Senin, 10 November 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis pengaruh ekspor, inflasi, nilai tukar dan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1993-2012

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  LATAR BELAKANG.
 Skripsi Ekonomi: Analisis pengaruh ekspor, inflasi, nilai tukar dan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1993-2012
Krisis  ekonomi  global  yang  mengguncang  dunia  pada  tahun  2008  berpengaruh  negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di tiap-tiap negara, termasuk  di  Indonesia.  Beberapa  penelitian  mengenai  faktor-faktor  makro  ekonomi  yang  mempengaruhi pertumbuhan  pada krisis  global sudah banyak dilakukan.  Seperti  Dullah (2010) di Malaysia  menyatakan adanya kegiatan ekspor dapat mendorong  pertumbuhan ekonomi. Hal ini sejalan dengan penelitian Muna dan Norma (2009)  di  Malaysia,  Kaushik  dan  Lawrence  (2008)  dan  Douglas  (2010)  di  India  yang  meneliti  bahwa  perdagangan  internasional  akan  memperlancar  pertumbuhan  ekonomi  ke  arah  yang  lebih  baik.  Sementara  itu,  penelitian  Hossain  (2012)  di  Bangladesh,  Abounoori  dan  Zobeiri  (2010)  di  Iran,  Obamuyi  (2009)  di  Nigeria dan penelitian Nelson (2009) di Brasil menemukan bahwa adanya pengaruh antara  ekspor, inflasi, nilai tukar dan tingkat suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan  hal  itu,  skripsi  ini  akan  mendalami  pengaruh  ekspor,  inflasi,  nilai  tukar  dan  suku  bunga  terhadap  pertumbuhan  ekonomi  di  Indonesia  pada  masa  krisis global.
Kegiatan  Ekspor  selain  dapat  mempengaruhi  neraca  pembayaran,  juga dapat  membangun  perekonomian  ketika  ekspor  lebih  tinggi  dibanding  impor.
Perdagangan  luar  negeri  telah  dianggap  sebagai  mesin  pertumbuhan  (Adewuyi,  2002), maksudnya perdagangan luar negeri  haruslah  mengarah pada peningkatan    yang  stabil  dalam  status  manusia  dengan  memperluas  jangkauan  dan  jalinan  kerjasama.  Menurut  Muna  Sulaiman  &  Norma  Md.  Saad  dari  Malaysia  (2009), terdapat  hubungan  positif antara  ekspor  dan pertumbuhan  ekonomi  dalam jangka panjang,  sedangkan  untuk  impor  berhubungan  sebaliknya,  negatif  dengan  pertumbuhan ekonomi.
Penelitian  Kaushik,  Krishan  K,  Arbenser,  Lawrence  Nii  &  Klein,  K  K (2008)  berpendapat  pemerintah  yang  harus  terus  mengoptimalkan  proyek  yang  berorientasi  ekspor  untuk  mengamankan  tingkat  pendapatan  dan  pertumbuhan ekonomi  yang  lebih  cepat  dan  berkelanjutan  di  tahun  yang  akan  datang.
Keterbukaan  ekonomi  untuk  perdagangan  internasional  akan  memperlancar  dan  mewujudkan  pembangunan  ekonomi  ke  arah  yang  lebih  baik  (Agbetsiafa,  Douglas K : 2010).
Selain ekspor, nilai tukar merupakan salah satu faktor  fundamental yang  menyebabkan  laju  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  mengalami  penurunan  di  tahun 1998. Sejak tahun 1970 sampai sekarang Indonesia telah melakukan 3 kali  perubahan sistem nilai tukar,  yaitu pada tahun 1970 sampai 15  November 1978  sistem yang dipakai adalah sistem nilai tukar tetap. Kemudian mulai 15 November  1978 sampai 14 agustus 1997 menggunakan sistem mengambang terkendali, dan  mulai 14 Agustus 1997 sampai sekarang menggunakan sistem kurs bebas (flexible  exchange rate).
Selanjutnya  dari  studi  Abounoori  dan  Zobeiri  (2010)  diketahui  bahwa  dalam  jangka  panjang  ketidakmenentuan  nilai  tukar  berpengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  pertumbuhan  ekonomi.  Hal  ini  diperkuat  dengan  penelitian    yang  dilakukan  oleh  McPherson  dan  Rakovski  (2000)  yang  menyatakan  bahwa  penaksiran  yang  terlalu  tinggi  (depresiasi)  terhadap  nilai  tukar  tidak  baik  untuk  pertumbuhan  ekonomi.  Studi  yang  dilakukan  oleh  Nelson  H.  Barbosa-Filho  (2009),  nilai  tukar  merupakan  instrumen  yang  paling  penting  dalam  mendorong  pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar mengakibatkan harga barang  dan jasa terus meningkat tajam, hal itulah yang dikatakan sebagai inflasi. Tingkat  inflasi  yang  tinggi  dalam  jangka  panjang  dapat  memberikan  dampak  negatif  terhadap laju pertumbuhan ekonomi. Nelson (2009) juga menyatakan nilai tukar  digunakan sebagai alat untuk mengontrol inflasi, karena dampak dari inflasi yang  berkepanjangan adalah dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka  panjang,  inflasi  mempunyai  pengaruh  yang  negatif  terhadap  pertumbuhan  ekonomi.  Inflasi  lebih  membahayakan  pertumbuhan  negara  dibandingkan  membantu dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi (Ghofur, Shoma : 2008) Krisis  moneter  pada  tahun  1998  juga  berdampak  pada  sistem  perekonomian,  terjadinya  tekanan  laju  inflasi  yang  menganggu  kestabilan  perekonomian  negara  yang  terkena  krisis  tersebut.  Secara  umum  inflasi  merupakan  peristiwa  moneter  yang  sangat  penting,  yang  dialami  oleh  hampir  seluruh negara di dunia.  Secara umum diketahui bahwa inflasi memberi pengaruh  buruk terhadap pertumbuhan ekonomi, maka inflasi adalah sebagai satu indikator  yang  dapat  menunjukkan  ketidakstabilan  ekonomi  bagi  sebuah  negara.  Menurut  Yasir  Ali  Mubarak  (2005)  inflasi  pada  tahap  kurang  dari  9  %  dikatakan  dapat  membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.     Tingkat  suku  bunga  adalah  salah  satu  instrument  yang  digunakan  untuk  menekan inflasi. Menurut Obamuyi (2009) di Nigeria  tingkat suku bunga  mampu meningkatkan tabungan dan mempercepat pertumbuhan dalam pandangan  empiris  antara  tabungan,  investasi dan  pertumbuhan ekonomi.  Dengan peningkatan suku  bunga  diharapkan  orang  akan  cenderung  menyimpan  uangnya  di  Bank  karena  pengembaliannya  yang  dinilai  menguntungkan.  Pada  posisi  tersebut,  permintaan  masyarakat  untuk  memegang  uang  tunai  menjadi  lebih  rendah.  Seiring  berkurangnya jumlah uang beredar, gairah belanja pun menurun. Berdampak pada  harga barang dan jasa yang cenderung stagnan atau tidak terjadi dorongan inflasi,  Prasetiantono (2000).
Penurunan  permintaan  dan  mahalnya  biaya  dana  akan  menyebabkan  investasi  menurun  sehingga  pertumbuhan  ekonomi  akan  menjadi  melambat.
Dalam  keadaan  keseimbangan,  semakin  tinggi  permintaan  akan  uang,  maka  semakin tinggi suku bunga, dan sebaliknya semakin tinggi penawaran akan uang  maka  semakin  rendah  tingkat  suku  bunga.  Suku  bunga  yang  terjadi  pada  suatu  saat  tertentu  adalah  harga  yang  disepakati  pada  saat  terjadi  keseimbangan  permintaan dan penawaran.
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Pertumbuhan  Ekonomi Tahun Pertumbuhan  Ekonomi Tahun Pertumbuhan  Ekonomi Tahun Pertumbuhan  Ekonomi 1997  4.69 %  2001  3.64 %  2005  5.69 %  2009  4.63 % 1998  -13.12 %  2002  4.49 %  2006  5.50 %  2010  6.22 % 1999  0.79 %  2003  4.78 %  2007  6.34 %  2011  6.49 % 2000  4.98 %  2004  5.03 %  2008  6.01 %  2012  6.23 % (Sumber : Bank Indonesia)    Pada  tahun  1997  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  sebesar  4.69%,  tahun  1998 sempat terjadi krisis ekonomi sehingga menurun drastis menjadi  -13,12%,  pada  tahun  1999  mulai  membaik  sebesar   0,79%,  tahun  2006  mengalami  penurunan menjadi 5,50%, tahun 2007 kembali meningkat menjadi 6,34%, tahun  2008  sebesar  6,01%,  dan  tahun  2009  petumbuhan  ekonomi  menurun  menyusul  dampak  krisis  ekonomi  global  menjadi  sebesar  4,63%,  namun  pada  tahun  2010  hingga sekarang pertumbuhan ekonomi Indonesia terus bercokol diatas angka 6%.
Pertumbuhan  ekonomi  yang  tinggi  dan  prosesnya  yang  berkelanjutan  merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi (Tambunan,  2001). Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian  akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu.
Dengan  kata  lain,  perekonomian  dikatakan  mengalami  pertumbuhan  bila  pendapatan riil masyarakat pada tahun tertentu lebih besar dari pada pendapatan  riil masyarakat pada tahun sebelumnya.
Perkembangan  ekonomi  di  Indonesia  tentunya  tidak  terlepas  dari  adanya  potensi  yang  besar,  yaitu  potensi  sumber  daya  alam  dan  potensi  sumber  daya  manusianya.  Pertumbuhan  ekonomi  dapat  dilihat  dari  jumlah  Produk  Domestik  Bruto  (PDB),  dalam  perkembangan  tersebut  ada  sembilan  sektor  yang  terdapat  dalam PDB.
Berdasarkan  latar  belakang  permasalahan  di  atas,  penulis  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  mengenai  faktor-faktor  apa  saja  yang  mempengaruhi  pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini mengambil rentang waktu pada  periode  tahun  1993-2012.  Dasar  permasalahan  yang  muncul  diatas,  maka    penelitian ini diberi judul  “Analisis Pengaruh Ekspor,  Inflasi,  Nilai Tukar dan  Tingkat  Suku  Bunga  Terhadap  Pertumbuhan  Ekonomi  Indonesia  (Tahun  1993-2012)”.
B.  PERUMUSAN MASALAH.
Bertitik  tolak  dari  uraian  di  atas,  maka  dapat  diambil  sebagai  permasalahannya,  yaitu :.
1.  Bagaimanakah  pengaruh  ekspor  terhadap  Pertumbuhan  Ekonomi  di  Indonesia?.
2.  Bagaimanakah  pengaruh  inflasi  terhadap  Pertumbuhan  Ekonomi  di  Indonesia?.
3.  Bagaimanakah  pengaruh  nilai  tukar  Rupiah  terhadap  USD  terhadap  Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia ?.
4.  Bagaimanakah pengaruh tingkat suku bunga  terhadap  Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia ?.
C.  TUJUAN PENELITIAN.
1.  Untuk  menganalisis  pengaruh  ekspor  terhadap  Pertumbuhan  Ekonomi Indonesia tahun 1993-2012.
2.  Untuk  menganalisis  pengaruh  inflasi  terhadap  Pertumbuhan  Ekonomi Indonesia tahun 1993-2012.
3.  Untuk  menganalisis  pengaruh  nilai  tukar  rupiah  terhadap  USD  terhadap  Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 1993-2012.
 4.  Untuk  menganalisis  pengaruh  tingkat  suku  bunga  terhadap  Pertumbuhan  Ekonomi Indonesia tahun 1993-2012.
D.  MANFAAT PENELITIAN.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:.
1.  Bagi Instansi Pemerintah.
Hasil  studi  ini  diharapkan  dapat  bermanfaat  sebagai  bahan  informasi,  dan  masukan  bagi  Pemerintah  Indonesia  dalam  mengambil  kebijakan  dalam  merumuskan  strategi  pengembangan  ekspor,  inflasi,  nilai  tukar  dan  tingkat  suku bunga diwaktu yang akan datang.
2.  Bagi Peneliti.
a.  Menambah pengalaman dan wawasan dalam penelitian  ekspor, inflasi,  nilai  tukar  dan  tingkat  suku  dalam  kaitannya  dengan  Pertumbuhan  Ekonomi  b.  Mengetahui  dampak  jangka  panjang  dan  jangka  pendek  mengenai  beberapa faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi 3.  Bagi Akademis.
a.  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  kontribusi  akademis  bagi  Perpustakaan pada bidang studi Ekonomi Pembangunan.
b.  Dengan  studi  yang  dilakukan  ini  diharapkan  dapat  diperoleh  suatu  manfaat  dan  dapat  dipergunakan  sebagai  bahan  referensi  dalam  melakukan penelitian selanjutnya.

 Skripsi Ekonomi: Analisis pengaruh ekspor, inflasi, nilai tukar dan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 1993-2012

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi