Sabtu, 06 Desember 2014

Skripsi Hukum: Analisis prosedur penyelesaian kredit macet akibat force majeure yang dialami debitur usaha dagang star motor

  BAB I.
PENDAHULUAN.
A.  Latar Belakang Masalah.
Skripsi Hukum: Analisis prosedur penyelesaian kredit macet akibat force majeure yang dialami debitur usaha dagang star motor
Kendaraan  merupakan  alat  transportasi,  baik  yang  digerakkan  oleh  mesin  maupun  oleh  makhluk  hidup.  Kendaraan  yang  digerakkan  oleh  mesin  disebut  kendaraan  bermotor .  Jenis-jenis  kendaraan  bermotor  bermacam-macam,  seperti  mobil  atau  kendaraan  roda  empat  dan  sepeda  motor  atau  biasa  disebut  kendaraan  roda  dua.  Di  kawasan Asia,  kuantitas  sepeda  motor  di  dunia  pada  umumnya  lebih  banyak dibandingkan dengan mobil.

Mencermati dari tahun ke tahun jumlah kepemilikan  kendaraan bermotor di  Indonesia meningkat tajam. Sebagaimana data yang dihimpun dari Kantor Kepolisian  Republik Indonesia dan dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik bahwa sejak  200sampai  dengan  2011  kuantitas  perkembangan  jumlah  kendaraan  bermotor  melambung tinggi. Kenaikan tersebut dapat dicermati dalam tabel berikut.
Tabel1. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor  menurut Jenis tahun 2000-201Sumber  :  Badan  Pusat  Statistik  (http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel  =1&id_subyek=17&notab=12 diakses 3 Juli 2013 pukul 19.35 WIB) Dewasa  ini,  sepeda  motor  sudah  tidak  lagi  menjadi  kebutuhan  sekunder  melainkan  primer.  Sepeda  motor  banyak  digunakan  untuk  bekerja,  seperti  tukang    ojek, penjaja makanan keliling, ekspedisi jarak dekat, dll. Sehingga dapat dikatakan  sepeda  motor  adalah  sarana  meningkatkan  perekonomian  secara  individu  yang  berekses  pada  peningkatan  perekonomian  negara.  Sayangnya,  kebutuhan  terhadap  kendaraan  bermotor  ini  terkadang  tidak  dapat  dipenuhi  karena  faktor  finansial  dan  tingginya harga yang harus dibayar untuk memilikinya.
Menyadari hal demikian dan guna  mengatasi  kesulitan finansial masyarakat  untuk  memiliki  sepeda  motor  maka  dimunculkanlah  suatu  sistem  atau  produk  pembiayaan  yang  disebut  dengan  sistem kredit.  Menurut  Pasal 1 angka 11  UndangUndang  Nomor  10 Tahun  1998  tentang  Perubahan Atas  Undang-Undang  Nomor  7  Tahun  1992  tentang  Perbankan  bahwa  kredit  adalah  penyediaan  uang  atau  tagihan  yang  dapat  dipersamakan  dengan  itu,  berdasarkan  persetujuan  atau  kesepakatan  pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam  melunasi  utangnya  setelah  jangka  waktu  tertentu  dengan  pemberian  bunga.  Dari  pengertian  tersebut  dapat  diuraikan  karakteristik  kredit  meliputi:  uang  atau  tagihan  yang nilainya diukur dengan uang;  adanya kesepakatan antara bank sebagai  kreditor dan  nasabah  penerima  kredit  sebagai  debitor  dengan  perjanjian  yang  telah  dibuat;  dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak termasuk  jangka  waktu  serta  bunga  yang  ditetapkan  bersama;  dan  adanya  aturan  pengenaan sanksi apabila debitor ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat.
Mencermati  kegagalan  kredit  dapat  disebabkan  oleh  beberapa  faktor,  di  antaranya:  faktor kesengajaan oleh manusia, faktor memanfaatkan lemahnya aturan  dan  peraturan,  dan  ada  pula  faktor  tidak  sengaja  yang  timbul  diluar  kekuasaan  manusia  atau  disebut  Force  Majeure.  Force  Majeure  adalah  merupakan  salah  satu  penyebab kegagalan kredit yang timbul diluar kekuasaan kedua pihak yang dalam hal  ini  debitor  dan  kreditor .  Keadaan  Force  Majeure  ini  dialami  oleh  salah  satu  dari  Debitor  Usaha Dagang Star Motor  yaitu  Bapak Maryono  yang  beralamat di  Dukuh  Jetis, Kecamatan Cepogo, Boyolali  yang  menjadi salah satu korban dalam  musibah  bencana  alam  meletusnya  Gunung  Merapi  pada  tahun  2010.  Guna  menyikapi  masalah  yang  tidak  diinginkan  tersebut  Usaha  Dagang  Star  Motor  melakukan langkah dan penyelesaian yang berbeda pula dari penyebab kegagalan kredit lainnya.
Mengingat force majeur e  merupakan kejadian diluar kuasa manusia yang tidak dapat    dimintai  pertanggungjawaban  masalah  atas  pihak  debitor  yang  terlibat  perjanjian,  namun  di  lain  sisi  hak  pihak  kreditor  juga  tidak  boleh  dikorbankan,  maka  hal  ini  menjadi  menarik  untuk  dikaji  melalui  penelitian  dengan  judul  “ANALISIS  PROSEDUR  PENYELESAIAN  KREDIT  MACET  AKIBAT  FORCE  MAJEURE YANG DIALAMI DEBITOR USAHA  DAGANG STAR MOTOR DI KABUPATEN  BOYOLALI”.
B.  Rumusan Masalah.
Dari berbagai uraian dan pemaparan terkait latar belakang masalah tersebut di  atas, maka Penulis memberikan beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:.
1.  Bagaimana prosedur pelaksanaan perjanjian kredit di Usaha Dagang Star Motor  di Kabupaten Boyolali?.
2.  Bagaimana  penyelesaian atas kredit macet  yang diakibatkan oleh  force majeur e di Usaha Dagang Star Motor di Kabupaten Boyolali?.
3.  Kendala apa yang timbul dalam penyelesaian kredit macet akibat  force majeur e di  Usaha  Dagang  Star  Motor  di  Kabupaten  Boyolali  dan  bagaimana  cara  mengatasinya?.
C.  Tujuan Penelitian.
Kegiatan  penelitian  ini  dilakukan  agar  dapat  menyajikan  bahan  akurat  sehingga  dapat  berguna  dan  mampu  menyelesaikan  masalah  yang  dihadapi.
Berdasarkan hal  tersebut, maka penelitian ini mempunyai tujuan obyektif dan tujuan  subyektif sebagai berikut :.
1.  Tujuan Obyektif.
a.  Untuk  mengetahui  prosedur  pelaksanaan  perjanjian  kredit  di  Usaha  Dagang  Star Motor di Kabupaten Boyolali;.
b.  Untuk  mengetahui  cara  penyelesaian  kredit  macet  yang  diakibatkan  oleh  force majeure di Usaha Dagang Star Motor di Kabupaten Boyolali; dan.
c.  Untuk  mengetahui  kendala  yang  timbul  dalam  penyelesaian  kredit  macet  akibat force majeur e  di Usaha Dagang Star Motor  di Kabupaten Boyolali  dan  cara mengatasinya.
  2.  Tujuan Subyektif.
a.  Untuk  menambah  ilmu  dan  pengetahuan  penulis  dalam  bidang  hukum,  khususnya  ilmu  hukum  perdata  mengenai  pemenuhan  kredit  yang  terkait  terjadinya force majeure; dan.
b.  Untuk  memenuhi  persyaratan  akademis  guna  memperoleh  gelar  Strata  (S1)  dalam  bidang  Ilmu  Hukum  di  Fakultas  Hukum  Universitas  Sebelas  Maret  Surakarta.
D.  Manfaat Penelitian.
Manfaat  dalam  penelitian  ini  terdiri  dari  manfaat  penelitian  teoritis  dan  manfaat penelitian praktis sebagai berikut:.
1.  Manfaat Teoritis.
a.  Penelitian  ini  diharapkan  memberikan  kontribusi  teoritis  terhadap  perkembangan ilmu hukum perdata di Indonesia khususnya mengenai proses  dan  syarat  pencairan  kredit  serta  akibat  force  majeur e  terhadap  pelunasan  kredit; dan.
b.  Hasil  penelitian  ini  dapat  dipergunakan  sebagai  bahan  acuan  terhadap  penelitian-penelitian sejenis pada tahap selanjutnya.
2.  Manfaat Praktis.
a.  Menjadi  wahana  bagi  penulis  dalam  mengembangkan  penalaran  dan  membentuk  pola  pikir  ilmiah,  sekaligus  untuk  mengetahui  kemampuan  penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh; dan.
b.  Untuk mendapat jawaban atas permasalahan yang diteliti.

 Skripsi Hukum: Analisis prosedur penyelesaian kredit macet akibat force majeure yang dialami debitur usaha dagang star motor

Download lengkap Versi PDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pesan skripsi