Senin, 03 November 2014

Skripsi Ekonomi: Dampak Perubahan Bi Rate Terhadap Penghimpunan Simpanan Dan Penyaluran Kredit Pada Bank Jabar Banten Cabang Surakarta Periode Maret 2012-Februari 2014

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Dampak Perubahan Bi Rate Terhadap Penghimpunan Simpanan Dan Penyaluran Kredit Pada Bank Jabar Banten Cabang Surakarta Periode Maret 2012-Februari 2014
Menurut UU no.23 tahun 1999 pasal 4 Bank Indonesia adalah bank sentral  Republik Indonesia. Bank Indonesia memiliki tiga tugas utama yakni menetapkan  dan  melaksanakan  kebijakan  moneter,  mengatur  dan  menjaga  kelancaran  sistem  pembayaran  dan  mengatur  dan  mengawasi  bank.  Namun  sejak  dibentuknya  Otoritas  Jasa  Keuangan  (OJK)  fungsi  bank  sentral  sebagai  pengawas  perbankan  sudah  bukan  wewenang  BI.  Dari  semua  tugas  Bank Indonesia  tujuan  utamanya  adalah  untuk  mencapai  dan  memelihara   kestabilan  nilai  rupiah  sebagaimana  tercantum dalam UU No. 3 tahun  2004 pasal 7 tentang Bank  Indonesia. Hal itu  menyangkut dua aspek yakni kestabilan mata uang terhadap barang dan jasa serta  terhadap nilai tukar rupiah.

Kestabilan  nilai  tukar  terhadap  barang  dan  jasa  tercermin  dari   tingkat  inflasi.  Inflasi  adalah  proses  kenaikkan  harga-harga  umum  barang  secara  terusmenerus  (Nopirin  1987:25).  Naiknya  harga  barang  disebabkan  karena  jumlah  uang  yang  beredar  di  pasaran  banyak  sehingga  laju  pertumbuhan  inflasi  tinggi.
Apabila nilai inflasi cenderung tinggi dan terjadi dalam jangka lama maka dapat  mengganggu pertumbuhan  ekonomi. Kondisi tersebut akan membuat  pemerintah  atau  otoritas  moneter  untuk mengendalikan  jumlah  uang  yang  beredar  dengan  menjalankan  tugas  Bank  Indonesia  untuk  menetapkan  dan  melaksanakan  kebijakan moneter.
1  Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral  dalam  bentuk  pengendalian  besaran  moneter  untuk  mencapai  perkembangan  kegiatan  perekonomian  yang  diinginkan  (Wirjoyo  dan  Solikin:2003).  Dalam  kajian  literature  dikenal  dua  jenis  kebijakan  moneter  yakni  kebijakan  moneter  ekspansif  dan  kontraktif.  Kebijakan  moneter   ekspansif  dilakukan  untuk  mendorong  kegiatan  ekonomi  melalui  peningkatan  jumlah  uang  yang  beredar,  sedangkan  kebijakan  moneter  kontraktif  adalah  kebijakan  yang  bertujuan  untuk  memperlambat kegiatan ekonomi melalui penurunan jumlah uang yang beredar.
Kerangka  kebijakan  moneter  di  Indonesia  adalah Inflation  Targeting  Framework(ITF)  yang  diterapkan  secara  formal  sejak  Juli  2005. Kebijakan  moneter  diarahkan  untuk  mencapai  sasaran  inflasi  yang  ditetapkan  oleh  Pemerintah. Untuk mencapai sasaran inflasi, kebijakan moneter dilakukan secara  forward  looking,  artinya  perubahan stance kebijakan  moneter  dilakukan  melaui  evaluasi  apakah  perkembangan  inflasi  ke  depan  masih  sesuai  dengan  sasaran  inflasi  yang  telah  dicanangkan.Secara  operasional, stance kebijakan  moneter  dicerminkan  oleh  penetapan  suku  bunga  kebijakan (BI Rate)  yang  diharapkan  akan  memengaruhi  suku  bunga  pasar  uang  dan  suku  bunga  deposito  dan  suku  bunga kredit perbankan (www.bi.go.id).
BI Rateadalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang  ditetapkan oleh Bank  Indonesia dan diumumkan kepada  public  (www.bi.go.id).  BI  Rate diumumkan  setiap  Rapat  Dewan  Gubernur  bulanan.  Bank  Indonesia  akan  menaikkan  BI Rate apabila  Inflasi  kedepan  diperkirakan  lebih  tinggi  dari  sasaran  yang ditetapkan.   Penetapan  BI Rate  diharapkan mempengaruhi suku bunga pasar uang, suku bunga deposito dan suku  bunga  perkreditan  perbankan.  Tercatat  perubahan  BI  Rate Maret  2012-februari2014 menunjukkan pertumbuhannya seperti dalam grafik berikut : Gambar1.1 Pertumbuhan BI Rate Dari  grafik  diatas  menunjukkan  bahwa  BI  Rate menunjukkan  pertumbuhaannya sejak juni-november naik 175 bps menjadi 7,5%. Kenaikan BI  Rate akan  berdampak  terhadap  perekonomian  sektor  riil  dan  pertumbuhan  ekonomi  akan  melambat.  Di  sisilain  penetapan  BI Ratejuga  diharapkan  dapat  mempengaruhi  suku  bunga  di sektor perbankan  yaitu  sukubunga  simpanan  maupun suku bunga perkreditan.
Dengan dinaikannya suku bunga acuan BI Ratemaka sektor perbankan juga  harus menaikkan suku bunga simpanan maupun kredit. Sebab, apabila suku bunga  simpanan  dinaikan  maka  keinginan  masyarakat  untuk  menabung  dibank  akan   semakin  meningkat,  sebaliknya  keinginan  masyarakat  untuk  meminjam  di  bank  juga akan menurun. Di sisi lain pihakperbankan tidak serta merta menaikkan suku  bunga  simpanan  maupun  kredit.  Menurut  Kasmir  (2008:133)  baik  suku  bunga  simpanan  maupun  pinjaman  tidak  boleh  melebihi  bunga yang  sudah  ditetapkan  Bank Indonesia.
Untuk  suku  bunga  simpanan  sendiri  perbankan  biasanya  pihak  perbankan  hanya menaikkansuku bunga deposito dan suku bunga tersebut masih dibawah BI  Rate. Sedangkan untuk suku bunga kredit perbankan biasanya menaikkan, hanya  saja  tidak  secara  langsung  dan  besarannya  lebih  besar  dari  BI Rate.  Hal  ini  disebabkan  diberlakukannya  suku  bunga  tetap  (fixed) atau  kebijakan-kebijakan  dari bank itu sendiri.
Penulis tertarik mengambil studi penelitian pada Bank Jabar Banten Cabang  Surakarta  dikarenakan  bank  tersebut  merupakan  bank  daerah  namun  sukses  hingga ekspansi di  kota  Surakarta.  Selain  itu  Bank  bjb  adalah  bank  daerah  pertama yang memiliki unit usaha syariah. Aset yang dimiliki Bank bjb per Maret  2014 cukup besar yakni mencapai 70,9 trilyun.
Dengan  latar  belakang  diatas  dan  melihat  fenomena  perubahan  BI Rate tahun  lalu,  maka  penulis  tertarik  untuk memilih  judul RateTerhadap Penghimpunan Simpanan Dan Penyaluran Kredit Pada Bank Jabar  Banten Cabang Surakarta Periode Maret 2012- .
 B.Perumusan Masalah.
Dari  latar  belakang  diatas,   rumusan  permasalahan  yang  dapat  diajukan pada studi ini antara lain :.
1. Apakah perubahan BI Rateberdampak pada jumlah simpanan yang dapat  dihimpun olehBank Jabar Banten diCabang Surakarta ?.
2. Apakah perubahan  BI Rateberdampak  pada jumlah  kredit  yang dapat  disalurkan olehBank Jabar Banten diCabang Surakarta?.
C.Tujuan Penelitian.
1. Mengetahui  hubungan perubahan BI Ratedengan  simpanan  yang  dihimpun  pada Bank bjb cabang Surakarta.
2. Mengetahui hubungan perubahanBI Ratedengan kredit yang disalurkan pada  Bank bjb cabang Surakarta.
D.Manfaat Penelitian.
1. Dari segi teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini akan bermanfaat  untuk :.
a. Bagi  peneliti  untuk  mendapatkan  pengembangan  dan  melatih  diri  dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
b. Bagi  civitas  akademika  dapet  menambah  informasi  sumbangan  pemikiran dan bahan kajian penelitian.
2.Kepentingan praktis hasil penelitian ini bisa dipandang bermanfaat untuk :  a. Perusahaan  perbankan  untuk  memberikan  sumbangan  pemikiran  yang  bermanfaat  bagi  manajemen  perbankan  sebagai  acuan  dalam  menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi.
b. Bank bjb sebagai bahan pertimbangan dalam mengantisipasi perubahan  BI Rate yang  dapat  mempengaruhi  penghimpunan  simpanan  dan  penyaluran kredit.
3. Bagi Pembaca.
Agar  dapat  memberikan  informasi  dan  edukasi  mengenai  kebijakan  moneter dan pengaruhnya pada perbankan.

 Skripsi Ekonomi: Dampak Perubahan Bi Rate Terhadap Penghimpunan Simpanan Dan Penyaluran Kredit Pada Bank Jabar Banten Cabang Surakarta Periode Maret 2012-Februari 2014

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi