Rabu, 12 November 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Pdrb, Jumlah Tenaga Kerja, Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia 2006 – 2010

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Pdrb, Jumlah Tenaga Kerja, Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia 2006 – 2010
Kemiskinan  merupakan  salah  satu  persoalan  mendasar  yang  menjadi  pusat  perhatian  pemerintah  di  negara  manapun  terutama  negara  berkembang. Masalah kemiskinan dikatakan kompleks karena kemiskinan menyangkut banyak  aspek,  tidak  hanya  aspek  ekonomi,  melainkan  menyangkut  aspek  kesehatan,  pendidikan dan masih banyak aspek lagi yang bersangkutan. Hakikat kemiskinan  adalah  kondisi kekurangan  dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar  yang paling  minimum, khususnya dari aspek konsumsi dan pendapatan.

Kemiskinan  memang  identik  dengan  negara  sedang  berkembang.  Ada  beberapa  faktor  yang  menyebabkan  negara  sedang  berkembang  sulit  untuk  menjadi  maju.  Kesamaan  karakteristik  negara  sedang  berkembang  pada  umumnya, tingkat pendapatan  nasional negara  berkembang terbilang rendah dan laju  pertumbuhan  ekonominya  tergolong  rendah.  Pendapatan  perkapita  negara  sedang berkembang juga masih rendah dan pertumbuhannya  rendah,  bahkan ada  beberapa  yang  mengalami  stagnasi.  Kesenjangan  ekonomi  atau  ketimpangan  dalam  distribusi  pendapatan  antara  kelompok  masyarakat  berpendapatan  tinggi  dengan  kelompok  masyarakat  berpenghasilan  rendah  serta  tingkat  kemiskinan  atau  jumlah  orang  yang  berada  di  bawah  garis  kemiskinan  (poverty  line)    merupakan  masalah  besar  di  banyak  negara  berkembang,  tidak  terkecuali  Indonesia.
Tujuan  pembangunan  ekonomi  adalah  untuk  meningkatkan  pendapatan  perkapita  atau  paling  tidak  mempertahankan  tingkat  pendapatan  yang  telah  dicapai.  Bagi  negara  sedang  berkembang  pembangunan  ekonomi  dimaksudkan  untuk  meningkatkan taraf hidup sehingga setara dengan tingkat hidup di negaranegara  maju.  Menurut  Todaro  dikutip  Permana  (2012),  tujuan  utama  pembangunan  ekonomi  bukan  hanya  pertumbuhan  PDB  semata,  tapi  juga  pengentasan kemiskinan,  menurunkan  ketimpangan pendapatan dan penyediaan  lapangan  kerja  dalam  kegiatan  perekonomian  yang  terus  berkembang.  Hal  tersebut  diartikan  bahwa  kemiskinan  merupakan  masalah  yang  harus  diatasi  dalam  pembangunan  ekonomi  sesuai  pandangan  ekonomi  baru.  Keberhasilan  suatu  perekonomian  tidak  lagi  hanya  diukur  melalui  peningkatan  PDB,  melainkan juga kemampuan suatu negara dalam mengatasi masalah kemiskinan.
Tabel 1.1  Jumlah Penduduk Miskin Indonesia (ribu jiwa) 2006 – 201Tahun Jumlah Penduduk Miskin Persentase 2006  39.295,3  17,72007  37.168,3  16,52008  34.963,1  15,42009  32.529,9  14,12010  31.023,6  13,Sumber: BPS. Statistik Indonesia    Tabel  1.1  menunjukkan  bahwa  jumlah  penduduk  miskin  di  Indonesia  cenderung  menurun.  Hal  ini  disebabkan  oleh  banyaknya  program  pengentasan  kemiskinan  yang  dilakukan  pemerintah  yaitu  program  beras  miskin  (Raskin),  program keluarga harapan (PKH), dan pendidikan gratis yang diwujudkan berupa  bantuan operasional sekolah (BOS) di sektor pendidikan juga terdapat pemberian  beasiswa  siswa  miskin  (BSM).  Pemerintah  juga  membuat  program  PNPM  dan  program financial-inclusion melalui kredit usaha rakyat (KUR) ada juga program  rumah  murah  dan  sangat  murah,  angkutan  murah,  listrik  murah,  serta  peningkatan  kehidupan  nelayan.  Ini  berarti  program  pengentasan  kemiskinan  yang dijalankan pemerintah berhasil membuat turunya jumlah penduduk miskin  di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan produksi suatu negara  atau kenaikan pendapatan per kapita suatu negara. Oleh karena itu pertumbuhan  ekonomi  erat  kaitannya  dengan  produk  domestik  bruto  (PDB)  atau  produk  domestik  regional  bruto  (PDRB)  jika  dalam  lingkup  daerah.  Menurut  Asian  Development  Bank  dikutip  dari  Sri  (2010)  menyatakan  bahwa  pertumbuhan  ekonomi yang dinamis telah banyak mengurangi kemiskinan. Jumlah penduduk  yang berpenghasilan $ 1 atau kurang per hari telah turun dari 900 juta tahun 1990  menjadi 600 juta sekarang. Ini dapat diartikan sebagai peningkatan pendidikan,  kesehatan yang lebih baik, usia yang lebih panjang, dan kesempatan yang lebih  besar.
  Tabel 1.PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Indonesia (miliar rupiah) 2006 – 201Tahun  PDB  Pertumbuhan (g) dalam Persen 2006  1.847.126,7  4,92007  1.964.327.3  5,32008  2.082.451,1  6,02009  2.178850,4  4,52010  2.313.838.0  5,7Sumber: BPS. Statistik Indonesia Tabel  1.2  menunjukkan  bahwa  PDB  Indonesia  mengalami  tren  yang  meningkat, sehingga mengakibatkan pendapatan per kapita di Indonesia juga ikut  meningkat.  Hal  tersebut  selaras  dengan  tujuan  pembangunan  ekonomi  yaitu  untuk  meningkatkan  pendapatan  perkapita  atau  paling  tidak  mempertahankan  tingkat  pendapatan  yang  telah  dicapai.  Jika  membandingkan  tabel  1.2  dengan  tabel 1.1 membuktikan jika peningkatan PDB diikuti dengan menurunnya jumlah  penduduk miskin di Indonesia.
Tabel 1.Jumlah Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Terbuka di Indonesia Tahun 2006 – 201Tahun  Bekerja  Pengangguran Terbuka 2006  95.456.935  10.932.002007  99.930.217  10.011.142008  102.552.750  9.394.512009  104.870.663  8.962.612010  108.207.767  8.319.77Sumber: BPS. Statistik Indonesia Tabel 1.3 menjelaskan bahwa banyaknya jumlah penduduk  yang bekerja selalu meningkat dari tahun ke tahun, sedangkan banyaknya pengagguran selalu    menurun dari tahun ke tahun. Dari peningkatan  jumlah penduduk  yang  bekerja  dan menurunnya jumlah pengangguran selalu diimbangi oleh penurunan jumlah  penduduk  miskin  yang  di  dapat  dari  tabel  1.1.    Menurut  Sukirno  (2004)  salah  satu  faktor  penting  yang  menetukan  kemakmuran  suatu  masyarakat  adalah  tingkat  pendapatannya.  Pendapatan  masyarakat  mencapai  maksimum  apabila  tingkat  penggunaan  tenaga  kerja  penuh  dapat  diwujudkan.  Pengangguran  mengurangi  pendapatan  masyarakat  sehingga  mengurangi  tingkat  kemakmuran  yang  mereka  capai.  Semakin  turunnya  kesejahteraan  masyarakat  karena  menganggur  tentunya  akan  meningkatkan  peluang  mereka  terjebak  dalam  kemiskinan  karena  tidak  memiliki  pendapatan  dan  sebaliknya  apabila  kesejahteraan  mansyarakat  meningkat  akibat  bekerja  maka  peluang  terjebak  dalam  kemiskinan  akan  semakin  menipis.  Jika  pengangguran  di  suatu  negara  sangat banyak, kekacauan politik dan sosial  akan  menimbulkan efek yang buruk  bagi  kepada  kesejahteraan  masyarakat  dan  prospek  pembangunan  ekonomi  dalam jangka panjang.
Tabel 1.Jumlah Penduduk dan Angka Harapan Hidup di Indonesia 2006 – 201Tahun  Jumlah Penduduk (dalam ribu jiwa) Angka Harapan Hidup 2006  222.746,7  68.2007  225.631,5  70,2008  228.523,3  70,2009  231.369,5  70,2010  237.641,3  70,Sumber: BPS.     Tabel 1.4  menunjukkan bahwa angka harapan hidup dari tahun ke tahun  selalu  meningkat,  artinya  program  –  program  pemerintah  di  bidang  kesehatan  berjalan  sesuai  yang  diharapakan.  Kesehatan  merupakan  standard  hidup  minimum  yang  harus  dimiliki  masyarakat.  Kesehatan  masyarakat  yang  cenderung  baik  akan  berdampak  pada  produktivitas  dan  etos  kerja  yang  meningkat pula, sehingga  pendapatan yang dihasilkan meningkat seiring dengan  perbaikan  kesehatan  di  masyarakat.  Pendapatan  baik  secara  individu  maupun  aggregat akan bertambah. Pendapatan yang meningkat akan mengangkat derajat  seseorang untuk keluar dari kemiskinan.
Menurut  Arsyad  dikutip  dari  Wahyudi  (2013)  menjelaskan  bahwa  intervensi untuk memperbaiki kesehatan dari pemerintah juga merupakan suatu  alat kebijakan penting untuk mengurangi kemiskinan. Sedangkan Nurkse dalam  teori lingkaran setan kemiskinan juga mengemukakan produktivitas yang rendah  sebagai  faktor  yang  menyebabkan  kemiskinan.  Produktivitas  yang  rendah  bisa  diakibatkan oleh tingkat kesehatan Tabel 1.5  Angka Melek Huruf di Indonesia 2006 – 201Tahun  Angka Melek Huruf 2006  91,42007  91,92008  92,12009  92,52010  92,9Sumber: BPS.     Tabel 1.5 menunjukkan bahwa angka melek huruf di Indonesia dari tahun  semakin  meningkat.  Hal  ini  selalu  diimbangi  dengan  angka  kemiskinan  yang  selalu  menurun  pula.  Dengan  demikian  program  pendidikan  di  Indonesia  bisa  dikatakan  berhasil.  Menurut  Rasidin  dikutip  dari  (Permana  2012)  investasi  dibidang  pendidikan  merupakan  sarana  untuk  meningkatakan  kualitas  sumber  daya  manusia  yang  diperlihatkan  dengan  meningkatnya  pengetahuan  dan  ketrampilan seseorang.  Semakin tinggi  pendidikan seseorang, maka pengetahuan  dan  keahlian  juga  akan  meningkat  sehingga  akan  mendorong  peningkatan  produktivitas kerjanya. Rendahnya produktivitas kaum miskin dapat disebabkan  oleh rendahnya akses mereka untuk memperoleh pendidikan.
Penelitian  ini  menganalisis  faktor  apa  saja  yang  mempengaruhi  kemiskinan,  berdasarkan  latar  belakang  di  atas,  penelitian  ini  mengambil  judul  ”Analisis Pengaruh PDRB, Jumlah Tenaga Kerja, Pendidikan dan Kesehatan  terhadap  Tingkat  Kemiskinan  di  Indonesia  2006  -2010  (Studi  Kasus  di  33  Propinsi di Indonesia)”.
B.  Rumusan Masalah.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:.
1.  Bagaimana  pengaruh  produk  domestik  regional  bruto  (PDRB)  terhadap  kemiskinan di Indonesia?.
2.  Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap kemiskinan di Indonesia?.
3.  Bagaimana pengaruh kesehatan terhadap kemiskinan di Indonesia?.
4.  Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap kemiskinan di Indonesia? .
 C.  Tujuan Penelitian .
1.  Tujuan penelitian adalah sebagai berikut.
a.  Menganalisis  pengaruh  produk  domestik  regional  bruto  (PDRB)  terhadap  kemiskinan di Indonesia.
b.  Menganalisis  pengaruh  jumlah  tenaga  kerja  terhadap  kemiskinan  di  Indonesia.
c.  Menganalisis pengaruh kesehatan terhadap kemiskinan di Indonesia.
d.  Menganalisis pengaruh pendidikan terhadap kemiskinan di Indonesia.
D.  Manfaat Penelitian.
1.  Pengambil Kebijakan  Bagi  pengambil  kebijakan,  penelitian  ini  diharapkan  mampu  memberikan  informasi yang berguna di dalam memahami pengaruh  PDRB, jumlah tenaaga  kerja,  kesehatan,  pendidikan  terhadap  kemiskinan  sehingga  dapat  digunakan  sebagai pilihan pengambilan kebijakan dalam perencanaan pembangunan.
2.  Ilmu Pengetahuan Secara  umum  hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  menambah  pengetahuan ilmu ekonomi. Manfaat khusus bagi ilmu pengetahuan yakni dapat  menambah  kajian  tentang  kemiskinan  dengan  mengungkap  faktor-faktor  yang  mempengaruhinya.

 Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Pdrb, Jumlah Tenaga Kerja, Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia 2006 – 2010

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi