BAB I .
PENDAHULUAN .
A. Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Hubungan antara pengungkapan pertanggungjawaban sosial islami perusahaan (islamic corporate social responsibility) dengan kinerja keuangan pada perbankan syariah di Indonesia
Pelaporan keuangan digunakan oleh
perusahaan sebagai sarana mengkomunikasikan
informasi kepada para pemangku kepentingan mereka, seperti investor individu, investor institusi
dan analis keuangan (Othman and Azlam,
2010). Standar pelaporan keuangan telah menyatakan secara eksplisit kepada manajemen perusahaan bahwa informasi
tambahan harus dimasukkan ke dalam
laporan tahunan perusahaan, jika itu akan membantu para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan ekonomi
yang lebih baik (Zulkifli and Amran,
2006). Salah satu dimensi pelaporan perusahaan yang penting untuk para pengambil keputusan adalah pelaporan sosial
(Othman, et. al., 2009). Tujuan utama
dari pelaporan sosial adalah untuk menentukan dampak dari aksi korporasi pada kualitas kehidupan masyarakat (Daykin,
2006).
Konsep Corporate Social
Responsibility dalam hal ini disingkat dengan CSR pertama kali dikemukakan oleh Howard R.
Bowen pada tahun 1953 dan sejak itu
hingga sekarang telah mengalami pengayaan konsep (Novrianti, dkk., 2012). Perkembangan terhadap konsep CSR yang
terjadi selama kurun waktu lima puluh
tahun tersebut, tak pelak lagi telah banyak mengubah orientasi CSR.
Berdasarkan survey yang dilakukan
oleh Global Reporting Initiative (2008) terdapat
peningkatan yang signifikan atas jumlah perusahaan yang membuat laporan CSR yang dikenal sebagai laporan
keberlanjutan (Sustainability Reporting), yaitu dari sekitar 300 di tahun
1996 menjadi 3.100 di tahun 200(Fitria dan Hartanti, 2010). Selain itu, survey
tersebut juga memperlihatkan bahwa pelaporan
CSR tersebut kebanyakan dilakukan sebagai pelaporan yang bersifat sukarela dan bukan bersifat wajib. Kesadaran
tentang pentingnya mempraktikan CSR ini
menjadi trend global seiring dengan semakin maraknya kepedulian mengutamakan stakeholders(Titisari, dkk.,
2010).
Konsep tanggung jawab sosial
perusahaan (CSR) adalah tanggung jawab perusahaan
bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan (Dusuki and
Dar, 2005). Menurut Yusuf (2010)
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dan peningkatan partisipasi perusahaan dalam masyarakat harus
dimaknai sebagai upaya menciptakan
kemaslahatan bersama bagi perusahaan dan masyarakat. Beberapa perusahaan berpikir bahwa kegiatan
pengungkapan CSR dapat memungkinkan perusahaan
untuk memiliki hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan mereka yang pada gilirannya akan
mempengaruhi kinerja keuangan (Bayoud,
et. al., 2011).
Munculnya CSR di organisasi
bisnis selama tiga dekade terakhir memicu kebutuhan lembaga keuangan Islam untuk menjadi
lebih bertanggung jawab secara sosial
(Hasan, 2012). Farook (2008) menekankan bahwa lembaga keuangan Islam dimaksudkan untuk bertanggung
jawab secara sosial karena dua alasan,
yaitu: status mereka sebagai lembaga keuangan untuk memenuhi kewajiban agama secara kolektif, dan posisi
mereka sebagai teladan dalam intermediasi
keuangan. Topik tanggung jawab sosial dan etika perbankan adalah relevansi bagi mereka yang terlibat dalam
perbankan dan keuangan Islam, dimana mereka
menganggap tanggung jawab sosial lebih abadi karena pada akhirnya didasarkan pada wahyu Ilahi, sedangkan etika
berasal dari moralitas sekuler yang pasti
fana (Wilson, 2001 dalam Dusuki and Dar, 2005).
Bank dapat mempengaruhi
lingkungan usaha mereka secara positif dengan menerapkan CSR. Bank Islam idealnya harus
beroperasi sesuai dengan prinsipprinsip yang ditetapkan oleh hukum Islam
(syariah) (Farook and Lanis, 2005).
Menurut Kamali, et. al.,(2000)
dalam Zubairu, et. al.,(2012) idealnya bank-bank Islam dan lembaga keuangan Islam harus
mematuhi secara ketat dengan ajaran yang
syariah, kode hukum Islam berasal dari al-Qur'an, Hadits Nabi Muhammad (SAW), dan hukum penalaran (ijtihad) ulama
Islam. Fungsi peran sosial Bank Islam
yang memerlukan keadilan sosial dan akuntabilitas, membutuhkan bank untuk mengungkapkan informasi tanggung jawab
sosial perusahaan (CSR) (Farook and
Lanis, 2005).
Sejauh ini pengukuran
pengungkapan CSR pada perbankan syariah masih mengacu kepada Global Reporting Initiative
Index (Indeks GRI) (Haniffa, 2002).
Padahal, terkait dengan adanya
kebutuhan mengenai pengungkapan kinerja sosial di perbankan syariah, saat ini marak
diperbincangkan mengenai Islamic Social Reporting
Index (Indeks ISR) (Sofyani, dkk., 2012). Indeks ISR merupakan tolok ukur pelaksanakaan kinerja sosial perbankan
syariah yang berisi kompilasi itemitem standar CSR yang ditetapkan oleh
AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial
Institutions) yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh para peneliti mengenai
item-item CSR yang seharusnya diungkapkan
oleh suatu entitas Islam (Othman, et. al.,2009). Pemerintah di negara-negara muslim seperti Malaysia dan lembaga
regulasi internasional seperti Akuntansi
dan Audit Organisasi Lembaga Keuangan Islam (AAOIFI) juga telah menyuarakan dukungan mereka untuk pengembangan
dan penerapan standar pelaporan CSR
didorong dan disebarkan oleh Islam (Sharani, 2004; Yunus, 200dalam Farook,
2007).
Beberapa penelitian tentang
hubungan antara pengungkapan pertanggungjawaban
sosial perusahaan dan kinerja keuangan telah banyak dilakukan pada perusahaan manufaktur maupun
perbankan konvensional, namun di sisi
lain penelitian tentang hubungan antara pengungkapan CSR dari perspektif Islam terhadap perbankan syariah sendiri masih
sangat terbatas. Dengan melihat perkembangan
sistem syariah di beberapanegara, menjadikan perbankan syariah merupakan salah satu sektor yang patut untuk
diperhitungkan.
Beberapa laporan menunjukkan
bahwa bank syariah tumbuh pada tingkat tahunan
lebih dari 15% yang membuat segmen mereka dengan pertumbuhan tercepat dari pasar kredit negara muslim. Yang
terbaru menunjukkan bahwa aset bank
syariah di seluruh dunia berdiri di atas US $260 miliar, sedangkan jumlah bank syariah telah meningkat dari 176 ditahun
1997 menjadi 267 pada tahun 2004 yang
beroperasi di lebih dari 60 negara di seluruh dunia (Bahrain Monetary Agency, 2004).
Di Indonesia perkembangan
terhadap perbankan syariah tercatat tumbuh dengan signifikan. Berdasarkan
OutlookPerbankan Syariah 2012, dimana pada Oktober 2011 pertumbuhan aset Bank Umum
Syariah dan Unit Usaha Syariah telah
mencapai 48,1% yang merupakan pertumbuhan tahunan tertinggi selama tiga tahun terakhir, dengan pangsa pasar
mencapai kurang lebih 3,7%. Dengan demikian
prospek terhadap industri perbankan syariah sendiri diyakini untuk masa yang akan datang akan semakin bagus dan patut
untuk diperhitungkan.
Beberapa penelitian telah
memaparkan hubungan antara pengungkapan pertanggungjawaban
sosial perusahaan dan kinerja keuangan. Mosaid and Rachid (2012) melakukan penelitian tentang hubungan
antara tanggung jawab sosial perusahaan
dan kinerja keuangan pada Bank Islam di Malaysia. Kinerja keuangan diukur dengan ROA dan ROE. Pengungkapan
informasi CSR dibagi ke dalam sembilan
kategori (dimensi), yaitu: misi dan visi, direksi dan manajemen puncak, produk, zakat, sedekah dan pinjaman kebajikan,
karyawan, debitur, komunitas, lingkungan,
Badan Pengawas Syariah (SSB). Sampel dalam penelitian ini berdasarkan laporan tahunan dari 8 bank Islam
di Malaysia selama tahun 200dan 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
ada hubungan yang signifikan antara
tanggung jawab sosial perusahaan dengan ROA dan ROE.
Islam (2012) melakukan penelitian
tentang hubungan kinerja keuangan dengan
tanggung jawab sosial perusahaan pada Bank di Bangladesh. Kinerja keuangan diukur dengan Size, ROE, Asset
Quality dan CAR. Sampel penelitian sebanyak
47 bank di Bangladesh selama tahun 2007-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial
perusahaan mempunyai hubungan positif
dengan Size, ROE, dan Asset Quality dan mempunyai hubungan negatif dengan CAR.
Raza, et. al.(2012) melakukan penelitian
tentang hubungan antara pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan di Pakistan. Kinerja keuangan
diukur dengan return saham, Tobin’s Q, ROA,
ROE dan ROS. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari temuan empiris tahun 1972-2012 yang ditabulasikan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tanggung
jawab sosial perusahaan mempunyai hubungan positif yang kuat dengan Tobin’s Q, tanggung jawab sosial perusahaan
mempunyai hubungan positif dengan ROA,
ROE dan ROS dan mempunyai hubungan negatif dengan return saham.
Fitria dan Hartanti (2010)
melakukan penelitian tentang perbandingan praktik pengungkapan CSR antara bank
konvensional dan bank umum syariah.
Dalam hal ini, pengungkapan bank
konvensional berdasarkan IndeksGlobal Reporting
Initiative (GRI Index) dan pengungkapan
bank umum syariah berdasarkan Indeks
Islamic Social Reporting (ISR Index). Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa bank konvensional
memiliki pengungkapan yang lebih baik
dibandingkan bank umum syariah, dan
pengungkapan berdasarkan indeks GRI
memiliki skor yang lebih baik dibandingkan indeks ISR.
Penelitian lainnya dilakukan oleh
Mahardika dan Deannes (2012) yang menganalisis
perbandingan tingkat kesehatan bank konvensional dan bank syariah di Indonesia. Variabel yang digunakan adalah
CAR, NPF, PPAP, ROA, ROE, BOPO, NIM, FDR
dan MR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tingkat kesehatan bank konvensional lebih baik
dibandingkan tingkat kesehatan bank
syariah.
Dengan melihat hasil dari penelitian
sebelumnya, maka dalam penelitian ini
akan membuktikan secara empiris bagaimana hubungan antara ICSR dengan kinerja keuangan. Dalam penelitian ini
terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian
sebelumnya, yaitu: variabel pertanggungjawaban sosial Islami perusahaan meliputi tenaga kerja, masyarakat,
lingkungan dan konsumen, variabel kinerja
keuangan diukur dengan ROA, ROE, CAR, FDR dan NPF, obyek penelitian yang dipilih adalah bank umum
syariah yang terdaftar di Indonesia, pengukuran
ICSR mengacu kepada Islamic Social Reporting Index (Indeks ISR) dan data penelitian menggunakan tahun 2007
sampai dengan tahun 2011. Alasan dipilihnya
judul ini, karena peneliti menganggap bahwa penelitian tentang pertanggungjawaban sosial Islami perusahaan
(Islamic Corporate Social Responsibility)
di Indonesia masih sangat sedikit atau terbatas.
Berdasarkan uraian yang telah
dijelaskan di atas, dalam penelitian ini penulis tertarik mengambil judul “HUBUNGAN
ANTARA PENGUNGKAPAN PERTANGGUNGJAWABAN
SOSIAL ISLAMI PERUSAHAAN (ISLAMIC CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY) DENGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil oleh
penulis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: .
1. Apakah ada hubungan antara pengungkapan
pertanggungjawaban sosial Islami
perusahaan (Islamic Corporate Social Responsibility) dengan ROA pada perbankan syariah di Indonesia? .
2. Apakah ada hubungan antara pengungkapan
pertanggungjawaban sosial Islami
perusahaan (Islamic Corporate Social Responsibility) dengan ROE pada perbankan syariah di Indonesia? .
3. Apakah ada hubungan antara pengungkapan
pertanggungjawaban sosial Islami
perusahaan (Islamic Corporate Social Responsibility) dengan CAR pada perbankan syariah di Indonesia? .
4. Apakah ada hubungan antara pengungkapan
pertanggungjawaban sosial Islami
perusahaan (Islamic Corporate Social Responsibility) dengan FDR pada perbankan syariah di Indonesia?.
5. Apakah ada hubungan antara pengungkapan
pertanggungjawaban sosial Islami
perusahaan (Islamic Corporate Social Responsibility) dengan NPF pada perbankan syariah di Indonesia? .
Skripsi Ekonomi: Hubungan antara pengungkapan pertanggungjawaban sosial islami perusahaan (islamic corporate social responsibility) dengan kinerja keuangan pada perbankan syariah di Indonesia
Download lengkap Versi PDF
mr pedro dan perusahaan pinjamannya benar-benar hebat untuk diajak bekerja sama. dia sangat jelas, teliti dan sabar saat dia membimbing saya dan istri saya melalui proses pinjaman. dia juga sangat tepat waktu dan bekerja keras untuk memastikan semuanya siap sebelum menutup pinjaman. mr pedro adalah petugas pinjaman bekerja dengan sekelompok investor yang membantu kami mendapatkan dana untuk membeli rumah baru kami, Anda dapat menghubungi dia jika Anda ingin mendapatkan pinjaman dengan tingkat rendah yang terjangkau 2 rio email dia di . pedroloanss@gmail.com atau chat whatsapp: + 1-863-231-0632
BalasHapus