BAB I.
PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur
Tujuan penting
pendirian perusahaan adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan
pemiliknya. Kesejahteraan pemilik
dapat dicapai dengan pemerolehan
laba yang optimal.
Dengan tercapainya laba
yang ditargetkan maka perusahaan akan dinilai memiliki kinerja
yang baik. Kinerja perusahaan merupakan hal
penting yang harus
dicapai oleh setiap
perusahaan, karena kinerja
merupakan kemampuan perusahaan
dalam mengelola dan mengalokasikan
sumber daya yang dimilikinya.
Dalam kaitannya
dengan kinerja, laporan
keuangan menjadi patokan untuk
mengukur kinerja suatu
perusahaan. Kinerja perusahaan
merupakan suatu gambaran
tentang kondisi keuangan
suatu perusahaan yang
dianalisis dengan alat-alat
analisis keuangan, sehingga
dapat diketahui mengenai
baik buruknya keadaan
keuangan suatu perusahaan
yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.
Corporate governance
merupakan tata kelola
perusahaan yang menjelaskan
hubungan antara berbagai
partisipan dalam perusahaan
yang menentukan arah
kinerja perusahaan. Melalui
penerapan good corporate governance (GCG) tersebut diharapkan: (1)
perusahaan mampu meningkatkan kinerja melalui
terciptanya proses pengambilan
keputusan yang lebih
baik, meningkatkan efisiensi
operasional perusahaan, serta
mampu meningkatkan pelayanannya kepada stakeholders, (2) perusahaan lebih mudah
memperoleh dana pembiayaan
yang lebih murah
sehingga dapat meningkatkan
corporate value, (3)
mampu meningkatkan kepercayaan
investor untuk menanamkan modalnya
di Indonesia dan
(4) pemegang saham
akan merasa puas
dengan kinerja perusahaan
sekaligus akan meningkatkan
shareholders value dan dividen
(Nurhidayati, Andreas, dan Saidi, 2010).
Pada umumnya
kelangsungan hidup suatu
perusahaan sangat dipengaruhi
oleh Corporate Governance.
Terjadinya skandal bisnis
sangat berhubungan dengan
Good Corporate Governance. Beberapa
kasus skandal pelaporan
akuntansi yang secara
luas diketahui, antara
lain Enron, Merck, World Com dan mayoritas perusahaan lain di
Amerika Serikat. Di Indonesia juga telah
tercatat beberapa kasus
yang melibatkan persoalan
laporan keuangan seperti
PT. Lippo dan
PT. Kimia Farma
yang berawal dari manipulasi. Dengan
adanya kasus tersebut,
sangat membuktikan bahwa penerapan Corporate
Governance masih sangat
lemah, karena praktik manipulasi laporan keuangan masih tetap
dilakukan.
Lemahnya corporate
governance yang diterapkan
perusahaanperusahaan di Indonesia
sering disebut sebagai
salah satu penyebab
krisis ekonomi. Penerapan
Corporate Governance yang
baik merupakan salah satu upaya yang cukup signifikan untuk melepaskan
diri dari krisis ekonomi yang telah melanda
Indonesia. Pengelolaan perusahaan
berdasarkan prinsip Good Corporate Governance
(GCG) merupakan upaya
untuk menjadikan GCG sebagai pedoman
bagi pengelolaan perusahaan
dalam mengelola manajemen perusahaan.
Good Corporate Governance
merupakan suatu sistem
yang mengatur dan
mengendalikan perusahaan untuk
menciptakan nilai tambah bagi
stakeholder. Selain itu
untuk para pemegang
saham dapat memperoleh informasi
yang sesuai dengan
apa yang diinginkannya. Sehingga
penerapan prinsip corporate
governance tersebut dapat
meningkatkan kualitas laporan keuangan
perusahaan yang pada
akhirnya meningkatkan kepercayaan
antara kedua belah pihak guna
menghindari konflik-konflik yang akan berkelanjutan (Hidayat, 2010).
Penelitian ini mengacu pada
penelitian Lestari (2011) yang membahas pengaruh good
corporate governance (yang
diukur menggunakan aktivitas dewan komisaris, ukuran dewan direksi, ukuran
dewan komisaris independen, dan ukuran
komite audit) terhadap
kinerja keuangan (yang
diukur menggunakan CFROA).
Populasi dalam penelitian
Lestari (2011) adalah seluruh
perusahaan perbankan tahun
2007-2009. Menurut penelitian
Lestari, aktivitas dewan
komisaris dan komite
audit berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan.
Sedangkan dewan direksi
dan komisaris independen berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan.
Mekanisme corporate
governance dalam penelitian
ini diproxikan dengan
ukuran dewan komisaris,
jumlah rapat dewan
komisaris, proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan
direksi dan ukuran komite audit.
Ditambahnya ukuran
dewan komisaris sebagai
variabel independen karena dalam
penelitian sebelumnya sudah
banyak diteliti dan
menunjukkan hasil sangat
beragam. Kinerja keuangan
perusahaan diukur dengan
ROA yang mengacu
pada penelitian Dhanis
(2012). ROA lebih
memfokuskan pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning
dalam operasi perusahaan secara
keseluruhan. ROA mengukur rentabilitas yang dihasilkan dari seluruh aktiva
yang pengelolaannya dipercayakan
kepada manajemen. Rentabilitas merupakan
kriteria penilaian secara
luas dan dianggap
paling valid unruk dipakai sebagai
alat pengukur hasil
pelaksanaan operasi perusahaan
Dhanis (2012). Objek
penelitian menggunakan perusahaan
manufaktur, karena perusahaan
manufaktur merupakan emiten
terbesar dari seluruh
perusahaan yang listing di Bursa
Efek Indonesia.
Beberapa penelitian
tentang pengaruh mekanisme
corporate governance terhadap
kinerja keuangan sudah
banyak dilakukan dan menunjukkan
hasil yang beragam. Hal ini dikarenakan indikator tiap variabel untuk mengukur
Corporate Governance dan kinerja keuangan berbeda-beda.
Berdasarkan keberagaman hasil
dari penelitian terdahulu penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul:
“PENGARUH MEKANISME CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP KINERJA
KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR”.
B. Rumusan Masalah.
Corporate Governance
merupakan salah satu
elemen kunci dalam meningkatkan
efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen
perusahaan, dewan komisaris,
para pemegang saham
dan stakeholders lainnya
agar perusahaan dapat
tumbuh dan berkembang
secara sehat dan efisien.
Dalam penelitian
ini penulis merumuskan
permasalahan sebagai berikut:.
1. Apakah
ukuran dewan komisaris
berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan perusahaan?.
2. Apakah
jumlah rapat dewan
komisaris berpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan
perusahaan?.
3. Apakah
proporsi dewan komisaris
independen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan?.
4. Apakah
ukuran dewan direksi
berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan perusahaan?.
5. Apakah
ukuran komite audit
berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan perusahaan?.
C. Tujuan Penelitian.
Tujuan yang
dicapai dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris bahwa:.
1. Ukuran
dewan komisaris berpengaruh
positif terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
2. Jumlah
rapat dewan komisaris
berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan perusahaan.
3. Proporsi dewan komisaris
independen berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
4. Ukuran
dewan direksi berpengaruh
positif terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
5. Ukuran
komite audit berpengaruh
positif terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
D. Manfaat Penelitian.
Adapun hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:.
1. Bagi akademisi.
Hasil dari
penelitian ini diharapkan
dapat memberikan sumbangan
yang berarti dalam pengembangan
ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu akuntansi.
Hasil penelitian ini
juga diharapkan dapat
menjadi bahan referensi
dan perbandingan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan corporate governance dan kinerja perusahaan.
2. Bagi Praktisi.
a. Bagi Pihak Perusahaan/ Manajemen.
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat
digunakan sebagai tambahan pengetahuan bagi literatur manajemen dan
bisnis mengenai mekanisme corporate governance
yang berbasis pada
teori keagenan serta medorong perusahaan
untuk lebih memperhatikan
pelaksanaan Good Corporate Governance.
b. Bagi Calon Investor.
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang laporan keuangan tahunan
sehingga dapat dijadikan
sebagai acuan untuk pembuatan
keputusan investasi.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi