BAB I.
PENDAHULUAN.
A. LATAR BELAKANG.
Skripsi Ekonomi: Peran Bank Indonesia Dan Lembaga Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia Terhadap Perkembangan Sistem Pembayaran Dan Bye Laws Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Kota Solo
Di jamansekarang ini, transaksi
ekonomi dan bisnis
semakin meningkat. Peningkatan
bisnis tertentu ini disebabkan karena adanya permintaan yang tinggi. Permintaanyang
tinggi ini secara otomatis
akan berdampak pada harga-harga barang tertentu yang juga berubah menjadi
tinggi, sehingga memicu untukterjadi inflasi, misalnya
pada event-event tertentu
yang menyebabkan banyak
orang menghambur-hamburkan uang
untuk berbelanja yang
tidak pada umumnya, sehingga banyak barang yang pada hari
biasa memiliki tingkat permintaan
yang relatif rendah berubah
menjadi tinggi. Ini hanyasalah satu indikatoryang memicu terjadinya inflasi. Masih banyak lagi indikator-indikator lain yang
menyebabkan terjadinya inflasi.
Satu contoh lagi, beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat kota Solo
dan sekitarnya, namun
saat panen padi
berkurang atau menurun, permintaan
semakin meningkat, maka
harga beras juga
ikut meningkat, hal
ini juga merupakan
penyebab inflasi. Inflasi ini
berakibat pada ketidakstabilan nilai rupiah.
Hal ini merupakan tanggung jawab Bank Indonesia yaknidapatmencapai dan memelihara
kestab ilan nilai rupiah.Dengan
tanggung jawab tersebut,
Bank Indonesia akan
mencari berbagai macam
cara untuk mencapai
tujuan utama tersebut di atas, yaitu mencapai kestabilan
nilai rupiah.
Menurut UU No. 23 tahun 1999
sebagaimanatelah diubah dalam UU No. 3 tahun 2004,
pada dasarnya Bank
Indonesia memiliki tiga tugas
utama, yaitu menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran, serta
mengatur dan mengawasi
bank. Bank Indonesia merupakan Bank Sentral di Negara
Republik Indonesia. Bank Indonesia memiliki
tiga bidang pelaksana untuk melaksanakan tugas utama tersebut di atas.
Tigabidang pelaksana
tersebut antara lain:
bidang Ekonomi Moneter,
bidang Pengawasan Bank,
serta bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen
Intern.
Ketiga bidang ini memiliki peranan dan tanggungjawab
masing-masing. Bidang Ekonomi Moneter memiliki peranan dalam
pengembangan sektor riil dan Usaha Mikro Kecil
Menengah dan menyusun
kajian ekonomi statistik
dan survey.
Bidang Pengawasan Bank memiliki
peranan dalam melakukan pengawasan audit terhadap bank-bank umum danBPR yang adadi
wilayah Kantor Perwakilan Bank Indonesia tersebut. Kemudian yang
terakhir adalah b idang
Sistem Pembayaran dan Manajemen
Intern. Bidang ini mengelola kelancaran sistem pembayaran tunai dan non tunaiserta mengelola setiap kebutuhan
sumber daya yang ada di Kantor Bank Indonesia. Dalam Tugas
Akhir ini, Penulis
akan memfokuskan pokok bahasan
tentangsalah satu daritugas Bank Indonesia yaitu mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
Sistem pembayaran
merupakan salah satu
indikator yang penting
dalam menjaga kestabilan
nilai rupiah.Sistem pembayaran
yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia ada
dua macam yaitu sistem pembayaran
tunai dan non
tunai. Sistem pembayaran tunai
adalah sistem pembayaran yang menggunakan alat pembayaran uang kartal, sedangkan sistem pembayaran
non tunai adalah sistem pembayaran yang menggunakan alat pembayaran uang giral.
Dewasa ini, kejahatan dalam bentuk apapun
semakin marak terjadi di manamana.
Transaksi bisnis jual
beli yang dilakukan
secara tunai pun
sudah tidak menjadi cara yang aman lagi. Banyak orang
harus lebih waspada saat membawa uang tunai
dalam jumlah nominal
yang tidak sedikit,
bahkan dalam jumlah nominal
yang lebih dari
satu juta rupiah. Oleh
karena itu, beberapa kalangan masyrakatlebih
memilih untuk melakukan
pembayaran dalam jumlah
nominal yang banyaksecara non
tunai dengan uang giral seperti yang telah ditetapkan oleh Bank
Indonesia. Pembayaran uang
giral hanya memerlukan
selembar cek atau bilyet
giro, tanpa harus
repot-repot membawa uang tunai
dalam jumlah nominal yang besar.Kemudian sistem pembayaran non tunai yang
menggunakan warkat cek
dan bilyet giro
ini nantinya akan
dimasukkan ke dalam Sistem
Kliring Nasional Bank Indonesia.
Sistem Kliring Nasional Bank
Indonesia (SKNBI)merupakansistem pembayaran yang diselenggarakan oleh Bank
Indonesia, dimana dalam sistem ini terjadi pertukaran
warkat kliring yang
perhitungannya dalam waktu
tertentu.
Taswan, S.E,
M.Si dalam bukunya
Akuntansi Perbankan, edisi
III, mengatakan bahwa, “Kliring didefinisikan juga sebagai
pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antarbank
baik atas nama
bank maupun nasabah
yang hasil perhitungannya
diselesaikan pada waktu
tertentu”.Penyelenggaraan
kliring ini dimaksudkan untuk memperlancar seluruh
kegiatan transaksi perekonomian.
Kecenderungan para
pebisnis dan para
pelaku ekonomi memilih
untuk menggunakan jasa kliring
dalam sistem pembayaran transaksi yang menggunakan dana
yang tersimpan di
rekening bank disebabkan
oleh adanya beberapa
faktor yang lebih unggul dalam penggunaan alat
lalu lintas giral
tersebut dibandingkan dengan uang
tunai. Beberapa faktor
tersebut antara lain:
keefektifan, keefisiensian, dan
keamanan. Dengan adanya sistem
pembayaran yang efektif, efisien, dan aman ini dimaksudkan untuk
mendukung stabilitas sistem keuangan.
Penyelengaraan sistem
kliring tersebut memiliki
tujuan untuk mempermudah berbagai
transaksi pembayaran dan
perekonomian dengan perantaraan bank-bankpeserta kliring dan Bank
Indonesia sebagai penyelenggara kliring.
Dengan diselenggarakannya Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia atau yang sering disebut dengan SKNBI ini
diharapkan transaksi pembayaran semakin meningkat
dan simpanan nasabah di bank juga semakin meningkat.Di
samping itu, Bank Indonesia juga bisa semakin mudah mengetahui
perkembangan kondisi keuangan suatu bank
maupun transaksi-transaksi yang terjadi di masyarakat, baik antar
nasabah bank maupun
antar bank, sehingga
Bank Indonesiadapat dengan mudah
menentukan
kebijakan-kebijakan yang lebih
akurat dan tepat
dalam mengatur sistem pembayaran.
SKNBI ini didasarkan pada
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia sebagaimana telah
diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor6 Tahun
2009yang menyebutkan bahwa salah satu tugas Bank Indonesia adalah untuk mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran. Dalam pasal 16
juga masih membahas
tentang SKNBI yang
bertujuan untuk mewujudkan sistem
pembayaran yang efisien,
cepat, efektif, aman dan
handal, serta mendukung stabilitas
sistem keuangan. Peraturan
Bank Indonesia Nomor 7/18/PBI/2005 tentang
Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia yang
telah mengalami
perubahan sebagaimana dijelaskan
pada peraturan Bank
Indonesia Nomor 12/5//PBI/2010
tentang Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia.
Namun, dalam
pelaksanaan SKNBI (sistem
Kliring Nasional Bank Indonesia) ini
ternyata ada beberapa
hal yang belum
diatur dalam ketentuan peraturan-peraturan yang
diselenggarakan oleh Bank
Indonesia. Maka dari
itu, muncullah Bye Laws.
Bye Laws merupakan ketentuan-ketentuan yang
telah disepakati oleh
bank-bank peserta kliring.
Dengan adanya ketentuan-ketentuan yang dibuat sendiri oleh bank-bank tersebut,
maka diharapkan ketentuan tersebut tidak dilanggar oleh bank-bank peserta
kliring.Bye Lawsini sendiri
memiliki banyak jenis, antara
lain: Bye LawsRTGS, Bye LawsBI-SSSS, Bye LawsSKNBI, Bye
Laws Transfer Valas, dan Bye Laws Pemblokiran Rekening.
Namun pembahasan Tugas
Akhir ini dikhususkan pada jenis Bye LawsSKNBI atau Bye
LawsKliring. Bye LawsKliring
ini memiliki kesinambungan
yang erat dengan SKNBI.
Hal mengenai kesinambungan
ini akan dibahas
pada halaman Bab II Analisis
dan Pembahasan.
Di dalam
penelitian guna menyelesaikan
Tugas Akhir ini,
Penulis mendapatkan data-data
mengenai rekapitulasi perputaran
warkat kliring di
Kota Solo dari
bulan 31 Desember 2012 sampai
dengan tanggal 6
Februari 2013.
Dengan adanya
data-data tersebut, Penulis
akan menganalisis perputaran warkat kliring
di Kota Solo
selama bulan-bulan yang
ada pada beberapa data tersebut.
Dengan begitu,
kita dapat melihat
seberapa besar tingkat
kelancaran Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia dan dampaknya
bagi tingkat kepercayaan para nasabah
pada bank untuk mentransfer dana mereka melalui proses kliring. Penulis akan melakukan analisis dengan cara membandingkan
banyaknya jumlahwarkat yangadadari bulan
ke bulan. Model analisis ini merupakan
model analisis rasio.
Seperti yang
dikatakan oleh K.R.
Subramanyam dalam bukunya
yang berjudul Analisis
Laporan Keuangan, edisi
10, jilid 1,
“Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan
penting dan menjadi
dasar perbandingan dalam menemukan kondisi
dan tren yang
sulit untuk dideteksi
dengan mempelajari masing-masing
komponen yang membentuk
rasio”. Dalam hal
sistem kliring, komponen-komponen yang
menjadi indikator dalam
membentuk rasio yaitu volume
dan nominal warkat kliring. Volume warkat kliring yang dimaksud di sini adalah
jumlah lembar yang
dikliringkan, sedangkan nominal
warkat kliring merupakan jumlah nominal keseluruhan warkat
kliring. Tidak hanya sampai pada jumlah
total volume dan nominal wakat kliring saja, tetapi juga perlu melihat dan memperhitungkan berapa jumlah
warkat dalam kliring
penyerahan dan jumlah warkat dalam kliring pengembalian.
Selain dapat
mengetahui tingkat kelancaran
sistem kliring dan
tingkat kepercayaan nasabah
kepada bank, kita juga dapat mengetahui tingkatefektivitas peraturan-peraturan yang
ada dalam sistem
kliring ini. Suatu peraturan
dapat dikatakan efektif
apabila peraturan tersebut
dapat ditaati dan
dijalankan dengan lancar.
Setelah mengetahui tingkat
efektivitas dari sistem
kliring, kita dapat melihat
peran Bye Lawsdalam melengkapi Sistem Kliring Bank Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, mengingat
perkembangan jaman yang semakin modern, rupanya
sistem pembayaran elektronik
di dunia juga
semakin berkembang dan semakin
canggih. Mengingat hal tersebut Bank Indonesia merasa masih terdapat
berbagai kekurangan dalam
sistem pembayaran, seperti
relatif kurangnya perhatian
dalam pengembangan infrastruktur
financial, belum adanya standarisasi yang cukup baik dalam sistem pembayaran Nasional, serta perlunya para
pelaku industri, baik
bank maupun non
bank, untuk dapat berperan
serta dalam mengatur
sistem pembayaran agar
lebih baik. Untuk
mengatasi kekurangan-kekurangan
tersebut dan demi mewujudkan sistem pembayaran yang lebih cepat, aman, dan handal, maka Bank
Indonesia membentuk sebuah asosiasi independen yang
disebut dengan nama
Asosiasi Sistem Pembayaran
Indonesia.
Saat ini
Bank Indonesia sedang
gencar-gencarnya mendorong pertumbuhan industri
keuangan elektronik atau e-money sebagai alat
pembayaran yang lebih praktis dan
efisien. Ketika para pelaku bisnis
dan ekonomi dituntut
untuk melakukan transaksi
pembayaran secara cepat, maka
inovasi-inovasi teknologi pembayaran
juga semakin nyata
dan bermunculan dengan
sangat pesat. Bank Indonesia wajib
memastikan bahwa perkembangan
alat dan sistem
pembayaran yang ada tersebut
masih dalam koridor ketentuan
Undang-Undang yang berlaku.
Hal ini dilakukan untuk menjaga
kelancaran dan keamanan sistem pembayaran.
Meskipun telah
banyak alat pembayaran
yang semakin canggih
seperti emoney, namun itu semua
pun belum dapat menggeser ketenaran uang kartal. Di dalam
Tugas Akhir ini pun Penulis juga akan membahas tentang
perkembangan sistem pembayaran
tunai dengan uang kartal.
Untuk mengetahui
peran Bank Indonesia
lebih dalam lagi,
Penulis juga menganalisis Laporan Keuangan Tahunan Bank
Indonesia. Analisis ini dilakukan dengan
menggunakan metode perbandingan dari tahun ke tahun atau comparative analysis. Dengan
begitu, kita dapat
melihat peran dan
kinerja Bank Indonesia dalam mengelola operasional sistem pembayaran.
Penulis sangat
tertarik mengangkat judul “Peran Bank Indonesia
dan Lembaga AsosiasiSitemPembayaran Indonesia
terhadap Perkembangan Sistem Pembayarandan Bye LawsSistem KliringNasional
Bank IndonesiaSolo” karena Penulis
merasa bahwa pembahasan mengenai perkembangan sistem pembayaran dan bye
laws kliring ini merupakan suatu
pengetahuan yang penting bagi mahasiswa, meskipun
mungkin ada beberapa
dosen dan mahasiswa
yang sudah mengetahui tentang perkembangan sistem
pembayaran dan bye lawsKliringini.
Namun, di
dalam Tugas Akhir
ini, Penulis berusaha
untuk memberikan pembahasan
dan analisisyang lebih
jelas terkait dengan
judul Tugas Akhir
ini.
Selain itu,
pengetahuan mengenai perkembangan
sistem pembayaran yang semakin canggih
juga sangat penting
bagi masyarakat Indonesia. Jadi, di
sini selain Penulis
ingin memenuhi Tugas Akhir
ini, Penulis juga
ingin membagikan wawasan baru
kepada setiap pembaca Tugas Akhir ini.
B. PERUMUSAN MASALAH.
1. Bagaimana perkembangan sistem
pembayaran dan bye lawsSKNBI Kota Solo
terkait dengan lembaga ASPI ?.
2. Bagaimana peran
dan kinerja Bank
Indonesia dalam pengelolaan operasional sistem pembayaran ?.
3. Bagaiaman perputaran
warkat kliring di
kota Solo serta apa
hubungan antara bye lawsdan
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia ?.
C. TUJUAN PENELITIAN.
1. Untuk mengetahui perkembangan sistem
pembayaran dan bye laws SKNBI Kota Solo
terkait dengan lembaga ASPI.
2. Untuk mengetahui peran dan
kinerja Bank Indonesia dalam pengelolaan operasional sistem pembayaran.
3. Untuk mengetahui perputaran
warkat kliring di Kota Solo dan hubungan antara bye lawskliring dengan SKNBI.
D. MANFAAT PENELITIAN.
1. Bagi UNS.
a) Menyesuaikan metode
dan isi kuliah
agar lebih relevan
dengan dunia kerja.
b)Memberi materi kuliah bagi mahasiswa sehingga mereka lebih
mengerti gambaran mengenai dunia kerja.
c) Meningkatkan relasi kerjasama
yang baik dengan Bank Indonesia.
2. Bagi Mahasiswa.
a) Menerapkan ilmu
yang diperoleh dari
Fakultas Ekonomi UNS
dalam dunia kerja.
b)Memberikan kesempatan mencari
pengalaman kerja.
c) Memperoleh pengalaman
berorganisasi dalam tim kerja nyata.
d)Meningkatkan kualitas program
praktek kerja lapangan bagi para lulusan Fakultas Ekonomi UNS.
3. Bagi Dosen.
a) Menambah wawasan
para dosen untuk
mengembangkan materi silabus yang
akan disampaikan kepada
mahasiswa agar lebih
relevan dengan dunia kerja.
b)Menambah pengetahuan
bagi para dosen
terkait dengan perkembangan sistem pembayaran di Indonesia, khususnya Kota
Solo.
4. Bagi Masyarakat.
a) Membagikan berbagai
pengetahuan yang didapat dari Bank Indonesia.
b)Mengetahui lebih
detail tentang tugas,
fungsi, tujuan utama,
visi, dan misi Bank Indonesia.
5. Bagi Penulis.
a) Memberikan wawasan
dan pengalaman baru
kepada penulis mengenai dunia kerja.
b)Mendapatkan pengetahuan
baru tentang tugas-tugas
dan tujuan utama Bank
Indonesia.
c) Dapat membagi
pengalaman baru tersebut
kepada teman-teman, orangorang
terdekat, dan pembaca Tugas Akhir ini.
Skripsi Ekonomi: Peran Bank Indonesia Dan Lembaga Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia Terhadap Perkembangan Sistem Pembayaran Dan Bye Laws Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Kota Solo
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi