BAB I.
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Dampak Perubahan Bi Rate Terhadap Penghimpunan Simpanan Dan Penyaluran Kredit Pada Bank Jabar Banten Cabang Surakarta Periode Maret 2012-Februari 2014
Menurut UU no.23 tahun 1999 pasal
4 Bank Indonesia adalah bank sentral Republik
Indonesia. Bank Indonesia memiliki tiga tugas utama yakni menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran
dan mengatur dan
mengawasi bank. Namun
sejak dibentuknya Otoritas
Jasa Keuangan (OJK)
fungsi bank sentral
sebagai pengawas perbankan sudah
bukan wewenang BI.
Dari semua tugas
Bank Indonesia tujuan utamanya adalah
untuk mencapai dan
memelihara kestabilan nilai
rupiah sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal itu menyangkut dua aspek yakni kestabilan mata
uang terhadap barang dan jasa serta terhadap
nilai tukar rupiah.
Kestabilan nilai
tukar terhadap barang
dan jasa tercermin
dari tingkat inflasi.
Inflasi adalah proses
kenaikkan harga-harga umum
barang secara terusmenerus
(Nopirin 1987:25). Naiknya
harga barang disebabkan
karena jumlah uang
yang beredar di
pasaran banyak sehingga
laju pertumbuhan inflasi
tinggi.
Apabila nilai inflasi cenderung
tinggi dan terjadi dalam jangka lama maka dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi. Kondisi tersebut akan membuat pemerintah atau
otoritas moneter untuk mengendalikan jumlah
uang yang beredar
dengan menjalankan tugas
Bank Indonesia untuk
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
1
Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral
dalam
bentuk pengendalian besaran
moneter untuk mencapai
perkembangan kegiatan perekonomian
yang diinginkan (Wirjoyo
dan Solikin:2003). Dalam kajian literature
dikenal dua jenis
kebijakan moneter yakni
kebijakan moneter ekspansif
dan kontraktif. Kebijakan
moneter ekspansif dilakukan
untuk mendorong kegiatan
ekonomi melalui peningkatan
jumlah uang yang
beredar, sedangkan kebijakan
moneter kontraktif adalah
kebijakan yang bertujuan
untuk memperlambat kegiatan
ekonomi melalui penurunan jumlah uang yang beredar.
Kerangka kebijakan
moneter di Indonesia
adalah Inflation Targeting Framework(ITF)
yang diterapkan secara
formal sejak Juli
2005. Kebijakan moneter diarahkan
untuk mencapai sasaran
inflasi yang ditetapkan
oleh Pemerintah. Untuk mencapai
sasaran inflasi, kebijakan moneter dilakukan secara forward
looking, artinya perubahan stance kebijakan moneter
dilakukan melaui evaluasi
apakah perkembangan inflasi
ke depan masih
sesuai dengan sasaran inflasi yang
telah dicanangkan.Secara operasional, stance kebijakan moneter dicerminkan
oleh penetapan suku
bunga kebijakan (BI Rate) yang
diharapkan akan memengaruhi
suku bunga pasar
uang dan suku
bunga deposito dan
suku bunga kredit perbankan
(www.bi.go.id).
BI Rateadalah suku bunga
kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada public
(www.bi.go.id). BI Rate diumumkan setiap
Rapat Dewan Gubernur bulanan.
Bank Indonesia akan
menaikkan BI Rate apabila Inflasi
kedepan diperkirakan lebih
tinggi dari sasaran
yang ditetapkan. Penetapan BI Rate
diharapkan mempengaruhi suku bunga pasar uang, suku bunga deposito dan
suku bunga perkreditan
perbankan. Tercatat perubahan
BI Rate Maret 2012-februari2014 menunjukkan pertumbuhannya
seperti dalam grafik berikut : Gambar1.1 Pertumbuhan BI Rate Dari grafik
diatas menunjukkan bahwa
BI Rate menunjukkan pertumbuhaannya sejak juni-november naik 175
bps menjadi 7,5%. Kenaikan BI Rate
akan berdampak terhadap
perekonomian sektor riil
dan pertumbuhan ekonomi
akan melambat. Di
sisilain penetapan BI Ratejuga
diharapkan dapat mempengaruhi
suku bunga di sektor perbankan yaitu
sukubunga simpanan maupun suku bunga perkreditan.
Dengan dinaikannya suku bunga
acuan BI Ratemaka sektor perbankan juga harus
menaikkan suku bunga simpanan maupun kredit. Sebab, apabila suku bunga simpanan
dinaikan maka keinginan
masyarakat untuk menabung
dibank akan semakin
meningkat, sebaliknya keinginan
masyarakat untuk meminjam
di bank juga akan menurun. Di sisi lain pihakperbankan
tidak serta merta menaikkan suku bunga simpanan
maupun kredit. Menurut
Kasmir (2008:133) baik
suku bunga simpanan
maupun pinjaman tidak
boleh melebihi bunga yang
sudah ditetapkan Bank Indonesia.
Untuk suku
bunga simpanan sendiri
perbankan biasanya pihak
perbankan hanya menaikkansuku
bunga deposito dan suku bunga tersebut masih dibawah BI Rate. Sedangkan untuk suku bunga kredit
perbankan biasanya menaikkan, hanya saja tidak
secara langsung dan
besarannya lebih besar
dari BI Rate. Hal
ini disebabkan diberlakukannya suku
bunga tetap (fixed) atau
kebijakan-kebijakan dari bank itu
sendiri.
Penulis tertarik mengambil studi
penelitian pada Bank Jabar Banten Cabang Surakarta
dikarenakan bank tersebut
merupakan bank daerah
namun sukses hingga ekspansi di kota
Surakarta. Selain itu
Bank bjb adalah
bank daerah pertama yang memiliki unit usaha syariah. Aset
yang dimiliki Bank bjb per Maret 2014
cukup besar yakni mencapai 70,9 trilyun.
Dengan latar
belakang diatas dan
melihat fenomena perubahan
BI Rate tahun lalu, maka
penulis tertarik untuk memilih
judul RateTerhadap Penghimpunan Simpanan Dan Penyaluran Kredit Pada Bank
Jabar Banten Cabang Surakarta Periode
Maret 2012- .
B.Perumusan Masalah.
Dari latar
belakang diatas, rumusan
permasalahan yang dapat
diajukan pada studi ini antara lain :.
1. Apakah perubahan BI
Rateberdampak pada jumlah simpanan yang dapat dihimpun olehBank Jabar Banten diCabang
Surakarta ?.
2. Apakah perubahan BI Rateberdampak pada jumlah
kredit yang dapat disalurkan olehBank Jabar Banten diCabang
Surakarta?.
C.Tujuan Penelitian.
1. Mengetahui hubungan perubahan BI Ratedengan simpanan
yang dihimpun pada Bank bjb cabang Surakarta.
2. Mengetahui hubungan
perubahanBI Ratedengan kredit yang disalurkan pada Bank bjb cabang Surakarta.
D.Manfaat Penelitian.
1. Dari segi teoritis pada
perspektif akademis, penelitian ini akan bermanfaat untuk :.
a. Bagi peneliti
untuk mendapatkan pengembangan
dan melatih diri dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
b. Bagi civitas
akademika dapet menambah
informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian penelitian.
2.Kepentingan praktis hasil
penelitian ini bisa dipandang bermanfaat untuk : a. Perusahaan
perbankan untuk memberikan
sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi
manajemen perbankan sebagai
acuan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga
intermediasi.
b. Bank bjb sebagai bahan
pertimbangan dalam mengantisipasi perubahan BI Rate yang
dapat mempengaruhi penghimpunan
simpanan dan penyaluran kredit.
3. Bagi Pembaca.
Agar dapat
memberikan informasi dan
edukasi mengenai kebijakan moneter dan pengaruhnya pada perbankan.
Skripsi Ekonomi: Dampak Perubahan Bi Rate Terhadap Penghimpunan Simpanan Dan Penyaluran Kredit Pada Bank Jabar Banten Cabang Surakarta Periode Maret 2012-Februari 2014
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi