Rabu, 12 November 2014

Skripsi Ekonomi: Analisis Permintaan Kredit Kepemilikan Rumah (Kpr) Pada Pt. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Solo

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang.
 Skripsi Ekonomi: Analisis Permintaan Kredit Kepemilikan Rumah (Kpr) Pada Pt. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Solo
Di era globalisasi sekarang ini perubahan laju pembangunan  terus  mengalami  peningkatan.  Khususnya  Indonesia  yang  merupakan  negara  berkembang,  di  mana  segala upaya dilakukan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan. Tujuan  dari  pembangunan  nasional  adalah  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat  yang  adil dan makmur di segala aspek kehidupan.  Salah satu dari upaya pemerintah dalam  meningkatkan  pemerataan  pembangunan  adalah  dengan  mengusahakan  dalam  memenuhi kebutuhan pokok manusia.

Kebutuhan  manusia  sendiri  dibagi  menjadi  tiga  bagian,  yaitu  kebutuhan  primer,  kebutuhan  sekunder  dan  kebutuhan  tersier.  Kebutuhan  primer  merupakan  kebutuhan  yang  harus  dipenuhi  karena  kebutuhan  pokok  berguna  untuk  melangsungkan  kehidupan.  Kebutuhan  primer  sendiri  meliputi  kebutuhan  akan  sandang, pangan dan papan. Kedua kebutuhan sekunder, kebutuhan ini timbul setelah  kebutuhan primer terpenuhi dan sebagai penunjang untuk memelihara kelangsungan  kehidupan.  Contoh  kebutuhan  sekunder  meliputi  pendidikan,  kesehatan,  pariwisata dan  rekreasi.  Dan  yang  ketiga  kebutuhan  tersier,  kebutuhan  tersier  merupakan  kebutuhan  yang  dipenuhi  setelah  kebutuhan  primer  dan  sekunder  terpenuhi  dengan  baik.  Kebutuhan  tersier  adalah  kebutuhan  akan  barang-barang  mewah  atau  bersifat  hiburan  (kesenangan  belaka).  Contoh  kebutuhan  tersier  meliputi  mobil  ,  perhiasan,  barang-barang  elektronik,  telepon  genggam,  dan  lain-lain.  Dengan  semakin    banyaknya  penduduk,  maka  semakin banyak pula kebutuhan yang diperlukan  untuk melangsungkan kehidupan.
Rumah  (papan)  merupakan  salah  satu  dari  tiga  kebutuhan  primer  selain  sandang (pakaian) dan pangan.  Dalam perkembangannya,  rumah saat ini juga dapat  dijadikan sebagai alternatif investasi yang menarik dengan harapan  capital gain  yang  dapat dinikmati di masa depan. Rumah juga menjadi identitas sosial bagi seseorang,  jika  seseorang  itu  memiliki  rumah  mewah  menandakan  bahwa  pemiliknya  adalah  seseorang  dengan  kemampuan  ekonomi  tinggi,  begitu  pula  sebaliknya  apabila  seseorang  memiliki  rumah  sederhana  menandakan  bahwa  orang  tersebut  dari  kalangan kelas menengah ke bawah. Jenis rumah saat ini juga semakin beragam, ada  jenis  rumah  modern  seperti  kondominium  dan  apartemen  adapula  jenis  rumah  sederhana seperti rumah biasa dan rumah susun. Menurut Arafat (2006), menyatakan  bahwa  sektor  perumahan  dapat  diandalkan  sebagai  motor  penggerak  putaran  roda  perekonomian nasional.
Negara pun mengatur tentang rumah dalam Undang-undang  No. 4 tahun 1992  pasal  5  ayat  (1)   tentang  perumahan  dan  pemukiman  yang  berbunyi  “setiap  warga  negara  mempunyai  hak  untuk  menempati  dan  atau  menikmati  dan  atau  memiliki  rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur”. Seseorang  dapat  memiliki  atau  menempati  rumah  dengan  cara  membangun  sendiri  atau  menyewa, membeli secara tunai atau angsuran, hibah atau dengan cara lain yang telah  diatur dalam perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan  undang-undang  tersebut,  pembelian  rumah  dapat  dilakukan  dengan  dua  cara,  yaitu  secara  tunai  maupun  kredit.  Pembelian  rumah  secara  tunai  dapat  dilakukan  apabila  pembeli  tersebut  memiliki  uang  dengan  jumlah  yang  sama  dengan harga rumah tersebut. Namun bagi pembeli yang memiliki jumlah uang yang    lebih rendah dibanding dengan harga rumah, pembelian rumah dapat dilakukan secara  angsuran  (kredit).  Dengan  adanya  alternatif  kredit  perumahan  pun  banyak  diminati  oleh kalangan masyarakat dengan penghasilan rendah.
Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, salah satu cara  pemerintah dalam membantu masyarakat dari golongan menengah ke bawah adalah  dengan memberikan kredit melalui bank. Dalam hal ini peran bank dalam mendukung  kegiatan  perekonomian  sangat  besar.  Bank  berupaya  untuk  mendorong  kegiatan  perekonomian dengan menyediakan fasilitas kredit yang dibutuhkan serta terjangkau  bagi  masyarakat.  Salah  satu  kredit  yang  ditawarkan  bank  untuk  masyarakat  adalah  kredit sektor konsumsi.
Penyaluran  kredit  perbankan  pada  sektor  konsumsi  masyarakat  mengalami  peningkatan yang drastis setelah krisis ekonomi tahun 1997 yang lalu. Krisis ekonomi  tersebut  menyebabkan  banyaknya  perusahaan-perusahaan  besar  bangkrut  sehingga  kredit  pada  bank  yang  terserap  sistem  korporasi  semakin  sedikit.  Bank  mulai  menyadari  bahwa  adanya  peluang  pada  pasar  konsumsi  masyarakat  yang  semakin  besar dengan risiko yang lebih kecil jika dibandingkan dengan pemberian kredit pada  perusahaan besar.
Pada  kenyataannya  di  sektor  konsumsi  terdapat  beberapa  jenis  kredit  yang  dibiayai oleh bank, salah satunya sektor perumahan melalui kredit pemilikan rumah  (KPR). Hal ini menjadi peluang bagi bank  untuk  melakukan pemasaran KPR untuk  masyarakat  yang  tidak  mampu  dalam  melakukan  pembelian  rumah  secara  tunai.
Peningkatan  pemberian  KPR  perbankan  dikarenakan  banyaknya  masyarakat  yang  membutuhkan rumah.
Sejak  tahun  1976  Bank  Tabungan  Negara  (BTN)  ditunjuk  oleh  pemerintah  sebagai bank  pertama  yang menyalurkan kredit perumahan kepada masyarakat. Pada    awalnya  BTN  hanya  menyalurkan  kredit  perumahan  bersubsidi  di  mana  dananya  dibiayai  langsung  oleh  pemerintah  dengan  pemberian  tingkat  suku  bunga  rendah.
Seiring berjalannya waktu, sekarang BTN dapat menyalurkan berbagai fasilitas kredit  perumahan.
Pada  Tabel  1.1  dapat  dilihat  dari  laporan  tahunan  tahun  2012  PT.  Bank  Tabungan Negara (Persero) menunjukkan perkembangan penyaluran kredit di  mana  dari tahun 2008-2012 jumlah unit maupun dana kredit terus mengalami peningkatan.
Tabel 1.1 Total Penyaluran Kredit Bank BTN Sumber : Laporan Tahunan Tahun 2012 PT. Bank Tabungan Negara (Persero).
PT.  Bank  Tabungan  Negara  (Persero)  Tbk  merupakan  bank  yang  berfokus  pada bisnis perumahan dengan perbandingan 75 : 25 di  mana 75% adalah perumahan  dan  25%  non  perumahan.  KPR  ini  diperuntukkan  bagi  masyarakat  kalangan  menengah  ke  bawah  yang  belum  memiliki  rumah  huni  dan  berpenghasilan  kurang  dari Rp 3.500.000, 00.
KPR subsidi merupakan produk kredit  perumahan  pertama yang dikeluarkan  oleh BTN, layanan  ini telah disalurkan sejak tahun 1976 dan mengalami peningkatan  hingga  kini.  Dapat  dilihat  pada  Tabel  1.2  untuk  lima  tahun  terakhir  tingkat    perkembangan KPR subsidi tersalurkan  kepada masyarakat  dengan stabil. Meskipun terjadi  penurunan  pada  tahun  2010  dan  2012,  penurunan  tersebut  tidak  drastis  jika  dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tabel 1.2 Total Penyaluran KPR Bersubsidi Bank BTN Sumber : Laporan Tahunan Tahun 2012 PT. Bank Tabungan Negara (Persero).
Pada tanggal 1 Oktober 2010, pemerintah memperkenalkan skema baru bagi  KPR  subsidi,  yaitu  Fasilitas  Likuiditas  Pembiayaan  Perumahan  (FLPP)  melalui  Peraturan  Menteri  Perumahan  Rakyat  No.  27  tahun  2012  tentang  pengadaan  perumahan  melalui  kredit/pembiayaan  pemilikan  rumah  sejahtera  dengan  dukungan  Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan  (FLPP). Tujuan dari FLPP adalah untuk  mendukung  kredit/pembiayaan  rumah  sejahtera  bagi  masyarakat  berpenghasilan  rendah (MBR).
Menurut Awang Firdaus (1997), permintaan  rumah dipengaruhi oleh faktorfaktor  di  antaranya  adalah  lokasi  atau  pertumbuhan  penduduk,  pendapatan,  kemudahan  pendanaan,  fasilitas  dan  sarana  umum,  harga  pasar  rumah,  selera  konsumen  serta  peraturan  perundang-undangan.  Sedangkan  menurut  Pananggian (2004),  setelah  meneliti  selama  3  dekade  hasil  penelitiannya  menunjukan  terdapat hubungan  yang  saling  mempengaruhi  antara  tingkat  suku  bunga  bank,  angka  penjualan  rumah,  dan  laju  pertumbuhan  ekonomi.  Dengan  penelitian  antara  tingkat suku  bunga  bank,  angka  penjualan  rumah  yang  didasari  oleh  beberapa  penelitian    permintaan  rumah  periode  tahun  1977  sampai  dengan  1995  dengan  variasi  harga,  Produk  Domestik  Regional  Bruto  (PDRB)  per  kapita,  jumlah  rumah  tahun  sebelumnya, tingkat suku bunga,  dan jumlah penduduk usia kawin. Hasilnya adalah  variasi  harga,  PDRB  per  kapita,  jumlah  rumah  tahun  sebelumnya  berpengaruh,  sedangkan variasi suku bunga dan jumlah penduduk usia kawin tidak berpengaruh.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut,  pengaruh terhadap  permintaan akan  kredit perumahan dapat di bagi menjadi dua faktor,  yaitu faktor mikro maupun faktor  makro.  Dari  segi  mikro,  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  permintaan  akan  kredit  meliputi  selera  konsumen,  harga  pasar  rumah,  pelayanan  nasabah,  angka  penjualan  rumah,  jumlah  penduduk  dan  lain-lain.  Sedangkan  menurut  kacamata  makro,  permintaan akan kredit perumahan dapat dipengaruhi oleh inflasi, PDRB per kapita,  tingkat  suku  bunga,  nilai  tukar  (kurs),  jumlah  ekspor  dan  lain-lain.  Dengan  mengetahui pengaruh dari kedua faktor  tersebut dapat membantu dalam perencanaan  strategis perbankan untuk menghadapi perubahan perekonomian. Dalam penelitian ini  fokus  pembahasannya  mengenani  permintaan  akan  kredit  perumahan  yang  dipengaruhi oleh faktor makro.
Dengan berfokus pada salah satu jenis kredit pada sektor konsumsi, yaitu KPR  subsidi (FLPP) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Solo. Penulis  tertarik untuk menganalisa permintaan akan KPR subsidi karena kredit ini merupakan  produk  kredit  perumahan  pertama  yang  ditawarkan  oleh  BTN  dan  melihat  dari  perkembangan kredit ini  terus  mengalami peningkatan dari tahun 1976 hingga kini.
Dengan mencari pengaruh faktor makro yang  terkait  dengan penelitian,  penulis ingin  mengetahui  faktor  mana  yang  dominan  dalam  meningkatkan  permintaan  kredit  bersubsidi.  Maka  penulis  memilih  judul  penelitian  “Analisis  Permintaan  Kredit    Kepemilikan  Rumah  (KPR)  pada  PT.  Bank  Tabungan  Negara  (Persero)  Tbk  Cabang Solo”.
B.  Perumusan Masalah.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :.
1.  Bagaimana  pengaruh  PDRB  per  kapita  masyarakat  terhadap  permintaan  Kredit  Pemilikan  Rumah  (KPR)  pada  PT.  Bank  Tabungan  Negara  (Persero)  Cabang  Solo.
2.  Bagaimana  pengaruh  nilai  tukar  (kurs)   terhadap  permintaan  Kredit  Pemilikan  Rumah (KPR) pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo.
3.  Bagaimana  pengaruh  tingkat  suku  bunga  bank  terhadap  permintaan  Kredit  Pemilikan  Rumah  (KPR)  pada  PT.  Bank  Tabungan  Negara  (Persero)  Cabang  Solo.
C.  Tujuan Penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang dapat dinyatakan seperti berikut :.
1.  Untuk  mengetahui  pengaruh  PDRB  per  kapita  masyarakat  terhadap  permintaan  Kredit  Pemilikan  Rumah  (KPR)  pada  PT.  Bank  Tabungan  Negara  (Persero)  Cabang Solo.
2.  Untuk  mengetahui  pengaruh  nilai  tukar  (kurs)  terhadap  permintaan  Kredit  Pemilikan  Rumah  (KPR)  pada  PT.  Bank  Tabungan  Negara  (Persero)  Cabang  Solo.
3.  Untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga bank terhadap permintaan Kredit  Pemilikan  Rumah  (KPR)  pada  PT.  Bank  Tabungan  Negara  (Persero)  Cabang  Solo.
D.  Manfaat Penelitian.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :.
1.  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  bukti  empiris  maupun  sebagai  literatur tambahan mengenai  faktor-faktor  yang  mempengaruhi permintaan KPR  oleh  masyarakat.  Selain  itu,  penelitian  ini  dapat  memacu  penelitian  yang  lebih  baik mengenai permintaan KPR oleh masyarakat di Solo.
2.  Penelitian  ini  juga  diharapkan  dapat  memberikan  informasi  bagi  pemerintah  daerah sebagai pemegang kebijaksanaan untuk ditindaklanjuti lebih mendalam.
3.  Penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  manfaat  bagi  semua  pihak  yang  membutuhkan.

 Skripsi Ekonomi: Analisis Permintaan Kredit Kepemilikan Rumah (Kpr) Pada Pt. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Solo

Download lengkap Versi PDF

2 komentar:

  1. `Nama saya Yura Wibawa, warga negara Indonesia saat ini bekerja di kerajaan bersatu, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua orang yang mencari pinjaman untuk berhati-hati tentang scammers karena mereka di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya secara finansial turun, dan karena utang saya, keputusasaan dan kemiskinan, saya telah scammed oleh beberapa perusahaan pinjaman disebutkan online. Aku tidak kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Mrs Clara Alderman yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar $ 38.000 pada 24 jam tanpa tekanan, pada awalnya itu seperti mimpi bagi saya sampai aku melihat angsuran pertama saya waspada 3 jam setelah saya diterapkan dan mengikuti instruksi. Saya mendorong sesama Indonesia yang membutuhkan pinjaman untuk menyenangkan menghubungi Ibu Clara via: claraloans@financier.com atau hubungi mereka di +447045730449
    Hati-hati! Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui: Yurawibawa@gmail.com

    BalasHapus
  2. ITS AKHIR TAHUN PENAWARAN !!!
    Apakah Anda mencari pinjaman? Atau kau menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan? Anda memiliki tempat yang tepat untuk solusi pinjaman Anda di sini! Clara Pinjaman Terbatas memberikan pinjaman kepada perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari 1,5% di akhir ini kami menawarkan tahun. Silahkan hubungi kami melalui e-mail hari ini di Claraloan@financier.com

    Data pemohon:

    1) Nama Lengkap:
    2) Negara:
    3) Alamat:
    4) Negara:
    5) Jenis kelamin:
    6) Status perkawinan:
    7) Pekerjaan:
    8) Nomor telepon:
    9) posisi Saat ini di tempat kerja:
    10) Pendapatan Bulanan:
    11) Jumlah Pinjaman Dibutuhkan:
    12) Durasi Pinjaman:
    13) Tujuan pinjaman:
    14) agama:
    15) Apakah Anda diterapkan sebelum;
    16) Tanggal lahir;

    Terima kasih
    Clara Loans.

    BalasHapus

pesan skripsi