Rabu, 12 November 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Persepsi Pengunjung Terhadap Niat Berkunjung Kembali Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi

  BAB I.
PENDAHULUAN.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Persepsi Pengunjung Terhadap Niat Berkunjung Kembali Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi
Pada  bab  ini  menjelaskan  mengenai  latar  belakang  penelitian  yang  diambil; rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat akademis dan manfaat  praktis dari penelitian.
A.  Latar Belakang.
Saat ini pariwisata mampu menjadi industri  yang paling cepat berkembang  dengan didukung oleh perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi secara  global  (Kozak  dan  Bolaglu.  2011).  Hal  ini  dibuktikan  dengan  terus  bertambahnya   jumlah  tujuan  wisata  diseluruh  dunia  dari  tahun  ketahun.
Kondisi tersebut akan membuka pangsa pasar  yang lebih luas dan akhirnya  berdampak  pada  kompetisi  besar  di  pasar  pariwisata  internasional  (Dragicevic et al. 2012).

Pariwisata  memiliki  hubungan  yang  erat  dengan  bidang  perekonomian  yaitu  terkait  dengan  sumber  devisa  negara.  Di  Indonesia  pariwisata  merupakan  salah  satu  sektor  unggulan  yang  strategis  dalam  pembangunan  nasional karena mampu mendatangkan devisa bagi negara nomor tiga setelah  migas  dan kelapa sawit  (www.wikipedia.com).  Selain itu kegiatan pariwisata  secara  berkelanjutan  mampu  meningkatkan  pertumbuhan  ekonomi  karena  dapat  mempengaruhi  sektor-sektor  lainnya  seperti  bidang  perhotelan,  transportasi,  kuliner,  serta  kerajinan  tangan  sebagai  souvenir.  Dragicevic  et  al.  (2012)  menjelaskan  bahwa  dalam  industri  pariwisata,  persaingan  mengenai  area  teritorial  tidak  hanya  fokus  pada  aspek  tunggal  seperti    pemandangan  ditempat  pariwisata,  namun  tujuan  pariwisata  juga  berkaitan  dengan fasilitas dan kemudahan dalam menjangkau tempat pariwisata.
Meningkatnya Persaingan yang ketat di  industri pariwisata (Pereda. 2011) dan peran penting pariwisata di sektor perekonomian,  penting untuk menjaga  keberlangsungan  dari  pariwisata  dan  memaksimalkan  potensinya  dengan selalu  memperhatikan  faktor-faktor  yang  mampu  menarik  wisatawan  untuk  berkunjung ke tempat pariwisata. Pihak pengelola yang didukung masyarakat  serta pemerintah  dituntut agar mampu mempertahankan loyalitas pengunjung dengan  memperhatikan  kebutuhan  pengunjung.  Selain  itu  strategi  dan  implementasi yang tepat akan menjadikan nilai lebih dibandingkan pariwisata  yang lain agar tidak hanya mampu menarik wisatawan domestik namun juga  wisatawan mancanegara.
Yogyakarta merupakan kota yang menarik untuk dijadikan tujuan wisata  karena memiliki kekayaan alam dan budaya yang terjaga dengan baik. Salah  satu tujuan wisatanya adalah Pantai Parangtritis. Pantai Parangtritis terletak di  Kabupaten Bantul provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Letak yang strategis  serta kemudahan transportasi yang tersedia menyebabkan Pantai Parangtritis sering  menjadi  tujuan  utama  wisata  di  Yogyakarta  bagi  wisatawan  lokal  maupun wisatawan dari daerah lain (Suara Merdeka. 2009).
Data  yang  diperoleh  dari  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  (DIY)  menyebutkan  bahwa  Selama  tahun  2011   jumlah  kunjungan  wisatawan  ke  DIY  mencapai   3,2   juta,  terdiri  dari  3,058  juta  wisatawan   domestik  dan  148,76  ribu  wisatawan  asing.  Jumlah  kunjungan    wisatawan  asing  mampu  tumbuh  di  atas  10  persen  per  tahun,  sementara  wisatawan domestik tumbuh 5,6 persen per tahun.  Retribusi  yang diperoleh  dari Pantai Parangtritis sendiri mampu  menyumbang pendapatan asli daerah  (PAD)  terbesar  bagi  Kabupaten  Bantul  yaitu  sebesar  Rp1,255  milyar  atau  lebih dari 70% PAD yang diperoleh dari sektor pariwisata.
Perusahaan   yang bergerak dibidang jasa akan selalu mengevaluasi faktorfaktor  yang  mempengaruhi  kepuasan  konsumen  sehingga  memungkinkan  konsumen  untuk  membeli  atau  menggunakan  kembali  jasa  yang  ada.
Pemahaman dari segi perspektif konsumen juga diperlukan untuk mengetahui  keinginan  pelanggan  serta  pemenuhannya  guna  menciptakan  kepuasan  pelanggan.  Kepuasan  yang  dirasakan  akan  berpengaruh  terhadap  niat  konsumen  untuk  berkunjung  kembali  (behavioral  intention)  (Olorunniwo  et  al. 2006).
Beberapa  penelitian  dari  aspek  yang  menganalisis  terkait  fenomena  kunjungan  ulang,  menunjukkan  bahwa  beberapa  pengunjung  cenderung mengulangi  tujuan  ketika mereka merasa  puas dengan  atribut  tertentu  selama  kunjungan  pertama mereka  (Kozak, 2000).  Selain itu  kontak pertama dengan  tujuan  wisata  secara  langsung  dan  pengalaman  pada  pariwisata  memiliki  implikasi  langsung  pada  proses  pemilihan  keputusan  berikutnya  (Operman  dalam  Pereda.  2011).  Juaneda  dalam  Pereda  (2011)  menjelaskan  bahwa  kunjungan  kedua  meningkatkan  memungkinkan  kunjungan  lebih  lanjut  di  masa depan untuk tujuan yang sama.
  Penelitian  terkait  kunjungan  berulang    telah  berfokus  pada  kepuasan  wisatawan  (Alegre  et al. 2009; Dmitrovic,  et al. 2009; Quintal  et al. 2010).
Selain  itu  penelitian  mengenai  perilaku  konsumen  merupakan  bagian  yang  sering  berhubungan  antara  ekspektasi  dan  kepuasan  (Weirmair,  K.  2000).
Menurut  Quintal  et  al.  (2010)  faktor  yang  mempengaruhi  konsumen  untuk  berkunjung  kembali  adalah  persepsi  konsumen  atas  kunjungannya.  Faktorfaktor  tersebut  antara  lain:  persepsi  daya  tarik  (perceived  attractiveness),  persepsi  kualitas  (perceived  quality),  persepsi  risiko  (perceived  risk),  dan  persepsi  nilai  (perceived  value).  Dari  faktor-faktor  tersebut  akan  mempengaruhi kepuasan (satisfaction) konsumen.
Persepsi  daya  tarik  (perceived  attractiveness),  secara  konseptual  didefinisikan  sebagai  evaluasi  kognitif  mengenai  situasi  yang  spesifik  (Quintal  et  al.  2010).  Kepuasan  dan  niat  berkunjung  dipengaruhi  oleh  daya  tarik  yang dirasakan, daya tarik ini  lebih dari  persepsi kualitas pelayanan  dan  nilai uang (Um et al, 2006).
Persepsi  kualitas  (perceived  quality),  didefinisikan    sebagai  penilaian  konsumen  mengenai  keunggulan  secara  keseluruhan  dari  produk  (Zeithaml  1988).  Selain  penelitian  Parasuraman  et  al.  (1985)  yang  telah  menguji  pengaruh  service  quality  yang  terkait  langsung  terhadap  kepuasan  dan  behavioral  intention  penelitian  yang  dilakukan  Cronin  et  al.  (1992)  dan  olorunniwo  et  al.  (2006)  juga  telah  menguji  hubungan  antara  kualitas,  kepuasan, dan behavioral intention.
  Persepsi  risiko  (perceived  risk),  didefinisikan  sebagai  persepsi  negatif secara  keseluruhan  dari  konsumen  berdasarkan  penilaian  terhadap  hasil  negatif  yang  memungkinkan  untuk  terjadi  (Mowen  dan  Minor.  1998).
Persepsi resiko  yang terkait dengan tujuan wisata juga berhubungan dengan  kepuasan  (Quintal  2010).   Beberapa  peneliti  seperti  (Fornell  et  al.  2006,  Dmitrovic  et  al.  2010)  telah  mengamati  pengaruh  dari  persepsi  resiko  pada  kepuasan.
Persepsi  nilai  (perceived  value),  Persepsi  nilai  pelanggan  dianggap  hasil  antara  apa  yang  diterima  pelanggan  dan  apa  yang  mereka  berikan  untuk  mendapatkan layanan (Zeithaml 1988). Persepsi kualitas layanan dan persepsi  nilai  keduanya  dianggap  konstruksi  kognitif  sedangkan  kepuasan  pelanggan adalah respon afektif pada penilaian layanan (Quintal et al. 2010).
Hubungan  sebab  akibat  diusulkan  antara  persepsi  kualitas  layanan,  nilai dan kepuasan  yang  berdasarkan  model  Bagozzi (1992)  yang mengisyaratkan penilaian  yang    mengarah pada  reaksi emosional,  dan selanjutnya mengarah  pada perilaku.  Dengan demikian,  persepsi kualitas layanan  dan  persepsi  nilai  pelanggan ditetapkan sebagai anteseden untuk kepuasan pelanggan.
Kepuasan  (satisfaction),  adalah  perasaan  senang  atau  kecewa  seseorang  yang  muncul  setelah  membandingkan  antara  kinerja  (hasil)  produk  yang  dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan (Kotler  et al.  2007).
Beberapa  peneliti  seperti  Alegre  et  al.  (2006),  Bigne  et  al.  (2009),  dan  Dmitrovic  et al  (2009), telah menganalisis Pengaruh kepuasan terhadap niat    pengunjung untuk meninjau kembali atau merekomendasikan kepada orang  lain.
Behavioral  intention  merupakan  hasil  dari  kepuasan  (Anderson  et  al,  1994). Variabel ini penting untuk diteliti karena mampu memberikan prediksi  mengenai niat berkunjung kembali  (revisit intention)  pada tempat pariwisata atas kunjungan yang telah dilakukan sebelumnya.
Penelitian ini mereplikasi penelitian yang telah dilakukan oleh Quintal dan Polczynski,  A  (2010)  dengan  judul  “Factors  influencing  tourists’  revisit  intentions”  variabel  independen  terdiri  dari  persepsi  daya  tarik  (perceived  attractiveness),  persepsi  kualitas  (perceived  quality),  persepsi  risiko  (perceived  risk)  dan  persepsi  nilai  (perceived  value),  sedangkan  variabel  dependennya  adalah  niat  berkunjung  kembali  (revisit  intention),  yang  dimediasi  oleh  kepuasan  (satisfaction).  Penelitian  tersebut  dilakukan  di  Australia  Barat.   Tujuan  replikasi  penelitian  ini  adalah  ingin  menganalisis  faktor  yang  berpengaruh  pada  niat  berkunjung  kembali  (revisit  intention) apabila diaplikasikan pada obyek yang sejenis yaitu wisata Pantai Parangtritis  yang ada di Indonesia.
Dari pemaparan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian  mengenai  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  konsumen  untuk  berkunjung  kembali  pada  pengunjung  Pantai  Parangtritis  di  Kabupaten  Bantul.  Oleh karena itu penelitian ini berjudul: “Analisis Pengaruh Persepsi Pengunjung Terhadap Niat Berkunjung  Kembali Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi”    (Studi pada Pengunjung Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul).
B.  Rumusan Masalah.
Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini  adalah:.
1.  Apakah  persepsi  daya  tarik  (perceived  attractiveness)  berpengaruh  terhadap kepuasan (satisfaction)?.
2.  Apakah  persepsi  kualitas  (perceived  quality)  berpengaruh  terhadap  kepuasan (satisfaction)?.
3.  Apakah  persepsi  risiko  (perceived  risk)  berpengaruh  terhadap  kepuasan  (satisfaction)?.
4.  Apakah  persepsi  nilai  (perceived  value)  berpengaruh  terhadap  kepuasan  (satisfaction)?.
5.  Apakah  kepusan  (satisfaction)  berpengaruh  terhadap  niat  berkunjung  kembali (revisit intention)?.
6.  Apakah Kepuasan memediasi antara persepsi daya tarik, persepsi kualitas,  persepsi risiko, dan persepsi nilai terhadap niat berkunjung kembali? .
C.  Tujuan Penelitian.
Dari  latar  belakang  serta  perumusan  masalah  yang  telah  dijelaskan  sebelumnya,  penelitian  ini  bertujuan  untuk  menganalisis  pengaruh  persepsi  terhadap  niat  berkunjung  kembali  pada  pengunjung  Pantai  Parangtritis  di  Kabupaten Bantul. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: .
  1.  Menganalisis  pengaruh  persepsi  daya  tarik  (perceived  attractiveness) terhadap kepuasan (satisfaction).
2.  Menganalisis  pengaruh  persepsi  kualitas  (perceived  quality)  terhadap  kepuasan (satisfaction).
3.  Menganalisis pengaruh persepsi risiko  (perceived risk)  terhadap kepuasan  (satisfaction) .
4.  Menganalisis pengaruh persepsi nilai (perceived value)  terhadap kepuasan  (satisfaction) .
5.  Menganalisis  pengaruh  kepuasan  (satisfaction)  terhadap  niat  berkunjung  kembali (revisit intention).
6.  Menganalisis pengaruh kepuasan sebagai variabel mediasi antara variabel  persepsi  daya  tarik,  persepsi  kualitas,  persepsi  risiko,  dan  persepsi  nilai  terhadap niat berkunjung kembali.
D.  Manfaat Penelitian.
Penelitian  ini  diharapkan  mampu  bermanfaat  bagi  para  praktisi  maupun  akademisi, antara lain;.

1.  Manfaat Akademis Memberikan pemahaman kepada para akademisi mengenai  faktor-faktor  yang mempengaruhi niat berkunjung kembali (Behavioral intention), dan  teori-teori  yang  terkait  dengan  persepsi,  kepuasan,  dan  niat  berkujung  kembali. Selain itu penelitian ini juga memberikan penjelasan mengenai  hubungan  antara  masing-masing  persepsi  yaitu  persepsi  daya  tarik,  persepsi kualitas, persepsi risiko, persepsi nilai dengan kepuasan dan niat  berkunjung kembali 2.  Manfaat Praktis Sebagai  sumber  informasi  mengenai  proses  pembentukan  keputusan  pengunjung terkait dengan persepsi daya tarik, persepsi kualitas, persepsi  risiko,  dan  persepsi  nilai  sehingga  para  praktisi  mampu  mempertimbangkan  rencana  stratejik  dalam  memenuhi  keinginan  pengunjung  guna  menciptakan  kepuasan  pengunjung  dan  niat  untuk  berkunjung kembali khususnya di Pantai Parangtritis  .
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Persepsi Pengunjung Terhadap Niat Berkunjung Kembali Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi 

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi