BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh dividend per share, earning per share, profitabilitas, return on asset, cash flow, sales growth, likuiditas, size terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di bei periode 2010-2012
Perkembangan ekonomi suatu negara
dapat diukur dengan berbagai cara, salah
satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal dan perkembangan berbagai jenis
industri pada negara tersebut. Pasar
modal (capital market)
merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka
panjang dalam bentuk
ekuitas dan hutang yang jatuh
tempo lebih dari satu tahun. Dalam aktivitas di pasar modal, para investor memiliki harapan
dari investasi yang dilakukannya, yaitu
yang berupa dividen dan capital gain.
Investor mempunyai tujuan utama
dalam menanamkan dananya ke dalam
perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian
investasi (return) baik
berupa pendapatan dividen
(dividend yield) maupun
pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya
(capital gain). Di
sisi lain, perusahaan
yang akan membagikan dividen dihadapkan pada berbagai
macam pertimbangan antara lain:
perlunya menahan sebagian
laba untuk re-investasi
yang mungkin lebih menguntungkan,
kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat
pemegang saham, target
tertentu yang berhubungan dengan
rasio pembayaran dividen
dan faktor lain
yang berhubungan dengan kebijakan dividen (Brigham dan
Gapenski, 1996).
Dividen didefinisikan sebagai
pembagian keuntungan kepada pemegang saham perusahaan yang sebanding
dengan jumlah lembar yang dimiliki
(Baridwan, 1997: 37). Dividen juga bisa didefinisikan sebagai sisa laba bersih
perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan
Rapat Umum Pemegang
Saham (Darmadji dan
Fakhruddin, 2001: 127).
Dividen diberikan
setelah mendapat persetujuan
dari pemegang saham
dalam RUPS. Jika
seorang pemodal ingin
mendapatkan dividen, maka
pemodal tersebut harus
memegang saham tersebut
dalam kurun waktu
yang relatif lama yaitu hingga
kepemilikan saham tersebut berada dalam periode
dimana diakui sebagai
pemegang saham yang
berhak mendapatkan dividen
(Baridwan, 1997).
Persentase pendapatan
yang akan dibayarkan
kepada pemegang saham
sebagai cash dividend
disebut dividend payout
ratio (Riyanto, 1995:
266). Dimana semakin
tinggi tingkat dividend
payout ratio yang ditetapkan
oleh suatu perusahaan, maka semakin kecil dana yang tersedia untuk
ditanamkan kembali di
dalam perusahaan. Hal
ini berarti akan menghambat pertumbuhan
perusahaan. Apabila dividen
tidak dibagikan, bisa
jadi investor mempersepsikan bahwa
perusahaan kekurangan dana, yang
menyebabkan harga saham akan turun.
Kebijakan pembayaran
dividen (dividend payout
policy) merupakan topik yang paling
diperdebatkan dan teori yang paing penting dalam
keuangan perusahaan.Banyak riset
menyajikan banyak teori
dan bukti empiris
namun tetap belum
dapat diselesaikan dan
memerlukan pembahasan yang
lebih rinci. Kebijakan
dividen masuk dalam
daftar 10 masalah
yang paling sulit
dipecahkan dalam literatur
keuangan dan kita tidak
memiliki penjelasan yang memadai untuk mengamati dividen dalam perusahaan
(Black, 1976, Allen
& Michaely (2003)
dan Brealey dan Myers (2005
pada penelitian Kashif
Imran (2011)). Pada
ekonomi berkembang, keputusan
pembayaran dividen atau memilih untuk
dijadikan retained earnings
(laba ditahan) merupakan
keputusan yang sulit
bagi investor dan manajemen
perusahaan (Glen et al. 1995).
Penelitian ini
menggunakan
variabel-variabel rasio keuangan dalam
memprediksi kebijakan dividen.
Rasio keuangan digunakan sebagai
variabel penelitian karena
rasio keuangan merupakan
salah satu alat
analisis yang diperlukan
untuk mengukur kondisi
dan efisiensi operasi
perusahaan dalam mencapai
tujuan perusahaan yaitu laba
bersih. Laba perusahaan merupakan unsur dasar kebijakan dividen perusahaan.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu DPS (dividend per
share tahun sebelumnya),
EPS (earning per
share), profitabilitas, ROA (return on asset), cash flow, sales growth, likuiditas, dan firm size.
Penelitian Kashif
Imran (2011) tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio pada perusahaan industri di Pakistan periode 1996-2008, hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa dividend per share tahun sebelumnya, earning per share,
proftabilitas perusahaan, sales growth, dan
ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap dividend payout
ratio, sedangkan cash
flow diasosiasikan secara
negatif dengan dividend payout ratio.
Amidu dan
Abor (2006) yang
meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi
dividend payout ratio pada 22 perusahaan yang listed di Ghana
Stock Exchange pada
periode tahun 1998-2003.
Variabelvariabel yang digunakan
untuk memprediksi dividend
payout ratio adalah profitabilitas, cash flow, tax, risk, insider ownership,
growth, dan market to
book value. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa profitabilitas
yang diproksikan oleh
return on asset
(ROA) berpengaruh signifikan
dan positif terhadap
dividend payout ratio.
Hasil penelitian yang berbeda
disimpulkan oleh Damayanti dan Achyani (2006) yang melakukan penelitian
terhadap seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek
Jakarta periode 1999-2003
untuk menguji pengaruh antara variabel independen investasi
perusahaan, likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan
perusahaan, ukuran perusahaan
dan variabel dependen
dividend payout ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
profitabilitas tidak berpengaruh siginifikan terhadap dividen payout ratio.
Berdasarkan hasil
penelitian-penelitian
tersebut, yang menunjukkan
hasil yang
tidak konsisten, sehingga
penting untuk di replikasi
dan diteliti kembali pengaruh variabel
dividend per share tahun sebelumnya, earning
per share, profitabilitas, return
on asset, cash
flow, likuiditas, dan firm
size terhadap dividend payout ratio pada perusahaan- perusahaan
manufaktur di Indonesia
yang terdaftar di
BEI pada periode pengamatan 2010-2012.
B. Perumusan Masalah.
1. Apakah ada pengaruh dividend per share tahun
sebelumnya, earning per
share, profitabilitas, return
on asset, cash
flow, sales growth, likuiditas, dan size
perusahaan pada dividend payout ratio perusahaan baik secara simultan maupun
parsial?.
C. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk :.
Untuk mengetahui adanya
pengaruh dividend per
share tahun sebelumnya,
earning per share,
profitabilitas, return on
asset,cash flow, sales
growth, likuiditas, dan size
perusahaan terhadap dividend payout ratio bagi perusahaan.
D. Manfaat Penelitian.
Berdasarkan latar
belakang, rumusan masalah
dan tujuan penelitian
maka penelitian ini
diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut.
1) Manfaat Teoritis .
Hasil penelitian
diharapkan dapat digunakan
sebagai masukan atau tambahan
wawasan serta bukti empiris mengenai pengaruh
dividend per share tahun sebelumnya, earning per share, profitabilitas, return on asset,
cash flow, likuiditas, dan firm
size terhadap dividend payout ratio serta dapat dijadikan sebagai bahan
referensi bagi peneliti yang akan
melakukan penelitian sejenis atau lebih lanjut.
2) Manfaat Praktis.
a) Penelitian
ini diharapkan dapat
memberi informasi yang bermanfaat
bagi pembaca khususnya investor atau para pialang saham
dalam mengambil keputusan
untuk membeli atau menjual
saham sehubungan dengan harapannya terhadap dividen yang dibayarkan.
b) Bagi
para pemimpin dan
pengambil kebijakan di
dalam perusahaan, penelitian
ini diharapkan dapat
menjadi acuan dalam penentuan kebijakan
dividen yang akan
diambil pada saat diadakannya
Rapat Umum Pemegang Saham.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh dividend per share, earning per share, profitabilitas, return on asset, cash flow, sales growth, likuiditas, size terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di bei periode 2010-2012
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi