BAB I.
PENDAHULUAN.
A. LATAR BELAKANG MASALAH.
Skripsi Ekonomi: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Beralih Ke Merek Ritel Dimediasi Oleh Sikap Terhadap Merek (Studi Kasus Pada Giant Supermarket Palur Plaza, Karanganyar)
Era ekonomi
sekarang ini menjanjikan
suatu peluang dan
tantangan baru bagi
perusahaan di Indonesia.
Fenomena persaingan yang
ada telah membuat
manajer menyadari suatu
kebutuhan untuk mengeksploitasi sepenuhnya
aset-aset mereka demi
memaksimalkan kinerja perusahaan
dan mengembangkan keuntungan
kompetitif yang berkelanjutan
(sustainable competitive advantage)
yang berlandaskan kompetisi
non harga. Salah
satu aset untuk mencapai keadaan
tersebut adalah melalui merek, merek digunakan perusahaan
untuk menguasai pasar.
Merek memegang peranan
yang sangat penting,
karena mengembangkan suatu
merek akan terkait
dengan janji (promise)
dan harapan (expectation), sehingga
salah satu perannya
adalah menjembatani harapan
konsumen pada saat
perusahaan menjanjikan sesuatu pada
konsumen, merek yang
prestisius dapat dikatakan
memiliki ekuitas merek (brand equity) yang kuat (Kotler,1993).
Peritel yang
ingin berhasil dan
selamat dari persaingan
harus memastikan bahwa
mereka bukan hanya
sebuah tempat dengan
setumpuk produk untuk
dilihat dan dijual.
Mereka harus berhasil
tampil dan menjadi unik, menunjukkan jati diri secara tepat
dengan memposisikan merek ritelnya dengan benar.
Dengan memiliki merek
ritel yang kuat,
hubungan dengan pelanggan akan semakin kuat baik dari aspek
rasional maupun motivasi dan emosi.
Saat ini, ketika berbelanja pelanggan tidak hanya datang untuk mencari satu
atau beberapa barang,
mereka juga ingin
mendapatkan pengalaman berbelanja
yang bisa melibatkan
emosi mereka, seperti
perasaan nyaman, aman,
menyenangkan dan hal
lain yang memuaskan
dan menggembirakan mereka. (Temporal dan KC Lee, 2001) menegaskan
merek sangat penting bagi konsumen karena
memudahkan mereka dalam
menentukan pilihan, menjadi jaminan
kualitas, mencegah risiko,
serta menjadi pernyataan
diri dan peningkat gengsi.
Merek pribadi (private
label) yang memiliki nama lain private brand dan merek ritel (store brand)
adalah merek yang diciptakan dan dimiliki oleh penjual
eceran barang dan
jasa (Kotler dan
Amstrong, 2004). Dalam membangun merek
suatu ritel, kita
harus memperhatikan dua
hal penting.
Pertama adalah
mempromosikan merek ritel
kita, kedua mengatur
merekmerek yang kita
jual. Tujuan dari
poin pertama adalah
agar pelanggan semakin
mengenal merek ritel
kita. Apabila kita
sudah memiliki merek
ritel yang kuat maka apapun merek dan produk yang kita jual sudah tidak
menjadi masalah karena pelanggan sudah
menjadi loyal terhadap ritel kita, bukan loyal terhadap
merek dari produk
yang kita jual.
(Keller, 2003) membahas
bahwa pengecer sering
berhasil dalam mempromosikan
merek ritel mereka
sendiri dengan tujuan
untuk meningkatkan loyalitas
pelanggan mereka dan
untuk menghasilkan margin dan
keuntungan yang lebih tinggi.
Loyalitas adalah komitmen yang
dipegang teguh untuk membeli ulang atau
berlangganan dengan produk atau jasa
yang disukai secara konsisten di masa
mendatang, situasional dan
upaya pemasaran berpotensi
untuk menyebabkan perilaku
beralih merek (Tjiptono,
2007). Loyalitas pelanggan dapat diukur dengan perilaku dan sikap (Getty
dan Thompson, 1994). Ukuran pertama mengacu
perilaku pelanggan pada
pengulangan untuk memperoleh atau membeli kembali barang/jasa yang pernah
dinikmati. Sedangkan ukuran sikap
mengacu pada sebuah intensitas pelanggan dalam memperoleh kembali dan
merekomendasikan kepada orang
lain. Sebagai tambahan
literatur, loyalitas merek
produsen dan ritel
menunjukkan bahwa sikap
pelanggan sangat penting
untuk pemilihan merek.
Sikap terhadap merek
adalah kontributor kunci
untuk evaluasi merek,
sehingga ada kesesuaian
antara bagaimana seseorang
merasakan merek (misalnya
nikmat / merugikan)
dan evaluasi merek (misalnya baik
/ buruk) (Latour dan Latour, 2009, Armstrong dan Kotler, 2003).
Model penelitian
ini merupakan replikasi
dari penelitian yang dilakukan oleh
S. Allen Broyles,
Robert H. Ross,
Donna Davis, dan Thaweephan Leingpibul
(2011) yang meneliti
perbandingan loyalitas merek produsen dan
loyalitas merek ritel
pada kecenderungan pelanggan
untuk beralih ke
merek ritel yang
dimediasi oleh sikap
terhadap merek. Teknik penelitian menggunakan survei dengan
membagikan kuesioner yang diberikan kepada 1.120
sampel (yang 200
dikembalikan) 17 survei
kembali dibuang karena
data yang hilang,
data dianalisis dengan
menggunakan model persamaan
struktural untuk menguji
hipotesis penelitian. Hasil
penelitian menjelaskan bahwa
loyalitas pelanggan untuk merek ritel memiliki pengaruh lebih besar pada perilaku pembelian mereka
daripada merek produsen. Hal ini juga mengungkapkan
bahwa sikap terhadap
merek secara langsung mempengaruhi
kecenderungan seseorang untuk
beralih ke merek
ritel, dan memediasi
hubungan antara loyalitas
kepada merek produsen
/ ritel dan kecenderungan
seseorang untuk beralih ke merek ritel.
Giant adalah
jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia
di mana salah satunya berada di Surakarta. Selain department store yang menjual
produk sandang seperti
makanan, Giant juga
memiliki Supermarket atau
pasar swalayan yang
menjual kebutuhan sandang,
barang kebutuhan hidup dan
sehari-hari. Giant, kini terus berusaha untuk memberikan yang
terbaik bagi konsumennya.
Salah satu yang
setiap tahunnya selalu mengalami
peningkatan penjualan dan
perkembangan yang sangat menggembirakan
adalah Produk Merek
Giant. Merek pribadi
(Private label) yang di produksi oleh Giant ini, kini hadir
dengan wajah baru yang didukung oleh kualitas
yang setara dengan
merek nasional tetapi
harga yang sangat ekonomis. Hal ini merupakan salah satu dari
keunggulan Produk Merek Giant yang dapat
dinikmati oleh para pelanggan setia Giant. Dengan produk ini pula, Giant secara khusus bertujuan untuk membantu
mengembangkan Unit Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) dalam
rangka mendukung kemajuan
produk buatan dalam
negeri. Produk Merek
Giant akan terus
memperbaiki diri dan memproduksi lebih
banyak lagi produk-produk
dengan kualitas terbaik
dan juga inovatif
yang belum pernah
di buat oleh
merek nasional. Hal
ini di buktikan
dengan adanya aneka
jenis produk seperti
mentega, susu kental manis
dan mie instant
yang belum di
jual oleh hypermarket lain.
Untuk itu, penulis
ingin melakukan penelitian
yang lebih mendalam
tentang “Faktorfaktor Yang
Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan
Beralih Ke Merek
Ritel Dimediasi Oleh Sikap
Terhadap Merek (Studi Kasus Pada Giant Supermarket Palur Plaza, Karanganyar)” B. BATASAN MASALAH Batasan masalah
perlu dilakukan oleh
peneliti agar penelitian
lebih terarah, terfokus,
dan tidak menyimpang
dari sasaran pokok
penelitian.
Berikut adalah batasan masalah
yang dimaksud: 1. Ritel yang akan
digunakan untuk penelitian ini adalah Giant Supermarket Palur Plaza di Karanganyar.
2. Responden
dalam penelitian ini
adalah Pelanggan Giant
Supermarket Palur Plaza
di Karanganyar yang
sudah pernah mengkonsumsi
produk merek ritel (Giant).
3. Penelitian
ini difokuskan pada
produk merek ritel
dan produk merek produsen
yang ada di Giant Supermarket Palur Plaza Karanganyar.
4. Penelitian ini memfokuskan untuk menganalisis
kecenderungan pelanggan yang beralih
ke merek ritel
(Giant). Hal ini
dimaksudkan untuk dapat memberikan gambaran
kepada pihak perusahaan
untuk mengevaluasi strategi
pemasarannya di tempat
penelitian yang dilakukan
yaitu Giant Supermarket Palur Plaza di Karanganyar.
C. RUMUSAN MASALAH.
1. Apakah
loyalitas merek ritel
berpengaruh positif pada
kecenderungan beralih ke merek
ritel?.
2. Apakah
loyalitas merek ritel
berpengaruh positif pada
sikap terhadap merek?.
3. Apakah
loyalitas merek produsen
berpengaruh negatif pada kecenderungan
beralih ke merek ritel?.
4. Apakah loyalitas merek produsen berpengaruh
negatif pada sikap terhadap merek?.
5. Apakah
sikap terhadap merek
secara positif memediasi
hubungan antara loyalitas merek ritel dan kecenderungan
beralih ke merek ritel?.
6. Apakah
sikap terhadap merek
berpengaruh positif pada
kecenderungan beralih ke merek
ritel?.
7. Apakah
sikap terhadap merek secara
negatif memediasi hubungan antara loyalitas
merek produsen dan kecenderungan beralih ke merek ritel?.
D. TUJUAN PENELITIAN.
1. Untuk
menguji dan menganalisis
pengaruh loyalitas merek
ritel pada kecenderungan beralih ke merek ritel.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh
loyalitas merek ritel pada sikap terhadap
merek.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh
loyalitas merek produsen pada kecenderungan
beralih ke merek ritel.
4. Untuk menguji dan menganalisis
pengaruh loyalitas merek produsen pada sikap
terhadap merek.
5. Untuk menguji dan menganalisis sikap terhadap
merek yang secara positif memediasi
hubungan antara loyalitas
merek ritel dan
kecenderungan beralih ke merek
ritel.
6. Untuk
menguji dan menganalisis
pengaruh sikap terhadap
merek pada kecenderungan beralih ke merek ritel 7. Untuk menguji dan menganalisis sikap terhadap
merek yang secara negatif memediasi hubungan antara loyalitas merek
produsen dan kecenderungan beralih ke
merek ritel.
E. MANFAAT PENELITIAN.
1. Manfaat Teoritis.
a. Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan,
serta bahan dalam penerapan ilmu
metode penelitian, khususnya
mengenai gambaran pengetahuan
tentang loyalitas pelanggan
pada merek ritel
dan produsen.
b. Dapat dijadikan bahan perbandingan untuk
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis Hasil penelitian
ini dapat digunakan
sebagai pertimbangan dalam perencanaan, aktivitas
dan kebijakan pemasaran,
sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik di masa yang
akan datang.
Skripsi Ekonomi: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pelanggan Beralih Ke Merek Ritel Dimediasi Oleh Sikap Terhadap Merek (Studi Kasus Pada Giant Supermarket Palur Plaza, Karanganyar)
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi