
bersama-sama tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap profitabilitas.
Pada tahun
2005, Siwi juga
melakukan penelitian yang
sama. Penelitian dilakukan terhadap property dan real estate
yang go public di Bursa Efek Jakarta tahun
1998-2002. Rasio yang digunakan adalah working capital turnover, current ratio, debt to equity ratio, serta return on
investment (ROI), diperoleh hasil yaitu secara parsial
modal kerja dan
solvabilitas mempunyai pengaruh
terhadap profitabilitas, sedangkan
likuiditas tidak mempunyai
pengaruh terhadap profitabilitas. Sedangkan
secara simultan semua
variabel berpengaruh terhadap profitabilitas.
Berdasarkan dari gambaran
tersebut diatas, maka penelitian ini mengambil judul: “Pengaruh Working Capital Turnover, Current Ratio, dan
Debt to Equity Ratio
terhadap Profitabilitas (ROA)”
(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public
di Bursa Efek Indonesia Tahun
2007-2011) .
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar
belakang diatas, maka
permasalahan pokok dalam penelitian
ini adalah :.
1. Apakah Working Capital Turnover berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA)?.
2. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap
Profitabilitas (ROA)?.
3. Apakah
Debt to Equity
Ratio berpengaruh terhadap
Profitabilitas (ROA)?.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah
:.
1. Untuk
mengetahui hubungan antara
working capital turnover
dengan profitabilitas.
2. Untuk mengetahui hubungan current ratio
dengan profitabilitas.
3. Untuk
mengetahui hubungan debt
to equity ratio
terhadap profitabilitas.
Manfaat dari penelitian ini
adalah :.
1. Bagi investor, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah
satu analisis untuk mengetahui tingkat
profitabilitas perusahaan, sehingga investor dapat melakukankeputusan untuk melakukan
investasi atau tidak.
2. Bagi
perusahaan, dapat digunakan
sebagai analisis untuk
mengetahui tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk memperoleh
laba (profitabilitas) dan
evaluasi kinerja perusahaan.
3.
Bagi masyarakat, penelitian
ini dapat dijadikan
salah satu analisis untuk mengukur kinerja perusahaan.
4. Bagi
penulis, penelitian ini
digunakan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan penulis
serta menerapkan pengetahun tentang teori yang telah didapat di perkuliahan.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Working Capital Turnover, Current Ratio, Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Profitabilitas (Roa)
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi