BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011
Dalam beberapa
tahun terakhir dan
setelah hancurnya beberapa perusahaan-perusahaan besar
yang terjadi di
Amerika hingga menyebabkan
kerugian bagi banyak
investor yang disebabkan
oleh tata kelola
perusahaan yang lemah,
konsep tata kelola
perusahaan semakin menjadi bahan pertimbangan. Hal ini memberikan pengaruh ke beberapa negara sehingga mengakibatkan timbulnya krisis
ekonomi global.
Isu mengenai
corporate governance (CG)
mulai mengemuka di Indonesia pada
tahun 1998. Perhatian
terhadap CG mulai
meningkat tajam sejak Indonesia
mulai mengalami krisis moneter, ini menyebabkan beberapa
perusahaan-perusahan di Indonesia
mengalami kebangkrutan.
Banyak pihak mengatakan bahwa
lamanya proses pemulihan dari krisis ini disebabkan
sangat lemahnya dalam
penerapan CG yang
diterapkan oleh
perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sejak saat itu, pemerintah dan investor mulai memberikan perhatian terhadap
CG. Pemerintah Indonesia dan International Monetary Fund (IMF) memperkenalkan konsep Good Corporate
Governance (GCG) sebagai tata cara
kelola perusahaan yang sehat, dalam
rangka economy recovery
pasca krisis. Konsep
ini diharapkan dapat
melindungi pemegang saham
(stockholders) dan kreditur
agar dapat memperoleh
kembali investasinya. Ciri
utama dari lemahnya CG adalah adanya tindakan
mementingkan diri sendiri di pihak para manajer
perusahaan. Jika para
manajer perusahaan melakukan tindakan-tindakan yang mementingkan diri
sendiri dengan mengabaikan kepentingan investor,
maka akan menyebabkan
jatuhnya harapan para investor
tentang pengembalian (return) atas investasi yang telah mereka tanamkan.
Isu mengenai CG
muncul sebagai reaksi
terhadap berbagai kegagalan korporasi akibat dari buruknya tata
kelola perusahaan.
Di era
globalisasi ini, CG
sudah diterapkan oleh
banyak perusahaan di
Indonesia. Corporate governance
merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara
berbagai partisipan dalam perusahaan
yang menentukan arah kinerja perusahaan.
Ada lima prinsip utama yang
diperlukan dalam konsep corporate governance,
(Zarkasyi; 2008) yaitu
fairness, independency, transparency,
accountability, dan responsibility. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
yang sehat adalah
fondasi kepercayaan investor
dan pemberi pinjaman dibangun
(Hasan et al; 2009).
Tata Kelola dalam perusahaan
(Corporate Governance) sangatlah penting. Dengan
good corporate governance
akan meningkatkan nilai saham perusahaan,
mengangkat citra perusahaan
dan juga akan mempengaruhi struktur
modal dalam perusahaan.
Pada penelitian ini akan membahas
mengenai pengaruh corporate
governance terhadap struktur
modal pada perusahaan.
Tata kelola perusahaan
dan struktur modal
telah berhasil menarik
banyak kepentingan umum
karena merupakan alat
untuk pembangunan sosial-ekonomi. Juga
ketika ada good
corporate governance dan
struktur modal, akan
ada praktek yang tepat
dan efisien dalam administrasi badan usaha. Hal ini pada akhirnya akan
menyebabkan penurunan kejadian
kegagalan perusahaan, sistem pengendalian
internal yang buruk,
miskin struktur perusahaan, ketidakdisiplinan baik bagian dari manajemen
dan pekerja (Ganiyu dan Abiodun;
2012). Dengan CG
akan menghasilkan struktur
modal yang baik.
Sejumlah penelitian
terkait mengenai corporate
governance terhadap struktur modal
telah di teliti
oleh beberapa peneliti.
Seperti penelitian Kajananthan
(2012) yang berjudul
Effect Corporate Governance
on Capital Structure:
Case of The
Srilanka Listed Manufacturing
Companies ini menemukan
hasil bahwa tata
kelola perusahaan memiliki dampak
34% terhadap struktur
modal. Dalam penelitian
Rehman et al
menemukan hasil bahwa
ada hubungan positif yang lemah antara corporate governance
terhadap struktur modal.
Biokpin dan
Arko (2009) meneliti
mengenai corporate governance
terhadap struktur modal
dan menemukan hasil
adanya hubungan positif
antara board size
dan managerial ownership
terhadap leverage. Mereka juga
mengatakan bahwa ada hubungan negative antara board independence terhadap struktur modal. Dalam
penelitian Baum et al. (2007)
menemukan hasil yang
berbeda mengenai managerial ownership. Mereka menemukan hubungan negatif yang signifikan antara utang
jangka panjang dan
managerial ownership, ini
menunjukkan kebijaksanaan manajerial yang tinggi membatasi utang jangka
panjang.
Dalam penelitian lain
mengenai Corporate governance terhadap struktur
modal, yang diteliti
oleh Bodaghi dan
Ahmadpour (2010) dengan
menggunakan variabel independen
board size, board composition, CEO
duality dan variabel
control Firm Size
dan ROA terhadap
leverage, menemukan hasil
yang berbeda dengan
Bokpin dan Arko mengenai hasil board size. Mereka menemukan adanya hubungan negatif
antara board size
dengan debt equity
ratio (DER). Ini menunjukkan jumlah
anggota dewan yang lebih
besar dapat menekan manajer
untuk mengikuti tingkat
gearing yang lebih
rendah dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Di Indonesia,
penelitian mengenai hal
serupa telah di
teliti oleh Purnamawati
dengan judul Pengaruh
Corporate Governance Terhadap Struktur
Modal Perusahaan LQ
45 yang Tercatat
di Bursa Efek Indonesia. Purnamawati
menggunakan variabel independen
corporate governance yang
diproksikan ke dalam
tiga variabel yaitu
managerial ownership, institutional
ownership, board size. Purnamawati menemukan hasil
managerial ownership, institutional
ownership berpengaruh positive
terhadap struktur modal
dan board size,
ROA and firm
size berpengaruh negative
terhadap struktur modal.
Berdasarkan
penelitian-penelitian
sebelumnya, terjadi ketidakonsistenan terhadap
hasil dari penelitian
mengenai pengaruh Corporate Governance terhadap Struktur Modal, maka dalam penelitian
ini mencoba untuk meneliti lebih lanjut
dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Vakilifard et al
(2011). Berikut ini
adalah perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
Vakilifard et al (2011): 1. Tahun
Periode Pengamatan Periode pengamatan ini selama 3 tahun dalam periode
2009-2011, agar informasi
lebih relevan dengan
masa kini. Sedangkan penelitian Vakilifard et al (2011) mengambil
rentang waktu selama 6 tahun dalam
periode 2005-2010.
2. Jumlah dan Jenis Sampel Penelitian Sampel penelitian
ini 136 sampel
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia
(BEI) yang hanya
berfokus di Negara
Indonesia dikarenakan penelitian
ini tentang pentingnya peran Corporate Governance (CG) terhadap struktur modal belum banyak
mendapatkan hasil yang
tepat. Sementara Vikilifard
et al (2011)
menggunakan 110 sampel
perusahaan manufaktur di
Iran yang telah diseleksi dan
sesuai dengan kriteria.
3. Metode Pengukuran Corporate Governance (CG) Dalam penelitian
yang dilakukan oleh
Vikilifard et al.
(2011) menggunakan variabel
independen Board Size, CEO duality dan
Non-executive Directors. Sementara
dalam penelitian ini menggunakan variabel
independen Board Size,
Non-executive Directors dan
Managerial Ownership. Penghapusan variabel
CEO duality dikarenakan data
untuk CEO duality di Indonesia tidak ada.
Berdasarkan latar
belakang tersebut serta
fenomena yang terjadi di Indonesia, mengenai penggunaan peran Corporate Governance (CG) terhadap struktur
modal serta ketidakkonsistenan hasil
pada penelitian terdahulu
yang meneliti tentang
topik serupa, maka
penulis tertarik untuk
mengambil judul “ANALISIS
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP STRUKTUR MODAL
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
2009-2011” untuk melakukan penelitian di Indonesia.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang yang
sudah dipaparkan peneliti, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :.
1. Apakah
Ukuran Dewan (Board
Size) berpengaruh positif
terhadap Struktur Modal
pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)?.
2. Apakah Non-executive directors berpengaruh
positif terhadap Struktur Modal pada
perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI)? .
3. Apakah Managerial
Ownersip berpengaruh positif
terhadap Struktur Modal
pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI)?.
C. Tujuan Penelitian.
Sesuai dengan perumusan masalah
yang telah disebutkan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini .
1. Untuk
menguji pengaruh Board
size (B-Size) terhadap
Struktur Modal pada
perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
2. Untuk
menguji pengaruh non-executive
directors (NED) terhadap Struktur Modal pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Untuk
menguji pengaruh Managerial
Ownership terhadap Struktur Modal
pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI).
D. Manfaat Penelitian.
Hasil dari
penelitian yang membahas
tentang Corporate Governance (CG) ini diharapkan bermanfaat bagi
:.
a. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti mengenai
modal finansial perusahaan
dan juga memberikan kesadaran
tentang pentingnya pengaruh
tata kelola perusahaan terhadap struktur modal dalam sebuah
perusahaan.
b. Bagi Manajemen Perusahaan Penelitian ini
dapat membantu perusahaan
untuk menjadikan bahan
pertimbangan dan masukan
bagi perusahaan agar
dapat meningkatkan atau
memperbaiki sistem tata
kelola perusahaan, khususnya yang berhubungan langsung dengan
hutang jangka panjang dalam perusahaan.
c. Bagi Investor Penelitian ini
dapat membantu investor
untuk menjadikan masukan
dan bahan pertimbangan
para investor dalam
berinvestasi agar para investor
tidak mengalami kerugian.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi