Senin, 03 November 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Aset Operasional Bersih, Aset Pajak Tangguhan, Dan Liabilitas Pajak Tangguhan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Aset Operasional Bersih, Aset Pajak Tangguhan, Dan Liabilitas Pajak Tangguhan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya relevansi pajak tangguhan  pada perusahaan  manufaktur  di  Indonesia. Pasar  modal di Indonesia  bukan  sebagai  penggerak  utama  roda  perekonomian  negara,  namun  demikian  peran  pasar  modal  tetap  dipandang  penting  sebagai  alternatif  bagi  pendanaan  dan  sarana  berinvestasi.

Pasar  modal  Indonesia  saat  ini  sedang  dalam  proses  pembentukan  menuju  pendewasaan  pelaku  pasar,  ada  kecenderungan  bahwa  para  investor  mempertimbangkan  informasi  akuntansi  sebelum  membuat  keputusan  investasi.
Informasi  akuntansi  bagi  perusahaan  yang  terdaftar  di  pasar  modal  mempunyai  peranan  sangat  penting  dalam  membentuk  pasar  modal  yang  efisien.  Informasi  akuntansi  dalam  arti  bentuk  dan  isinya  dapat  mempunyai  pengaruh  yang  kuat  terhadap proses pengambilan keputusan investasi (Wignjohartojo, 1995; Harianto dan  Sudomo, 2001; Hamzah, 2005; Hartono, 2008 dalam Puspitaningtyas, 2012).
Informasi  akuntansi  merupakan  kandungan  informasi  yang  dapat  diperoleh  dari  laporan  keuangan  perusahaan  melalui  teknik  analisis  fundamental.  Analisis  fundamental atau analisis laporan keuangan (financial statements analysis) bertujuan  untuk  menyediakan  data  yang  berhubungan  dengan  perusahaan  yang  diperlukan  dalam  proses  pengambilan  keputusan investasi.  Keputusan investasi yang dimaksud  ialah  keputusan  untuk  membeli,  menjual,  ataupun  mempertahankan  kepemilikan    saham.  Konsep  yang  mendasari  ialah  bahwa  nilai  saham  suatu  perusahaan  dipengaruhi oleh prestasi keuangan perusahaan yang bersangkutan. Prestasi keuangan  perusahaan  tertuang  dalam  laporan  keuangan  perusahaan,  melalui  analisis  historis  atas  laporan  keuangan  perusahaan  akan  dapat  dipahami  kekuatan  dan  kelemahan  perusahaan,  mengidentifikasi  arah  dan  perkembangan,  mengevaluasi  efisiensi  operasional,  dan  memahami  sifat  serta  operasi  perusahaan  (Wignjohartojo,  1995;  Puspitaningtyas,  2006,  2011;  Weston  dan  Copeland,  2010  dalam Puspitaningtyas 2012).
Seiring  dengan  perkembangan  jaman  sekarang  ini,  dunia  bisnis  dan  usaha menuntut  adanya  informasi  yang  bisa  digunakan  sebagai  dasar  pengambilan keputusan bisnis. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut,  maka  akuntansi  ikut  berperan  dalam  menyediakan  informasi  yang  diperlukan (Mulya, 2012).
Laporan keuangan adalah salah  satu  informasi  penting dan  dapat dipercaya  oleh  pihak  internal  maupun  eksternal  perusahaan,  karena  merupakan  informasi  mengenai perkembangan perusahaan untuk periode tertentu. Laporan keuangan yang  dibuat  oleh  perusahaan  disajikan  sebagai  informasi  yang  menyangkut  posisi  keuangan perusahaan, laporan kinerja, perubahan posisi keuangan dan laporan aliran  kas  yang bermanfaat  bagi  pemakainya  khususnya  investor  maupun  kreditor  dalam  pengambilan  keputusan.  Laporan  keuangan  menjadi  alat  utama  bagi  perusahaan  untuk  menyampaikan  informasi  keuangan  mengenai  pertanggungjawaban  pihak  manajemen (Schipper dan Vincent, 2003 dalam Mulya, 2012).
  Penyampaian  informasi  melalui  laporan  keuangan  tersebut  perlu dilakukan  untuk  memenuhi  kebutuhan  pihak-pihak  eksternal  maupun  internal  yang  kurang  memiliki wewenang untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan dari sumber  langsung  perusahaan.  Seperti  dinyatakan  dalam  kerangka  konseptual  Standar Akuntansi  Keuangan  (SAK)  bahwa  tujuan  laporan  keuangan  adalah  untuk  memberikan  informasi  yang  berguna  untuk  keputusan  bisnis.  Laporan  keuangan  merupakan  salah satu  sumber  informasi  yang  secara  formal  wajib  dipublikasikan  sebagai sarana pertanggungjawaban  pihak  manajemen terhadap pengelolaan  sumber  daya pemilik (Mulya, 2012).
Laporan  keuangan  yang  dipublikasikan  oleh  suatu  perusahaan  harus  dapat mengungkapkan  kondisi  perusahaan  yang  sebenarnya,  sehingga  bermanfaat  bagi masyarakat umum. Informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan haruslah informasi yang mempunyai relevansi. Informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki potensi untuk  mempengaruhi  keputusan  yang diambil, salah satu indikator bahwa  suatu  informasi  akuntansi  relevan  adalah  adanya  reaksi  pemodal  pada  saat diumumkannya  suatu  informasi  yang  dapat  diamati  dari  adanya  pergerakan  harga saham (Mulya, 2012).
Konsep relevansi nilai informasi akuntansi dan konsep decision usefulness of  accounting  information  saling  terkait.  Relevansi  nilai  informasi  akuntansi  menekankan  pada “how  accounting  information  has  a  value  relevant  for  market  participants  (investors)?”.  Konsekuensi  dari  konsep  ini  adalah  bahwa  informasi  akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan harus memberikan nilai manfaat    (useful) kepada para penggunanya (users) dalam hal pengambilan keputusan. Konsep  relevansi nilai informasi akuntansi menjelaskan tentang bagaimana investor bereaksi  terhadap  pengumuman  informasi  akuntansi.  Reaksi  ini  akan  membuktikan  bahwa  kandungan  informasi  akuntansi  merupakan  isu  yang  sangat  penting  dan  menjadi  pertimbangan penting dalam proses pengambilan keputusan investasi, sehingga dapat  dikatakan  bahwa  informasi akuntansi bermanfaat (useful) bagi investor (Scott, 2009  dalam Puspitaningtyas, 2012).
Menurut  Feltham  dan Ohlson (1995) dalam  Subekti (2011) istilah  relevansi  nilai informasi  akuntansi  diturunkan dari teori surplus  bersih  (clean  surplus theory)  yang  menyatakan  bahwa  nilai  perusahaan  tercermin  pada  data-data  akuntansi  yang  terdapat dalam laporan keuangan. Teori ini mengasumsikan bahwa investor memiliki  keyakinan  dan  preferensi  yang  homogen.  Asumsi  berikutnya  adalah  terdapat  hubungan surplus bersih antara ekuitas dan laba. Hubungan surplus bersih ini berarti  bahwa  seluruh  perubahan  ekuitas  selain  yang  berasal  dari  transaksi  modal,  berupa  pembagian  dividen  atau  penambahan  modal,  juga  berasal  dari  laba  perusahaan.
Penjelasan  selanjutnya  adalah  bahwa  kemampuan  informasi  akuntansi  (khususnya  laba  dan  nilai  buku)  untuk  menjelaskan  besarnya  nilai  perusahaan  dikenal  dengan  relevansi  nilai  informasi  akuntansi  (Scott,  2003  dalam Puspitaningtyas,  2012).
Derajat kebermanfaatan  informasi akuntansi dapat  diukur  dengan adanya perubahan  harga  dan  volume  perdagangan  saham  yang  mengikut  pengumuman  informasi  akuntansi oleh perusahaan (Subekti, 2012).
  Banyak  studi  empiris  akuntansi  telah  berusaha  untuk menemukan  relevansi  nilai  informasi  akuntansi  dalam  rangka  mempertinggi  analisis  laporan  keuangan.
Relevansi  nilai  informasi  akuntansi  merupakan  konsep  yang  membahas  berbagai  makna dan ukuran yang berkenaan dengan akuntansi. Informasi akuntansi diprediksi  memiliki  nilai  relevansi,  karena  informasi  akuntansi  secara  statistik  berhubungan  dengan nilai pasar saham (Puspitaningtyas, 2012).
Informasi akuntansi yang terkandung dalam laporan keuangan mencerminkan  kualitas kinerja manajemen perusahaan.  Kualitas kinerja  ini  salah  satunya tercermin  dalam  harga  saham  perusahaan.  Harga  saham  individu  (perusahaan)  dapat  berpengaruh pada harga pasar, sebab harga pasar terbentuk dari gabungan harga saham  individu yang terdapat di pasar modal. Selanjutnya, harga saham individu dan harga  pasar digunakan untuk memprediksi tingkat return saham individu dan tingkat return  pasar,  dimana  tingkat return saham  individu  dan  tingkat return pasar  menjadi  informasi penting untuk  memprediksi risiko investasi saham.  Oleh karenanya, dapat  disimpulkan bahwa analisis informasi akuntansi dapat bermanfaat bagi investor untuk  memprediksi  risiko  investasi  saham  suatu  perusahaan,  seperti  diungkapkan  oleh  Koonce et al. (2005) dalam Puspitaningtyas (2012).
Salah satu penggerak pembangunan yang sedang dilaksanakan adalah adanya  sumbangan  masyarakat  sebagai  warga  negara.  Sumbangan  tersebut  diwujudkan  dalam  bentuk  pajak  yang dibayarkan kepada pemerintah. Pada saat  ini  di Indonesia  secara  umum pajak dapat dibagi  menjadi pajak  perseorangan dan  pajak  perusahaan.
Sumbangan pajak yang lebih besar diberikan oleh perusahaan dimana pajak tersebut    terdapat  tidak  hanya  satu  jenis  pajak.  Pajak  yang  dibebankan  kepada  perusahaan  diantaranya adalah pajak pertambahan nilai, pajak barang, pajak usaha, dan lain-lain.
Dalam  pembayaran  pajak  tersebut,  perusahaan  membayar  berdasarkan  tahun  pajak  yang  berlaku, namun arus kas  perusahaan  didasarkan  pada tahun buku  yang belum  tentu  sama  dengan  tahun  pajak  sehingga  menimbulkan  perbedaan  nilai  pada  saat  pelaporan (Priyatmoko, 2012).
Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut  posisi  keuangan,  kinerja,  serta  perubahan  posisi  keuangan  suatu  perusahaan  yang  bermanfaat  bagi  sejumlah  besar  pemakai  dalam  pengambilan  keputusan  ekonomi.
Laporan  keuangan  yang  disusun  untuk  tujuan  ini  memenuhi  kebutuhan  bersama  sebagian  besar  pemakai.  Namun  demikian,  laporan  keuangan  tidak  menyediakan  semua  informasi yang mungkin  dibutuhkan  pemakai  dalam pengambilan keputusan  ekonomi karena secara  umum menggambarkan  pengaruh  keuangan dari  kejadian di  masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan. Laporan  keuangan  juga  menunjukkan  apa  yang  telah  dilakukan  manajemen  (stewardship),  atau  pertanggungjawaban  manajemen  atas  sumber  daya  yang  dipercayakan  kepadanya.  Pemakai  yang  ingin  menilai  apa  yang  telah  dilakukan  atau  pertanggungjawaban  manajemen  berbuat  demikian  agar  mereka  dapat  membuat  keputusan  ekonomi;  keputusan  ini  mungkin  mencakup,  misalnya,  keputusan  untuk  menahan  atau  menjual  investasi  mereka  dalam  perusahaan  atau  keputusan  untuk  mengangkat kembali atau mengganti manajemen (Kerangka  Dasar Penyusunan dan  Penyajian Laporan Keuangan par. 12-14).
  Informasi  keuangan  seharusnya  dapat  mengungkapkan  kondisi  keuangan  perusahaan tersebut. Seperti yang disebutkan dalam FASB Concepts Statement No. 2,  informasi keuangan dikatakan lebih berguna jika memenuhi kualifikasi relevance dan  reliability.  Dikatakan relevan jika  informasi  tersebut  dapat  membuat  sesuatuyang  berbeda dalam pengambilan keputusan, dan dikatakan reliable jika dapat diverifikasi  serta mengungkapkan kebenaran serta bebas dari error dan bias (Deviana, 2010).
Informasi dapat dikatakan memiliki relevansi nilai jika dapat dijadikan bahan  pertimbangan  bagi  investor  dalam  pengambilan  keputusan. Penelitian  ini  memiliki  karakteristik  yang  sama  dengan  penelitian  sebelumnya  karena  menggunakan  waktu  observasi saat tidak terjadinya perubahan tarif pajak, dan dilakukan saat investor telah  memiliki pandangan  kedepan. Sehingga  penelitian ini dapat  menjebatani  perdebatan  mengenai relevansi nilai pajak tangguhan tersebut (Prakoso, dan Martani, 2012).
Relevansi  nilai  pajak  tangguhan  telah  menjadi  perdebatan  yang   cukup  panjang   dimana  penelitian  sebelumnya  yang  dilakukan  saat  terjadi  perubahan  undang-undang   perpajakan  berkesimpulan  bahwa  informasi  pajak  tangguhan  memiliki  relevansi  nilai (Ayers,  1998;  Amir et al.,  1997; Chandra  dan  Ro,  1997).
Sebaliknya  penelitian  yang  lebih  muda  berkesimpulan  bahwa  informasi  pajak  tangguhan tidak memiliki relevansi nilai (Chang et al., 2009; Chludek, 2011). Hal ini  dapat  dikarenakan  investor  telah  memiliki  pandangan  kedepan  yang  lebih  baik  semenjak tahun 1990an (Lev dan Nissim, 2004).
Di  Indonesia,  aset  pajak  tangguhan  lebih  banyak  dibentuk  oleh  perbedaan  perhitungan  depresiasi,  sedangkan  liabilitas  pajak  tangguhan  terbentuk  dari    pembentukan  dana  pensiun.  Penilaian  depresiasi  yang  dilakukan  perusahaan sering  kali  terlalu  rendah  sehingga  memiliki  waktu  yang  lebih  panjang.  Pencairan  dana  cadangan  juga  tidak  memiliki  waktu  yang  pasti  dimasa  depan. Hal  tersebut  dapat  menyebabkan relevansi nilai aset dan liabilitas pajak tangguhan di Indonesia menjadi  rendah (Prakoso, dan Martani, 2012).
Aset pajak  tangguhan  menggambarkan  pembayaran  yang  lebih kecil  dimasa  mendatang,  sedangkan  liabilitas  pajak  tangguhan  sebaliknya.  Meskipun  aset  pajak  tangguhan  akan  menguntungkan  investor  dimasa  yang  akan  datang,  namun  tidak  seluruh investor menanggapinya karena tingkat realisasi yang rendah. Selain itu, aset  operasional  bersih  sebelum  pajak  tangguhan  lebih  besar  daripada  variabel  aset  keuangan  bersih  pada  perusahaan,  yang  menggambarkan  bahwa  nilai  buku  perusahaan  banyak  dibentuk  dari  kegiatan  operasional.Perusahaan  telah  berhasil  menggunakan modalnya untuk menghasilkan pendapatan dari operasional perusahaan  tersebut (Prakoso, dan Martani, 2012).
Penelitian  ini  adalah  replikasi  dari  penelitian  Astrid  K.  Chludek  yaitu  penelitian  yang  berjudul  “Perceived  versus  Actual  Cash  Flow  Implications  of  Deferred  Taxes—An  Analysis  of  Value  Relevance and Reversal under IFRS”  yang  meneliti tentang apakah pajak tangguhan berpengaruh terhadap arus kas masa depan  dengan  pembalikan  berdasarkan  IFRS.  Dalam  penelitiannya  tersebut  diteliti  juga  apakah  pajak  tangguhan  merupakan indikator yang  relevan  untuk  mengukur  nilai  perusahaan.
  Berdasarkan berbagai penelitian diatas, maka penelitian ini berjudul “Analisis  Pengaruh Aset  Operasional  Bersih,  Aset  Pajak  Tangguhan,  Dan  Liabilitas  Pajak  Tangguhan terhadap  Harga  Saham pada Perusahaan  Manufaktur  yang  Terdaftar di  Bursa Efek Indonesia”.

 Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Aset Operasional Bersih, Aset Pajak Tangguhan, Dan Liabilitas Pajak Tangguhan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi