Kamis, 27 November 2014

Skripsi Ekonomi: Tinjauan Tentang Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Di Kpp Pratama Karanganyar

 BAB I.
PENDAHULUAN.
A.Gambaran UmumPerusahaan.
1. Sejarah Berdirinya KPP Pratama Karanganyar.
Skripsi Ekonomi: Tinjauan Tentang Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Di Kpp Pratama Karanganyar
KPP  Pratama  Karanganyar  merupakan  pecahan  dari  KPP  Surakarta.  KPP  Pratama  Karanganyar  berdiri  sendiri  seiring  dengan  program modernisasi perpajakan di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak.

Pada awal berdirinya, KPP Pratama Karanganyar menggunakan ex Kantor  Pelayanan  Pajak  Bumi  dan  Bangunan  Surakarta.  Sehubungan  digunakannya  kantor tersebut sebagai Kantor Wilayah  DJP Jawa  Tengah  II  sekitar  bulan  Januari  2007  maka  untuk  sementara  waktu  kegiatan  operasional  KPP  Pratama  Karanganyar  dipindahkan  ke  ex  Kantor  Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa) Surakarta. Pada akhir bulan  Oktober 2007 tanpa perencanaan yang matang KPP Pratama Karanganyar  pindah  dari  ex  Karikpa  Surakarta  keGedung  Megaria  Jalan  Raya  Palur.
Karena  banjir  bandang  Sungai  Bengawan  Solo  yang  mengakibatkan  sebagian  besar  dokumen  hanyut  terbawa  banjir,  kemudian  KPP  Pratama  Karanganyar pindah lagi ke tempat baru yang bertahan sampai sekarang.
KPP  Pratama  Karanganyarterletak  di  Jalan  Samanhudi  Komplek  Perkantoran  Cangakan  Karanganyar  dengan  luas  tanah  seluruhnya  2.000  M dan  luas  bangunan  2.718  M 2.
Selain  itu  di  wilayah  KPP  Pratama  Karanganyar  juga  terdapat Kantor  Pelayanan Penyuluhan  dan  Konsultasi   Perpajakan  (KP2KP)  Sragen  yang  berkedudukan  di  Jalan  Sukowati.
Wilayah  kerja  KPP  Pratama  Karanganyar  meliputi  2  (dua)  kabupaten,  yaitu:  Kabupaten  Karanganyar  yang  terdiri  dari  17  kecamatan,  dan  Kabupaten Sragen yang terdiri dari 20 Kecamatan.
Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Keuangan  Nomor:  55/PMK.01/2007  tanggal  31 Mei  2007 tentang  Perubahan  atas Peraturan  Menteri Keuangan Nomor: 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata  Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak, maka kode wilayah KPP  Pratama  Karanganyar  di  NPWP  yang  sebelumnya  526  (KPP  Surakarta)  menjadi 528 (KPP Pratama Karanganyar).
2. Visi dan Misi KPP Pratama Karanganyar KPP Pratama Karanganyarmempunyai visi yaitu menjadi institusi  pemerintah  yang  menyelenggarakan  sistem  administrasi  perpajakan  modern  yang  efektif efisien  dan  dipercaya  masyarakat  dengan  integritas  dan  profesionalisme  yang  tinggi.  Selain  itu,  KPP  Pratama  Karanganyar  mempunyai  misi  menghimpun  penerimaan  pajak  nergara  berdasarkan  undang-undang  perpajakan  yang  mampu  mewujudkan  kemandirian  pembiayaan anggaran  pendapatan  dan  belanja  negara  melalui  sistem  administrasi perpajakan yang efektif dan efisien.
 3. Struktur Organisasi KPP Pratama Karanganyar Gambar I.Sruktur Organisasi KPP Pratama Karanganyar Sumber: SIKKA ( SistemInformasi Keuangan,Kepegawaian, & Aktiva Direktorat  Jenderal Pajak; 2012)  4. Deskripsi Jabatan KPP Pratama Karanganyar Sehubungan dengan  pergantian  kepala KPP Pratama  Karanganyar  sesuai  dengan  Keputusan  Menteri  Keuangan  Nomor:  327/KM.1/UP.11/2011, tentang Mutasi dan Pengukuhan Pejabat Eselon III  dilingkungan Kementerian Keuangan disusunlah memori alih tugas untuk  memberikan informasi yang terdiri dari berikut ini.
a. Kepala Kantor Kepala Kantor memiliki tugas mengkoordinasi dan mengendalikan  kegiatan  operasional  di  bidang  Pajak  Penghasilan  (PPh),  Pajak  Pertambahan  Nilai  (PPN),  Pajak  Penjualan  atas  Barang  Mewah  (PPnBM),  dan  pajak  tidak  langsung  lainnya berdasarkan  peraturan  perundang undangan  perpajakan  untuk  meningkatkan  pemenuhan  kewajiban perpajakan.
b. SubBagian Umum Sub  Bagian  Umum  memiliki  tugas  melakukan  urusan  kepegawaian,  keuangan,  tata  usaha  dan  rumah  tangga.  Uraian  tugas  Sub Bagian Umum antara lain: 1)penerimaan, pemrosesan, penatausahaan dokumen yang masuk; 2)penyampaian dokumen di KPP; 3)penyusunan  RKAKL,  laporan  berkala  KPP,  laporan  tahunan,  laporan/ daftar realisasi anggaran belanja; 4)penerimaan inventaris dari rekaan/ pihak lain; 5)penutupanbuku kas umum, dan lain lain.
 c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) Seksi  PDI  mempunyai  tugas  yaitu  melakukan urusan  pengolahan  data  dan  penyajian  informasi,  penggalian  potensi  perpajakan,  serta  melakukan  ekstensifikasi  wajib  pajak.  Uraian  tugas  dari  Seksi  PDI  antara lain: 1) pemrosesan dan penatausahaan dokumen masuk di seksi PDI; 2) penatausahaan alat keterangan; 3) penyusunan rencana  penerimaan  pajak berdasarkan  potensi  pajak,  perkembangan ekonomi, dan keuangan; 4) pembentukan dan pemanfaatan bank data; 5) penatausahaan penerimaan PBB Non Elektronik; 6) pembuatan laporan penerimaan PBB/ BPHTB; 7) penyelesaian bagi hasil penerimaan PBB.
d. Seksi Pelayanan Seksi  Pelayanan  mempunyai  tugas  melakukan  penetapan  dan  penerbitan  produk  hukum  perpajakan,  pengadministrasian  dokumen  dan berkas perpajakan,  pengolahan  Surat Pemberitahuan  (SPT),  serta  penerimaan  surat  lainnya,  penyuluhan  perpajakan,  pelaksanaan  registrasi  wajib pajak,  serta melakukan  kerjasama  perpajakan.  Uraian  tugas Seksi Pelayanan antara lain: 1) penatausahaan surat, dokumen dan laporan WP pada TPT; 2) pendaftaran  NPWP  dan  pengukuhan  PKP,  serta  penghapusan  NPWP dan pencabutan PKP;  3) perubahan identitas WP; 4) pemindahan WP dan PKP dari KPP lama ke KPP baru; 5) penerimaan dan pengolahan SPT Tahunan dan Masa; 6) permohonan  perpanjangan  jangka  waktu  penyampaian  SPT  Tahunan PPh; 7) penerbitan surat teguran untuk SPT Masa PPN; 8) penerbitan surat teguran untuk SPT Tahunan PPh; 9) penelitian hasil keluaran SPPT/ STTS/ DHKP/ DHR; 10)permohonan pencetakan salinan SPPT/ SKP/ STP; 11)peminjaman atau pengiriman berkas; 12)permohonan  pembukuan dalam  bahasa inggris  dan mata uang U$  Dollar; 13)pemberitahuan penggunaan Norma Perhitungan; 14)penerbitan SKP; 15)penatausahaan dokumen masuk di pelayanan dan dokumen WP; 16)penyisihan anak berkas WP yang masa/ tahun pajaknya lebih dari  10 tahun (kadaluwarsa).
e. Seksi Pemeriksaan Seksi  Pemeriksaan  mempunyai  tugas  melakukan  penyusunan  rencana  pemeriksaan, pengawasan  pelaksanaan  aturan  pemeriksaan,  penerbitan dan penyaluran Surat  Perintah Pemeriksaan Pajak (SPPT),  serta pemeriksaan pajak lainnya. Uraian tugas dari Seksi Pemeriksaan  antara lain:  1) pemrosesan  dan  penatausahaan  dokumen  masuk  di  seksi  pemeriksaan; 2) penyelesaian SPT Tahunan PPh lebih bayar; 3) penyelesaian  permohonan  pengembalian  kelebihan  pembayaran  pajak pertambahan nilai barang mewah (PPN Bm); 4) penyelesaian  permohonan  pengembalian  pembayaran  pajak  pertambahan nilai (PPN) untuk selain WP patuh; 5) penyelesaian usulan pemeriksaan; 6) penyelesaian usulan pemeriksaan bukti permulaan; 7) pengamatan oleh KPP; 8) pemeriksaan kantor dan lapangan; 9) penatausahaan laporan hasil pemeriksaan dan nota hitung.
f. Seksi Ekstensifikasi Seksi  Ekstensifikasi  mempunyai  tugas  melakukan  pengamatan  potensi  perpajakan,  pendataan  obyek  pajak  dan  subyek  pajak,  pembentukan  dan  pemutakhiran  basis  dan  nilai  obyek  pajak  dalam  menunjang  ekstensifikasi.  Uraian  tugas  dari  Seksi  Ekstensifikasi,  antara lain: 1) pemrosesan  dan  penatausahaan  dokumen  yang  masuk  di  seksi  ekstensifikasi; 2) pendaftaran  objek  pajak  baru  dengan  penelitian  kantor  dan  lapangan; 3) penerbitan himbauan ber-NPWP;  4) pencarian data potensi perpajakan; 5) pelaksanaanpenilaian individual objek PBB; 6) pembuatan DBKB; 7) pembentukan/ penyempurnaan ZNT/ NIR; 8) pemeliharaan data objek pajak dan subjek pajak PBB; 9) penyelesaian  mutasi  sebagian  dan  atau  seluruhnya  objek  dan  subjek PBB; 10)penyelesaian permohonan penundaan pengembalian SPOP; 11)penyelesaian permohonan surat keterangan NJOP; 12)penerbitan daftar nominatif usulan SP3 SPL ekstensifikasi.
g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi Seksi Pengawasan dan Konsultasi terdiri dari 3 (tiga waskon) yaitu  Waskon I, Waskon II,  Waskon III. Seksi Pengawasan dan Konsultasi  masing-masing  mempunyai  tugas  melakukan  pengawasan  kepatuhan  kewajiban perpajakan Wajib Pajak, bimbingan atau himbauan  kepada  Wajib  Pajak  dan  konsultasi  teknis  perpajakan,  pengawasan  profil  Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, melakukan rekonsiliasi data  Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan wajib pajak. Usulan pengurangan PBB serta BPHTB dalam  melakukan  evaluasi  hasil  banding.  Setiap  masingmasing  Waskon  membawahi beberapa daerah atau kecamatan.

1) Waskon I membawahi 14 kecamatan a) Karanganyar  b) Karangpandan c) Kebak Kramat d) Tangen e) Tasikmadu f) Sambung Macan g) Mojogedang h) Sidoharjo i) Gemolong j) Mondokan k) Sumber Lawang l) Tanon m)Kalijambe n) Masaran 2) Waskon II membawahi 9 kecamatan a) Jaten b) Sragen c) Gondang d) Jatipuro e) Jenar f) Tawangmangu g) Sukodono h) Kedawung i) Matesih  3) Waskon III membawahi 13 kecamatan a) Colomadu b) Gondangrejo c) Ngargoyoso d) Kerjo e) Jatiyoso f) Jumantono g) Plupuh h) Ngrampal i) Karang Malang j) Jumapolo k) Miri 
Skripsi Ekonomi: Tinjauan Tentang Registrasi Ulang Pengusaha Kena Pajak Di Kpp Pratama Karanganyar

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi