Rabu, 12 November 2014

Skripsi Ekonomi: Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan
Laporan  keuangan  merupakan  alat  pengkomunikasian  yang  disusun  oleh  manajemen yang ditujukan kepada pihak eksternal dan internal perusahaan yang  kurang  memiliki  pengetahuan  mengenai  informasi  keuangan  untuk  membuat  keputusan  ekonomi.  Selain  itu  laporan  keuangan  juga  merupakan  media  yang  digunakan  untuk  memberikan  informasi  mengenai  pertanggungjawaban  pihak  manajemen (Schipper et al dalam Gideon, 2005).

Pemilihan  dasar  akrual  dalam  pembuatan  laporan  keuangan  dikarenakan  untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan secara riil, dasar akrual lebih  adil  dan  logis.  Tetapi  ada  kelemahan  dari  pemilihan  dasar  akrual,  diantaranya  dapat memberikan kebebasan manajemen untuk menggunakan metode akuntansi  selama  tidak  bergeser  dari  ketetapan  Standar  Akuntansi  Keuangan.  Kebebasan  dalam  menentukan  metode  akuntansi  yang  akan  digunakan  oleh  manajemen  seperti  ini  dapat  menimbulkan  terjadinya  manajemen  laba  (Rahmawati  dkk,  2006).
Manajemen  laba  (earning  management)  terjadi  akibat  adanya  tindakan  pihak  tertentu  yang  ingin  menyejahterakan  pihaknya  meskipun  dampak  diwaktu  yang akan datang laba kumulatif dengan laba yang dilaporkan sebagai keuntungan  perusahaan tidak memiliki perbedaan antara keduanya (Fischer dan Rosenzweirg  1995;  Scot  1997:294  dalam  herawaty  2008).  Permasalahan  yang  sering  memicu  munculnya  manajemen  laba  adalah  perbedaan  kepentingan  antara  pihak    manajemen  (agent)  dengan  pihak  pemegang  saham  (principal).  Awal  mula  terjadinya  pemasalahan  seperti  ini  dari  penyalahgunaan  wewenang  pihak  manajemen  yang  memiliki  informasi  lebih  banyak  daripada  pihak  pemegang  saham  yang  dapat  menimbulkan  kesenjangan  informasi  diantara  kedua  belah  pihak.  Kesenjangan  informasi  ini  memberikan  kesempatan  untuk  manajemen  melakukan  praktik  akuntansi  dengan  menitikberatkan  pada  keuntungan  untuk  mencapai suatu target kinerja yang diinginkan (Herawaty, 2008).
Di  tahun  2001  dilaporkan  tindakan  manajemen  laba  terungkap  dari  beberapa  kasus  kecurangan  pada  laporan  keuangan  pada  PT  Lippo  Tbk  dan  PT  Kimia  Farma  Tbk  yang  menunjukkan  adanya  manipulasi  pada  pelaporan  keuangan (Gideon, 2005).
Hubungan antara manajemen dan pemilik saham dapat menjelaskan teori  agensi pada penerapan  corporate governance  (Sefiana, 2009) . Pada teori agensi,  corporate  governance  merupakan  cara  untuk  dapat  mengurangi  terjadinya  earnings  management  (Herawaty,  2005).  Corporate  governance  juga  dapat  digunakan  sebagai  alat  untuk  memonitor  sikap  manejemen  sebagai  pengelola  perusahaan  untuk  tidak  melakukan  hal  yang  dapat  menguntungkan  pihaknya,  dengan cara menyejajarkan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham  (Bangun dan Vincent,2008). Kegiatan memonitoring untuk dapat menyejajarkan  kesenjangan  kepentingan  diantara  keduanya  dapat  dilakukan  dengan  cara:  (1)  memperbesar  kepemilikan  saham  yang  dimiliki  oleh  manajemen  (Jensen  dan  Meckling,  1976),  (2)  keikutsertaan  kegiatan  pengawasan  oleh  dewan  komisaris  independen  (Barnhart  dan  Rosenstein  dalam  Herawati  2008),  (3)  kepemilikan    saham  institusional  juga  dapat  mengawasi  sikap  manajemen  apabila  terjadi  manajemen laba didalam institusi (Pratana dan Mas’ud, 2003), (4)  kualitas audit  yang  dapat  dinilai  dari  fungsi  auditor  untuk  menjalankan  dan  menyelesaikan  tugasnya secara profesional dalam memberikan kebenaran pad a  keakuratan pada dalam laporan keuangan (Mayangsari dalam Herawaty, 2008).
Pada sistem  corporate governance  ini, para pemegang saham dan kreditor  dapat  memberikan  pihak-pihak  tersebut  kepastian  terhadap  pengembalian  dari  aktivitas  investasi  yang  mereka  lakukan.  Disamping  itu  corporate  governance juga dapat membuat lingkungan yang membantu terciptanya perkembangan yang  tepat  sasaran  dan  terus-menerus  disektor  korporat.  Coporate  governance  dapat  diinteprestasikan  sebagai  formasi  aturan  hubungan  antara  pemegang  saham,  manajer  perusahaan,  kreditor,  karyawan,  dan  stakeholder  internal  dan  eksternal  yang sesuai dengan hak dan kewajibannya (Forum For Corporate Governance in  Indonesia, 2003).
Penelitian  sebelumnya  yang  mengangkat  tema  pengaruh  corporate  governance  dan  manajemen  laba  telah  banyak  dilakukan  diantaranya  Gideon  (2005),  Nasution  dan  Setiawan  (2007),  Farida  Dkk  (2010).  Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Gideon  (2005)  membahas  tentang  studi  pengaruh  mekanisme  corporate governance dan dampak manajemen laba dengan menggunakan analisis  jalur.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  pengaruh  mekanisme  corporate  governance  yang  diproksikan  dengan  kepemilikan  manajerial,  kepemilikan  institusional,  dan  komponen  dewan  komisaris  secara  besama-sama  terhadap  manajemen  laba,  dengan  menunjukkan  hasil  tingkat  pegaruhnya  lemah.  Namun    apabila  pengaruh  mekanisme  corporate  governance  secara  terpisah  terhadap  manajemen  laba  menunjukkan  hasil  yang  berbeda.  Mekanisme  kepemilikan  institusional menunjukkan pengaruh yang cukup kuat terhadap manajemen laba.
Hal  ini  menerangkan  bahwa  kepemilikan  institusional  menunjang  dilaukannya  manajemen  laba.  Sedangkan  kepemilikan  manajerial  dan  komposisi  dewan  komisaris  menunjukkan  pengaruh  yang  kecil  terhadap  manajemen  laba.  Ini  menerangkan  bahwa  penerapan  kepemilikan  manajerial  dan  komposisi  dewan  komisaris  kurang  memiliki  andil  yang  efektif  untuk  mengawasi  adanya  manajemen laba.
Nasution  dan  Setiawan  (2007)  melakukan  analisis  pengaruh  corporate  governance  terhadap  manajemen  laba  pada  industri  perbankan  yang  ada  di  indonesia.  Dari  hasil  analisis  yang  dilakukan  pada  20  indutri  perbankan  pada  tahun  2000  sampai  pada  tahun  2004  mengungkapkan  bahwa  komposisi  dewan  komisaris berpengaruh negatif. Hal ini mengartikan bahwa dengan adanya pihak  independen  dalam  dewan  komisaris  dapat  mengurangi  tindak  manajemen  laba  yang  terjadi  dalam  industri  perbankan.  Namun,  ditemukan  hasil  yang  berbeda  pada  ukuran  dewan  komisaris.  Ukuran  dewan  komisaris  berpengaruh  positif  terhadap manajemen laba. Hal ini mengartikan bahwa dewan komisaris yang lebih  banyak  kurang  efektif  dalam  mengurangi  tindak  manajemen  laba  dalam  sebuah  perusahaan  dan  mempengaruhi  munculnya  masalah  keagenan  yang  akan  menimbulkan  dampak  lemahnya  pengawasan  terhadap  tindakan  manjemen  yang  melakukan manajemen laba.
  Penelitian  lain  dilakukan  oleh  Farida  dkk  (2010)  mengenai  pengaruh penerapan  corporate governance  terhadap timbulnya  earning management  dalam  menilai  kinerja  keuangan  pada  perusahaan  perbankan  di  Indonesia.  Pada  penelitian  tersebut  penerapan  corporate  governance  yang  diproksikan  terhadap  earning  management  diperusahaan  perbankan  Indonesia  mempunyai  pengaruh  yang  signifikan  hanya  pada  kepemilikan  manajerial.  Selain  itu  tindakan  managemen  earning  tidak  mempengaruhi  secara  signifikan  pada  kinerja  keuangan.
Penelitian  ini  untuk  menganalisis  aspek  manajemen  laba  (earning  management)  pada  perusahaan  perbankan  di  Indoesia  yang  dikaitkan  dengan  corporate  goverment:  komposisi  dewan  komisaris  independen,  kepemilikan  manajerial,  kepemilikan  institusi,  keberaaan  komite  audit.  Pada  penelitian  ini  manajemen  laba  dideteksi  dengan  menggunakan  model  Modified  Jones  Model (Dhecow et al., 1995). Berdasarkan uraian pemikiran tersebut diatas, peneliti akan  melakukan  penelitian  yang  berjudul  “Pengaruh  Corporate  Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia”.
B.  Rumusan Masalah.
Sebagaimana  yang  telah  dijabarkan  dalam  latar  belakang  dan  judul  penelitian, maka permasalahan yang akan diteliti adalah:.
1.   Apakah  corporate  governance  yang  diproksikan  dengan  komposisi  dewan  komisaris independen berpengaruh terhadap manajemen laba? .
 2.   Apakah  corporate  governance  yang  diproksikan  dengan  kepemilikan  Institusional berpengaruh terhadap manajemen laba?.
3.   Apakah  corporate  governance  yang  diproksikan  dengan  kepemilikan  manajerial berpengarug terhadap manajemen laba?.
4.   Apakah  corporate  governance  yang  diproksikan  dengan  keberadaan  komite  audit berpengaruh terhadap manajemen laba?.
C.  Tujuan Penelitian.
Penelitian  ini  memiliki  tujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  mekanisme  corporate  governance  yang  diproksikan  dengan  komposisi  dewan  komisaris  independen,  kepemilikan  manajerial,  kepemilikan  institusi,  keberadaan  komite  audit terhadap manajemen laba pada industri perbankan di Indonesia.
D.  Manfaat Penelitian.
Hasil  dari  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberi  manfaat  bagi  para  pengguna laporan keuangan (investor, kreditor, manjer, pemegang saham) dalam  membuat keputusan agar keputusan yang didapat lebih tepat.
Manfaat untuk akademisi dari penelitian ini untuk menambah pengetahuan  dan bukti empiris mengenai pengaruh corporate governance  terhadap manajemen  laba  pada  industri  perbankan  di  Indonesia.  Selain  itu  penelitian  ini  diharapkan  dapat  dijadikan  sebagai  referensi  untuk  peneliti  lain  yang  berkeinginan  meneliti  masalah yang sama.

Skripsi Ekonomi: Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan 

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi