Rabu, 12 November 2014

Skripsi Ekonomi: Identifikasi proses produksi kerajinan rotan pada cv tunas jaya kabupaten Sukoharjo

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Identifikasi proses produksi kerajinan rotan pada cv tunas jaya kabupaten Sukoharjo
Sektor  industri  merupakan  komponen  utama  pembangunan  ekonomi  nasional  yang  tidak  saja  berpotensi  mampu  memberikan  kontribusi  ekonomi  yang  besar  melalui  nilai  tambah,  lapangan  kerja,  dan  devisa,  tetapi  juga  mampu  memberikan  kontribusi  yang  besar  dalam  transformasi  kultural  kehidupan-kehidupan  masyarakat  sebagai  media  pembelajaran  dan  peningkatan  kemampuan  teknologi.  Salah  satu  sektor  industri  yang  telah  berkembang saat ini dan telah berhasil menembus pasar internasional adalah  industri kerajinan rotan.

Rotan merupakan salah satu komoditi utama hasil hutan non kayu yang  paling penting dan potensial. Hal ini dimungkinkan, mengingat potensi rotan  Indonesia  cukup  besar  dibandingkan  negara-negara  lainnya,  sehingga  merupakan suatu kekuatan tersendiri. Kemampuan produksi rotan terbesar di  dunia  secara  berturut-turut  adalah  Indonesia  (75,5%);  disusul  Malaysia  (8,5%); Thailand (7,5%); Philipina (6,6%); dan lainnya (1,9%).
Permasaran kerajinan rotan Indonesia sebanyak 70% diarahkan kepada  pasar ekspor. Secara keseluruhan ekspor produk rotan Indonesia pada dekade  terakhir  ini  mengalami  kegoncangan,  sehingga  perlu  diadakan  terobosanterobosan  baru.  Faktor-faktor  yang  menyebabkan  kegoncangan  pasar  rotan  tersebut  antara  lain  karena  pola  dan  sifat  permintaan  pasar  luar  negeri,    khususnya terhadap perkembangan teknologi, adanya barang-barang sintetis  sebagai  substitusi,  adanya  perubahan  selera  konnsumen,  dan  adanya  negara  pesaing  Indonesia  dalam  ekspor  barang  jadi  rotan  seperti:  China,  Philipina,  Singapura,  dan  lain-lain.  Volume  ekspor  negara-negara  pesaing  Indonesia  tersebut  sebenarnya  masih  di  bawah  Indonesia,  akan  tetapi  dari  segi  artistik  serta  kemampuannya  memenuhi  selera  konsumen  beberapa  negara  pesaing  tersebut lebih unggul.
Di sisi lain, perkembangan ekspor furniture rotan ke negara lain sangat  dipengaruhi oleh situasi dan kondisi perekonomian negara importir. Variabelvariabel  ekonomi  negara  importir  seperti:  pendapatan  perkapita,  adanya  pemberlakuan  tarif  impor  di  negara  tersebut,  dan  nilai  tukar  mata  uang  setempat,  kesemuanya  memegang  peranan  penting  dalam  menggairahkan  kinerja ekspor Indonesia.
Industri  kecil  atau  industri  kerajinan  mempunyai  peranan  yang  strategis  dalam  perekonomian  suatu  negara,  baik  ditinjau  pada  aspek  pemerataan kesempatan berusaha sehingga menumbuhkan banyak wiraswasta,  aspek  pemerataan  penyebaran  lokasi  usaha  yang  mendorong  pembangunan  daerah,  aspek  pemerataan  kesempatan  kerja,  maupun  dalam  menunjang  program  ekspor  non  migas  dan  melestarikan  seni  budaya  bangsa  sehingga  secara  nasional  pengembangan  usaha  ini  akan  memberikan  dampak  positif  terhadap  pemanfaatan  sumber  daya  alam  Indonesia  secara  optimal  sekaligus  dapat menambah pendapatan devisa negara.
  Banyak daerah yang mengembangkan industri kerajinan rotan ini dan  berorientasi  ekspor.  Selain  Cirebon,  daerah  lain  yang  mengembangkan  industri kerajinan rotan adalah di Kabupateen Sukoharjo yang berpusat di desa  Trangsan  kecamatan  Gatak.  Saat  ini  perusahaan  mebel  dan  kerajinan  yang  aktif di daerah ini ada sekitar 500 unit usaha yang memproduksi berbagai jenis  mebel,  seperti  kursi,  meja,  lemari,  perabotan  rumah,  dan  sebagainya.  Yang  termasuk  kedalam  kategori  skala  menengah  atas  ada  15  unit  usaha,  skala  menengah ada 20 unit usaha, sedangkan selebihnya adalah dalam  skala kecil  (UKM).  Sentra  industri  ini  mengekspor  mebel  dan  kerajinan  sekitar  120 -an  kontainer  per  bulan,  terutama  ke  negara-negara  Eropa,  seperti  Spanyol,  Belanda dan Inggris, disamping  itu  ke Amerika Serikat,  Hongkong,  Australia  dan ke beberapa negara Asia lainnya.
Perkembangan yang cukup pesat dari industri kerajinan rotan yang ada  di  desa  Trangsan  ini  senantiasa  mengalami  pasang  surut.  Kondisi  perekonomian  dalam  negeri  yang  fluktuatif  membuat  para  pengusaha  harus  pintar-pintar  mengelola  usahanya  agar  kelangsungan  usaha  terus  berjalan.
Adanya  ekspor  impor  berperan  penting  dalam  membantu  mengembangkan  perekonomian  nasional  menjadi  lebih  baik  yang  dimana  hal  tersebut  telah  diakui secara luas.
Dalam  rangka  mengetahui  lebih  dalam  seluk  beluk  mengenai  usaha  industri  kerajinan  rotan  di  desa  Trangsan,  maka  penulis  memilih  salah  satu  perusahaan  yang  telah  berhasil  memasuki  pasar  internasional  untuk  menjadi  obyek  penelitian.  CV  Tunas  Jaya  merupakan  salah  satu  perusahaan  industri    kerajinan  rotan  yang  ada  di  desa  Trangsan  kecamatan  Gatak  kabupaten  Sukoharjo.
Berdiri  dari  tahun  1999  silam,  perusahaan  ini  telah  membuktikan  eksistensinya di tengah ketatnya persaingan di dunia industri kerajinan rotan  dan  di  saat  roda  perekonomian  dalam  negeri  masih  dilanda  krisis  ekonomi.
Perusahaan tersebut merupakan  salah satu  perusahaan  industri kerajinan rotan  yang  telah  berhasil  memasarkan  produknya  ke  pasar  internasional.
Kemampuan pemasaran internasional yang diterapkan oleh pemilik CV Tunas  Jaya  yang  cukup  sederhana  namun  telah  mampu  mendapat  kepercayaan  dan  banyak menerima pesanan dari konsumen luar negeri.
Pada  tahun  2007,  CV  Tunas  Jaya  mengalami  penurunan  produksi,  diantaranya  yang  semula  dapat  mengekspor  hingga  sebanyak  100  kontainer  per  bulan,  saat  ini  hanya  mampu  mengekpor  10–20  kontainer.  Hal  tersebut  disebabkan  oleh  sulitnya  memperoleh  bahan  baku  rotan  yang  berkualitas,  namun  sebaliknya  di  negara  pesaing  bahan  baku  tersebut  lebih  mudah  didapatkan.  Disamping  itu,  berdampak  juga  terhadap  terhambatnya  pengembalian kredit oleh  kepada perbankan (alias kredit macet). Apabila hal  ini tidak segera diatasi, maka bisa jadi akan menjadi semakin terpuruk.
Keputusan  perusahaan  untuk  fokus  memasarkan  produknya  ke  pasar  internasional  dengan  strategi  pemasaran  yang  sederhana  adalah  hal  yang sangat menarik minat penulis  untuk mengadakan penelitian pada perusahaan  CV  Tunas  Jaya.  Oleh  karena  itu,  penulis  bermaksud  mengadakan  penelitian    dengan  judul  :  “IDENTIFIKASI  PROSES  PRODUKSI  KERAJINAN  ROTAN PADA CV TUNAS JAYA KABUPATEN SUKOHARJO”.
B.  Rumusan Masalah.
Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan  pedoman  bagi  penulis  untuk  melakukan  penelitian  secara  cermat  dan  tepat  sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penelitian yang ilmiah. Dengan perumusan  masalah  diharapkan  dapat  mengetahui  obyek-obyek  yang  diteliti,  serta  bertujuan  agar  tulisan  dan  ruang  lingkup  penelitian  uraiannya  terbatas  dan  terarah pada hal-hal yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
Berdasarkan  latar  belakang  di  atas,  maka  diambil  rumusan  masalah  sebagai berikut:.
1.  Bagaimana urutan proses produksi kerajinan rotan pada CV Tunas Jaya  Kabupaten Sukoharjo ?.
2.  Faktor-faktor apa saja  yang  menjadi kelemahan sehingga mempengaruhi  produktivitas tenaga kerja pada CV Tunas Jaya Kabupaten Sukoharjo ?.
3.  Apa saja hambatan  yang dihadapi oleh CV Tunas Jaya dalam memasuki  pasar Internasional ?.
C.  Tujuan Penelitian .
Penelitian  ini  dilaksanakan  dengan  tujuan  agar  penelitian  tersebut  dapat  memberikan  manfaat  sesuai  apa  yang  dikehendaki.  Adapun  tujuan  penelitian ini adalah : .
  1.  Untuk mengetahui bagaimana urutan proses produksi kerajinan rotan CV  Tunas Jaya Kabupaten Sukoharjo.
2.  Untuk  mengetahui  faktor-faktor  yang  menjadi  kelemahan  sehingga mempengaruhi  produktivitas  tenaga  kerja  pada  CV  Tunas  Jaya  Kabupaten Sukoharjo.
3.  Untuk mengetahui hambatan  yang dihadapi oleh CV Tunas Jaya dalam  menembus pasar Internasional.
D.  Manfaat Penelitian.
Penulis  juga  mempunyai  beberapa  manfaat  penelitian  dalam penulisan Tugas Akhir ini. Adapun manfaat dari penelitian tersebut antara lain  sebagai berikut :.
1.  Bagi Penulis.
a.  Dapat  menerapkan  teori-teori  yang  telah  didapat  dibangku  kuliah  pada dunia kerja yang nyata.
b.  Menambah wawasan penulis dibidang industri.
2.  Bagi CV Tunas Jaya Penelitian  ini  dapat  dijadikan  sebagai  bahan  masukan  bagi  perusahaan  dalam  hal-hal  yang  berkaitan  dengan  pengembangan  usaha  dan  supaya  dapat  meningkatkan  keberhasilan  usaha  khususnya  dalam  pemasaran  internasional.
  3.  Bagi Mahasiswa dan Pembaca lainnya Merupakan  tambahan  referensi  bacaan  dan  informasi,  khususnya  bagi  mahasiswa  jurusan  Manajemen  Perdagangan  yang  sedang  menyusun  Tugas Akhir dengan pembahasan yang sama.
4.  Bagi Masyarakat Umum Memberikan  informasi  kepada  masyarakat  umum  mengenai  identifikasi  proses produksi kerajinan rotan secara lebih lengkap dan mendalam.
E.  Metode Penelitian.
Dalam  melakukan  penelitian  ini  penulis  menggunakan  metode  yang  dapat mempermudah dalam penyusunan Tugas Akhir, yaitu:.
1.  Desain Penelitian.
Desain  penelitian  ini  menggunakan  desain  kasus,  yaitu  berdasarkan  permasalahan  yang  diteliti  mengenai  proses  produksi  kerajinan  rotan  pada CV Tunas Jaya Kabupaten Sukoharjo.
2.  Objek Penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada CV Tunas Jaya yang beralamatkan di Jalan  Luwang,  Desa  Trangsan,  Kecamatan  Gatak,  Kabupaten  Sukoharjo  57557, Jawa Tengah, Indonesia.
3.  Jenis dan Metode Pengumpulan Data.
a.  Jenis Data.
1)  Data Primer Data  primer  adalah  data  yang  diperoleh  dari  penelitian  secara  langsung, diantaranya yaitu :    a)  Melakukan observasi langsung.
b)  Wawancara  langsung  kepada  pemilik  dan  karyawan  CV  Tunas Jaya Kabupaten Sukoharjo.
2)  Data Sekunder Data  sekunder  yaitu  data  yang  berasal  dari  catatan  dan  dokumen  yang  diperoleh  dari  perusahaan,  selain  itu  juga  dari  buku-buku di perpustakaan dan sumber internet lainnya.
b.  Metode Pengumpulan Data.
1)  Observasi Yaitu  suatu  metode  pengumpulan  data  dengan  melakukan  pengamatan  secara  langsung  terhadap  proses  produksi  pada  CV  Tunas Jaya Kabupaten Sukoharjo.
2)  Wawancara Yaitu suatu metode pengumpulan  data dengan cara berkomunikasi  langsung  dengan  pihak-pihak  yang  bersangkutan  yaitu  pemilik  perusahaan, karyawan, maupun pihak-pihak lain yang terkait.
a)  Studi Pustaka Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca  atau  mengambil  dari  beberapa  sumber  pustaka  yang  berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
b)  Dokumentasi Yaitu  suatu  cara  pengumpulan  data  dengan  meminta  salinan  data  dari  dokumen  yang  dimiliki  oleh  perusahaan  yang  berkaitan dengan objek yang diteliti.
  4.  Sumber Data.
a.  Sumber Data Primer Data  primer  dikumpulkan  melalui  wawancara  langsung  dengan  pihak CV Tunas Jaya Kabupaten Sukoharjo bagian proses produksi.

b.  Sumber Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya  yang menunjang penulisan Tugas Akhir ini.   
Skripsi Ekonomi: Identifikasi proses produksi kerajinan rotan pada cv tunas jaya kabupaten Sukoharjo

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi