BAB I.
PENDAHULUAN.
A. LATAR BELAKANG.
Skripsi Hukum: Analisis yuridis tentang tindak pidana penipuan jual beli lahan kebun sawit berdasarkan pasal 378 kuhp
Saat ini Indonesia merupakan
salah satu negara penghasil tanaman obat yang potensial,
dimana hasil alam
yang paling banyak
digunakan sebagai bahan
obat adalah tanaman, dan telah
digunakan dalam kurun waktu cukup lama. Walaupun obat
– obatan modern berkembang cukup
pesat, namun potensi dari tanaman obat tetap tinggi
karena dapat diperoleh
tanpa resep dokter,
dapat diramu sendiri,
dan tanaman obat
dapat ditanam sendiri
oleh pemakainya (Djauhariya
dan Hermani, 2004).
Salah satu
tanaman yang banyak
digunakan sabagai obat
adalah buah manggis (Garcinia
mangostana L.). Di
Indonesia manggis mempunyai
berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat),
manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi
Utara), manggista (Sumatera Barat) (Prihatman, 2000).
Buah manggis
mempunyai berbagai manfaat
dalam pengobatan, misalnya untuk mengobati diare, sakit gigi, sembelit,
dan nyeri perut. Salah satu bagian dari buah
manggis yang dapat dimanfaatkan adalah
kulit buahnya karena mengandung senyawa
yang berkhasiat sebagai antibakteri.
Berdasarkan penapisan fitokimia
kulit manggis menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah
manggis mengandung alkaloid,
saponin, triterpenoid, tanin,
fenolik, flavonoid, glikosida,
dan steroid. Senyawa
yang mempunyai aktivitas
sebagai antibakteri adalah
saponin, tanin, dan flavonoid. (Masniari dan Praptiwi, 2010).
Penelitian yang dilakukan
Masniari dan Praptiwi (2010) menyatakan bahwa ekstrak
etanol kulit manggis
dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Staphylococcus aures
dan Staphylococcus epidermidis
dengan KHM 2%.
Staphylococcus aureus
merupakan bakteri gram positif,
yang terdapat pada
kulit, hidung, mulut, selaput
lendir, bisul dan luka (Jawetz, 1996).
Sabun mandi
cair yang diformulasikan dari
ekstrak kulit manggis belum
pernah diproduksi di
pasaran. Kondisi tersebut
mendukung dikembangkannya produk
baru berupa sabun
cair ekstrak kulit
manggis.
Menurut Anonim (1996), sabun mandi cair merupakan sediaan pembersih kulit berbentuk cair yang terbuat dari bahan
sabun dengan penambahan bahan-bahan yang diinginkan. Sabun
mandi cair memiliki beberapa keuntungan dari pada sabun
mandi padat. Hal
ini disebabkan oleh
persepsi konsumen bahwa sabun mandi cair lebih
higienis, praktis dalam penggunaan
dan menghasilkan lebih banyak busa (Puspita
S, W, dkk. 2012). Sabun cair dari
ekstrak kulit manggis dapat digunakan
sebagai antibakteri pada kulit sehingga dapat meminimalkan efek penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Selain sebagai alat kebersihan, pembuatan sabun cair ini juga
bertujuan untuk relaksasi pada pemakai.
B. PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan uraian di atas, maka
perumusan masalah pada penelitian ini adalah :.
1. Bagaimana
pengaruh variasi konsentrasi ekstrak kulit manggis sebagai bahan aktif
terhadap sifat fisik
dan kimia sediaan
sabun cair dari
ekstrak kulit manggis?.
2. Formula sabun cair manakah yang terbaik
ditinjau dari sifat fisik dan kimia?.
C. TUJUAN PENELITIAN.
Tujuan dari penelitian ini adalah
:.
1. Untuk
mengetahui pengaruh variasi
konsentrasi ekstrak kulit
manggis sebagai bahan aktif terhadap sifat fisik dan kimia sediaan
sabun cair dari ekstrak kulit manggis.
2. Untuk mengetahui formula sabun cair terbaik
ditinjau dari sifat fisik dan kimia.
D. MANFAAT PENELITIAN.
Manfaat penelitian ini adalah :.
1. Memperoleh sediaan sabun cair dari ekstrak
kulit manggis dengan beberapa variasi
konsentrasi ekstrak dan pengaruhnya terhadap sifat fisik dan kimia.
2. Menambah dan meningkatkan perspektif peneliti
khususnya yang berkaitan tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi pemanfaatan kulit manggis.
3. Meningkatkan daya guna dari ekstrak kulit
manggis sebagai sediaan sabun cair.
Skripsi Hukum: Analisis yuridis tentang tindak pidana penipuan jual beli lahan kebun sawit berdasarkan pasal 378 kuhp
Download lengkap Versi PDF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
pesan skripsi