Senin, 03 November 2014

Skripsi Ekonomi: Pengaruh Work-Family Conflict (Wfc) Pada Kepuasan Kerja Dengan Persepsi Dukungan Supervisor Dan Locus Of Control Sebagai Variabel Pemoderasi

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Skripsi Ekonomi: Pengaruh Work-Family Conflict (Wfc) Pada Kepuasan Kerja Dengan Persepsi Dukungan Supervisor Dan Locus Of Control Sebagai Variabel Pemoderasi
Konflik  antara  pekerjaan  dan  keluarga  dapat  terjadi  baik  pada  perempuan  maupun  pria.Penelitian  Apperson  et  al(2000)  menemukan  bahwa  ada  beberapa  tingkatan konflik peran antara pria dan perempuan, bahwa perempuan mengalami  konflik  peran  pada  tingkat  yang  lebih  tinggi  dibanding  pria.Hal  tersebut  dikarenakan perempuan memandang keluarga merupakan suatu kewajiban utama  mereka  dan  harus  mendapatkan  perhatian  lebih  dibandingkan  pada  peran  kerja  mereka.

Pada tahun-tahun terakhir, fokus penelitian banyak mengenai tentang adanya  hubungan  yang  menganggu  (interference)  antara  individu  (sebagai  orang  yang  mempunyai keluarga) dan peran  pekerjaan, yang telah dipelajari di rubrik-rubrik  umum tentang work-family conflict (WFC).Penemuan dan teori-teori yang berasal  dari  negara-negara  Barat  telah  mengajukan  adanya  hubungan  yang  jelas  antara  tuntutan  pekerjaaan  dan  Work  Family  Conflict(Spectoret  al,  2002).  Penemuan  tersebut menyatakan  bahwa jam kerja  yang panjang dan beban kerja  yang berat  merupakan  pertanda  langsung  akan  terjadinyawork-family  conflict  (WFC),  dikarenakan  waktu  dan  upaya  yang  berlebihan  dipakai  untuk  bekerja  mengakibatkan  kurangnya  waktu  dan  energy  yang  bisa  digunakan  untuk  melakukan aktivitas-aktivitas keluarga (Greenhaus & Beutell, 1985).
  Salah  satu  sumber  dari  konflik  antara  pekerjaan  dan  keluarga  adalah  work  interfering  with  family,  terbukti  berpengaruh  signifikan  untuk  kepuasaan  (Pasewakret al  2006). Penelitian sebelumnya mendukung dengan dugaan bahwa  orang yang merasa aktivitas pekerjaan dan aktivitasnya di rumah tidak cocok akan  semakin  tidak  puas  dengan  pekerjaan  mereka  (Pasewakret  al  2006).Setiap  karyawan  memiliki  tingkat  kepuasaan  yang  berbeda  sesuai  dengan  sistem  nilai  yang berlaku pada dirinya.Seringkali perusahaan beranggapan bahwa tingkat gaji  atau upah merupakan faktor utama untuk mencapai kepuasaan kerja.Padahal gaji  hanya  memberikan  kepuasaan  sementara  karena  gaji  sangat  dipengaruhi  oleh  kebutuhan dan nilai (value) oleh orang yang bersangkutan (Hulin 1966).
Salah  satu  penelitian  tentang  perceived  supervisor  supportyang  dilakukan  Kovack  (1987)  mengenai  keinginan  karyawan  dari  pekerjaan  yang  mereka  lakukan  menjelaskan  adanya  perbedaan  keinginan  antara  supervisor  dengan  karyawan.  Para  supervisor  menempatkan  gaji  yang  layak,  keamanan  kerja,  promosi, dan kondisi kerja yang baik sebagai prioritas utama keinginan karyawan  dari  pekerjaannya.  Sebaliknya  para  karyawan  menempatkan  penghargaan  yang  penuh atas hasil kerja, perasaan yang cocok akan semua hal, dan pengertian yang  simpatik atas masalah-masalah yang pribadi sebagai prioritas utama.
Keprofesionalisasian  organisasi  dalam  mengatur  manajemen  sumber  daya  manusianya,  salah  satunya  adalah  mengetahui  locus  of  control karyawannya.Locus  of  control  merupakan  salah  satu  variabel  kepribadian  yang  diartikan sebagai tingkat kepercayaan seseorang apakah ia dapat atau tidak dapat  mengendalikan nasibnya sendiri (Robbins, 2001).  Beberapa orang percaya bahwa    mereka  dapat  menguasai  nasib  mereka  sendiri,  sedangkan  yang  lainnya  percaya  bahwa  apa  yang  terjadi  di  kehidupan  mereka  hanya  disebabkan  oleh  aspek  keberuntungan  atau  nasib.  Dalam  penelitian  Yousef  (2000)  dikatakan  bahwa  seorang  karyawan yang memiliki  locus of control  internal akan memiliki tingkat  stres yang rendah dibandingkan dengan karyawan yang memiliki  locus of control eksternal. Sebagai hasilnya,  locus of control  dalam beberapa variabel seperti stres  peran,  kepuasan  kerja  dan  semacamnya  telah  menjadi  bahan  penelitian  literatur  barat.
Salah  satu  peneliti  yang  melakukan  penelitian  tentang  variable-variabel  tersebut  adalah  Yu  Ru  Shu  (2011).  Yu  Ru  Shu  melakukan  penelitian  tersebut  terhadap  petugas  permasyarakatan  di  Taiwan  guna  meneliti  dampak  persepsi  dukungan  supervisor  dan  internal  locus  of  control  dalam  hubungannya  antara  work  family  conflict  dengan  kepuasan  kerja.  Hasil  penelitian  tersebut  menunjukkan  bahwa  work  family  conflict  memberikan  dampak  yang  negatif  terhadap  kepuasan  kerja.  Sedangkan  persepsi  dukungan  supervisor  dan  internal  locus  of  control  bukan  hanya  memberikan  dampak  langsung  terhadap  kepuasan  kerja  tetapi  dapat  juga  menjadi  moderasi  signifikan  bagi  hubungan  work  family  conflict dengan kepuasan kerja.
Berdasarkan dari penelitian Yu Ru Shu tersebut, penulis ingin mereplikasinya  dengan melakukan penelitian di  PT. Sri Rejeki Isman (Sritex). PT. Sritex  sebagai  perusahaan  tekstil  yang  sangat  besar  yang  memiliki  kepentingan  untuk  mengetahui peran dari supervisor dan internal locus of control dari para karyawan  terhadap  work  family  conflict  serta  kepuasan  kerja  atas  karyawannya.  Agar    perusahaan  dapat  terus  berjalan  selaras  antara  atasan  dengan  bawahannya.
Berdasarkan  latar  belakang  tersebut  maka  penelitian  ini  mengambil  judul:  HUBUNGAN  WORK-FAMILY  CONFLICT  (WFC)  DAN  KEPUASAN  KERJA  DENGAN  PERSEPSI  DUKUNGAN  SUPERVISOR  DAN  LOCUS  OF  CONTROL  SEBAGAI  MODERATOR  (Studi  pada  karyawan  PT.Sritex  Sukoharjo).
B.  Perumusan Masalah.
Berdasarkan  penulisan  latar  belakang  masalah,  dapat  dirumuskan  permasalahan sebagai berikut:.
1.  Apakah WFC berpengaruh negatif pada kepuasan kerja?.
2.  Apakah  persepsi  dukungan  supervisor  berpengaruh  positif  pada  kepuasan kerja?.
3.  Apakah persepsi dukungan supervisor menjadi moderasi dampak work-family  conflictpada kepuasan kerja?.
4.  Apakah internal locus of controlberpengaruh positif pada kepuasaan kerja?.
5.  Apakah  internal  locus  of  control  menjadi  moderasi  dampak  work-famlily  conflict pada kepuasan kerja?.
C.  Tujuan Penelitian.
Dari perumusaan masalah di atas, maka tujuan  penelitian yang ingin dicapai,  yaitu:.
1.  Untuk menguji pengaruh work-family conflictpada kepuasan kerja.
2.  Untuk menguji pengaruh persepsi dukungan supervisor pada kepuasaan kerja.
3.  Untuk  menguji  pengaruh  persepsi  dukungan  supervisor  menjadi  moderasi  dampak work-family conflictpada kepuasan kerja.
4.  Untuk menguji pengaruh internal locus of controlpada kepusaan kerja.
5.  Untuk menguji pengaruh internal  locus of control  menjadi moderasi dampak  work-family conflictpada kepuasan kerja.
D.  Manfaat Penelitian.
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah:.
1.  Manfaat teoritis.
Hasil  penelitian  diharapkan  dapat  bermanfaat  sebagai  bahan  pengembangan  untuk materi  work-family conflict, kepuasan kerja, dukungan supervisor, dan  locus of control di dalam proses pembelajaran sumber daya manusia.
2.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi perusahaanperusahaan mengenai pentingnya persepsi dukungan supervisor dan  locus of  control  yang  dapat  mempengaruhi  beberapa  aspek  diantaranya  WFC  dan  kepuasan kerja.

 Skripsi Ekonomi: Pengaruh Work-Family Conflict (Wfc) Pada Kepuasan Kerja Dengan Persepsi Dukungan Supervisor Dan Locus Of Control Sebagai Variabel Pemoderasi

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi