BAB I.
PENDAHULUAN.
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Persepsi Pengunjung Terhadap Niat Berkunjung Kembali Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi
Pada bab
ini menjelaskan mengenai
latar belakang penelitian
yang diambil; rumusan masalah,
tujuan penelitian, serta manfaat akademis dan manfaat praktis dari penelitian.
A. Latar Belakang.
Saat ini pariwisata mampu menjadi
industri yang paling cepat berkembang dengan didukung oleh perkembangan teknologi
telekomunikasi dan informasi secara
global (Kozak dan
Bolaglu. 2011). Hal
ini dibuktikan dengan
terus bertambahnya jumlah
tujuan wisata diseluruh
dunia dari tahun
ketahun.
Kondisi tersebut akan membuka
pangsa pasar yang lebih luas dan
akhirnya berdampak pada
kompetisi besar di
pasar pariwisata internasional (Dragicevic et al. 2012).
Pariwisata memiliki
hubungan yang erat
dengan bidang perekonomian yaitu
terkait dengan sumber
devisa negara. Di
Indonesia pariwisata merupakan
salah satu sektor
unggulan yang strategis
dalam pembangunan nasional karena mampu mendatangkan devisa bagi
negara nomor tiga setelah migas dan kelapa sawit (www.wikipedia.com). Selain itu kegiatan pariwisata secara
berkelanjutan mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi karena dapat
mempengaruhi sektor-sektor lainnya
seperti bidang perhotelan, transportasi,
kuliner, serta kerajinan
tangan sebagai souvenir.
Dragicevic et al.
(2012) menjelaskan bahwa
dalam industri pariwisata,
persaingan mengenai area
teritorial tidak hanya
fokus pada aspek
tunggal seperti pemandangan
ditempat pariwisata, namun
tujuan pariwisata juga
berkaitan dengan fasilitas dan
kemudahan dalam menjangkau tempat pariwisata.
Meningkatnya Persaingan yang
ketat di industri pariwisata (Pereda.
2011) dan peran penting pariwisata di sektor perekonomian, penting untuk menjaga keberlangsungan dari
pariwisata dan memaksimalkan
potensinya dengan selalu memperhatikan
faktor-faktor yang mampu
menarik wisatawan untuk berkunjung
ke tempat pariwisata. Pihak pengelola yang didukung masyarakat serta pemerintah dituntut agar mampu mempertahankan loyalitas
pengunjung dengan memperhatikan kebutuhan
pengunjung. Selain itu
strategi dan implementasi yang tepat akan menjadikan nilai
lebih dibandingkan pariwisata yang lain
agar tidak hanya mampu menarik wisatawan domestik namun juga wisatawan mancanegara.
Yogyakarta merupakan kota yang
menarik untuk dijadikan tujuan wisata karena
memiliki kekayaan alam dan budaya yang terjaga dengan baik. Salah satu tujuan wisatanya adalah Pantai
Parangtritis. Pantai Parangtritis terletak di Kabupaten Bantul provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Letak yang strategis serta
kemudahan transportasi yang tersedia menyebabkan Pantai Parangtritis sering menjadi
tujuan utama wisata
di Yogyakarta bagi
wisatawan lokal maupun wisatawan dari daerah lain (Suara
Merdeka. 2009).
Data yang
diperoleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS)
Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) menyebutkan bahwa
Selama tahun 2011
jumlah kunjungan wisatawan
ke DIY mencapai
3,2 juta, terdiri
dari 3,058 juta wisatawan domestik
dan 148,76 ribu
wisatawan asing. Jumlah
kunjungan wisatawan asing
mampu tumbuh di
atas 10 persen
per tahun, sementara wisatawan domestik tumbuh 5,6 persen per
tahun. Retribusi yang diperoleh dari Pantai Parangtritis sendiri mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD)
terbesar bagi Kabupaten
Bantul yaitu sebesar
Rp1,255 milyar atau lebih
dari 70% PAD yang diperoleh dari sektor pariwisata.
Perusahaan yang bergerak dibidang jasa akan selalu
mengevaluasi faktorfaktor yang mempengaruhi
kepuasan konsumen sehingga
memungkinkan konsumen untuk
membeli atau menggunakan
kembali jasa yang
ada.
Pemahaman dari segi perspektif
konsumen juga diperlukan untuk mengetahui keinginan
pelanggan serta pemenuhannya
guna menciptakan kepuasan pelanggan.
Kepuasan yang dirasakan
akan berpengaruh terhadap
niat konsumen untuk
berkunjung kembali (behavioral
intention) (Olorunniwo et al.
2006).
Beberapa penelitian
dari aspek yang
menganalisis terkait fenomena kunjungan
ulang, menunjukkan bahwa
beberapa pengunjung cenderung mengulangi tujuan
ketika mereka merasa puas
dengan atribut tertentu
selama kunjungan pertama mereka (Kozak, 2000). Selain itu
kontak pertama dengan tujuan wisata
secara langsung dan
pengalaman pada pariwisata
memiliki implikasi langsung
pada proses pemilihan
keputusan berikutnya (Operman dalam
Pereda. 2011). Juaneda
dalam Pereda (2011)
menjelaskan bahwa kunjungan
kedua meningkatkan memungkinkan
kunjungan lebih lanjut
di masa depan untuk tujuan yang
sama.
Penelitian terkait kunjungan
berulang telah berfokus
pada kepuasan wisatawan
(Alegre et al. 2009;
Dmitrovic, et al. 2009; Quintal et al. 2010).
Selain itu
penelitian mengenai perilaku
konsumen merupakan bagian
yang sering berhubungan antara
ekspektasi dan kepuasan
(Weirmair, K. 2000).
Menurut Quintal
et al. (2010)
faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk berkunjung
kembali adalah persepsi
konsumen atas kunjungannya.
Faktorfaktor tersebut antara
lain: persepsi daya
tarik (perceived attractiveness), persepsi
kualitas (perceived quality),
persepsi risiko (perceived
risk), dan persepsi
nilai (perceived value).
Dari faktor-faktor tersebut
akan mempengaruhi kepuasan
(satisfaction) konsumen.
Persepsi daya
tarik (perceived attractiveness), secara
konseptual didefinisikan sebagai
evaluasi kognitif mengenai
situasi yang spesifik (Quintal
et al. 2010).
Kepuasan dan niat
berkunjung dipengaruhi oleh
daya tarik yang dirasakan, daya tarik ini lebih dari
persepsi kualitas pelayanan dan nilai uang (Um et al, 2006).
Persepsi kualitas
(perceived quality), didefinisikan sebagai
penilaian konsumen mengenai
keunggulan secara keseluruhan
dari produk (Zeithaml 1988).
Selain penelitian Parasuraman
et al. (1985)
yang telah menguji pengaruh
service quality yang
terkait langsung terhadap
kepuasan dan behavioral
intention penelitian yang
dilakukan Cronin et
al. (1992) dan olorunniwo et
al. (2006) juga
telah menguji hubungan
antara kualitas, kepuasan, dan behavioral intention.
Persepsi risiko (perceived
risk), didefinisikan sebagai
persepsi negatif secara keseluruhan
dari konsumen berdasarkan
penilaian terhadap hasil negatif yang
memungkinkan untuk terjadi
(Mowen dan Minor.
1998).
Persepsi resiko yang terkait dengan tujuan wisata juga
berhubungan dengan kepuasan (Quintal
2010). Beberapa peneliti
seperti (Fornell et
al. 2006, Dmitrovic
et al. 2010)
telah mengamati pengaruh
dari persepsi resiko
pada kepuasan.
Persepsi nilai
(perceived value), Persepsi
nilai pelanggan dianggap
hasil antara apa
yang diterima pelanggan
dan apa yang
mereka berikan untuk mendapatkan
layanan (Zeithaml 1988). Persepsi kualitas layanan dan persepsi nilai
keduanya dianggap konstruksi
kognitif sedangkan kepuasan
pelanggan adalah respon afektif pada penilaian layanan (Quintal et al.
2010).
Hubungan sebab
akibat diusulkan antara
persepsi kualitas layanan,
nilai dan kepuasan yang berdasarkan
model Bagozzi (1992) yang mengisyaratkan penilaian yang
mengarah pada reaksi
emosional, dan selanjutnya mengarah pada perilaku.
Dengan demikian, persepsi
kualitas layanan dan persepsi
nilai pelanggan ditetapkan
sebagai anteseden untuk kepuasan pelanggan.
Kepuasan (satisfaction), adalah
perasaan senang atau
kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan
antara kinerja (hasil)
produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang
diharapkan (Kotler et al. 2007).
Beberapa peneliti
seperti Alegre et al. (2006),
Bigne et al.
(2009), dan Dmitrovic
et al (2009), telah menganalisis
Pengaruh kepuasan terhadap niat pengunjung
untuk meninjau kembali atau merekomendasikan kepada orang lain.
Behavioral intention
merupakan hasil dari
kepuasan (Anderson et al,
1994). Variabel ini penting untuk
diteliti karena mampu memberikan prediksi mengenai niat berkunjung kembali (revisit intention) pada tempat pariwisata atas kunjungan yang
telah dilakukan sebelumnya.
Penelitian ini mereplikasi penelitian
yang telah dilakukan oleh Quintal dan Polczynski, A
(2010) dengan judul
“Factors influencing tourists’
revisit intentions” variabel
independen terdiri dari
persepsi daya tarik
(perceived attractiveness), persepsi
kualitas (perceived quality),
persepsi risiko (perceived
risk) dan persepsi
nilai (perceived value),
sedangkan variabel dependennya
adalah niat berkunjung
kembali (revisit intention),
yang dimediasi oleh
kepuasan (satisfaction). Penelitian
tersebut dilakukan di Australia Barat.
Tujuan replikasi penelitian
ini adalah ingin
menganalisis faktor yang
berpengaruh pada niat
berkunjung kembali (revisit
intention) apabila diaplikasikan pada obyek yang sejenis yaitu wisata
Pantai Parangtritis yang ada di
Indonesia.
Dari pemaparan diatas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk berkunjung kembali
pada pengunjung Pantai
Parangtritis di Kabupaten
Bantul. Oleh karena itu
penelitian ini berjudul: “Analisis Pengaruh Persepsi Pengunjung Terhadap Niat
Berkunjung Kembali Dengan Kepuasan
Sebagai Variabel Mediasi” (Studi pada
Pengunjung Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul).
B. Rumusan Masalah.
Dari uraian latar belakang diatas
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:.
1. Apakah
persepsi daya tarik
(perceived attractiveness) berpengaruh terhadap kepuasan (satisfaction)?.
2. Apakah
persepsi kualitas (perceived
quality) berpengaruh terhadap kepuasan (satisfaction)?.
3. Apakah
persepsi risiko (perceived
risk) berpengaruh terhadap
kepuasan (satisfaction)?.
4. Apakah
persepsi nilai (perceived
value) berpengaruh terhadap
kepuasan (satisfaction)?.
5. Apakah
kepusan (satisfaction) berpengaruh
terhadap niat berkunjung kembali (revisit intention)?.
6. Apakah Kepuasan memediasi antara persepsi
daya tarik, persepsi kualitas, persepsi
risiko, dan persepsi nilai terhadap niat berkunjung kembali? .
C. Tujuan Penelitian.
Dari latar
belakang serta perumusan
masalah yang telah
dijelaskan sebelumnya, penelitian
ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh persepsi terhadap
niat berkunjung kembali
pada pengunjung Pantai
Parangtritis di Kabupaten Bantul. Secara khusus penelitian ini
bertujuan untuk: .
1. Menganalisis pengaruh
persepsi daya tarik
(perceived attractiveness) terhadap
kepuasan (satisfaction).
2. Menganalisis
pengaruh persepsi kualitas
(perceived quality) terhadap kepuasan (satisfaction).
3. Menganalisis pengaruh persepsi risiko (perceived risk) terhadap kepuasan (satisfaction) .
4. Menganalisis pengaruh persepsi nilai
(perceived value) terhadap kepuasan (satisfaction) .
5. Menganalisis
pengaruh kepuasan (satisfaction) terhadap
niat berkunjung kembali (revisit intention).
6. Menganalisis pengaruh kepuasan sebagai
variabel mediasi antara variabel persepsi daya
tarik, persepsi kualitas,
persepsi risiko, dan
persepsi nilai terhadap niat berkunjung kembali.
D. Manfaat Penelitian.
Penelitian ini
diharapkan mampu bermanfaat
bagi para praktisi
maupun akademisi, antara lain;.
1. Manfaat Akademis Memberikan pemahaman kepada
para akademisi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi niat berkunjung kembali
(Behavioral intention), dan teori-teori yang
terkait dengan persepsi,
kepuasan, dan niat
berkujung kembali. Selain itu
penelitian ini juga memberikan penjelasan mengenai hubungan
antara masing-masing persepsi
yaitu persepsi daya
tarik, persepsi kualitas,
persepsi risiko, persepsi nilai dengan kepuasan dan niat berkunjung kembali 2. Manfaat Praktis Sebagai sumber
informasi mengenai proses
pembentukan keputusan pengunjung terkait dengan persepsi daya tarik,
persepsi kualitas, persepsi risiko, dan
persepsi nilai sehingga
para praktisi mampu mempertimbangkan rencana
stratejik dalam memenuhi
keinginan pengunjung guna
menciptakan kepuasan pengunjung
dan niat untuk berkunjung
kembali khususnya di Pantai Parangtritis .
Skripsi Ekonomi: Analisis Pengaruh Persepsi Pengunjung Terhadap Niat Berkunjung Kembali Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Mediasi
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi